Laman

new post

zzz

Sabtu, 06 Oktober 2018

SBM E F4 PENDEKATAN PEMBELAJARAN "PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN"


PENDEKATAN PEMBELAJARAN
PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Ilma Nahdia
NIM:  2317122
KELAS: E

JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2018


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur ke hadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “PENERAPAT PENDEKATAN PEMBELAJARAN”  ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada sebaik-baiknya manusia, Nabi Muhammad SAW. Keluarga dan para shahabat-shahabatnya.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran konstruktif dari pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi pembaca. Aamiin....





Pekalongan, 8 Oktober 2018


Penulis            


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .....................................................................................................
2
DAFTAR ISI ...................................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
4
A.    Tema ....................................................................................................................
4
B.     Sub Tema ............. ...............................................................................................
4
C.     Mengapa Perlu dikaji ..........................................................................................
4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................
5
A.    Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahil...................................
5
B.     Penerapan  Pendekatan Pembelajaran ................................................................
6
BAB III PENUTUP .........................................................................................................
13
A.    Kesimpulan ..........................................................................................................
13
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
14
RIWAYAT PENIULIS ...................................................................................................
15
LAMPIRAN ....................................................................................................................
16



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Tema                                       : Pendekatan Pembelajaran.
B.     Sub Tema                                : Penerapan Pendekatan Pembelajaran.
C.     Mengapa Penting dikaji?        :
Sebagai seorang pendidik maupun calon pendidik harus mempunyai kreatifitas dalam mengolah dan mengontrol kelas, kemampuan mengolah kelas inilah yang sangat dibutuhkan oleh calon pendidik generasi bangsa.Tentunya dalam belajar mengajar perlu adanya pendekatan – pendekatan belajar mengajar, dengan tujuan agar nantinya peserta didik dengan mudah dan semangat dalam belajar .Mengapa makalah ini perlu dikaji?Jawabannya ada pada diri anda sendiri, bagaimana anda memposisikan diri sebagai pendidik dan tanpa melalui pendekatan – pendekatan belajar mengajar? Mungkin akan seperti perumpamaan “ berburu tapi tidak tahu ilmunya berburu”, Kita tahu ilmunya pendekatan – pendekatan  tetapi tidak tahu bagaimana cara penerapan pendekatan – pendekatan. begitulah makalah ini disusun. Guna menyajikan penerapan pendekatan – pendekatan pembelajaran.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Pendekatan Pembelajaran Menurut Para Ahli
a.       Menurut Gulo (2008)bahwa pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita dalam memandang seluruh masalah yang ada dalam proses pembelajaran. Sudut pandang tersebut menggambarkan cara berpikir dan sikap seorang guru dalam menyelesaikan persoalan yang ia hadapi.
b.      Menurut Suprihatiningrum (2013), bahwa pendekatan pembelajaran merupakan sebuah filosofi atau landasan sudut pandang dalam melihat bagaimana proses pembelajaran dilakukan sehingga tujuan yang diharapkan tercapai
c.       Menurut Babbage, Byers dan Redding (1999), bahwa “teaching approach is a way to begin and inroduce ideas” artinya bahwa pendekatan pembelajaran adalah cara untuk memulai dan mengenalkan berbagai gagasan / materi ajar.[1]
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak ukur atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu : 1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan, pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada guru (techer centered approach).[2]
Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan pembelajaran adalah cara pengaplikasian proses pembelajaran yang dilakukan agar tercapainya tujuan yang diharapkan.



B.     Penerapan Pendekatan Pembelajaran
1.      Pendekatan Kompetensi
1.      Pengertian
Kompetensi menunjuk kepada perbuatan yang bersifat rasional dan memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses belajar. Kompetensi selalu dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa” dan “bagaimana” perbuatan tersebut dilakukan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kompetensi merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang bisa diamati, dan sebagai konsep yang mencakakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh.
Sukmadinata (1983) mengemukakan tiga tahapan yang dilakukan guru dalam pembelajaran dengan pendekatan kompetensi adalah sebagai berikut:
a. Tahapan perencanaaan, pertama-tama perlu ditetapkan kompetensi-kompetensi yang akan diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran. Berdasarkan kompetensi-kompetensi tersebut selanjutnya dikembangkan tema, sub tema, dan topik-topik mata pelajaran yang akan diajarkan. Pendekatan kompetensi yang mendasari konsep kesepadanan teori dan praktik sering menggunakan modul sebagai system pembelajaran. Modul merupakan suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara jelas.
b. Pelakasanaan pembelajaran, merupakan langkah merelasasikan konsep pembelajaran dalam bentuk perbuatan. Dalam pendidikan berdasarkan kompetensi pelaksanaan pembelajaran merupakan suatu rangkaian pembelajaran yang dilakukan secara berkesinambungan yang meliputi tahap persiapan penyajian, aplikasi, dan penilaian. Tahap persiapan merupakan tahap guru mempersiapkan segala sesuatu berkaitan dengan pembelajaran. Hal-hal yang termasuk dalam tahap ini adalah mempersiapakan ruang belajar, alat dan bahan, media, dan sumber belajar, serta mengkondisikan lingkungan belajar sedemikian rupa sehingga peserta didik siap belajar. Tahap aplikasi atau praktik ialah peserta didik diberi kesempatan melakukan sendiri kegitan belajar yang ditugaskan. Guru lebih terkonsentrasi kepada pengawasan dan pemberian bantuan secara perseorangan maupun kelompok. Tahap penilaian adalah tahap guru memeriksa hasil kerja dengan menyertakan peserta didik untuk menilai kualitas kerja serta waktu yang diperguanakan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
c. Evaluasi dan penyempuaan. perlu dilakukan sebagai suatu proses yang kontiniu untuk memperbaiki pembelajaran dan membimbing pertumbuhan peserta didik. Dalam kaitannya dengan pembelajaran berdasarkan pendekatan kompetensi, evaluasi dilakukuan untuk menggambarkan perilaku hasil belajar (behavorial outcomes) dengan respon peserta didik yang dapat diberikan berdasarkan apa yang diperoleh dari belajar. Evaluasi dan behavioral outcomes ini mengandung nilai-nilai yang dapat digunakan untuk menentukan kualitas atau derajat pencapaian kompetensi yang ditetapkan.[3]
2.      Pendekatan Lingkungan
1.      pengertian
Merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang berusaha untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik melalui pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar. Pendekatan ini berasumsi bahwa kegiatan pembelajaran akan menarik perhatian peserta didik jika apa yang dipelajari diangkat dari lingkungan, sehingga apa yang dipelajari berhubungan dengan kehidupan dan berfaedah bagi lingkungan belajar dengan pendekatan lingkungan berarti peserta didik mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan cara mengamati sendiri dengan apa-apa yang ada di lingkungan sekitar, baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah. Pemilihan tema seyogyanya ditentukan oleh kebutuhan lingkungan peserta didik. Misalnya dilingkungan petani, tema yang berkaitan dengan pertanian akan memberikan makna yang lebih menalam bagi para peserta didik. Demikian halnya dengan pantai, tema tentang kehidupan pantai akan sangat menarik minat dan perhatian peserta didik.
2. penerapan pendekatan lingkungan:
1)      Sasaran kegiatan: Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah. 
2)      Judul kegiatan : Proyek Pengamatan Tanaman
3) Tujuan kegiatan: untuk memperdalam kemampuan pengamatan khususnya mengamati pertumbuhan tanaman. Memperkenalkan topic siklus pertumbuhan tanaman
4)  Bahan yang diperlukan: papan poster, berbagai jenis biji-bijian, pot tanaman, tanah untuk mengisi pot, bukiu catatan.
5) Variasi kegiatan: gunakan pasangan atau kelompok beranggota tiga siswa untuk mengerjakan kegiatan ini. Rancang peran seperti pengamat, pencatat, dan penyemangat. Setelah seluruh tabel dikerjakan, siswa dapat memilih salah satu tanaman dan membuat poster yang menggambarkan siklus pertumbuhan tanaman tersebut. Kemudian lakukan Tanya jawab dengan cara putaran korsel.[4]
                        3. Pendekatan Kontekstual          
       1. pengertian
       Pendekatan kontekstual (contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya dalm kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu,hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa  bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.[5]
       Pendekatan konteksual adalah sebuah proses pendidiakn yang menolong siswa di dalam materi akademi yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks kehidupan keseharian mereka, yaitu dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan budaya (johnson : 2002).[6]
       Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesautu yang baru bagi anggota kelas. Pendekatan pembelajaran kontekstual lebih menekankan pada skenario pembelajarannya.
2.      Penerapan Pendekatan Kontekstual di dalam kelas :
Dalam pelaksanaanya menurut Zahorik (1995) pendekatan kontekstual harus memenuhi lima elemen, diantaranya :
1.      Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan yang sudah dimiliki peserta didik.
2.      Pembelajaran harus dimulai dari yang global menuju yang spesifik (dari umum ke khusus)
3.      Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman
4.      Pembelajaran ditekanan pada upaya mempratikkan secara langsung apa-apa yang dipelajari
5.      Adanya evaluasi terhadap strategi pembelajaran dan pengembangan pengetahuan yang dipelajari.[7]


4.Pendekatan Tematik
1. pengertian
Pendekatan tematik merupakan pendekatan  pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar, sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan berpusat pada sebuah pokok atau persoalan. Pendekatan tematik sering juga disebut pendekatan terpadu. Pendekatan tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menyatupadukan serangkaian pengalaman belajar, sehingga terjadi saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
Menurut Ujang Sukardi, dkk (2001) Pendekatan pembelajaran terpadu memiliki suatu tema aktual, dekat dengan siswa, dan ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Tema ini menjadi alat pemersatu materi beragam dari beberapa mata pelajaran.[8]
2.      Penerapan pendekatan Tematik
Pendekatan tematik dapat juga dilaksanakan oleh seorang guru, semua bagan ajar menjadi tanggung jawabnya. Dapat pula dilaksanakan oleh beberapa orang guru secara kolektif, namun harus dilandasi dengan kelancaran komunikasi, semangat kerja sama, dan mengadakan koordinasi yang baik diantara mereka.
Pembelajaran tematik sangat menuntut kreatifitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran, serta menyorotinya dari berbagai aspek. Demikian halnya dalam mengembangka ilustrasi dan contoh-contoh yang menarik dalam pembelajaran. Jika pendekatan tematik dilakukan oleh seorang guru, maka guru harus memiliki pemahaman yang luas tentang tema yang dipilih dalam kaitannya dengan berbagai mata pelajaran. Sedangkan pembelajaran tematik yang dilakukan oleh beberapa orang menuntut kekompakkan dalam membentuk pemahaman, kompetensu dan pribadi peserta didik. Tema yang dipilih hendaknya diangkat dari limgkungan kehidupan peserta didik, agar pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.[9]
5.      Pendekatan Keterampilan Proses
1.      Pengertian
Pendekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam proses belajar mengajar yang menekankan kepada ketrampilan memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan perolehannya itu. Keterampilan proses berarti pula sebagai perlakuan yang diterapakan dalam proses pembelajaran dengan mengunakan daya fikir dan kreasi secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan. Tujuan keterampilan proses adalah mengembangkan kreativitas siswa dalam belajar sehingga sisiwa secara aktif dapat mengembangkan dan menerapkan kemampuan-kemampuannya. Siswa belajar tidak hanya untuk mencapai hasil, melainkan juga belajar bagaimana belajar.
Indikator-indikator pendekatan keterampilan proses antara lain, kemampuan mengidentifikasi, mengklarifikasi, menghitung, mengukur, mengamati, mencari hubungan, menafsirkan, menyimpulkan, menerapkan, megkomunikasikan, dan mengekspresikan diri dalam suatu kegiatan untuk menghasilkan suatu karya.
Pendekatan keterampilan proses bertolak dari suatu pandangan bahwa setiap peserta didik memiliki potensi yang berbeda, dan dalam situasi normal, mereka dapat mengembangkan potensi secara optimal. Oleh karena itu, tugas guru adalah memberikan kemudahan kepada peserta didik dengan menciptakan lingkungan yang indusif agar semua peserta didik berkembang secara optimal.


Pembelajaran dalam keterampilan proses perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Keaktifan peserta didik didorong oleh kemauan untuk belajar karena adanya tujuan yang ingin dicapai ( asas motivasi ).
b. Keaktifan peserta didik akan berkembang jika dilandasi pendayagunaan potensi yang dimilikinya.
c. Suasana kelas dapat mendorong atau mengurangi aktivitas peserta didik. Suasana kelas harus dikelola agar dapat merangsang aktivitas dan kreatifitas belajar peserta didik.
d. Dalam kegiatan pembelajaran, tugas guru adalah memberikan kemudahan belajar melalui bimbingan dan motivasi untuk mencapai tujuan. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendorong aktivitas dan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran antara lain : diskusi, pengamatan, penelitian, praktikum, Tanya jawab, karya wisata, study kasus, bermain peran, dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Penerapan pendekatan keterampilan proses
Kemampuan-kemampuan yang menunjukkan keterlibatan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran tersebut dapat dilihat melalui partisipasi dalam kegiatan pembelajaran tersebut
1)      Kemampuan bertanya
2)      Kemampuan melakukan pengamatan
3)      Kemampuan mengidentifikasi hasil pengamatan
4)      Kemampuan menafsirkan hasil identifikasi dan klarifikasi
5)      Kemampuan menggunakan alat dan bahan untuk memperoleh pengalaman secara langsung
6)      Kemampuan merencanakan suatu kegiatan penelitian
7)      Kemampuan menggunakan dan menerapkan konsep yang telah dikuasai dalam suatu situasi baru.[10]

BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak ukur atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Penerapan pendekatan pembelajaran yaitu, pendekatan kompetensi dengan cara menetapkan kompetensi, mengembangkan strategi untuk mencapai kompetensi, dan melakukan evaluasi. Dari pendekatan lainnya yaitu, pendekatan lingkungan, pendekatan kontekstual, pendekatan tematik, pendekatan keterampilan berproses.





DAFTAR PUSTAKA

Majid, Abdul.2016. Strategi Pembelajaran Bandung : PT.REMAJA ROSDAKARYA
Mustakim, Zainal. 2017. Strategi dan Metodologi Pembelajaran. Pekalongan: IAIN Pekalongan PRESS.

Suryani, Nunuk dan Leo Agung.2012.  Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta : penerbit Ombak



DATA DIRI



Nama                           : Ilma Nahdia
Ttl                                : Pekalongan, 12 November 1998
Alamat                        : Buaran Gg. 2 Rt.05 / Rw. 02 Pekalongan Selatan Kota Pekalongan
Riwayat pendidikan:
Ø TK Muslimat NU Buaran
Ø MINU Buaran
Ø MTsS Simbang Kulon Buaran
Ø MAS Simbang Kulon Buaran
Ø IAIN Pekalongan




LAMPIRAN





[1] Zaenal Mustakim, strategi dan metode pembelajaran, (Yogyakarta, IAIN PRESS : 2018) .Hal. 76-76
[2] Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar,(Yogyakarta, penerbit Ombak : 2012) hal. 5
[3] Op.Cit Hal. 77-80
[4] Op.Cit. Hal. 81-82
[5] Abdul Majid. Strategi Pembelajaran (Bandung, PT.REMAJA ROSDAKARYA :2016) Hal. 228
[6] Op.Cit. Hal. 75
[7] Zaenal Mustakim, strategi dan metode pembelajaran, (Yogyakarta, IAIN PRESS : 2018) .Hal. 81-82
[8] Nunuk Suryani dan Leo Agung, Strategi Belajar Mengajar,(Yogyakarta, penerbit Ombak : 2012) hal. 98-99
[9] Op.Cit. Hal. 85-86
[10] Op.Cit. Hal. 87

Tidak ada komentar:

Posting Komentar