PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Ilma Nahdia
NIM: 2317122
KELAS: E
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI PEKALONGAN
2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
makalah yang berjudul “PENERAPAT PENDEKATAN PEMBELAJARAN” ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam
senantiasa tercurahkan kepada sebaik-baiknya manusia, Nabi Muhammad SAW.
Keluarga dan para shahabat-shahabatnya.
Makalah
ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu,
penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran konstruktif dari pembaca
guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat
menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi pembaca. Aamiin....
Pekalongan,
8 Oktober 2018
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
.....................................................................................................
|
2
|
DAFTAR ISI
...................................................................................................................
|
3
|
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................................................
|
4
|
A.
Tema ....................................................................................................................
|
4
|
B.
Sub Tema ............. ...............................................................................................
|
4
|
C.
Mengapa Perlu dikaji ..........................................................................................
|
4
|
BAB II PEMBAHASAN
................................................................................................
|
5
|
A.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran
Menurut Para Ahil...................................
|
5
|
B.
Penerapan Pendekatan Pembelajaran ................................................................
|
6
|
BAB III PENUTUP
.........................................................................................................
|
13
|
A.
Kesimpulan
..........................................................................................................
|
13
|
DAFTAR PUSTAKA
.....................................................................................................
|
14
|
RIWAYAT PENIULIS ...................................................................................................
|
15
|
LAMPIRAN
....................................................................................................................
|
16
|
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
: Pendekatan Pembelajaran.
B.
Sub
Tema
: Penerapan Pendekatan Pembelajaran.
C.
Mengapa Penting dikaji? :
Sebagai
seorang pendidik maupun calon pendidik harus mempunyai kreatifitas dalam
mengolah dan mengontrol kelas, kemampuan mengolah kelas inilah yang sangat
dibutuhkan oleh calon pendidik generasi bangsa.Tentunya dalam belajar mengajar
perlu adanya pendekatan – pendekatan belajar mengajar, dengan tujuan agar
nantinya peserta didik dengan mudah dan semangat dalam belajar .Mengapa makalah
ini perlu dikaji?Jawabannya ada pada diri anda sendiri, bagaimana anda
memposisikan diri sebagai pendidik dan tanpa melalui pendekatan – pendekatan
belajar mengajar? Mungkin akan seperti perumpamaan “ berburu tapi tidak tahu
ilmunya berburu”, Kita tahu ilmunya pendekatan – pendekatan tetapi tidak
tahu bagaimana cara penerapan pendekatan – pendekatan. begitulah makalah ini
disusun. Guna menyajikan penerapan pendekatan – pendekatan pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli
a.
Menurut Gulo (2008)bahwa pendekatan pembelajaran
adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang
ada dalam proses pembelajaran. Sudut pandang tersebut menggambarkan cara
berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang ia hadapi.
b.
Menurut Suprihatiningrum (2013), bahwa pendekatan
pembelajaran merupakan sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam
melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan
tercapai
c.
Menurut Babbage, Byers dan Redding (1999), bahwa “teaching approach is a way to begin and
inroduce ideas” artinya bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara untuk
memulai dan mengenalkan berbagai gagasan / materi ajar.[1]
Pendekatan pembelajaran
dapat diartikan sebagai titik tolak ukur atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu :
1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan,
pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (techer centered approach).[2]
Dari berbagai pengertian
di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran adalah cara
pengaplikasian proses pembelajaran yang dilakukan agar tercapainya tujuan yang
diharapkan.
B.
Penerapan Pendekatan Pembelajaran
1.
Pendekatan Kompetensi
1.
Pengertian
Kompetensi
menunjuk kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi
tertentu dalam proses belajar. Kompetensi selalu dilandasi oleh rasionalitas
yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa” dan “bagaimana” perbuatan
tersebut dilakukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan
indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang bisa diamati, dan sebagai konsep
yang mencakakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta
tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh.
Sukmadinata (1983)
mengemukakan tiga tahapan yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan
pendekatan kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Tahapan
perencanaaan, pertama-tama perlu ditetapkan kompetensi-kompetensi yang akan
diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi-kompetensi
tersebut selanjutnya dikembangkan tema, sub tema, dan topik-topik mata
pelajaran yang akan diajarkan. Pendekatan kompetensi yang mendasari konsep
kesepadanan teori dan praktik sering menggunakan modul sebagai system
pembelajaran. Modul merupakan suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan
terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu
peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara jelas.
b.
Pelakasanaan pembelajaran, merupakan langkah merelasasikan konsep pembelajaran
dalam bentuk perbuatan. Dalam pendidikan berdasarkan kompetensi pelaksanaan
pembelajaran merupakan suatu rangkaian pembelajaran yang dilakukan secara
berkesinambungan yang meliputi tahap persiapan penyajian, aplikasi, dan
penilaian. Tahap persiapan merupakan tahap guru mempersiapkan segala sesuatu
berkaitan dengan pembelajaran. Hal-hal yang termasuk dalam tahap ini adalah
mempersiapakan ruang belajar, alat dan bahan, media, dan sumber belajar, serta
mengkondisikan lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga peserta didik siap
belajar. Tahap aplikasi atau praktik ialah peserta didik diberi kesempatan
melakukan sendiri kegitan belajar yang ditugaskan. Guru lebih terkonsentrasi
kepada pengawasan dan pemberian bantuan secara perseorangan maupun kelompok.
Tahap penilaian adalah tahap guru memeriksa hasil kerja dengan menyertakan
peserta didik untuk menilai kualitas kerja serta waktu yang diperguanakan dalam
menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Evaluasi
dan penyempuaan. perlu dilakukan sebagai suatu proses yang kontiniu untuk
memperbaiki pembelajaran dan membimbing pertumbuhan peserta didik. Dalam
kaitannya dengan pembelajaran berdasarkan pendekatan kompetensi, evaluasi
dilakukuan untuk menggambarkan perilaku hasil belajar (behavorial outcomes)
dengan respon peserta didik yang dapat diberikan berdasarkan apa yang diperoleh
dari belajar. Evaluasi dan behavioral outcomes ini mengandung nilai-nilai yang
dapat digunakan untuk menentukan kualitas atau derajat pencapaian kompetensi
yang ditetapkan.[3]
2.
Pendekatan Lingkungan
1.
pengertian
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha
untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan
sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran
akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari
lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan
berfaedah bagi lingkungan belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta
didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri
dengan apa-apa yang ada di lingkungan sekitar, baik di lingkungan rumah maupun
di lingkungan sekolah. Pemilihan tema seyogyanya ditentukan oleh kebutuhan
lingkungan peserta didik. Misalnya dilingkungan petani, tema yang berkaitan
dengan pertanian akan memberikan makna yang lebih menalam bagi para peserta
didik. Demikian halnya dengan pantai, tema tentang kehidupan pantai akan sangat
menarik minat dan perhatian peserta didik.
2. penerapan
pendekatan lingkungan:
1)
Sasaran kegiatan: Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah.
2)
Judul kegiatan : Proyek Pengamatan Tanaman
3) Tujuan kegiatan: untuk
memperdalam kemampuan pengamatan khususnya mengamati pertumbuhan tanaman.
Memperkenalkan topic siklus pertumbuhan tanaman
4) Bahan yang diperlukan: papan poster, berbagai
jenis biji-bijian, pot tanaman, tanah untuk mengisi pot, bukiu catatan.
5) Variasi kegiatan: gunakan pasangan
atau kelompok beranggota tiga siswa untuk mengerjakan kegiatan ini. Rancang
peran seperti pengamat, pencatat, dan penyemangat. Setelah seluruh tabel
dikerjakan, siswa dapat memilih salah satu tanaman dan membuat poster yang
menggambarkan siklus pertumbuhan tanaman tersebut. Kemudian lakukan Tanya jawab
dengan cara putaran korsel.[4]
3. Pendekatan
Kontekstual
1. pengertian
Pendekatan kontekstual (contextual Teaching and Learning)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan
antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalm kehidupan mereka
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu,hasil pembelajaran
diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah
dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan
mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.[5]
Pendekatan konteksual adalah sebuah
proses pendidiakn yang menolong siswa di dalam materi akademi yang mereka
pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks
kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial,
dan budaya (johnson : 2002).[6]
Dalam kelas kontekstual, tugas guru
adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan
strategi dari pada informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim
yang bekerja sama untuk menemukan sesautu yang baru bagi anggota kelas.
Pendekatan pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario
pembelajarannya.
2.
Penerapan
Pendekatan Kontekstual di dalam kelas :
Dalam pelaksanaanya menurut Zahorik (1995) pendekatan kontekstual
harus memenuhi lima elemen, diantaranya :
1.
Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang
sudah dimiliki peserta didik.
2.
Pembelajaran harus dimulai dari yang global menuju
yang spesifik (dari umum ke khusus)
3.
Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman
4.
Pembelajaran ditekanan pada upaya mempratikkan secara
langsung apa-apa yang dipelajari
5.
Adanya evaluasi terhadap strategi pembelajaran dan
pengembangan pengetahuan yang dipelajari.[7]
4.Pendekatan
Tematik
1.
pengertian
Pendekatan
tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian
pengalaman belajar, sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang
lainnya dan berpusat pada sebuah pokok atau persoalan. Pendekatan tematik
sering juga disebut pendekatan terpadu. Pendekatan tematik merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar,
sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Menurut
Ujang Sukardi, dkk (2001) Pendekatan pembelajaran terpadu memiliki suatu tema
aktual, dekat dengan siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Tema ini menjadi alat pemersatu materi beragam dari beberapa mata pelajaran.[8]
2.
Penerapan
pendekatan Tematik
Pendekatan tematik dapat juga dilaksanakan oleh
seorang guru, semua bagan ajar menjadi tanggung jawabnya. Dapat pula
dilaksanakan oleh beberapa orang guru secara kolektif, namun harus dilandasi
dengan kelancaran komunikasi, semangat kerja sama, dan mengadakan koordinasi
yang baik diantara mereka.
Pembelajaran tematik sangat menuntut kreatifitas guru
dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran, serta menyorotinya dari
berbagai aspek. Demikian halnya dalam mengembangka ilustrasi dan contoh-contoh
yang menarik dalam pembelajaran. Jika pendekatan tematik dilakukan oleh seorang
guru, maka guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang tema yang dipilih
dalam kaitannya dengan berbagai mata pelajaran. Sedangkan pembelajaran tematik
yang dilakukan oleh beberapa orang menuntut kekompakkan dalam membentuk
pemahaman, kompetensu dan pribadi peserta didik. Tema yang dipilih hendaknya
diangkat dari limgkungan kehidupan peserta didik, agar pembelajaran menjadi
hidup dan tidak kaku.[9]
5.
Pendekatan
Keterampilan Proses
1.
Pengertian
Pendekatan
keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang
menekankan kepada ketrampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan
perolehannya itu. Keterampilan proses berarti pula sebagai perlakuan yang
diterapakan dalam proses pembelajaran dengan mengunakan daya fikir dan kreasi
secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan. Tujuan keterampilan proses
adalah mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar sehingga sisiwa secara
aktif dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan-kemampuannya. Siswa belajar
tidak hanya untuk mencapai hasil, melainkan juga belajar bagaimana belajar.
Indikator-indikator
pendekatan keterampilan proses antara lain, kemampuan mengidentifikasi,
mengklarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan,
menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, megkomunikasikan, dan mengekspresikan
diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.
Pendekatan
keterampilan proses bertolak dari suatu pandangan bahwa setiap peserta didik
memiliki potensi yang berbeda, dan dalam situasi normal, mereka dapat
mengembangkan potensi secara optimal. Oleh karena itu, tugas guru adalah
memberikan kemudahan kepada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang
indusif agar semua peserta didik berkembang secara optimal.
Pembelajaran
dalam keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Keaktifan peserta didik didorong
oleh kemauan untuk belajar karena adanya tujuan yang ingin dicapai ( asas
motivasi ).
b. Keaktifan peserta didik akan
berkembang jika dilandasi pendayagunaan potensi yang dimilikinya.
c. Suasana kelas dapat mendorong
atau mengurangi aktivitas peserta didik. Suasana kelas harus dikelola agar
dapat merangsang aktivitas dan kreatifitas belajar peserta didik.
d. Dalam kegiatan pembelajaran,
tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui bimbingan dan motivasi
untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong
aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran antara lain :
diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, Tanya jawab, karya wisata, study kasus,
bermain peran, dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang tercapainya
tujuan pembelajaran.
2. Penerapan
pendekatan keterampilan proses
Kemampuan-kemampuan
yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
tersebut dapat dilihat melalui partisipasi dalam kegiatan pembelajaran tersebut
1)
Kemampuan
bertanya
2)
Kemampuan
melakukan pengamatan
3)
Kemampuan
mengidentifikasi hasil pengamatan
4)
Kemampuan
menafsirkan hasil identifikasi dan klarifikasi
5)
Kemampuan
menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman secara langsung
6)
Kemampuan
merencanakan suatu kegiatan penelitian
7)
Kemampuan
menggunakan dan menerapkan konsep yang telah dikuasai dalam suatu situasi baru.[10]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik
tolak ukur atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk
pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum,
didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Penerapan
pendekatan pembelajaran yaitu, pendekatan kompetensi dengan cara menetapkan
kompetensi, mengembangkan strategi untuk mencapai kompetensi, dan melakukan
evaluasi. Dari pendekatan lainnya yaitu, pendekatan lingkungan, pendekatan
kontekstual, pendekatan tematik, pendekatan keterampilan berproses.
DAFTAR
PUSTAKA
Majid,
Abdul.2016. Strategi Pembelajaran
Bandung : PT.REMAJA ROSDAKARYA
Mustakim, Zainal. 2017. Strategi dan Metodologi
Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS.
Suryani, Nunuk dan
Leo Agung.2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : penerbit Ombak
DATA DIRI
Nama :
Ilma Nahdia
Ttl :
Pekalongan, 12 November 1998
Alamat : Buaran Gg. 2 Rt.05 / Rw. 02 Pekalongan
Selatan Kota Pekalongan
Riwayat pendidikan:
Ø TK Muslimat
NU Buaran
Ø MINU Buaran
Ø MTsS
Simbang Kulon Buaran
Ø MAS Simbang
Kulon Buaran
Ø IAIN
Pekalongan
LAMPIRAN
[1] Zaenal Mustakim, strategi dan metode pembelajaran, (Yogyakarta,
IAIN PRESS : 2018) .Hal. 76-76
[2] Nunuk Suryani dan Leo
Agung, Strategi Belajar Mengajar,(Yogyakarta,
penerbit Ombak : 2012) hal. 5
[3] Op.Cit Hal. 77-80
[4] Op.Cit. Hal. 81-82
[5] Abdul Majid. Strategi
Pembelajaran (Bandung, PT.REMAJA ROSDAKARYA :2016) Hal. 228
[6] Op.Cit. Hal. 75
[8] Nunuk
Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar
Mengajar,(Yogyakarta, penerbit Ombak : 2012) hal. 98-99
[9] Op.Cit. Hal. 85-86
[10] Op.Cit. Hal. 87
Tidak ada komentar:
Posting Komentar