Laman

new post

zzz

Rabu, 13 Maret 2013

c5-3 aji triyono: KEOTENTIKAN QUR’AN – SUNNAH

MENGGUGAT KEOTENTIKAN QUR’AN – SUNNAH
DAN
PENAFSIRAN & PEMAHAMAN KELIRU

Disusun guna memenuhi tugas :
Mata kuliah                        : Hadits Tarbawi II
Dosen pengampu            : Ghufron Dimyati. MSI


Stain
 







Disusun oleh :
Kelas C
Aji Triyono      (2021 111 104)

JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
Al’Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikan Jibril. Sedangkan sunnah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw baik perkataan, perbuatan maupun ketetapan. Alqur’an dan sunah merupakan sumber pokok ajaran Islam yang harus dijadikan pedoman hidup bagi umat Islam dalam kehidupannya sehari-hari, agar tidak terjerumus ke jalan yang sesat. Di era globalisasi sekarang ini umat Islam mudah terjerumus ke jalan yang salah karena mereka sudah tidak sepenuhnya berpegang pada kedua sumber pokok ajaran Islam, hal ini bisa disaksikan banyak orang-orang Islam yang mengikuti kebiasaan-kebiasaan dari budaya luar yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam.












BAB II
PEMBAHASAN
Hadits Utama
A.    Matan Hadits
عن أبي سعيد رضي الله عنه ان النبي صلى الله عليه و سلم قال : { لتــتبعن سنن من قبلكم شبرا بشبر و ذراعا  بذراع . حتى لو سلكوا جحر ضب  لسلكتموه . قلنا : يا رسول الله اليهود و النصارى ؟ قال : فمن ؟ }( رواه البخاري في الصحيح . , كتاب حاديث الانبياء باب ما ذكر  عن نبي إسرائل)
B.     Terjemah Hadits
Diriwayatkan dari Abu Sa’id r.a, SAW bersabda,Sesungguhnya kalian akan mengikuti sunnah ( jalan-jadi) orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga apabila rekamelelui lubang adh-Dhabb ( hewan sejenis biawak ). niscaya kalian akan menjalaninya”. Kami berkata,“ Wahai Rasulullah, apakah Yahudi dan Nasrani ?”. Beliau menjawab, “ Lalu siapa?”. (HR. Bukhori)[1]
C.     Makna Mufrodat
Kalian akan mengetahui :              لتــتبعن  
Sunah (jalan-jalan) :                  سنن
Orang-orang sebelum kalian :             من قبلكم
Sejengkal demi sejengkal  :           شبرا بشبر
Sehasta demi sehasta :        ذراعا  بذراع
Lubang adh dhabb            :          جحر ضب
D.    Biografi Rawi (Imam Bukhori)
Nama lengkapnya adalah Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al Mughirah bin Bardizbah al Ja’fi al Bukhori. Beliau dilahirkan pada hari jum’at, 13 Syawal 194 H di kota Bukhara dan meninggal di desa Khartank kota Samarkand pada tanggal 30 Romadhon tahun 256 H. Ayahnya adalah seorang yang alim di bidang hadits, mempelajarinya dari sejumlah ulama terkenal, seperti Malik Ibn Anas, Hammad Ibn Zaid, dan Ibn al Mubarak. Kecerdasan Imam Bukhori sudah nampak sejak kecil, beliau sudah mampu menghafal tulisan beberapa ulama hadits yang ada di negerinya. Al Bukhori menghafal 100.000 hadits shahih dari 200.000 hadits yang tidak shahih, suatu kemampuan yang jarang ada tandingannya. Salah satu karya besar yang monumental dalam kitab hadits yang ditulis oleh Bukhori adalah Jami’ al shahih, kitab ini dipersiapkan selama 16 tahun. Dalam teknis penulisannya, al Bukhori membuat bab-bab sesuai dengan tema dan materi hadits yang akan ditulisnya, setelah selesai menulis kitab shahihnya, al bukhori memperlihatkan kepada Ahmad Ibn Hanbal, Ibn Ma’in, Ibn al Madani, dan lain-lain dari kalangan ulama-ulama hadits.[2]
E.     Keterangan Hadits
Hadits ini bercerita tentang sikap umat Islam yang akan mengikuti jejak umat-umat terdahulu. جحر ضب (lubang dhabb) adalah salah satu jenis binatang melata yang cukup dikenal (sejenis biawak). Menurut sebagian ulama penyebutan adh dhabb secara spesifik. Karena ia dikatakan sebagai hakim binatang-binatang. Pengkhususan ini berkaitan dengan lubang adh dhabb karena kondisinya yang sangat sempit dan kotor. Meski demikian, karena sikap kaum Muslimin yang senantiasa meniru dan mengikuti umat lain, maka sekiranya umat lain masuk ke tempat seperti itu niscaya kaum Muslimin akan mengikuti mereka. قال : فمن ؟  (Nabi Saw bersabda, lalu siapa?) ini adalah pertanyaan yang berkonotasi pengingkaran. Dengan demikian maknanya adalah “siapa lagi kalau bukan mereka”.[3]
Hadits Pendukung
A.    Matan Hadits
               عن عبد الرحمن العذرى قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : { يرث هذا العلم من كل خلف عدوله ينفون عنه تأويل الجاهلين وانتحال المبطلين وتحريف الغالين}
B.     Terjemah Hadits
Dari Abdurrahman Al-Adzari berkata, Rasulullah saw bersabda :” Akan mewarisi ilmu ini dari setiap generasi, orang-orang yang terpercaya dari padanya. Mereka itu melakukan upaya membantah segala penafsiran orang-orang bodoh, dan kebohongan orang-orang sesat, serta membantah penyimpangan orang-orang yang melampaui batas.”(HR. Baihaqi dalam sunan al-kubra jilid 10 hal 209).
C.     Ma’na Mufrodat
Mawarisi :                          يرث
Generasi :                        خلف
Membantah :                        ينفون
Kebohongan :                       انتحال
Orang-orang sesat :                   المبطلين
Orang-orang yang melampaui batas :                      الغالين
D.    Biografi Rawi (al Baihaqi)
Nama lengkapnya adalah Abu Bakar Ahmad Ibn Husain Ibn ‘Aliy Ibn ‘Abd Allah Ibn Musa al Baihaqi. Ia dilahirkan pada bulan Sya’ban tahun 384 H di desa Khasraujird, daerah Baihaq. Baihaq adalah salah satu daerah yang terletak di Naisabur. Naisabur adalah salah satu kita utama wilayah Khurasan yang banyak menghasilkan ulama. Imam Baihaqi belajar fiqh dari Nashir al ‘Umari dan belajar ilmu kalam Madzhab al Asy’ari. Ia adalah ahli hadits yang paling cakap yang mampu menyatukan perbedaan faham. Ia cepat dalam memahami dan memiliki potensi kecerdasan yang sangat baik.[4] Ia banyak menulis buku, di antara karya-karyanya adalah: al Sunan al Kubra, Manaqib al Syafi’i dan sebagainya.[5]
E.     Keterangan Hadits
Telah kita ketahui bahwa Islam terdiri dari beberapa aliran yang masing-masing memiliki pola pemikiran yang berbeda-beda. pola pemikiran yang berbeda-beda tersebut sering menimbulkan perbedaan pendapat dalam beberapa hal, misalnya dalam penafsiran ayat-ayat al-Qur’an. Di dalam hadits ini dijelaskan bahwa penafsiran dan pemahaman ayat-ayat al-Qur’an yang keliru dilakukan oleh orang-orang bodoh yang tidak menguasai ilmu tafsir dan ilmu-ilmu pendukung lainnya, hal tersebut akan menjerumuskan umat Islam ke jalan yang sesat yang menyimpang dari ajaran Islam. Di dalam hadits ini juga dijelaskan bahwa dari setiap generasi, Allah akan memilih orang-orang terpercaya dari mereka untuk melakukan upaya membantah segala penafsiran orang-orang bodoh dan kebohongan orang-orang sesat, serta penyimpangan orang-orang yang melampaui batas.
v  Aspek Tarbawi
Dari uraian kedua hadits di atas maka aspek tarbawi yang dapat diambil adalah:
Al-Qur’an dan Sunnah merupakan dua sumber pokok ajaran Islam yang harus dijadikan pegangan atau pedoman bagi umat Islam agar mereka tidak tersesat, hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang artinya “aku tinggalkan pada kalian dua hal yang tidak akan tersesat selagi kalian berpegangan dengannya: Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya”.
Sejak masuknya sekularisasi ke dunia Islam, baik kolonialisme maupun interaksi budaya, dunia pemikiran Islam hampir tak pernah tentram dan tenang. Polemik dan benturan pemikiran senantiasa mewarnai perjalanan peradaban Islam. Ulama dan kaum intelektual muslim sebagai penjaga benteng pemikiran Islam, tidak boleh berlaku pasif dan monoton, mereka berkewajiban memelihara kemurnian Islam dari berbagai penyimpangan yang keliru.
Islam tidak boleh ditafsirkan semaunya dengan mengatasnamakan modernisasi, kebebasan berpikir dan lain sebagainya agar sesuai dengan target dan kepentingan pribadi mereka. Wahyu diturunkan untuk membentuk kehidupan manusia, bukan sebaliknya, wahyu dimodifikasi agar sesuai dengan selera dan kemauan manusia. Manusia harus mendengar apa kata wahyu, bukan wahyu mendengar apa maunya manusia.[6]







BAB III
PENUTUP
Simpulan:
Sudah seharusnya umat Islam berpegang teguh terhadap dua sumber pokok ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan sunah, agar mereka tidak terjerumus ke jalan yang sesat. Umat Islam harus bisa menyeleksi budaya-budaya dari luar agar tidak menyesatkan mereka.
Berkembangnya aliran-aliran Islam yang memiliki pola pemikiran yang berbeda-beda akan menimbulkan perbedaan dalam berbagai hal terutama dalam penafsiran ayat-ayat Al-Qur’an, oleh karena itu umat Islam harus mampu memilih mana yang benar dan mana yang salah dengan cara mempelajari ilmu-ilmu agama.











DAFTAR PUSTAKA
Al Asqolani, Ibnu Hajar. 2008. Fathul Baari. Jakarta: Pustaka Azzam.
Dosen Tafsir Hadits Fakultas Ushuludin IAIN Sunan Kalijaga. 2009. Studi Kitab Hadits. Yogyakarta: TERAS.
Husain, Adian. 2005. Penyesatan Opini. Jakarta: Gema Isnani.
Maslani.Ratu Suntiah. 2010. Ikhtisar Ulumul Hadits. Bandung: SEGA ARSY.


[1] Ibnu Hajar Al Asqolani, Fathul Baari, Cet. ke.2, Jilid XVII (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), hlm. 661.
[2] Maslani. Ratu Suntiah, Ikhtisar Ulumul Hadits, Cet. pertama (Bandung: SEGA ARSY, 2010), hlm. 142-143.
[3] Ibnu Hajar Al Asqolani, Loc.cit., hlm. 669.
[4] Dosen Tafsir Hadits Fakultas Ushuludin IAIN Sunan Kalijaga, Studi Kitab Hadits, Cet.ke. 2 (Yogyakarta: TERAS, 2009), hlm. 196.
[5] Ibid., hlm. 200-202.
[6] Adian Husain, Penyesatan Opini, Cet. Ke. 2 (Jakarta: Gema Isnani, 2005), hlm. IX.

58 komentar:

  1. Nama : Dewi Suryani
    NIM : 2021 111 093

    Assalamu'alakum wr.wb

    Yang ingin saya tanyakan tolong jelaskan kembali menurut pemahaman Anda tentang MENGGUGAT KEOTENTIKAN QUR’AN–SUNNAH dan PENAFSIRAN dan PEMAHAMAN KELIRU?...
    Terimakasih

    Wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      Menurut saya maksud dari MENGGUGAT KEOTENTIKAN QUR’AN–SUNNAH adalah menyanggah atau mengkritik keaslian dari isi AL QUR’AN maupun SUNNAH. sedangkan maksud dari PENAFSIRAN dan PEMAHAMAN KELIRU adalah menafsirkan dan memahami isi dari Al Quran atau sunnah tidak sesuai dengan kaidah kaidahnya atau dengan kata lain asal asalan saja.

      Hapus
  2. Aslmkm.
    Asyef Nurdianto (2021 111 113)

    bagaimana menurut pendapat anda mengenai penafsiran Qur'an dan Sunah yang seenaknya sendiri? jelaskan!
    bahkan ada yang tidak percaya pda sunnah.
    sya pernah dengar orang berkata seperti ini "Nabi itu kan manusia biasa juga seperti kita, jdi kalau sudah meninggal ya sudah" begitu, bagaimana menurut anda mengenai itu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaikum salam

      menurut saya:menafsirkan al quran/sunnah seenaknya sendiri itu tidak boleh,karena tidak sembarang orang bisa menafsirkan al quran / sunnah,berikut ini beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang mufasir:
      memiliki keimanan yg benar,mengetahui bahasa arab,memahami ilmu-ilmu al quran,memahami sunnah atau hadis Nabi, dan tidak berdasarkan pada kepentingan dan nafsu pribadi.

      iya memang ada kelompok yg seperti itu mereka disebut sebagai inkar sunnah, kalau menurut saya tidak usah kita ikuti ajaran mereka.....terima kasih

      Hapus
  3. Nurul Hidayah (2021 111 118)
    kelas C

    assalamualaikum mas ajiiii.....
    saya mau tanya, sekarang kan banyak penafsiran dan pemahaman yang berbeda-beda tentang al-Qur'an dan Sunnah, menurut Anda bagaimana menanggapi hal tersebut??
    terima kasih,,
    wassalamualaikumm

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      Menurut saya,selama penafsiran atau pemahaman Alqur'an atapun sunnah tersebut tidak bertentangan dengan syari'at Islam tidak pa-apa,tetapi jika perbedaan penafsiran dan pemahaman tersebut bertentangan dengan syari'at islam,menurut saya harus kita tinggalkan dan jangan kita ikuti.saya pernah mendengar bahwa perbedaan adalah rahmat.

      Hapus
  4. ULFATUL MAULA ( 2021111089 )
    Kelas C

    Ass.
    mas aji yg baik hati, hehe
    saya mau tanya nih. Masih ada kaitannya dg hadist pertama. Sebelumnnya sy pernah mendengar sebuah hadist yg mengatakan bahwa " apabila kita mengikut atau meniru perbuatan suatu kaum, maka kita termasuk dalam golongan kaum tersebut "

    Selanjutnya dlm hal tersebut sy misalkan, pada zaman sekarang bnyak sekali budaya-budaya orang yahudi ataupun nasrani yang sekarang berkembang ditengah-tengah orang islam, seperti hari valentine, perayaan tahun baru, dll

    Kemudian, jika kita melihat dari konteks hadist diatas, maka dpat dikatakan jika kita melkukan atau meniru dari budaya-budaya tersebut, maka dpt dikatakan kita termasuk dlam golongan orang yahudi atau nasrani.

    Maka, yang saya tanyakan. Bagaimana nih menurut mas aji, cara kita sbg orang islam agar tidak dg mudah meniru budaya-budaya yg bukan dari islam itu sendiri?

    * afwan minkum

    wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      menurut saya : umat Islam harus menjadikan Alquran dan sunnah sebagai petunjuk/pedoman hidupnya, sebagaimana sabda Nabi yg artinya:“aku tinggalkan pada kalian dua hal yang tidak akan tersesat selagi kalian berpegangan dengannya: Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasul-Nya”.

      terima kasih

      Hapus
  5. Assalamu'alaikum....
    Ana Lailya 2021 111 121
    mau nanya maz apa yang dimaksud dengan Islam tidak boleh ditafsirkan semaunya dengan mengatasnamakan modernisasi,, Mohon penjelasannya ya...terima kasih...
    Wassalamu'alaikum wr.wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      maksudnya adalah bahwa ajaran Islam termasuk didalamnya al quran dan sunnah ,tidak boleh ditafsirkan semaunya, sesuai keinginanya sendiri apapun itu alasannya.

      Hapus
  6. Assalamualaikum
    Restu Noviani 2021 111 091
    mas aji,,saya cuma mau tanya,seperti yang dijelaskan diatas wahyu diturunkan untuk membentuk kehidupan manusia,,,wahyu disini seperti apa contohnya dan turunya wahyu itu seperti apa.trims
    Wassalamualaikum wr wb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      wahyu disini adalah Al Quran, didalam alquran isinya kan bermacam macam diantaranya muamalah, ibadah, mawaris,munakahat dan lain lain, yg kesemuanya untuk membentuk kehidupan manusia yg baik.

      kemudian mengenai proses turunnya wahyu adalah :
      -melalui mimpi
      -melalui malaikat jibril(dalam bentuk aslinya dan dalam bentuk manusia)
      -berupa suara
      -dari balik tabir

      Hapus
  7. nama:Puji Astuti(2021 111 103)

    Assalamualaikum,,,
    mas aji mau tanya, pada hadis utama dijelaskan bahwa sesungguhnya kalian akan mengikuti sunnah ( jalan-jadi) orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta hingga apabila rekamelelui lubang adh-Dhabb ( hewan sejenis biawak )....
    yang ingin saya tanyakan maksudnya bagaimana ya?mohon penjelasannya, terimakasih...
    wasalamualaikum....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      menurut pemahaman saya maksud dari kalimat tersebut adalah :bahwa umat Islam akan mengikuti jejak umat terdahulu sedikit demi sedikit, sampai sampai jika mereka ( umat terdahulu) masuk kedalam lubang adh dhab yang dijelaskan dalam keterangan hadis tersebut keadaannya sangat kotor dan sempit umat Islam juga akan melakukannya.lubang adh-Dhabb tersebut hanya sebagai perumpamaan saja

      Hapus
  8. Assalamu'alaikum Wr.Wb

    Rahmawati
    20211111092

    Dalam keterangan hadits alenia terakhir dijelaskan bahwa Allah akan memilih orang-orang terpercaya dari mereka untuk melakukan upaya membantah segala penafsiran orang-orang bodoh dan kebohongan orang-orang sesat, serta penyimpangan orang-orang yang melampaui batas.
    Yang saya ingin tanyakan Adakah selama ini yang membantah penafsiran tersebut?? sebutkan dan jelaskan??
    Terimakasih
    Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      jawabannya ada...misalnya dalil dalil yang digunakan oleh para teroris yang digunakan sebagai alasan untuk melakukan aksinya.Para ormas Islam yang termasuk didalamnya para kyai menolak atau membantah terhadap penafsiran atas ayat yang dijadikan oleh teroris sebagai pedoman untuk jihad.

      Trims

      Hapus
  9. Chabibah Illiyin (2021111117)

    Assalamualaikum....

    menyambung dari pertanyaan mbk rahmawati diatas,yang saya tanyakan bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh orang-orang terpercaya yang dipilih oleh Allah SWT dalam membantah segala penafsiran orang-orang bodoh dan kebohongan orang-orang sesat, serta penyimpangan orang-orang yang melampaui batas, mohon untuk dijelaskan?

    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      upaya yg dilakukannya ialah dengan membantah penafsiran tersebut dengan menggunakan argumen yang kuat serta meluruskan penafsiran tersebut sesuai dengan kaidah yang benar.

      Hapus
  10. nama : hasan basri
    kelas : C
    nim : 2021 111 241

    assalamu'alaikum wr.wb

    mas aji saya mau bertanya tentang "KEOTENTIKAN QUR’AN – SUNNAH
    DAN
    PENAFSIRAN & PEMAHAMAN KELIRU" bagaimana jika melenceng dari pemahaman kita sehingga bisa menimbulkan pemahama dan penafsiran yg berbeda?

    dan bagaimana kita menyikapinya?
    mohon penjelasnya!

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      mohon maaf sebelumnya saya kurang paham pertanyaan anda , yg saya pahami pertanyaan anda itu seperti ini: bagaimana jika penafsiran itu melenceng dari pemahaman kita sehingga bisa menimbulkan pemahama yg berbeda?

      jika penafsiran itu melenceng dari pemahaman kita maka kita harus mengikuti penafsiran yang lebih kuat kredibilitasnya dan penafsiran yg tidak bertentangan dengan ajaran islam

      terima kasih

      Hapus
  11. nama : nailis sa'adah
    nim : 2021 111 114

    assalamu'alaikum,,
    saya mau tanya pada aspek tarbawi dijelaskan bahwa al-qur'an & sunnah merupakan sumber hukum islam,& kita harus berpedoman dan berpegangan pada keduanya,,nah bagaimana dengan orang awam yg tdk tahu menahu tntang keduanya,.apalagi banyaknya penafsiran2 yg menyimpang dan melenceng.

    bagaimana pendapat anda dan bagaimana solusinya untuk kasus yg seperti ini..???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      menurut saya:solusinya ialah dengan mempelajarinya. di dalam Islam mencari ilmu itu wajib bagi kaum muslimin dan muslimat, itulah mengapa mencari ilmu itu wajib, karena agar umat Islam tidak bodoh dan mudah ditipu.mempelajari al-qur'an & sunnah tidak hanya di lembaga pendidikan formal saja tetapi bisa di lembaga non formal seperti majlis ta'lim.

      Hapus
  12. Anamil choir 2021 111 122

    Assalamualaikum

    dalam aspek tarbawi di jelaskan " Manusia harus mendengar apa kata wahyu, bukan wahyu mendengar apa maunya manusia."

    jama sekarang ini kan banyak masalah-masalah yang mungkin tidak ada dalam wahyu,,bagaimana menyikapi hal tersebut???

    wassalamualaikum
    maturnuwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      masalah masalah yg tidak ada hukumnya dalam alqur'an bisa dg menggunakan hadis jika di dalam hadis tidak ada maka bisa dicari hukumnya dengan jalan ijtihad yg dilakukan oleh para ulama.berikut ini urutan sumber hukum Islam:Al quran, sunnah/hadis, ijma',dan qiyas.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  13. Nama : Robiatul Adawiyah
    Nim : 2021111107

    Assalamualaikum....
    saya mau tanya,,bagaimana si menjaga keotentikan al-qur'an dan assunnah?
    dan bagaiman cara kita mengetahui bahwa penafsiran itu salah atau benarnya?
    mohon dijelaskan.
    terimakasih
    wassalamualikum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      keotentikan Al quran telah dijamin oleh Allah sebagaimana dalam firmannya :“Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun” (sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Quran dan kamilah pemelihara-pemelihara-Nya) (QS 15:9). sedangkan cara menjaga keotentikan sunnah ialah dengan mentakhrijnya.

      Hapus
  14. Mirza Fajrian
    2021 111 110

    Assalamu'alaikum...

    Mas Aji mau tanya,,
    Dizaman sekarang banyak sekali tafsiran-tafsiran Al-Qur'an dan Sunnah menurut banyak orang yang mempunyai intelektual dan pengaruh juga dalam masyarakat.
    Kita sebagai orang awam, dizaman sekarang tidak bisa lagi menilai mana yang keontetikan Al-Qur'an dan Sunnnah,,,
    Bagaimana caranya kita sebagai orang awam agar selalu diajalan yang benar dan tidak meniru orang2 yang salah tafsir...

    Trmksh
    Wassalamu'alaikum...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      caranya ialah: jika kita membaca tafsir al qur'an dan sunnah maka referensi yg kita gunakan harus lebih dari satu agar kita bisa membandingkannya sehingga mana yg tidak sesuai akan kelihatan.

      trims

      Hapus
  15. NAMA: IDA ZAHIDAH
    NIM: 2021111108
    Asslamu'alaikum mb'
    Bagaimana kita sebagai orang awam agar mengetahui mushaf yang kita baca sehari-hari apakah asli atau palsu ? dan bagaimana cara membedakannya ?

    Wassalamu'alaikum

    BalasHapus
    Balasan
    1. Qur’an dan terjemahannya yang beredar selama ini mempunyai 114 surat atau bagian, sedangkan True Furqon yang diklaim sebagai "Al Qur’an Abad 21" hanya mempunyai 77 surat, termasuk surat "Al-Fathihah, Al-Jana dan Al-Injil."
      Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya
      Al Quran palsu pernah beredar di Timur Tengah. Qur’an palsu ini dicetak oleh dua perusahaan Amerika dengan embel-embel "True Furqon" atau Furqonul Haq
      Surat-surat di dalam True Furqon tidak dimulai dengan "Bismillah" sebagaimana Al qur’an kecuali surat tertentu. Yang ada setiap surat dimulai dengan kepercayaan Kristen menyangkut konsep Trinitas. Al Qurqan mempunyai 366 halaman yang memakai huruf Arab dan terjemahan, untuk saat ini, bahasa Inggris. True Furqon juga banyak bertentangan dengan kepercayaan Islam. Salat satu ayatnya bahkan menyatakan bahwa poligami dilarang, perceraian diharamkan dan memuat pembolehan sistem perbankan.

      Hapus
  16. nur faizatul khaeriyah
    2021 111 111
    c

    Assalamualaikum.....
    maaf minggu lalu saya sudah bertanya pada postingan anda, tapi entah kenapa komentar saya sudah hilang, apa mungkin postingan lalu dihapus entah bagaimana saya kurang tahu. tapi tidak perlu dijawab pertanyaan yang itu.
    langsung ke pertanyaan saya, seperti ini bahwa Sejak masuknya sekularisasi ke dunia Islam, baik kolonialisme maupun interaksi budaya, dunia pemikiran Islam hampir tak pernah tentram dan tenang. bagaimana menanggapi hal tersebut agar dunia islam menjadi tentram dan tetap menjaga keotentikan alqur'an,,, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikumsalam.................

      iya memang Sejak masuknya sekularisasi ke dunia Islam, baik kolonialisme maupun interaksi budaya, dunia pemikiran Islam hampir tak pernah tentram dan tenang, karena dg adanya hal tersebut umat Islam mudah untuk di adu domba antar golongan / kelompok yg ada dlm islam sendiri. menurt saya, agar dunia islam menjadi tentram dan tetap menjaga keotentikan alqur'an, umat Islam harus bersatu, saling menghargai, menghormati satu sama lain dan juga saling mengingatkan apabila ada yg menyimpang dari ajaran islam, karena pada dasarnya umat islam itu bersaudara .

      Hapus
  17. NUR FARIKHAH 2021111116

    saya mau bertanya, Bagaiamana sekarang kita sebagai orang yang awam bisa menilai keontetikan Al-Qur'an dan Sunnah??
    terimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas pertanyaannya

      keotenikan al quran itu dijamin langsung oleh Allah, al qur'an yg asli terdiri dari 30 juz,114 surat,6.666 ayat dan berbahasa arab. alqur'an palsu yg pernag beredar di Timur Tengah yg dicetak oleh dua perusahaan Amerika dengan embel-embel "True Furqon" atau Furqonul Haq.isinya berbeda,Surat-surat di dalam True Furqon tidak dimulai dengan "Bismillah" sebagaimana Al qur’an kecuali surat tertentu. Yang ada setiap surat dimulai dengan kepercayaan Kristen menyangkut konsep Trinitas. Al Qurqan mempunyai 366 halaman yang memakai huruf Arab dan terjemahan, untuk saat ini, bahasa Inggris. True Furqon juga banyak bertentangan dengan kepercayaan Islam. Salat satu
      ayatnya bahkan menyatakan bahwa poligami dilarang, perceraian
      diharamkan dan memuat pembolehan sistem perbankan.
      sedangkan sunah/hadis sebaiknya kita belajar atau mempelajarinya dari orang orang yg memahami betul tentang hadis.

      Hapus
  18. muh. muslihul umam 2021 111 131
    mas mau tanya apakah salah dalam pemahaman al qur'an maupun hadis karena tidak tau iyu akan menimbulkan dampak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      menurut saya :salah dalam pemahaman al qur'an maupun hadis karena tidak tau itu tidak apa apa, oleh sebab itu dalam islam mencari ilmu itu wajib sehingga kita bisa mengetahui ajaran Islam dg baik dan benar.

      trims

      Hapus
    2. walaupun itu di ikuti oleh orang banyak dalam pemahaman yang salah iyu..

      Hapus
    3. menurut saya, kalau kita tidak memiliki kecakapan atau kemampuan untuk menafsirkan sebaiknya kita tidak usah menafsirkan daripada akan berakibat fatal apalagi akan di ikuti oleh orang banyak.

      Hapus
  19. Nama
    Agus Triyono
    Nim
    2021 111 135

    Salam Pergerakan Sahabat

    Dalam tema makalah di atas di sebutkan "Mengugat Keotentikan Al quran dan Sunah"
    Ketika terjadi judul demikian sy kira ada suatu permasalahan yg ada dalam kehidupan ini yg tidak jauh beda dengan judul di atas.
    Yang ingin sy tanyakan pd sahabat
    Siapa tokoh/kaum yg mengugat keotentikan Al quran dan sunah dan minta penjelasannya.(kalau ada)
    Dan sy mau minta standarisasi orang yg menafsirkan Al quran dan As sunah (barang kali gue termasuk didalamnya... hahaha)


    Kurang lebihnya mohon maaf dan....... Tq.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam Pergerakan Sahabat juga.................

      Begini, saya jelaskan, di dalam hadis diatas ( hadis ke 26) itukan menceritakan sikap umat yg mengikuti jejak jejak umat terdahlu ( seperti yahudi dan nasrani), lalu akan memunculkan pertanyaan mengapa umat islam mengikuti jejak jejak meraka ? padahal jelas jelas umat islam memiliki alquran yg merupakan penyempurna kitab kitab sebelumnya, kok malah ikut mereka? untuk itulah muncul tema tersebut menggugat keotentian alquran ( ada apa dg al quran shg umat islam bersikap demikian)

      syarat yang harus dimiliki oleh seorang mufasir:
      memiliki keimanan yg benar,mengetahui bahasa arab,memahami ilmu-ilmu al quran,memahami sunnah atau hadis Nabi, dan tidak berdasarkan pada kepentingan dan nafsu pribadi.

      Hapus
  20. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  21. hengki NF (2021 111 088)

    asslm'alaikum,..

    saya bingung mau tanya apa sebgai penanya yg agak terakhir,..

    saya mau dijelaskan kembali tentang maksud dari hadits yang pertama, karena saya masih kurang memahami kenapa sjnis hewan tersebut yg diumpmkan,.. kemudian apa maksud dari jawaban nabi : "lalu siapa?"

    terima kasih,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      maksud hadis pertama ialah: umat Islam akan mengikuti jejak umat terdahulu sedikit demi sedikit, sampai sampai jika mereka ( umat terdahulu) masuk kedalam lubang adh dhab yang dijelaskan dalam keterangan hadis tersebut keadaannya sangat kotor dan sempit umat Islam juga akan melakukannya.
      kemudian maksud dari jawaban nabi : "lalu siapa?" adalah siapa lagi kalau bukan mereka ( Yahudi dan Nasrani ( umat terdahulu) )

      Hapus
  22. Silfina Hayati
    2021111268
    C

    Assalamu’alaikum mas Aji..
    Saya mau bertanya, apakah orang yang keliru dalam memahami ayat-ayat Al-Quran maupun hadis mendapatkan dosa atau kemurkaan dari Allah? Padahal di dalamnya tidak ada unsur kesengajaan. Bagaimana pandangan Anda?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      pertanyaan anda mirip dg pertanyaan mas umam, menurut saya :salah / keliru dalam pemahaman al qur'an maupun hadis karena tidak tau dan tanpa ada unsr kesengajaan itu tidak apa apa, oleh sebab itu dalam islam mencari ilmu itu wajib sehingga kita bisa mengetahui ajaran Islam dg baik dan benar.

      Hapus
  23. Nama Mus'aliyah
    Nim 2021 111 087

    Akan mewarisi ilmu ini dari setiap generasi, orang-orang yang terpercaya dari padanya. Mereka itu melakukan upaya membantah segala penafsiran orang-orang bodoh, dan kebohongan orang-orang sesat, serta membantah penyimpangan orang-orang yang melampaui batas.
    Dari kutipan terjemah diatas ciri orang seperti apakah yang di maksudkan yang nantinya akan meluruskan ajaran al Qur'an dan Hadits, serta membantah penyimpangan orang orang yang melampaui batas.
    Dan apakah orang tersebut sudah datang di zaman sekarang ini??

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut saya: ciri orang tersebut ialah orang yang menguasai ilmu ilmu islam termasuk didalamnya ilmu tafsir juga memiliki kepribadian yang baik serta tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongannya.

      Dan apakah orang tersebut sudah datang di zaman sekarang ini?? jwbnya sudah mereka itulah para ulama ( dlm hadis ulama adalah pewaris para nabi)

      Hapus
  24. jati diri

    2021 111 109

    assalamualaikum

    di dalam al quran ada beberapa ayat yang yang mempunyai beberapa penafsiran yang berbeda sehingga dalam pemahamannya berbeda. bagaimana mengenai hal tersebut,,,??

    wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      memang didalam Alqur'an ada yg namanya ayat mutasyabihat yaitu ayat yg belum jelas maknanya sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda.asal perbedaan tersebut tidak menyimpang dari ajaran islam ya tdk masalah, karena perbedaan itu rahmat, misal dalam madzhab syafi'i bersentuhan kulit antara lk dan pr tanpa ada penghalang itu membatal kan wudhu sdgkan dlm madzhab hanafi, bersentuhan kulit antara lk dan pr tanpa ada penghalang itu tdk membatal kan wudhu ( karena ada perbedaan penafsiran) madzhab hanafi menafsirkannya dg (bersetubuh, bukan bersentuhan kulit seperti itu). jika kita pengikut madzhab syafi'i ketika akan melakukan ibadah haji tdk pindah madzhab hanafi ( sementara) mungkin disana (makkah) kita tdk bisa beribadah karena kita tahu jama'ah yg melakukan ibadah haji itu jmlahnya jutaan, kita akan bersdesak2 kan terus dg demikian kita harus bolak balik hanya untuk wudhu saja hinga waktu sholatnya habis....

      kemidian jika penafsiran nya itu menyimpang dari ajaran islam maka harus kita jauhi.

      Hapus
  25. nama : marlihatin
    nim : 2021 111 123
    Assalamu'alaikum.wr.wb

    mas ajie,saya mau tanya bagaimana caranya agar naskah teks AlQur'an dan sunnah itu tetap terjaga keotentikannya. mengingat dalam masyarakat banyak bermunculan aliran2 baru yang berbeda yang tentunya menimbulkan penafsiran berbeda pada naskah AlQuran dan sunnah. mohon jelaskan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam wr.wb
      terima kaih atas pertanyaannya

      keotentikan AlQur'an itu kan sudah dijamin langsung oleh Allah. sedangakn cara menjaga keotentikan sunah itu dg cara mentakhrijnya dg demikian akan diketahui kualitas hadis yg ditakhrij, apakah shahih,hasan atau juga dhoif.

      Hapus
  26. asslamualikum warahmatullah wabarakatuh.

    nama : Irva Silvia 2021 111 101

    mengenai keotentikan al-Quran jangan ditanya lagi karena Allah sendiri yang menjaminnya. tapi saya pengen nanya, tentang keotentikan sebuah hadis? dikatakan otentik kan jika sumber itu jelas datangnya dari NAbi SAW. namun pada kenyataannya, kita mengenal ada hadis yang sahih, hasan , dhaif dan sebagainya sesuai menurut apa kita membaginya. ada yang bersambung dan ada yang tidak bersambung. kalau ditelisik kan yang tidak bersambung ini kan gak jelas sampai kepada NAbinya. lalu bagaimana ini? apakah yang dimaksud dari keotentikan sebuah hadis ini cakupan nya hanya pada hadis shahih saja? atau bagaimana? mohon penjelasannya! terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam................
      terimakasih atas pertanyaannya

      hadis dari segi diterima atau tidaknya dibagi menjadi 3: Hadis shahih,Hasan.Dan Dhoif.Kemudian kehujjahan dari hadis tersebut sebagai berikut

      1.Hadis Shahih yg telah memenuhi persyaratan hadis shahih wajib diamalkan sebagai hujah / dalil syara' sesuai dg ijma para ulama hadis dan sebagian ulama ushul dan fiqih

      2.Hadis Hasandapat dijadikan hujah walaupun kualitasnya dibawah hadis shahih. semua fuqoha sebagian muhaddisin dan ushuliyyin mengamalkan kecuali sedikit dari kalangan orang yg sangat kuat dlm mempersyaratkan penerimaan hadis

      3.Hadis Dhoif, ada perbedaan ulama dlm menyikapi kehujahan hadis ini yaitu:
      -madzhab pertama tdk mau mengamalkanya secara mutlak
      -madzhab kedua mengamalkan hadis ini secara mutlak
      -madzhab ketiga mengamalkan hadis ini untuk fadhoilul a'mal dan nasihat dg syarat:
      1.tdk dhoif berat
      2.tdk bertentangan dg dasar agama
      3.kalaupun diamalkan, tdk di imani bhw hadis ini dari Nabi tetapi dlam rangka hati hati.

      trims

      Hapus
  27. ASEP ROKHMATUL YAHYA
    2021 111 120

    Assalam,, teman yg saya hormati...
    pertanyaan:
    Bila Al Qur'an dibandingkan dengan kitab2 samawi lain,mengapa keotentikan alQuran bisa terlaksana sedangkan keotentikan kitab2 salawi lainya tidak bisa?? mohon dijelaskan, terimakasih
    Wassalam,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam................
      terimakasih atas pertanyaannya

      karena keotentikan alQuran langsung dijamin oleh Allah SWT, sebagaimana firman Nya:“Inna nahnu nazzalna al-dzikra wa inna lahu lahafizhun” (sesungguhnya kami yang menurunkan Al-Quran dan kamilah pemelihara-pemelihara-Nya) (QS 15:9). sedangka kitab samawi lainya tidak dijamin langsung oleh Allah..

      Hapus
  28. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus