Laman

new post

zzz

Kamis, 12 April 2012

G9-48 Eko Riski Hidayat


MAKALAH
MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR



                                          Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah                :  Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu        :  M. Ghufron, M.S.I
                                        

Description: STAIN_2











Disusun Oleh :
EKO RISKI HIDAYAT
2021110318
Kelas G




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
TAHUN 2012

PENDAHULUAN

Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang mengajak dan
memerintahkan umatnya untuk selalu menyebarkan dan menyiarkan ajaran
Islam kepada seluruh umat manusia 1
Keharusan tetap berlangsungnya dakwah Islamiyah di tengah-tengah
masyarakat itu sendiri, merupakan realisasi dari salah satu fungsi hidup setiap
manusia Muslim, yaitu sebagai penerus risalah Nabi Muhammad saw, untuk
menyeru dan mengajak manusia menuju jalan Allah, jalan keselamatan dunia
akherat. Disamping fungsi hidup sebagai khalifah di muka bumi ini.2









1Abd. Rosyad Shaleh, Managemen Dakwah Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1987, Hal. 1
2 H. Halimi AR, Problematika Dakwah Masa Kini dan Pemecahannya, naskah makalah yang
disampaikan dalam seminar pada tanggal 24 februari 2003 Hal. 1




























Pembahasan


A.    Teks hadist (Menghadirkan kesejukan Religi di Tengah Hiruk Pikuk Pasar)

كَانَ ابْنُ عُمَرَ وَأَبْو هُرَيْرَةَ يَخْرُ جَانِ إِلَى السُّو قِ فِي أَيَامِ الْعَشْرِ يُكَّبَرَانِ وَيُكُبْرُ النَّاسُ بِتَكْبِرِ هِمَا وَكَبَرَ مُحَمَّدُ بْنُ عَلِيْ خَلْفَ الَّنَا فلَةِ (رواه البخا ري فى الصيح,كتاب الجمعة, باب في أيا م التشر يق)

B.     Terjemahan

“ Ibnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari – hari yang sepuluh, mereka melakukan takbir yang kemudian diikuti oleh orang – orang mendengarnya, dan Muhammad bin Ali juga mengucapkan takbir setiap sekali kali selesai melaksanakan shalat nafilah (sunah).
                     

C.    Mufrodat

Pasar
السُّو قِ
Hari yang ke sepuluh
أَيَامِ الْعَشْرِ
Manusia
النَّاسُ
Sholat sunah
الَّنَا فلَةِ
Takbir
وَكَبَرَ















D.    Biografi Perawi ( Imam Bukhori )

Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari Al Ju’fi. Akan tetapi beliau lebih terkenal dengan sebutan Imam Bukhari, karena beliau lahir di kota Bukhara, Turkistan.

Sewaktu kecil Al Imam Al Bukhari buta kedua matanya. Pada suatu malam ibu beliau bermimpi melihat Nabi Ibrahim ‘Alaihissalaam yang mengatakan, “Hai Fulanah (yang beliau maksud adalah ibu Al Imam Al Bukhari, pent), sesungguhnya Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putramu karena seringnya engkau berdoa”. Ternyata pada pagi harinya sang ibu menyaksikan bahwa Allah telah mengembalikan penglihatan kedua mata putranya.


Ketika berusia sepuluh tahun, Al Imam Al Bukhari mulai menuntut ilmu, beliau melakukan pengembaraan ke Balkh, Naisabur, Rayy, Baghdad, Bashrah, Kufah, Makkah, Mesir, dan Syam.
Guru-guru beliau banyak sekali jumlahnya.

Murid-murid beliau  juga tak terhitung jumlahnya. Di antara mereka yang paling terkenal adalah Al Imam Muslim bin Al Hajjaj An Naisaburi, penyusun kitab Shahih Muslim.
Al Imam Al Bukhari sangat terkenal kecerdasannya dan kekuatan hafalannya. Beliau pernah berkata, “Saya hafal seratus ribu hadits shahih, dan saya juga hafal dua ratus ribu hadits yang tidak shahih”. Pada kesempatan yang lain belau berkata, “Setiap hadits yang saya hafal, pasti dapat saya sebutkan sanad (rangkaian perawi-perawi)-nya”.

 Imam Al Bukhari wafat pada malam Idul Fithri tahun 256 H. ketika beliau mencapai usia enam puluh dua tahun. Jenazah beliau dikuburkan di Khartank, nama sebuah desa di Samarkand. Semoga Allah Ta’ala mencurahkan rahmat-Nya kepada Al Imam Al Bukhari.


http://www.ahlussunnah-jakarta.org/detail.php?no=17














F.     Keterangan Hadist
( Bab Keutamaan Amal (ibadah) pada Hari Tasyriq ) Mayoritas ulama fikih berpendapat bahwa hari – hari tasyriq adalah hari setelah hari raya Idul Adha. Hanya saja mereka berbeda pendapat, apakah hanya dua hari atau tiga hari. Mereka mengatakan bahwa sebab dinamakannya hari Tasyriq adalah karena adanya hari raya (Idul Adha).
Ibnu Abi Jamrah juga mengatakan, bahwa ibadah pada hari Tasyriq adalah lebih utama dari pada ibadah pada hari – hari lain, karen pada waktu – waktu yang penuh dengan kelalaian jelas lebih utama  dari pada ibadah  yang dilakukan pada hari – hari biasa. Hari Tasyriq adalah hari dimana sebagian manusia dalam keadaan lalai, maka orang yang beribadah padda hari-hari lainnya, seperti halnya orang yang bangun tengah malam untuk beribadahketika manusia sedang tidur.


G.    Aspek – aspek Tarbawi
·         Waktu dan tempat atas yang lainnya.
·         Keutamaan sepuluh Hadist tersebut menerangkan tentang kemuliaan dan tingkatan jihad. Apapun tujuhan jihad adalah berjuang karena Allah.
·         Keutamaan sebagian hari bulan Dulhijjah atas hari – hari yang lain dalam setahun.


H.    Penutup
Dengan demikian, jelaslah bahwa orang yang bernadzar hendak berpuasa, atau mengaitkan suatu amal perbuatan dengan hari yang paling utama, maka hari itu adalah hari Arafah (9 Dzulhijjah), karena hari tersebut merupakan hari yang paling utama diantara sepuluh hari Dzulhijjah.


I.       Daftar pustaka

Abd. Rosyad Shaleh, Managemen Dakwah Islam, Bulan Bintang, Jakarta, 1987, Hal. 1
                
H. Halimi AR, Problematika Dakwah Masa Kini dan Pemecahannya, naskah makalah yang disampaikan dalam seminar pada tanggal 24 februari 2003 Hal. 1

Team hazam,2008.terjemah fathul bahri.jakarta : pustaka azam

http://www.ahlussunnah-jakarta.org/detail.php?no=17



22 komentar:

  1. 2021110312
    Pertanyaan saya sangat sederhana mas Eko putra pak kades..
    Didalam makalah dijelaskan keutamaan ibadah dihari-hari tasyriq, jadi hubungannya dengan judul makalah MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR itu apa? Atau dengan bahasa yang lebih lugas, Tolong jelaskan KORELASI nya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begini kang, Hari tasyrik itu terjadi setelah hari raya jadi banyak orang yang bepergian, ataupun melakukan jual beli di pasar maupun di pembelanjaan terdekat tanpa mereka mengerti dan menyadari akan kemuliaan hari tasrik itu sendiri. dan yang saya ingin kemukakan dalam makalah ini adalah hendaknya kita mensucikan dan melakukan amalan - amalan pada hari tasyrik guna mendekatkan diri kita kepada yang kuasa.

      Hapus
  2. Atina Mauila Safitri
    2021110284

    Dalam terjemahan hadits di sebutkan "bnu Umar dan Abu Hurairah selalu pergi ke pasar pada hari – hari yang sepuluh, mereka melakukan takbir yang kemudian diikuti oleh orang – orang mendengarnya" yang ingin saya tanyakan sepuluh hari itu hari apa saja? dan apa tujuan mereka melakukan takbir di pasar, kemudian kenapa perginya cuma di hari kesupuluh itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin begini mba atina,

      Maksudnya hari yang kesepuluh itu bukan harinya (kiasan) melaikan tanggalnya yaitu pada tanggal 11,12, dan 13 Dzulijjah (Qs. Al Hajj (22):28).

      dan tujuannya adalah mengjak seseorang untuk mengucapkan takbir setelah melaksanakan sholat nafilah(sunnah).

      Dan perginya kenapa kox hari yang kesepuluh dikarenakan untuk mempersiapkan dan mengabarkan bahwa hari setelah hari yang kesepuluh tersebut akan datang hari yang mulia yaitu hari tasyriq.

      mungkin itu mba.....

      Hapus
  3. Lusiana M
    2021110331
    G

    Pada aspek tarbawi yang pertama tertulis :"Waktu dan tempat atas yang lainnya."
    Maksudnya apa? terimakasih. . . .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumme saya minta maaf mba soale terjadi salah penulisan..
      Yang benar adalah Keutamaan waktu dan tempat atas yang lainnya, maksudnya adalah Sesuatu akan menjadi mulia karena berdekatan dengan sesuatu yang mulia, dalam hal ini, hari tasyriq adalah setelah sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah yang telah keutamaannya. dan bersama itu pula banyak ibadah haji pada hari tasyriq melakukan amalan diantaranya adalah melontar jumroh, towaf dan sebagainya. Kesimpulannya berapa besar kemuliaan pada waktu dan tempat (Hari tasyriq).

      Hapus
  4. M.Haris Fahmi
    2021110323

    Bagaimana cara yang paling tepat untuk :

    MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR?
    Jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya pertama tama dari diri kita sendiri mas Fahmi, karena bagaimana mungkin kita mau berdakwah sedangkan diri kita sendiri belum dikatakan sebagai uswah(Suri tauladan).

      Hapus
  5. 2021110317
    tarmujiyanto

    jelaskan mengenai keutamaan hari tasyriq ...

    mengenai berbedaan pendapat dlm makalah anda bagiamana menurut anda uraikan dg jelas.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keutamaan hari tasyriq sbb:
      Hari Tasyrik disebut dengan hari makan dan minum, juga dzikir kepada Allah. Hal ini pertanda bahwa makan dan minum di hari raya seperti ini dapat menolong kita untuk berdzikir dan melakukan ketaatan pada-Nya. Dengan inilah semakin sempurna rasa syukur terhadap nikmat karena dapat menolong melakukan ketaatan kepada Allah. Oleh karena itu, barangsiapa menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat, berarti dia telah kufur pada nikmat.

      Maksiat inilah yang nantinya akan menghilangkan nikmat. Sedangkan bersyukur pada Allah itu akan menghilangkan bencana.

      Semoga kita dimudahkan untuk beramal saleh dan selalu dimudahkan mendapat ilmu yang bermanfaat, juga semoga kita termasuk hamba Allah yang bersyukur atas segala nikmat.




      mengenai berbedaan pendapat dlm makalah saya, sbb:
      Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari Tasyrik (11, 12 ,dan 13 Dzulhijah) disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud,

      إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

      “Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari Tasyrik).”

      Hari Tasyrik disebut yaumul qor karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Apabila dirinci mengenai keutamaan dari tiga hari Tasyrik ini, maka yang terbaik di antara tiga hari tersebut adalah hari Tasyrik yang pertama, kemudian yang kedua, dan yang terakhir adalah hari ketiga.


      Penulis : Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

      Artikel www.KonsultasiSyariah.com
      Kata Kunci Terkait: amalan tasyrik, jual kambing kurban, kurban, akikah, ebook kurban, hari tasyrik, daging kurban, hari-hari tasyrik.

      Hapus
  6. faridah
    2021110314
    G
    dituliskan dalam aspek tarbawi yang ke-2 "Keutamaan sepuluh Hadist tersebut menerangkan tentang kemuliaan dan tingkatan jihad. ADapun tujuhan jihad adalah berjuang karena Allah".Yang saya tanyakan sepuluh hadits tersebut yang menerangkan tentang kemuliaan dan tingkat jihat itu yang mana?tanks....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begini mbak farida,, yang dimaksud hadist diatas adalah menggambarkan tentang betapa besar kemuliaan di hari tasyrik itu. dan kolerasinya dengan jihad mungkin menurut saya mulianya mengerjakan amalan - amalan pada hari tasyrik itu sama dengan seseoarang yang sedang berjihad. kurang lebihnya begitu mba Farida.

      Hapus
  7. khoirul furqon
    2021110327
    bagaimana dengan pasar yang tidak di sertakan dengan takbir???atau tidak ditemukan tempat peribadahan...apakah pasar itu bisa diketemukan kesejukkan????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelume saya minta maaf kang Furqon, MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR hayalah sbg kaiasan karena pada hari Tasyrik dimana seseorang myoritas banyak melakukan jual beli di pasar dan banyak yang tidak mengerti akan keutamaan hari tasyrik itu sendiri.

      dan untuk jawaban dari pertanyaan kang Furqon bahwa pasar bisa ditemukan kesejukan itu dapat, karena pasar merupakan tempat berlangsungnya jual beli dan kembali dari pertama tama masuknya islam ke indonesia adalah lewat jalur perdagangan.

      Hapus
  8. Faidatul Aula
    2021110316
    G
    bisakah kita menghadirkan suasana KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR hanya dari diri kita sendiri, sementara orang yang lain tengah sibuk dengan urusan mereka masing-masing..?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya bisa, karena semua itu tergantung pada pribadi diri masing - masing seseorang.

      Hapus
  9. 2021110306
    Tolong jelaskan secara singkat dan jelas apa yang ingin anda sampaikan dari hadits dimakalah anda!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang saya ingin jelaskan dari makalah saya adalah Hari tasyrik merupakan yang tidak diperbolehkan berpuasa karena hari tasyrik itu adalah hari yang mulia karena didalamnya mengandung barokah yang sangat besar dari ALLAH SWT dan dihari itu semua umat muslim banyak melakukan amalan amalan dan berzikir yang bertujuan mensucikan dan mendekatkan diri kepada yang maha Agung.

      Hapus
  10. Rif'atul Zami Izzati
    202109002
    G

    Dalam makalah yang berjudul MENGHADIRKAN KESEJUKAN RELIGI DI TENGAH HIRUK PIKUK PASAR tidak diberikan gambaran hadis tersebut secara detail.Mohon diperjelas kembali?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gambaran nya adalah Sbb :

      Hari Tasyrik Adalah Hari Berdzikir

      Sebagaimana disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 203 di atas (yang artinya), “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang terbilang.” Ini menunjukkan adanya perintah berdzikir di hari-hari Tasyrik.

      Lalu apa saja dzikir yang dimaksudkan ketika itu? Beberapa dzikir yang diperintahkan oleh Allah di hari-hari Tasyrik ada beberapa macam:

      Pertama: berdzikir kepada Allah dengan bertakbir setelah selesai menunaikan salat wajib. Perbuatan ini disyariatkan hingga akhir hari Tasyrik sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini juga diriwayatkan dari Umar, Ali, dan Ibnu Abbas.

      Kedua: membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih kurban. Waktu penyembelihan kurban berakhir pada akhir hari Tasyrik (13 Dzulhijah) sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Pendapat ini juga menjadi pendapat Imam Asy-Syafii dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Namun mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu menyembelih kurban hanya tiga hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari Tasyrik setelahnya (11 dan 12 Dzulhijah). Pendapat kedua ini adalah pendapat yang masyhur dari Imam Ahmad, juga termasuk pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah, dan kebanyakan ulama.

      Ketiga: berdzikir memuji Allah Ta’ala ketika makan dan minum. Amalan yang disyariatkan ketika memulai makan dan minum adalah membaca basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah.

      Keempat: berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari Tasyrik. Amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.

      Kelima: Berdzikir pada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan memperbanyak dzikir di hari-hari Tasyrik. Sebagaimana Umar ketika itu pernah berdzikir di Mina di dalam kemahnya, lalu orang-orang mendengar suara dzikirnya. Mereka pun bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir.

      Hapus