MODEL PEMBELAJARAN
"STUDENT CENTER"
NUR AMILA
NIM. 2317095
Kelas E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji
syukur kehadirat Allah swt. Atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga makalah
yang berjudul “STUDENT CENTER” ini dapat diselesaikan. Sholawat serta salam
senantiasa tercurah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad saw, keluarganya
dan para sahabatnya.
Makalah ini
menjelaskan tentang pengertian student center dan model-model pembelajaran
student center.
Makalah
ini tentu tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis
dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca guna penyempurnaan
makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini menambah wawasan keilmuan dan
bermanfaat bagi mahasiswa. Amin.
Pekalongan,
September 2018
DAFTAR
ISI
Halaman Judul............................................................................................. 1
Kata Pengantar............................................................................................. 2
Daftar Isi...................................................................................................... 3
BAB
I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..................................................................... 4
B. Perumusan
Masalah.............................................................. 4
C. Tujuan
Penulisan.................................................................. 4
D. Metode Pemecahan
Masalah ................................................ 5
E. Sistematika
Penulisan............................................................ 5
BAB
II. ISI LAPORAN/ PEMBAHASAN
A. Pengertian student
center........................................................... 6
B. Model-model
pembelajaran student center................................ 6
BAB
III. PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................... 11
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................. 12
LAMPIRAN................................................................................................ 13
BIODATA PENULIS................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan
merupakan faktor terpenting dalam upaya mewujudkan pembangunan di segala
bidang. Tanpa pendidikan yang baik maka tidak akan terlahir generasi yang
nantinya akan membawa negara menjadi lebih maju.
Kini
saatnya untuk memikirkan bentuk pendidikan secara menyeluruh yang dapat
menggiring terjadinya perubahan-perubahan kebijakan pendidikan di masa yang
akan datang. Perkembangan harus sejalan dengan perkembangan dunia pendidikan
yaitu proses pembelajaran yang aktif dan efisien.
Dulunya di
Indonesia proses pembelajaran masih bersifat teacher center proses
belajar mengajar yang dilakukan hanya satu arah dimana guru lebih aktif dari
pada peserta didiknya. Siswa hanya mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan
dengan ceramah. Model pembelajaran inilah yang dianggap kurang mengeksplorasi
wawasan, pengetahuan siswa dan kurang memberi kesempatan siswa untuk
mengemukakan pendapatnya.
Dari
problematika itulah yang membuat paradigma baru terbentuk yang mana tadinya
proses belajar mengajar berpusat pada guru sekarang menjadi pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
B.
Perumusan
Masalah
1.
Apa definisi dari pengertian center ?
2.
Apa saja model-model pembelajaran student center ?
C.
Tujuan
Penulisan
1.
Untuk mengetahui pengertian student center
2.
Untuk mengetahui model-model pembelajaran student center
D.
Metode Pemecahan Masalah
Metode
pemecahan masalah yang digunakan melalui studi literatur/ metode kajian
pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa referensi buku atau dari referensi
lainnya yang merujuk pada pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan
masalah yang akan dibahas dengan melakukan perumusan masalah, melakukan
langkah-langkah pengkajian masalah, penentuan tujuan dan sasaran, perumusan
jawaban permasalahan dari berbagai sumber.
E.
Sistematika Penulisan
Makalah ini
ditulis dalam tiga bagian, meliputi : Bab 1 Pendahuluan yang terdiri dari latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. Bab II
pembahasan yang terdiri dari pengertian student center dan model-model
pembelajaran student center. Bab III penutup yang terdiri dari kesimpulan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Student Center
student
center merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar
yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilisator.
Artinya tugas guru hanyalah membimbing, mengarahkan, mengorganisasi kegiatan
dan senantiasa memotivasi peserta didik untuk selalu berperan aktif dalam
setiap proses pembelajaran.[1]
Pelaku utama adalah murid bukan guru.
Dalam sebuah studi, persepsi murid
terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungan interpersonal dengan guru yang
positif merupakan faktor paling penting yang memperkuat motivasi dan prestasi
murid.[2]
B.
Model-model
pembelajaran
1. Model
pembelajaran berbasis portofolio
Model pembelajaran yang
berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini
menganut prinsip belajar siswa aktif. Aktivitas siswa hampir diseluruh
proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan di lapangan,
dan pelaporan.
Dalam fase perencanaa
aktivitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasi masalah dengan menggunakan
teknik bursa ide. Dalam fase lapangan aktivitas siswa lebih tampak. Dengan
berbagai teknik misalnya wawancara, pengamatan, kuesioner, dan lain-lain.
Sedangkan fase pelaporan aktivitas mereka terfokus pada pembuatan portofolio
kelas. Segala bentuk data dan informasi di susun secara sistematis.[3]
2. Model
pembelajaran kontekstual
Pembelajaran
kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik. Tujuan pembelajaran kontekstual adalah untuk
membekali mahasiswa berupa pengetahuan dan kemampuan yang lebih realistis
karena inti pembelajaran ini adalah untuk mendekatkan teoritis ke praktis.
Dalam
konteks ini, peserta didik perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya,
dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya.[4]
Dalam
pembelajaran kontekstual program pembelajaran lebih merupakan rencana kegiatan
kelas yang dirancang guru, yang berisi skenario tahap demi tahap tentang apa
yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan
dipelajarinya. Program yang dirancang guru benar-benar
rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakannya bersama siswanya.[5]
3. Model
pembelajaran kooperatif
Pembelajaran
kooperatif adalah siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang
terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat dan satu sama lain saling membantu.
Tujuan dibentuknya kelompok tersebut adalah untuk memberikan kesempatan kepada
semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berfikir dan
kegiatan belajar. Sebagai tambahan, belajar kooperatif menekankan pada tujuan
dan kesuksesan kalompok.
Unsur
penting dalam pembelajaran kooperatif diantaranya sebagai berikut:
a. Saling
ketergantungan yang bersifat positif antar siswa. Dalam belajar kooperatif
siswa merasa bahwa mereka sedang kerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
b. Interaksi
antar siswa yang semakin meningkat. Belajar kooperatif akan meningkatkan
interaksi antar siswa dan seorag sisw akan membantu siswa lain untuk sukses
sebagai anggota kelompok.
c. Tanggung
jawab individual. Tanggung jawab individual dalam belajar kelompok dapat berupa
tanggung jawab siswa untuk membantu siswa lain yang membutuhkan bantuan.
d. Keterampilan
interpersonal dan kelompok kecil. Dalam belajar kooperatif selain dituntut
untuk mempelajari materi yang diberikan seorang siswa dituntut untuk belajar
berinteraksi dengan siswa yang lain dalam kelompoknya.
e. Proses
kelompok. Belajar kooperatif tidak akan berlangsung tanpa proses kelompok.
Proses kelompok terjadi jika anggota kelompok mendiskusikan bagaimana mereka
akan mencapai tujuan dengan baik.[6]
4. Model
pembelajaran inkuiri
Pembelajaran yang
melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari dan
menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga peserta
didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Pembelajaran inkuiri dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir manusia memiliki
dorongan untuk memuaskan rasa ingin tahunya.
Tujuan utama
pembelajaran inkuiri adalah menolong peserta didik untuk dapat mengembangkan
disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar rasa ingin tahu
mereka.
Strategi pembelajaran
inkuiri akan efektif jika memenuhi asas-asas sebagai berikut:
a. Guru
mempunyai harapan yang tinggi kepada peserta didik untuk menemukan sendiri
jawaban dari suatu permasalahan yang ingin dipecahkan.
b. Strategi
inkuiri kurang berhasil jika diterapkan kepada peserta didik yang kurang
memiliki kemampuan berpikir.
c. Jumlah
peserta didik yang belajar tidak terlalu banyak, sehingga bisa dikendalikan
oleh guru.
d. Guru
memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada
peserta didik.[7]
5. Model
pembelajaran berbasis masalah
Suatu pendekatan
pembelajaran yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri. Model pembelajaran ini
efektif untuk pembelajaran proses berpikir tingkat tinggi. Oleh karena itu,
model pembelajaran ini juga harus disesuaikan dengan tingkat struktur kognitif
siswa.
Ciri-ciri pembelajaran
berdasarkan masalah:
a. Pengajuan
pertanyaan atau masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah
mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya
secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa.
b. Berfokus
pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun
pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu,
masalah yang akan diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam
pemecahannya, siswa meninjau masalah dari banyak mata pelajaran.
c. Kolaborasi
Pembelajaran berdasarkan masalah
dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lain, paling sering
secara berpasangan atau dalam kelompok kecil.[8]
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
student
center merupakan pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar
yang bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilisator.
Artinya tugas guru hanyalah membimbing, mengarahkan, mengorganisasi kegiatan
dan senantiasa memotivasi peserta didik untuk selalu berperan aktif dalam
setiap proses pembelajaran.
Model-model pembelajaran student center diantaranya:
Model pembelajaran berbasis portofolio. Model pembelajaran yang berpusat pada
siswa. Dengan demikian model ini
menganut prinsip belajar siswa aktif.
Model pembelajaran
kontekstual. Pembelajaran
kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata peserta didik
Model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah siswa
belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa
yang sederajat dan satu sama lain saling membantu.
Model
pembelajaran inkuiri. Pembelajaran
yang melibatkan seluruh kemampuan peserta didik secara maksimal untuk mencari
dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis, sehingga
peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Model
pembelajaran berbasis masalah. Suatu
pendekatan pembelajaran yang mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik
dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Mustakim, Zaenal. 2018. Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan.
Matagraf.
Tung, Khoe Yao. 2015. Pembelajaran dan
Perkembangan Belajar. Jakarta.
Pt Indeks.
Taniredja, Tukiran. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung.
Alfabeta cv.
Daryanto.
2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta. Gava Media.
Trianto.
2009. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif Progresif.
Jakarta.
Kencana.
Suyadi.
2013. Strategi pembelajaran pendidikan
karakter.
Bandung.
Pt Remaja Rosdakarya.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta. Ar-ruzz Media.
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
Nama
: Nur Amila
TTL :
Pekalongan, 30 Januari 2000
Hobi :
Membaca
Cita-cita :
Guru
Riwayat Pendidikan
-
Tk Desa Pandanarum
-
Mis Pandanarum
-
Mts Hidayatul Athfal Banyurip alit
-
Man 02 Pekalongan
-
IAIN PEKALONGAN ( smt 3)
Pengalaman organisasi: IPPNU
Moto hidup : Hidup itu seperti sepeda agar tetap seimbang
kau harus terus bergerak.
[1] Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran, (Pekalongan: Matagraf, 2018) hlm.77
[2] Khoe Yao Tung, Pembelajaran
dan Perkembangan Belajar, (Jakarta: Pt Indeks, 2015) hlm.312
[4] Ibid, hlm.49-50
[5] Daryanto, Model Pembelajaran
Inovatif, (Yogyakarta: Gava Media, 2012) hlm.158
[6] Trianto, Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif Progresif, (Jakarta : Kencana, 2009) hlm.56-57
[7] Suyadi, Strategi pembelajaran
pendidikan karakter, (Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2013) hlm.115-117
[8] Jamil Suprihatiningrum, Strategi
Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2013) hlm.215-221
Tidak ada komentar:
Posting Komentar