Laman

new post

zzz

Sabtu, 21 Oktober 2017

sbm D 8-c MACAM – MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN

STRATEGI PEMBELAJARAN
MACAM – MACAM STRATEGI PEMBELAJARAN
  

FITRIANI
2023116110
  

Kelas D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2017





 KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 14 Oktober 2017

           Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

A. Tema
Strategi Pembelajaran.
B. Sub Tema
Macam-Macam Strategi Pembelajaran.
C. Mengapa penting untuk dikaji?
Strategi pembelajaran sangat penting untuk dikaji karena strategi pembelajaran merupakan suatu strategi atau teknik yang harus dimiliki oleh para pendidik maupun calon pendidik. Hal tersebut sangat dibutuhkan dan sangat menentukan kualifikasi atau layak tidaknya menjadi seorang pendidik, karena proses pembelajaran memerlukan seni, keahlian, dan ilmu guna menyampaikan materi kepada siswa sesuai dengan tujuan, efisien, dan efektif.
Strategi pembelajaran ini sangat penting dalam mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar berupa adanya perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme. Strategi pembelajaran merupakan komponen terpenting dalam sistem pembelajaran yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru dalam mengajar untuk memberi pemahaman peserta didik agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.







BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Pembelajaran
Istilah “strategi pertama kali hanya dikenal di kalangan militer, khususnya strategi perang. Dalam sebuah peperangan atau pertempuran, terdapat seseorang (komandan) yang bertugas mengatur strategi untuk memenangkan pertempuran. Semakin hebat strategi yang digunakan (selain kekuatan pasukan perang), semakin besar kemungkinan untuk menang.
Seiring berjalannya waktu, istilah “strategi” didunia militer tersebut di adopsi ke dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, strategi digunakan untuk mengatur siasat agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dengan kata lain, strategi dalam konteks pendidikan dapat dimaknai sebagai perencanaan yang berisi serangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi dalam konteks pendidikan mengarah kepada hal yang lebih spesifik, yakni khusus pada pembelajaran. Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses pembelajaran. Uraian mengenai strategi penyampaian pengajaran menekankan pada media apa yang dipakai untuk menyampaikan pengajaran, kegiatan belajar apa yang dilakukan siswa, dan dalam struktur belajar mengajar yang bagaimana. Strategi pengelolaan menekankan pada penjadwalan penggunaan setiap komponen strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian pengajaran, termasuk pula pembuatan catatan tentang kemajuan belajar siswa.
B. Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran
Ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Rowntree (1974) mengelompokkan ke dalam strategi penyampaian penemuan atau exposition-discovery learning, dan strategi pembelajaran kelompok dan strategi pembelajaran individual atau groups-individual learning.
Dalam strategi exposition, bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen menyebutnya dengan strategi pembelajaran langsung (direct instruction). Mengapa dikatakan strategi pembelajaran langsung? sebab dalam strategi ini, materi pelajaran materi pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa tidak dituntut untuk mengolahnya. Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian, dalam strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi. Berbeda dengan strategi discovery. Dalam strategi ini bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
Startegi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri. Kecepatan, kelambatan dan keberhasilan pembeljaaran siswa sangat ditentukan oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar mandiri. Contoh dari strategi ini adalah belajar melalui modul, atau belajar bahasa melalui kaset audio.
Berbeda dengan strategi pembelajaran individual, belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok itu bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal, atau bisa juga siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok tidak memperhatikan kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu, belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan terhambat oleh siswa yang mempunyai kemampuan biasa-biasa saja, sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran juga dapat dibedakan antara strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif  adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian dicari kesimpulan dari ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan menuju hal yang konkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke khusus. Sebaliknya dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum.
Aqib (2002) mengelompokkan jenis strategi pembelajaran berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, yaitu :
1. Atas dasar pertimbangan proses pengelolaan pesan.
a. Strategi deduktif. Materi atau bahan pelajaran di olah mulai dari yang umum ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian-bagian itu dapat berupa sifat, atribut, atau ciri-ciri.
b. Strategi induktif. Dengan strategi induktif, materi atau bahan pelajaran di olah mulai dari yang khusus ke yang umum, generalisasi, atau umum.

2. Atas dasar pertimbangan pihak pengelola pesan
a. Strategi ekspositorik. Dengan Strategi ekspositorik, guru yang mencari dan mengolah bahan pelajaran yang kemudian menyampaikannya kepada siswa. Strategi ekspositorik dapat digunakan dalam mengajarkan berbagai materi pelajaran, kecuali yang sifatnya pemecahan masalah.
b. Strategi heuristis. Dengan Strategi heuristis, bahan atau materi pelajaran di olah oleh siswa. Siswa yang aktif mencari dan mengolah bahan atau materi pelajaran. Guru sebagai fasilitator untuk memberikan dorongan, arahan, dan bimbingan.
3. Atas dasar pertimbangan pengaturan guru.
a. Strategi seorang guru. Seorang guru mengajar kepada sejumlah siswa.
b. Strategi pengajaran beregu (team teaching). Dengan pengajaran beregu dua orang atau lebih guru mengajar sejumlah siswa.
Pengajaran beregu dapat digunakan dalam mengajarkan salah satu mata pelajaran atau sejumlah mata pelajaran yang terpusat kepada suatu topik tertentu.
4. Atas dasar pertimbangan jumlah siswa.
a. Strategi klasikal.
b. Strategi kelompok kecil.
c. Strategi individu.
5. Atas dasar pertimbangan interaksi guru dengan siswa.
a. Strategi tatap muka.
b. Strategi pengajaran melalui media. Guru tidak langsung kontak dengan siswa, tetapi melalui media. Siswa berinteraksi dengan media.



C. Macam-Macam Strategi Pembelajaran
  Berikut ini adalah macam-macam dari beberapa jenis strategi pembelajaran :
1. Strategi Pembelajaran Langsung / Ekspositori
Strategi belajar langsung merupakan strategi yang mengambil pendekatan teacher centered atau pembelajaran yang berpusat pada guru atau pembelajaran yang kadar pembelajarannya sangat didominasi oleh peran guru. Roy Killen menjelaskan bahwa alasan dinamai dengan strategi pembelajaran langsung, karena materi langsung disampaikan oleh pendidik begitu saja kepada peserta didik , tanpa ada tuntutan bahwa peserta didik harus mengolahnya, kewajiban siswa hanya menguasainya secara penuh dengan cara menghafal dan memahaminya. Strategi ini juga sering disebut dengan strategi exposition atau strategi ekspositori, bahan pelajaran disajikan kepada peserta didik dalam bentuk jadi dan peserta didik dituntut untuk menguasai bahan materi yang sudah jadi tersebut. Dengan demikian dalam strategi pembelajaran langsung atau ekspositori guru berfungsi sebagai penyampai informasi.
Kelebihan dari strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan, sementara kelemahan dari strategi ini ada dalam mengembangkan kemampuan, proses dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan hubungan interpersonal serta belajar kelompok. Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis , strategi pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran tidak lansung.
2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung ini memperlihatkan bentuk keterlibatan peserta didik yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis. Tugas guru dalam strategi ini adalah merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa untuk ikut terlibat dalam kegiatan pembelajaran, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada peserta didik setelah melakukan aktivitas. Strategi ini mensyaratkan digunakannya bahan-bahan cetak, non-cetak dan sumber-sumber manusia.
Adapun kelebihan dari strategi pembelajaran ini antara lain:        (a) mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik, (b) menciptakan alternatif dan menyelesaikan masalah, (c) mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan kemampuan yang lain, (d) pemahaman yang lebih baik, dan (e) dapat mengekspresikan pemahaman. Sementara kelemahan dari strategi ini adalah memerlukan waktu yang cukup panjang, outcome sulit diprediksi, dan tidak cocok bagi peserta didik yang perlu mengingat materi dengan cepat.
3. Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokkan dan metode-metode interaktif. Strategi ini merujuk pada bentuk diskusi dan sharing atau saling berbagi informasi antar peserta didik.
Kelebihan dari strategi pembelajaran interaktif ini adalah:            (a) peserta didik dapat belajar dari temannya dan gurunya untuk membangun keterampilan sosial dan kemampuan-kemampuan berinteraksi, (b) strategi ini mampu mengorganisasikan pemikiran dan membangun argumen yang rasional. Strategi pembelajaran ini memungkinkan untuk menjangkau  kelompok-kelompok dan metode-metode interaktif. Hanya saja strategi ini sangat bergantung pada kecukupan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
4. Strategi Pembelajaran Empirik
Strategi pembelajaran empirik berorientasi pada kegiatan induktif dan menggunakan pendekatan yang berpusat pada aktivitas peserta didik (student centered). Penekanan dalam strategi pembelajaran melalui pengalaman ini adalah pada proses belajar bukan pada hasil belajar. Tujuan dari pembelajaran empirik (experiential) ini bukan semata-mata beorientasi pada penguasaan materi dengan menghafal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk infoemasi atau materi pelajaran, lebih jauh daripada itu orientasi sesungguhnya dari proses belajar adalah memberikan pengalaman untuk jangka panjang. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.
Kelebihan dari strategi ini antara lain: (a) meningkatkan partisipasi peserta didik, (b) meningkatkan sifat kritis peserta didik, (c) meningkatkan keterampilan menganalisa fenomena, dan (d) dapat menerapkan pembelajaran pada situasi yang lain. Sementara kelemahan dari strategi ini adalah: penekanan hanya pada proses bukan hasil, keamanan siswa harus diperketat, biaya yang tidak sedikit dan memerlukan waktu yang cukup panjang.
5. Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian dan peningkatan diri. Fokusnya adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil.
Adapun kelebihan dari strategi ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab, sementara kekurangannya adalah bila diterapkan pada peserta didik yang belum cukup dewasa maka membutuhkan bimbingan guru yang lebih karena peserta didik belum mampu mandiri secara total.
6. Strategi Pembelajaran Inkuiri
Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
7. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
Stategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM) merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Terdapat tiga ciri utama dari SPBM yaitu:
a. SPBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Artinya dalam implementasi SPBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik. SPBM tidak mengharapkan peserta didik hanya mendengarkan, mencatat, kemudian menghafal materi pelajaran. Dengan SPBM peserta didik diharapkan aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan pada akhirnya menyimpulkan.
b. Aktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya tanpa masalah tidak mungkin ada proses pembelajaran.
c. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
8. Startegi Pembelajaran Kooperatif
Strategi pembelajaran kooperatif (SPK) adalah rangkaian kegiatan belajar peserta didik yang didesain dalam bentuk kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Terdapat empat unsur penting dalam strategi ini, yaitu: Pertama, adanya tujuan yang harus dicapai. Kedua, adanya peserta didik dalam kelompok-kelompok. Ketiga, adanya aturan kelompok. Keempat, adanya upaya belajar setiap kelompok.
9. Strategi Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual atau context teaching learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antar materi pembelajaran dengan kehidupan nyata, sehingga peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran kontekstual, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik, dengan menyediakan berbagai sarana dan sumber belajar yang memadai.
10. Strategi Pembelajaran Aktif
Strategi pembelajaran aktif (SPA) adalah strategi pembelajaran yang menuntut keaktifan serta partisipasi siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran seoptimal mungkin sehingga siswa mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efisien.
Karakteristik keaktifan dalam SPA adalah adanya keterlibatan intelektual dan emosional dengan mengakomodir pengetahuan, perbuatan, serta pengalaman siswa secara langsung dalam pembentukan keterampilan, penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru serta peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran ini sangat penting dalam mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar berupa adanya perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme. Macam-macam strategi pembelajaran :
1. Strategi Pembelajaran Langsung / Ekspositori
2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
3. Strategi Pembelajaran Interaktif
4. Strategi Pembelajaran Empirik
5. Strategi Pembelajaran Mandiri
6. Strategi Pembelajaran Inkuiri
7. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah
8. Startegi Pembelajaran Kooperatif
9. Strategi Pembelajaran Kontekstual
10. Strategi Pembelajaran Aktif

B. Saran
Penulis berharap penulisan makalah ini dapat membantu pembaca dalam memahami serta menerapkan dari macam-macam strategi pembelajaran didalam kegiatan belajar mengajar.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, hingga penulis merasa masih perlu belajar lagi dalam membuat makalah. Dengan demikian, penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik serta saran yang membangun demi menyempurnakan penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Riyanto, Yatim. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi bagi Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana.
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan metode Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.

PROFIL







Nama : Fitriani
TTL : Pekalongan, 16 Januari 1997
Alamat : Desa Tangkil Tengah,
  Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
Motto : Jadilah manusia yang berguna bagi sesama.
Riwayat Pendidikan :
PENDIDIKAN
ALAMAT
SD
SD Muhammadiyah Tangkil Tengah, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
SMP
SMP Muhammadiyah Pekajangan, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan.
SMK
SMK Muhammadiyah Bligo, Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan.
PERGURUAN TINGGI
Sedang menempuh pendidikan di IAIN Pekalongan, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar