PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN KEGUNAAN
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati,
Disusun oleh:
Eny
Sudarwati (2021211085)
Finis
Watim (2021211091)
Rofrofatul
Jazilah (2021211093)
Fauziyah
(2021211101)
KELAS N (RE)
JURUSAN TARBIYAH PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PEKALONGAN
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
Setiap orang
memiliki filsafat, walaupun ia mungkin tidak sadar akan hal tersebut. Kita
semua mempunyai ide-ide tentang benda-benda, tentang Tuhan, kematian, sejarah,
arti kehidupan, benar atau salah, keindahan atau kejelekan dan sebagainya.
Banyak orang termenung pada suatu waktu. Kadang-kadang karena ada kejadian yang
membingungkan dan kadang-kadang hanya karena ingin tahu dan berfikir
sungguh-sungguh tentang soal-soal yang pokok.
Hal tersebut
merupakan falsafi, usaha untuk mendapatakna jawaban atau pemecahan terhadapnya
telah menimbulkan teori-teori dan sistem pemikiran. Oleh karena itu, filsafat
dimulai oleh rasa heran, bertanya dan memikir tentang asumsi-asumsi kita yang
mendasar, maka kita perlukan untuk meneliti bagaiman afilsafat itu menjawabnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
1.
Pengertian Filsafat
Secara harfiah filsafat berasal dari kata philo yang berarti
cinta, dan sophos yang berarti ilmu atau hikmah. Dengan demikian,
filsafat berarti cinta ilmu atau hikmah.[1]
Dan menurut istilah filsafat memiliki beberapa definisi yang didasarkan para
pemikiran para ahli filsafat. Menurut Perwantana filsafat adalah berfikir
secara mendalam dan bersungguh-sungguh. Herbert mengatakan filsafat adalah
suatu pekerjaan yang timbul dari pemikiran. Sedangkan menurut Sidi Gazalba
filsafat adalah berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal
dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang
ada.[2]
Dengan demikian suatu pemikiran
dapat dikategorikan kedalam filsafat apabila memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
Ä Adanya unsur
berfikir yang dalam hal ini menggunakan akal
Ä Adanya unsur
tujuan yang ingin dicapai melalui berpikir tersebut
Ä Adanya unsur
atau ciri dalam berpikir tersebut, yakni: mendalam, sistematik (logik),
radikal, universal dan obyektif.
2.
Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Islam
Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual) dan
tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh terpisahkan agar kita dapat memajukan
kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak yang kita didik sesuai
dengan dunianya dan dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.[3]
Menurut
Drs. Ahmad D. Marimba, Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani, rohani
berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama
menurut Islam.[4]
Menurut hasil konggres II tahun 1980
tentang pendidikan Islam. Pendidikan Islam ditujukan untuk mencapai
keseimbanagn pertumbuhan dari pribadi manusia secara menyeluruh melalui
latihan-latihan kejiwaan, akal dan pikiran, kecerdasan, perasan dan pancaindra.
Oleh sebab itu pendidikan Islam harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan
manusia, baik spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniyah, keilmiahan,
bahasa, baik secara individual maupun kelompok agar tercapai kebaikan dan
kesempurnaan hidup.[5]
3.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Dari
uraian di atas dapat diketahui bahwa filsafat pendidikan Islam merupakan suatu
kajian secara filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan
pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadits sebagi sumber primer
dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim, sebagai sumber sekunder.
Secara singkat dapat dikatakan filsafat pendidikan Islam adalah filsafat
pendidikan Islam yang didasarkan pada ajaran Islam atau filsafat yang dijiwai
oleh Islam.[6]
B.
Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Ada dua dimensi dalam
kajian filsafat Islam, yaitu dimensi makro dan dimensi mikro.
1)
Dimensi Makro
Pokok-pokok
pembahasan filsafat pendidikan Islam yang berdimensi makro diantaranya yaitu:
a)
Ontologi
Ontologi merupakan bidang kajian filsafat pendidikan Islam yang
membahas hakikat realita atau kenyataan, baik yang berupa materi atau rohani,
membahas bagaimana hakikatnya dan hubungan realita kejadiannya.
b)
Epistimologi
Epistimologi adalah cabang filsafat yang membahas masalah yang
berhubungan dengan pengetahuan.
c)
Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang esensi
nilai.
2)
Dimensi mikro
Pokok-pokok
pembahasan filsfat pendidikan Islam yang berdimensi mikro adalah yang
menyangkut proses pendidikan yang meliputi 5 faktor, yaitu:
a)
Tujuan pendidikan
b)
Pendidik
c)
Peserta didik
d)
Alat-alat pendidikan
e)
Lingkungan pendidikan.[7]
C.
Kegunaan Filsafat Pendidikan Islam
a.
Menurut Omar Moh. Al-Toumy al-Shaibany, filsafat pendidikan Islam
berguna untuk:
§ Menolong para
perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu negara
untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan.
§ Dapat dijadikan
sebagai asas penilaian yang terbaik dalam penilaian pendidikan secara
menyeluruh.
§ Dapat dijadikan
pedoman pelaksanaan pendidikan pada umumnya.[8]
b.
Menurut M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam berfungsi sebagai
berikut:
§ Memberikan
landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikaan yang
berdasarkan ajaran Islam.
§ Melakukan
kritik terhadap pelaksanaan pendidikan Islam.
§ Melakukan evaluasi
terhadap metode dari proses pendidikan Islam.
c.
Menurut Ahmad D. Marimba, Filsafat pendidikan Islam dapat dijadikan
pegangan dalam pelaksanaan pendidikan yang menghasilkan generasi berkepribadian
muslim.[9]
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya
filsafat pendidikan Islam merupakan sistem berfikir filsafah yang diaplikasikan
dalam memecahkan problema-problema pendidikan, sebagai hasil dari produk
pemikiran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi pelaksanaan pendidikan pada
umumnya. Dan pada dasarnya juga sama denagn filsafat pendidikan lainnya,
perbedaannya terletak pada titik tolaknya. Filsafat pendidikan Islam bertolak
dari ajaran dan nilai-nilai Islam.
Dan ruang lingkup
filsafat pendidikan Islam adalah pemikiran yang serba mendalam, mendasar,
sistematis, terpadu, logis dan universal mengenai konsep-konsep yang berkaitan
dengan pendidikan atas dasar ajaran Islam.
Dengan filsafat
pendidikan Islam harus dapat memberikan pedoman kepada para perencana
pendidikan, dan orang-orang yang bekerja dalam bidang pendidikan. Dan pemahaman
terhadap filsafat pendidikan Islam secara utuh akan memberikan pengaruh
terhadap perbuatan yang tanpa rencana dan mencoba-coba dalam menyelesaikan
masalah-masalah pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
−
Ihsan, Hamdani dan Fuad Ihsan. 1998. Filsafat Pendidiakn Islam.
Bandung: CV PUSTAKA SETIA.
−
Khobir, Abdul. 2007. Filsafat Pendidikan Islam. Pekalongan:
STAIN Pekalongan Press.
−
Nata, Abuddin. 1997. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta:
Logos Wacana Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar