MENINGKATKAN FUNGSI MASJID
SEBAGAI PUSAT ilmu
Mata Kuliah : Hadts Tarbawi II
Di susun oleh :
NAFA MILATINA
NIM.2021112103
Kelas : E
Tarbiyah / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
KATA PENGANTAR
Lembaga pendidikan merupakan tempat berlangsungnya pelaksanaan
pendidikan. Keberadaan lembaga pendidikan sangatlah penting, karena dengan
adanya lembaga proses pembelajaran akan berjalan dengan maksimal. Selain
sebagai pengelola, lembaga juga berfungsi sebagai tempat yang nyaman bagi para
penuntut ilmu pengetahuan dan para
pendidik.
Pada zaman Rasulullah Saw, pendidikan dilakukan dalam empat
kelembagaan, yaitu lembaga rumah sahabat, kuttab, shuffat dan masjid. Sebelum
sekolah-sekolah didirikan, Rasulullah saw menjadikan masjid sebagai pusat
peradaban ilmu pengetahuan dan sebagai pusat semua kegiatan kaum muslimin.
Bagaimana Rasulullah dan para sahabatnya menjadikan masjid ini sebagai pusat
ilmu pendidikan itu akan dibahas dalam makalah ini. Semoga dengan makalah ini
dapat bermafaat bagi yang membacanya.
A.
Pendahuluan
Masjid merupakan tempat ibadah umat
islam. Selain sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai sarana
pendidikan islam. Sebagai umat islam, masjid merupakan tempat yang tak dapat
dipisahkan dengan kita, karena sebagaian besar ibadah wajib dilakukan dimasjid.
Seperti halnya kita melaksanakan shalat berjamaah dan shalat jum’at. Shalat
tidak hanya merupakan ibadah semata, tetapi juga merupakan praktek pendidikan
agama kepada anak kita untuk melaksanakan shalat sejak dini. Selain sebagai
tempat ibadah dan sarana pendidikan, masjid juga digunakan sebagai tempat
bersosialisasi, dan tempat beristirahat. Begitu banyak kegiatan yang dapat
dilakukan di masjid yang mengundang banyak pahala sehingga masjid disebut juga
dengan rumah Allah.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian
Dalam kamus Arab-Indonesia, masjid berasal dari kata “sajada”
yang berarti membungkuk dan hikmat. Menurut Sidi Ghazalba masjid adalah tempat
untuk bersujud. Sujud dalam pengertian lahir bersifat gerak
jasmani, sujud dalam pengertian batin berarti pengabdian. Dari pengertian di
atas, masjid bukan saja dijadikan sebagai tempat ibadah berupa shalat semata,
lebih dari itu masjid berfungsi untuk mengabdikan diri kepada Allah. Masjid
sebagai tempat pengabdian kepada Allah termasuk di dalamnya sebagai tempat
pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Muhammad Munir Mursi, mengatakan, bahwa fungsi Masjid pada era
awal, bukan hanya sebagai tempat ibadah, juga berfungsi sebagai pusat berbagai
kegiatan kaum muslimin seperti kegiatan politik, sosial, budaya dan peradaban
agama. Setelah Rasulullah saw membangun masjid Nabawi yang dijadikan sebagai Islamic
Center. Seluruh kegiatan dan aktivitas aum muslimin dipusatkan di Masjid
Nabawi. Mulai dari tempat pertemuan para anggota parlemen, mahkamah agung,
markas besar tentara, pusat pendidikan, hingga baitul Mal. Masjid laksana
kampus, setiap hari banyak orang berbondong-bondong untuk melaksanakan
kegiatan, ibadah dan belajar langsung kepada Nabi.[1]
2.
Teori pendukung
Pemahaman mendasar yang penting
ditekankan di sini adalah bahwa masjid adalah tempat ibadah dan tempat
pendidikan dalam pengertian yang luas. Masjid juga bermakna tempat melaksanakan
segala aktifitas manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah.[2]
Dalam kaitannya dengan pendidikan Islam, masjid mempunyai dua fungsi, yaitu
fungsi edukatif dan fungsi sosial.
Ø Fungsi Edukatif
Ketika Rasulullah saw di kota Mekkah, lembaga pendidikan dipusatkan
pada rumah-rumah sahabat dan khuttab, setelah Rasulullah saw dan para sahabat
membangun masjid yang pertama yaitu Masjid Quba di Mirbad, lembaga pendidikan
dipindahkan ke dalam Masjid tersebut. Setelah Rasulullah berhijrah dari kota Makkah ke kota Madinah.
Langkah pertama yang dipikirkan dan dibangun beliau adalah masjid. Di masjid
inilah seluruh muslim bisa membahas dan memecahkan persoalan hidup mereka. Di
masjid diadakan musyawarah untuk mencapai berbagai tujuan, menjauhkan diri dari
berbagai kerusakan dan meluruskan aqidah. Dengan adanya masjid, dijadikanlah
tempat tersebut untuk berhubungan dengan Allah untuk memohon ketentraman,
kekuatan, pertolongan, kesabaran, ketangguhan, kesadaran, kewaspadaan dan
aktivitas yang penuh semangat.
Ø Fungsi sosial
Sosial politik dalam Islam tidak lain adalah dakwah. Sebab
tujuan dakwah Nabi adalah untuk memakmurkan masjid sehingga umat Islam bersatu
padu dalam ukhuwah Islamiah. Selain itu Masjid juga berfungsi sebagai pusat
pengbdian kepada masyarakat maksudnya setiap muslim hendaknya memberikan
pelayanan untuk jama’ah masjid. Dengan demikian sifat tolong-menolong, kasih
saying dan saling memuliakan terbina melalui masjid. Salah satu contohnya
adalah pengelolaan zakat, infak dan sedekah.[3]
3.
Materi hadits
·
Hadits tentang
meningkatkan fungsi masjid sebagi pusat ilmu
عن عبد الله بن عمرو : قال خرج رسول
الله صلى الله عليه و سلم ذات يوم من بعض حجره فدخل المسجد فإذا هو بحلقتين . إحداهما يقرأون
القرآن ويدعون الله والأخرى يتعلمون ويعلمون . فقال النبي صلى الله عليه و سلم كل على خير . هؤلاء يقرأون القرآن ويدعون الله فإن شاء أعطاهم
وإن شاء منعهم . وهؤلاء يتعلمون ويعلمون . وإنما بعثت معلما فجلس معهم (رواه ابن ماجه فى السنن, كتاب المقدمة, باب فضل العلماء و الحث
على طلب العلم(
·
Mufrudat
خرج : keluar
فدخل : maka masuk
يقرأون :
mereka membaca
يدعون الله : berdo’a kepada allah
يتعلمون :
mereka belajar
فجلس :maka duduk
·
Makna Hadits
“
Dari Abdullah ibn amr berkata: Pada suatu hari Rasulullah Saw. keluar lalu
beliau melihat dua majlis didalam masjid, maka beliau masuk kedalam masjid, salah satu majlis mereka
membaca al-Quran dan berdoa kepada allah dengannya (Al-Qur’an) sedang yang
lainnya mereka belajar dan mengajar. Maka bersabda Rasulullah saw : Mereka semua
berada dalam kebaikan adapun mereka yang membaca al-qur’an dan memohan
dengannya jika Allah menghendaki maka Allah akan memberi, dan jika tidak
menghendaki maka Allah akan menahannya. Adapun mereka (majlis kedua) maka
mereka mengajr manusia dimana aku diutus sebagai guru maka beliau duduk bersama
majlis yang kedua.”
·
Keterengan Hadits
Diterangkan
bahwa suatu hari ketika rasulullah keluar dari kamar beliau, kemudian beliau
masuk kedalam masjid. Dalam masjid tersebut terdapat dua halaqat (duduk yang
membentuk lingkaran). Pada halaqat yang pertama, terdapat orang-orang yang
sedang membaca al qur’an, dan halaqat yang kedua sedang benglangsungnya proses
belajar mengajar.
Kedua
halaqat tersebut menurut rasulullah sangatlah mulia. Tetapi rasul di utus
kebumi ini sebagai guru, maka rasulullah memilih kepada halaqat yang kedua.
Karena Rasulullah beranggapan bahwa pendidikan itu merupakan hal yang paling
penting bagi manusia. Melalui pendidikan manusia bisa belajar menghadapi alam
semesta. Pendidikan selalu menjadi tumpuan bagi masyarakat agar lebih maju
peradabannya. Karena masyarakat yang baik itu tercipta dari individu yang baik
pula.[4]
4.
Reflek hadits dalam kehidupan
Di
era modern ini, masjid harus dapat mengambil fungsi dan peran penting dalam
membangun tali persaudaraan umat. Tidak hanya sebagai tempat ibadah saja,
masjid juga sebagai sarana kegiatan belajar mengajar seperti sebagai TPQ,
masjid juga dijadikan sebagai tempat kegiatan sosial.
Dalam
menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat ilmu seperti pada zaman
Rasulullah maka perlu ada beberapa usaha yang harus dilakukan:
1. Berusaha
melahirkan umat yang cinta dangan masjid.
2. Memilih
pengurus masjid yang mampu mengembangkan dan memakmurkan masjid.
3. Peran
pemerintah didaerah tersebut juga sangat penting, dengan adanya pemerintah yang
peduli akan kemakmuran masjid maka akan tercipta generasi yang cinta akan
masjid, dan menjadikan masjid ramai.[5]
5.
Aspek Tarbawi
Dari
hadits diatas dapat kita ambil pelajaran diantaranya:
1.
Masjid merupakan tempat ibadah umat islam
2.
Selain sebagai tempat ibadah masjid juga
dijadikan sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pusat peradaban umat islam.
3.
Masjid juga berfungsi sebagai pemersatu umat islam
atau sering disebut ukhuwah islamiyah.
C.
Penutup
Masjid berasal dari kata “sajada”
yang berarti membungkuk dan hikmat. Masjid juga bermakna tempat melaksanakan segala aktifitas
manusia yang mencerminkan kepatuhan kepada Allah. Dalam pendidikan islam Masjid mempunyai dua fungsi diantaranya:
1.
Fungsi
Edukatif.
2.
Fungsi Sosial.
Pada zaman
Rasulullah masjid mempunyai banyak fungsi da menjadikannya sebagai Islamic
Center. Rasulullah beranggapan bahwa pendidikan itu merupakan hal yang paling
penting bagi manusia. Melalui pendidikan manusia bisa belajar menghadapi alam
semesta. Pendidikan selalu menjadi tumpuan bagi masyarakat agar lebih maju
peradabannya. Jadi, Rasulullah saw menjadikan masjid sebagai lembaga pendidikan
karena masjid merupakan tempat berkumpulnya banyak orang. Dalam masjid pun
dapat dijadikan sebagai penyambug tali persaudaraan antar umat muslim.
DAFTAR
PUSTAKA
Nizar, Samsul dan zainal effendi. 2011. Hadits tarbawi,
membangun kerangka pendidikan ideal perspektif rasulullah. Jakarta:Kalam
Mulia.
https://mahluktermulia.wordpress.com/2011/10/10/masjid-lembaga-pendidikan-islam-telaah-atas-fungsi-fungsi-masjid-pada-periode-klasik.html.
10 Oktober 2011. diakses tgl 18 feb 2015. pukul 10.40WIB
Ashrahah, Hanun. 1999. sejarah pendidikan
islam. Jakarta:Logos.
https://ensikloditya.blogspot.com/2011/1/11/fungsi-lain-dari-masjid-sebagai-pusat-peradaban-islam.html.
11 Januari 2011. diakses tgl
18 feb 2015.pukul 11.25
[1]
Samsul Nizar dan zainal effendi,Hadits tarbawi, membangun kerangka
pendidikan ideal perspektif rasulullah,(jakarta:Kalam Mulia,2011),
hal.29-31
[2]
Ibid
[3]
https://mahluktermulia.wordpress.com/2011/10/10/masjid-lembaga-pendidikan-islam-telaah-atas-fungsi-fungsi-masjid-pada-periode-klasik.html.
(diakses tgl 18 feb 2015), pukul 10.40WIB
[4]
Hanun Ashrahah,sejarah pendidikan islam(Jakarta:Logos,1999)hal.49-51.
[5]
https://ensikloditya.blogspot.com/2011/11/1/fungsi-lain-dari-masjid-sebagai-pusat-peradaban-islam.html
(diakses tgl 18 feb 2015) pukul 11.25WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar