MAKALAH
HADITS TARBAWI II
(Teladan Dari Pemimpin Rumah
Tangga)
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu: Muhammad Ghufron, M.S.I
Disusun oleh:
Izza Zulfiana (2021111080)
Kelas: E
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TA: 2012 – 2013
PENDAHULUAN
Keteladanan merupakan satu kata kuno dan
klasik yang tidak pernah lekang ditelan zaman dan modernisasi ilmu untuk
mengubah tingkah laku seseorang. Keteladanan juga merupakan kunci keberhasilan
kepemimpinan seseorang dalam memimpin baik untuk diri sendiri maupun orang
lain, karena hal ini sangatlah erat kaitanya dengan pembentukan kepribadian
sebagai pemimpin yang dapat mempunyai sifat kebijaksanaan, kerendahan hati dan
jiwa serta kesabaran dalam kepemimpinannya. Begitu pula dengan Keteladanan dari
Pemimpin Rumah Tangga, bahwa keluarga merupakan pusat pendidikan pertama dan
yang paling utama bagi seorang anak dalam pembentukan karakter maka seorang
pemimpin rumah tangga perlu tahu bahwa peranan orang tua dalam prilaku atau
keteladanan orang tua sangat penting dan sangat dibutuhkan oleh keluarga terutama bagi seorang anak.
Seorang anak akan menjadi anak yang baik ataukah justru menjadi beban bagi masyarakat, sebagian besar merupakan
refleksi dari pendidikan yang didapatkannya dalam keluarga.
Bahwa suami merupakan pemimpin bagi
keluarganya seperti yang dijelaskan dalam kitab Al-Qur’an (QS. An.Nissa [4]:
34) yang artinya: “ laki-laki adalah pemimpin kaum wanita karena Allah
melebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lainnya dan karena mereka telah
membelanjakan sebagian harta mereka…” dan seorang pemimpin hanya akan menjadi
pemimpin jika ada yang dipimpin, artinya jangan juga merasa lebih dari yang
dipimpin. Seorang suami sudah pasti merupakan pemimpin bagi istri dan
anak-anaknya, oleh karena itu seorang suami jangan sampai kehilangan peranannya
sebagai tauladan bagi keluarga yang memiliki kewajiban serta tanggung jawabnya
baik di dunia maupun di akhirat. Seperti dalam kata nahkoda bagi kapal laut
demikian lah sama seorang suami adalah
seorang pemimpin bagi keluarganya, sebagai seorang pemimpin harus dapat berfikir bagaimana caranya
mengatur bahtera rumah tangga ini mampu
berkelok-kelok dalam mengarungi badai gelombang agar dapat mendarat bersama
semua awak kapal lain untuk menepi di pantai harapan yakni suatu tempat di akhirat
nanti yaitu surga.
MATERI HADITS
a.
Hadits 4 : Teladan dari Pemimpin Rumah Tangga
حدثنا سليمان بن حرب حدثنا صالح عن ثابت البناني قال كان انس بن مالك اذا اشفي على
ختم القران بلليل بقى منه شيئا حتى يصبح فيجمع اهله فيختمه معهم (رواه الدرمي فى السنن كتاب فضا ئل القران باب
فى ختم القران)
Telah
menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami
Shalih dari Tsabit Al Bunani ia berkata; Apabila Anas bin Malik hampir
mengkhatamkan Al Qur'an di malam hari, ia menyisakan sedikit dari Al Qur'an
hingga waktu pagi. Lalu ia mengumpulkan keluarganya, kemudian ia mengkhatamkan
Al Qur'an bersama mereka. (HR. Ad-Darimi)
MUFRODAT
Menceritakan : حدثنا
Hampir :اشفي
Mengkhatamkan :ختم
Di waktu malam :بلليل
Menyisakan :
Waktu pagi : يصبح
Mengumpulkan :فيجمع
Keluarga :اهله
BIOGRAFI
1.
ANAS BIN
MALIK,
Beliau mempunyai nama lengkapnya Anas Bin Malik Al-Anshari Al- Khazraji,
beliau merupakan seorang pelayan Rasulullah SAW, beliau menjadi pelayan Rasul
SAW semenjak berusia sepuluh tahun dan terus menyertai Rasul SAW selama dua
puluh tahun. Rasul memberi kun-yah kepadanya dengan Abu Hamzah. Ibunya bernama
Ummu Sulaim RA. Nabi pernah mendoakan Anas yakni dengan do’a “ Ya… Allah
perbanyaklah harta dan anaknya panjangkanlah umurnya dan berkahilah serta
masukanlah kedalam surga” dengan do’a tersebut Anas menjadi orang yang paling
banyak anak dan juga hartanya. Beliau wafat dengan sebanyak seratus dua puluhan
(120-an) orang anak, Anas juga berusia panjang beliau hidup lebih dari seratus
tahun lamanya, beliau wafat di bashrah
tahun 93 H, dan haditsnya dimuat dalam kitab-kitab hadits sebanyak 2286
hadits.[1]
2.
IMAM
AD-DARIMI
Beliau mempunyai nama lengkap Abdullah bin Abdurrahman bin Al- Fadhal bin
Bahram bin Abdush Shamad, kun-yah beliau Abu muhammad.
Adapun Nasabnya:
a)
At- Tamimi
adalah nisbah yang ditunjukan pada satu Qobilah Tamim
b)
Ad-Darimi
adalah nisbah kepada Darim bin Malik dari kalangan At-Tamimi, dan dengan nisbah
ini beliau terkenal.
c)
As-Samarqondi
adalah nisbah kepada negri tempat tinggal beliau.
Beliau lahir pada tahun 181 H. seperti yang diterangkan imam ad-darimi
sendiri beliau menuturkan aku lahir pada tahun meninggalnyaAbdullah bin
Al-mubarok meninggal.
Allah menganugrahkan kepada Imam Ad-Darimi
suatu kecerdasan, pikiran yang tajam dan daya hafalan yang sangat kuat,
teristimewa dalam menghafal hadits beliau berjumpa degan para masyayikh dan
mendengar ilmu langsung dari mereka, belum menemukan sejarah secara pasti
beliau dalam memulai menuntut ilmu.
Beliau merupakan sosok yang tawadhu’ dalam hal mengambil ilmu, serta
mendengarkan hadits dari kibarul ulama dan sigharul ulama sampai-sampai beliau
juga mendengarkan hadits dari teman-teman sejawat. Tetapi beliau adalah orang
yang sangat selektif dan berhati-hati dalam segala sesuatu yang beliau
pilih, karena beliau mendengar dari
orang-aorang yang terpercaya dan tsiqoh
dan tidak meriwayatkan hadits dari setiap orang Rihlah beliau. Menurut beliau
Rihlah dalam rangka menuntut ilmu merupakan bagian yang sangat nencolok dan
merupakan sifat yang paling menonjol dari tabi’at para ahlul hadits.
Terdapat diantaranya negara-negara yang pernah disinggahi oleh Ad-Darimi
yakni: khurasan, iraq, baghdad, kuffah, bashrah, syam, damaskus, jazirah,
hijaz, mekkah madinnah
Diantaranya Guru-guru beliau yakni Yazid bin Harun, Ya’la bin Ubaid ja’far
bin ‘Aun basyar bin Umar az-Zahrani, Hasyim bin Al- Qosim, Ahmad bin Hambal,
Muhammad bin Yusuf Al-firyabi.[2]
ASPEK TARBAWI
Rumah
merupakan sutu tempat tinggal, yang di dalamnya terdapat seribu macam
persoalan. Siapa yang tidak pandai mengemasnya akan merasakan ruamh bagaikan
neraka, tentunya kita berharap menjadi orang yang pandai mengemas persoalan.
Degan demikian dari hadits diatas dapat kitaambil sebuah pelajaran betapa
pentingnya keteladanan bagi seorang pemimpin rumah tangga.
Rasulullah
SAW adalah contoh teladan dalam membina rumah tangga, sebuah keluarga yang
hidup harmonis penuh kedamain begitu juga yang dicontohkan Anas ibn malik dalam
hadits diatas. Yang tua cinta terhadap yang muda dan yang muda hormat terhadap
yang tua seperti itulah yang digambarkan Rasul SAW bahwa “ Rumahku Surgaku”.
Setiap orang ketika telah membentuk sebuah rumah tangga ia harus dapat berjuang
untuk membina dan mewujudakan keluarga yang harmonis, jika ia telah dikaruniai
anak maka ia harus mendidik anaknya, bahwasanya setiap pengorbanan yang
dilakukan oleh orang tua untuk keluarganya tidak ada yang sia-sia begitu saja
karena semuanya pasti akan mendatangkan manfaat. Sekecil apapun kebaikan yang
dilakukan untuk keluarga adalah amal shaleh. Dan hanya orang yang beriman dan beramal
shaleh nanti nya kelak memperoleh keberuntungan, walaupun sebesar zarrah atau
sebesar debu kebaikan yang dilakukan, pasti akan membuahkan suatu kebaikan
pula.
Peranan
seorang ayah sebagai pemimpin rumah tangga
hendaklah mampu memberikan contoh yang baik (uswah khasanah) baik
dalam sikap, perbuatan maupun tutur katanya sehari-hari. Karena pada
umumnya tingkah laku seorang anak banyak
diwarnai dan dipengaruhi olek keteladanan dari orang tua terutama ayah. Secara
garis besar diantara peranan penting
ayah bagi pendidikan anak yakni:
1.
Sebagai Tokoh
Identifikasi maksudnya peran ayah ini sebagai seorang model atau contoh bagi
anak dalam hidup keseharian baik itu berupa peniruan bahasa, pakaian tingakah
laku, tuturkata ataupun kesopan.
2.
Sebagai
pengarah yang Bersikap Tegas dan melindungi yakni seorang ayah harus mampu
menjelaskan kenapa sutu perbuatan dianjurkan dan perbuatan yang lain dilarang
3.
Sebagai
Pembentuk Rasa Percaya Diri
4.
Sebagai
Pelindung Keluarga
5.
Sebagai
Penegak Disiplin Keluarga.
Demikian diantanranya contoh teladan dari
pemimpi rumah tangga yang dapat dijadikan sebagai pelajaran.
Salah satu
kewajiban kita di dalam kehidupan di dunia ini
adalah untuk berbuat kebaikan sebanyak-banyaknya. Bahwa dunia adalah
tempat menanam, yang hasilnya akan dituai dalam kehidupan di akhirat kelak.
Demikian pula dalam kehidupan rumah tangga, apapun yang kita lakukan dalam rangka mewujudkan keluarga yang
harmonis dan sejahtera merupakan amal shaleh oleh karena itu apapun yang kita
lakukan sanantiasa kita niatkan untuk mendapatkan keberkahan dan keridhoaan
Allah SWT.
Untuk
mewujudakan keluarga yang bahagia, suami istri harus menjadi teladan bagi
ank-anaknya dalam kehidupan rumah tangganya. Keteladanan dari figur atau tokoh
tertentu memiliki pengaruh yang kuat terhadap pembentukan kepribadian
seseorang. Oleh karena itulah dalam rangka pendidikan dan pembentukan
kepribadian sesorang maka Allah SWT telah memberikan contoh “ keteladanan”
dengan menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagi teladan bagi seluruh umat manusia.
Allah SWT berfirman: “ sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah
itu suri tauladan yang baik” (QS. Al-Ahzab: 21)
PENUTUP
Yang pertama
dan paling utama kmai ucapkan syukur Alhamdulillah atas segala Ridha Allah SWT
makalah ini dapat juga tersusun. Dengan pembahasan makalah yang berjudul
teladan dari seorang pemimpin rumah tangga ini dapat disimpulakan bahwa peranan
orang tua sebagai sorang tauladan bagi anak-anak itu sangatlah penting untuk
pembentukan karakter seorang anak, peranan sorang ayah dalam kehidupan rumah
tangga yakni diantaranya sebagi
pembentukan identitas anak, sebagi contoh sorang pemimpin yang mimiliki sikap
ketegasan pada anak, menumbuhkan percaya diri, serta sifat kedisiplinan.
Semoga
pelajaran yang diperoleh dapat bermanfaat bagi kita dlam mengarungi kehidupan
rumah tangga yang sakinah mawaddah warrohmah Amin… kemudian kami mohon kritik
dan sarannya agar dalam pembuatan makalah ini bisa lebih baik lagi sebelum dan
sesudahnya kami ucapkan banyak terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Sulaiman,imam, Al- Wafi Syarah Al-hadits Arba’in Imam Nawawi. 2002
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Sumber kedua dari Id.lidwa.com/app/.
Nur Fitriyani 2021 111 143
BalasHapusbagaimana cara mewujudkan keluarga yg harmonis? dan bagaimana jika seorang ayah tidak mampu dlm memimpin keluarganya?
Untuk Mewujudkan keluarga harmonis yang pertama seorang pemimpin rumah tangga harus bisa memimpin keluarganya untuk menuju ridha dan keberkahan Allah SWT, kemudian sebagai orangtua harus aktif berkomunikasi bersama dengan keluarganya agar tercipta rasa peduli dan kasih sayang yang tulus, dapat saling memahami terhadap anggota keluarga,berfikir objektif yakni kedua orangtua dapat saling berkerjasama dalam memetakan suatu masalah yang dihadapi dlm keluarga, dan yang utama dan paling utama adalah sertakanlah sakralitas rumah tangga bahwasanya pijakan yang paling utama seoarang yang berrumah tangga adalah letak ketaatannya pada syari’at Allah SWT. Apabila Seorang ayah tidak mampu dalam memimpin keluarganya, bahwasanya seorang pemimpin itu mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang pada nantinya akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang dipimpinnya, begitu juga seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, untuk masalah itu bisa dikata bahwa dalam kehidupan rumah tangga kedua belah pihak suami dan istri dapat berkejasama dalam membina rumah tangganya, atau dapat saling melengkapi antar keduanya.
Hapusasalamualaikum wr wb
BalasHapusnama panji hardiko
nim 2021 111 352
pendidikan seperti apa yang pantas di berikan kepada anak yang tidak mempunyai ke-2 ortu (yatim piatu), hidupnya tidak mempunyai contoh teladan yang dalam hal ini adalah orang tua?
thank you
Bahwasanya seorang anak yatim ataupun anak yang masih memiliki orangtua itu sama dalam memperoleh pendidikan, pindidikan utama bagi anak itu terdapat beberapa tahapan-tahapan dalam memperolehnya, pendidikan anak pada umumnya yang pertama dalah penanaman aqidah dan akhlaq.
Hapuskemudian bagaimana seorang anak yatim yang tidak bisa mendapatkan tauladan dari orang tua? Maka ketauladanan itu bisa didapatkannya dari keluarga dekat yang memiliki sifat ketauladanan yang baik bagi anak itu… keluaraga dekat yang mempunyai rasa kasih sayang pada keluarga, yang mampu mengarahkan pada tujuan untuk mendapatkan Ridha Allah SWT.
Assalamu'alaikum wr. wb.
BalasHapusNURUL AZIZAH
2021 111 142
1. Di dalam makalah telah di sebutkan bahwa peran ayah sangat penting dalam sebuah keluarga, bagaimana jika dalam sebuah keluarga itu yang lebih dominan di pimpin oleh seorang ibu dan ayah belum bisa menjadi teladan yang baik? bagaimana menurut anda dengan hal ini ....
terima kasih ...
Pada dasarnya pemimpin dalam keluarga adalah suami ,sedangkan seorang istri adalah sebagai mitra bagi suaminya, kalaupun seorang istri (ibu) lebih dominan dalam keluarga dan lebih baik untuk dijadikan sebagi tauladan bagi anak-anaknya maka itu tidaklah salah karena ketauladanan itu bisa diperoleh dari siapa saja yang dapat memberinya tauladan yang baik. Akan tetapi ibu disini bukanlah dikatakan sebagai pemimpin keluarga, selagi ayah itu masih ada, karena pemimpin dalam keluarga adalah ayah (suami). Sedangkan ibu bisa disebut sebagai tauladannya bagi anak-anaknya yang mampu mengarahkan anaknya untuk berubah menjadi lebih baik.
HapusAssalamu,alaikum...
BalasHapusheheee... mbak izzah saya mau bertanya
nama Habibah 2021 111 169
dalam paparan diatas menyebutkan keteladanan seorang ayah, yang saya mau tanyakan bagaimana apabila dalam broken home.. itu kan yang menjadi pemimpin adalah ibunya. bagaimana anda menyikapi hal tersebut.
Terimakasih
bahwa keluarga merupakan batu pondasi setiap masyarakat besar manusia yakni penanaman bibit generasi bangsa yang berkualitas, sehingga sangatlah perlu untuk mendapatkan perhatian khusus dalam meciptakan sebuah pembinaan dalam keluaraga dimana setiap anggotanya itu memiliki peran mendasar dalam memperkokoh hubungan baik dalam hubungan keluarga maupun sosial lingkungan, untuk itu usaha pengukuhan dan penjagaan keutuhan dan kesejahteraan keluarga adalah kewajiban suami dan istri atau ayah dan ibu. nah... kewajiban itu yakni untuk dapat menciptakan kehidupan keluarga harmonis dan bahagia yang dapat dijadikan sebagai tauladan bagi anak dan keluarga dimana para anggotanya memiliki hubungan yang sangat dekat satu dengan yang lainnya, sikap saling menghormati, terciptanya kekompakan, adanya kerjasama yang baik, kesetiaan, tumbuhnya prilaku baik pada anggota keluarga. jadi pada intinya berusaha untuk menjaga keutuhan keluarga agar setiap anggota keluarga memiliki rasa kepedulian dan kasih sayang yang seutuhnnya.
Hapusassalamu'alaikum.......
BalasHapusULUL ILMA WS 2021 111 127
disini yang berhak menjadi teladan dalam keluarga kan ayah..
disisi lain ayahnya tidak bisa mnjdi teladan yang baik, sehingga seorang anak mnjadi tidk baik pula,,
dg alasan ia mncontoh ayahnya......
bgaimana tanggapan anda??
trimakasih,,
wassalamu'alaikum
Sebenarnya sorang ayah bisa dijadikan sebagai tauladan jika ia mampu dalam memajukan kluarganya untuk menuju kepada Ridha Allah sehingga dapat mencapai keluarga yang sakinah mawadah warrohmah… kalaupun seorang ayah itu sifatnya tidak baik, dan disisi lain masih ada seorang ibu atau keluarga dekatnya yg masih bisa memberikan atau dijadikan sebagi tauladan bagi anaknya maka tidak ada salahnya sebagai ibu atau keluarganya yang mampu untuk memberikan pengarahan kepada anak untuk dapat berbuat kearah yang lebih baik lagi…
HapusNurul Inayatissaniyyah
BalasHapus2021 111 141
kenapa dalam makalah tersebut keterangan haditsnya tidak dicantumkan,,mohon dijelaskan keterangan dari haditsnya.
dan bagaimana menurut anda, seperti apakah sosok pemimpin yang baik itu? selain mengacu pada Rasulullah.
Keterangan hadits imam Ad-Darimi tentang tauladan dari pemimpin rumah tangga, dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa hadits itu menjelaskan tentang Anas bin Malik yaitu seorang pemimpin rumah tangga, beliau memiliki suatu kebiasaan menyisakan bebrapa ayat disetiap akan mengkhatamkan al-Qur’an untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan besama agar dapat memberikan keberkahan kepada seluruh keluarga, menurut Anas waktu yang mustajab untuk berdo’a kepada Allah adalah ketika khataman al-Qur’an .
HapusDapat dipahami disini bahwa Anas memberikan suatu gambaran tentang sikap keteladanan pemimpin yang mampu mengarakan keluarganya menuju Ridha Allah SWT.
Kemudian seperti apakah sosok pemimpin yang baik selain yang mengacu pada Rasul, sosok pemimpin itu dapat dilihat dari apa yang diajarkan oleh sahabat-sahabat Rasul seperti juga yang dicontohkan oleh Anas bin Malik yakni pemimpin yang mampu membawa pengikutnya menuju Ridha dan Barokah Allah SWT.
assalamu'alaikum..
BalasHapusInafa Atina 2021111380
terkadang ada seorang Ayah yang overprotektif terhadap anaknya. hal itu dikerenakan seorang ayah yang memiliki kasih sayang yang berlebihan terhadap anaknya. dengan demikian menjadikan ayah cenderung memiliki sifat yang keras kepala dan pemarah, sedangkan seorang anak cenderung memiliki sifat yang membangkang. bagaimana seharusnya perlakuan seorang ayah untuk bisa menyalurkan kasih sayangnya secara tepat agar membuat anaknya lebih patuh?
menjadi orangtua juga merupakan salah satu pekerjaan yang bisa diakatakan rumit dan juga disertai tanggung jawab yang besar, sbagai orangtua harus menjadi orangtua yang efektif dan tepat dalam mendidik dan menyalurakan kasih sayangnya kepada anak, dalam buku yang pernah saya baca yang dapat dilakukan untuk menjadi orangtua yang aktif,efektif dan konsisten yakni yang pertama responding artinya dapat menaggapi secara tepat terhadap pembicaraan atau curahan anak, yang kedua mampu mencegah munculnya prilaku-prilaku beresiko atau bermasalah,,dapat mengawasi interaksi anak dengan lingkungan sekitar, dapat membantu secara aktif kepada anak untuk dapat memiliki perilaku-perilaku yang dikehendaki dan bisa menjadi contoh tauladan yang positif dan konsisten bagi anak, membekali anak dengan ilmu bukan harta, yang paling utama penerapan agama sebagai motivator bagi anak dalam mengadapi kehidupan. karena pada dasarnya semua anak membutuhkan pengasuhan dan perhatian setiap harinya dengan itu orang tua dapat memusatakan perhatian dalam menangani anak sehingga dapat membimbing anak dengan sepenuh hati.
Hapusassalamu'alaikum...
BalasHapussaya Firda Amalia (2021 111 138)
saya mau bertanya bagaimana sistem pembinaan yang harus dilakukan oleh seorang ayah sebagai pemimpin agar menjadi keluarga harmonis?
terimakasih....
bagaimana sistem membina keluarga agar menjadi keluarga yang harmonis? kita dapat mencotoh ketauladan Rasul SAW yang pertama terjalinya sifat kelembutan, penerapan sistem komunikasi yang baik pada anggota keluarga,melakuakan suatu akativitas yang dapat menimbulkan keakraban, menciptakan kerjasama dalam keluarga dengan baik,menumbuhkan rasa peduli dan kasih sayang yang tulus kepada keluarga, bersama dalam suka dan duka,,,
HapusAssalamu'alaikum.....
BalasHapussaya Nur atikah (2021 111 133)
saya mau tanya,
bagaimana kebijakan-kebijakan seorang ayah agar tidak mencederai hak-hak anggota keluarganya?
terimakasih,,
kebijakan yang dapat diberikan oleh seorang ayah terhadap keluarganya dapat juga berupa menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai seorang pemimipin keluarga dengan baik dan benar sesuai dengan yang diajarkan oleh Rasul SAW, memberikan pengajaran ilmu pengetahuan yang wajib untuk diketahui oleh keluarganya, mampu memberikan keadilan dalam memimpin anggota keluarganya..
Hapussaya miftahudin nim 2021 111 154 .... di zaman modern ini, menurut pemakalah, siapa tokoh teladan yang bisa di contoh dalam perilakunya , tolong jelaskan?
BalasHapusyang paling utama untuk dijadikan tauladan dalam kehidupan ini adalah Rasulullah SAW yang juga telah dijelaskan dalam Al-Qura'an dan hadits "laqod kaana fi Rasulillahi uswatun khasanah" maka jadikanlah Rasulullah SAW sebagai suri tauladan yang baik, bahwa Rasul adalah Uswah khasanah( tauladan yang baik) yang bisa dijadikan sebagi suru tauladan baik pada zaman sekarang maupun yang akan datang.
Hapusnurul aeni 2021111162
BalasHapusmegapa alam makalah di atas tidak ada tentang sarah hadisya? bisa tolng djelaskan sedikit tentang sarahnya?
Keterangan hadits imam Ad-Darimi tentang tauladan dari pemimpin rumah tangga, dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa hadits itu menjelaskan tentang Anas bin Malik yaitu seorang pemimpin rumah tangga, beliau memiliki suatu kebiasaan menyisakan bebrapa ayat disetiap akan mengkhatamkan al-Qur’an untuk mengajak keluarganya guna mengkhatamkan besama agar dapat memberikan keberkahan kepada seluruh keluarga, menurut Anas waktu yang mustajab untuk berdo’a kepada Allah adalah ketika khataman al-Qur’an .
HapusDapat dipahami disini bahwa Anas memberikan suatu gambaran tentang sikap keteladanan pemimpin yang mampu mengarakan keluarganya menuju Ridha Allah SWT.
muhammad rifqi 2021111179
BalasHapusada peribahasa buahjatuh itu tidak jauh dari pohonya, yang saya tanyakan sekarang ini kan banyak bahwa ayanya orang baik tapi anak nya tidak baik dan sebaliknya. itu menurut kamu bagaimana
ya... menurut saya semua itu karena pengaruh yang diterima oleh anak, baik itu pengaruh dalam pendidikannya,pengaruh lingkungan kehidupannya ataupun pengaruh dalam pergaulan anak tersebut kalau anak itu bisa mendapatkan pendidikan dengan baik, kemudian hidup pada lingkungan yang baik, dan bergaul dengan orang yang mampu memberinya tauladan yang baik maka anak itu akan bisa tumbuh menjadi anak yang baik pula, ya memang banyak anak dari keluarga yang baik tapi anak itu tidak baik jadi belum tentu, karena dari pendidikannya, lingkungan, dan pergaulan yang didapatkannya itu semua saling mempengaruhi pada pembentukan karakter anak...
HapusZahrul Fitriyah
BalasHapus2021 111 156
salah satu peran penting seorang ayah adalah memberikan penjelasan tentang yang benar dan yang salah, tapi bagaimana jika komunikasi dalam suatu keluarga tidak terjalin dengan baik misalnya karena ayahnya terlalu sering bekerja dan tidak punya banyak waktu untuk anaknya?
bahwa sebenarnya kedua orangtua itu sangatlah berperanan penting dalam kehidupan berkeluarga untuk itu sebagi orang tua sesibuk-sibuknya ia dalam bekerja untuk dapat berusaha meluangkan waktunya supaya dapat menjalin komunikasi kepada anggota keluarganya agar kehidupan keluarganya dapat terselamatkan dari kesenjangan dan sehingga memperoleh perhatian yang diinginkan oleh anggota keluarga. bahwa yang diajarkan Rasul SAW adalah membekali anak dengan pendididkan dan agama bukan membekalinya dengan harta yang melimpah,,, jadi pada intinya sebagai orangtua dituntut bisa untuk menjadi tauladan yang baik bagi keluarganya begitu juga pada ayah sebagai figur keluarga harus mampu melunagkan waktunya untuk keluarga agar tercipta keluarga yang harmonis, bahagia dan berhasil dalam membina keluaraga yang sakinah mawaddah warohmah
Hapus