Laman

new post

zzz

Minggu, 18 Maret 2012

E6-28 M. Bagus Yudistira


MAKALAH
KLASIFIKASI ILMU PENGETAHUAN
(ILMU TENTANG PENCIPTA)
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas individu
Mata Kuliah   : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu      : Ghufron Dimyati, M.S.I

Disusun Oleh :
Muhammad Bagus Yudistira
2021110214
KELAS E
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
2012

BAB I
PENDAHULUAN

السلا م عليكم ورحمة الله و بركا تة

   Alhamdulillah segala piji bagi Allah Tuhan semesta alam. Syukur senantiasa kita panjakan pada-Nya yang telah melimpahakan banyak kenikmatan, diantaranya ialah nikmat iman, islam, jasmani, akal, pikiran, sehingga kita bisa menjanlankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya dengan baik.
Sholawat dan salam selalu tercurah kepada beliau Rasulullah Muhammad SAW. sebagai utusan Allah sebagai tauladan bagi kita semua dan sebagai guru yang mengajarkan Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia, semoga kita tegolong umatnya yang mendapat syafaat di yaumil qiyamah nanti,Amiin.
    Alhamdulillah akhirnya dengan segala daya dan upaya akhirnya dapat terselesaikan makalah saya ini yang akan membahas mengenai ilmu tentang pencipta.Pada hakikatnya Allah menciptakan alam ini beserta isinya tidak ada yang sia-sia.Sebagai manusia kita berkewajiban untuk mencari tahu hikmah-hikmah apa saja yang terkandung dibalik penciptaan itu.
Untuk menjawab rasa keingitahuan tersebut, saya akan mencoba memberikan sedikit  gambaran dan penjelasan terkait tema hadits tarbawi diatas, juga menjelaskan isi hadits dalam pokok bahasan tersebut,semoga apa yang saya paparkan dalam karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa khususnya,dan masyarakat pada umumnya. Amiin,.






BAB II
PEMBAHASAN
A.    Materi Hadits
ÉOó¡Î0 «!$# Ç`»uH÷q§9$# ÉOŠÏm§9$#
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قََا لَ : كَا نَ رَ سُوْ لُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ اِذَا اَمْسَى قَا لَ : ,, اَمْسَيْنَا وَاَمْسَى الْمُلْكُ لِلّهِ, وَالْحَمْدُ لِلّهِ, لَا اِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِ يْكَ لَهُ. اَللّهُمَّ اِنِّى اَسْأ َلُكَ مِنْ خَيْرِ هذَ هِ اَللَّيْلَةِ وَخَيْرِ مَا فِيْهِا, وَ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَا وَ شَرِّ مَا فِيْهَا, اَللّهُمَّ اِنِّى اَعُوْ ذُ بِك َمِنَ الْكَسَلِ وَالْهَرَ مِ وَ سُوْءِ الْكِبَرِ, وَفِتْنَةِ الدُّ نْيَا وعَذَا بِ الْقَبْرِ ,, (قَا لَ الْحَسَنُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ : وَ زَا دَ نِى فِيْهِ زُبَيْدٌ عَنْ اِبْرَا هِيْمَ بْنِ سُوَيْدٍ عَنُ عَبْدِ الرَّ حْمنِ بْنِ يَزِيْدٍ عَنْ عَبْدِاللهِ رَفَعَهُ اَّنَهُ قَالَ : ,, لَا اِلهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلى كُلِّ شَيْءٍ قَََدِ ْيرٌ ,, وَفِى رِوَايَةِ : اِذَا اَصْبَحَ قَالَ ذلِكَا أَيْظًا : ,, اَصْبَحْنَا وَاَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلّهِ,,

B.    Terjemah Hadits
Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud r.a.: Apabila waktu senja telah tiba, Rosulullah Saw . biasa berdoa, “Amsaina wa amsal mulku lillahi, wal hamdu lillahi, la ilaha                                                                               illalahu wahdahu la syarikalah. Allahumma  inni as’aluku min khairi hadzihillaiti wa khairi  ma fiha. Allahumma inni a’udzubika minal kasali wal harami  wa  su’il kibari wafitnatid dunya wa ‘adzabil qabr  (kami telah memasuki waktu senja , demikian pula kerajaan Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan kecuali Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Wahai Allah, sesungguhnya aku memohon kepeda Engkau akan kebaikan malam ini dan kebaikan isi kandungannya, dan aku berlindung kepeda Engkau dari kejahatan malam ini dan kejahatan yang terkandung di dalamnya. Wahai Allah, aku berlindung kepeda Engkau dari kemalasan, kepikunan, jeleknya kutuaan, bencana dunia, dan siksa kubur).” Kata Hasan bin ‘Ubaidillah, “ Zubaid menambahkannya dengan riwayat dari Ibrahim bin Suwaid, dari Abdurrahman bin Yazid, dari Abdullah, dari Rasulullah Saw.bahwasanya beliau mengucapkan pula, ‘La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah lahul mulku wallahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syai’in qadir (tidak ada tuhan kecuali Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu).”  Dalam riwyat lain, apabila telah memasuki waktu pagi, beliau mengucapkan, “Ashbahu wa ashbahal mulku lillahi ... (kami telah memasuki waktu pagi, demikian pula kerajaan Allah ...)” (8:82-83—S.M.)[1]  
 
C.   Mufrodatnya
Kerajaan Allah
الْمُلْكُ لِلّهِ
Kutuaan
سُوْءِ الْكِبَر,
Dari kebaikan
مِنْ خَيْر
Bencana dunia
فِتْنَةِ الدُّ نْيَا
Dari kejahatan
مِنْ شَرِّ
Siksa kubur
عَذَا بِ الْقَبْرِ
Malam
اَللَّيْلَةِ
Waktu pagi
اَصْبَحْنَا
Kemalasan
الْكَسَل


Kepikunan
الْهَرَ م



D.    Biografi Perawi Hadits
   Imam Muslim dilahirkan di Naisabur pada tahun 202 H atau 817 M. Imam Muslim bernama lengkap Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al Qusyairi an Naisaburi. Naisabur, juga Bukhara (kota kelahiran Imam Bukhari) sebagai salah satu kota ilmu dan pusat peradaban di kawasan Asia Tengah. Di sini pula bermukim banyak ulama besar.
  
   Ketika berusia sepuluh tahun, Imam Muslim sering datang dan berguru pada seorang ahli hadits, yaitu Imam Ad Dakhili. Setahun kemudian, beliau mulai menghafal hadits Nabi SAW, dan mulai berani mengoreksi kesalahan dari gurunya yang salah menyebutkan periwayatan hadits.

   Selain Ad Dakhili, Imam Muslim pun tak segan-segan bertanya kepada banyak ulama di berbagai tempat dan negara.. Di Khurasan, beliau berguru kepada Yahya bin Yahya dan Ishak bin Rahawaih; di Ray beliau berguru kepada Muhammad bin Mahran dan Abu 'Ansan. Di Irak beliau belajar hadits kepada Ahmad bin Hanbal dan Abdullah bin Maslamah; di Hijaz beliau belajar kepada Sa'id bin Mansur dan Abu Mas 'Abuzar; di Mesir beliau berguru kepada 'Amr bin Sawad dan Harmalah bin Yahya, dan ulama ahli hadits lainnya.

   Diantara muridnya yang beratus-ratus yang kemudian menjadi ulama ahli hadits adalah: Imam Tirmizi, Ibrahim bin Sufian, Muhammad bin Abdul Wahhab, Ishak bin Chuzaimah, Abu Bakar Al Darudi, Abu Bakar Al Mustamli, Nasar bin Ahmad, dan lain-lain.[2]

   Imam Muslim yang dikenal sangat tawadhu' dan wara' dalam ilmu itu telah meriwayatkan puluhan ribu hadits. Menurut Muhammad Ajaj Al Khatib, guru besar hadits pada Universitas Damaskus, Syria, hadits yang tercantum dalam karya besar Imam Muslim, Shahih Muslim, berjumlah 3.030 hadits tanpa pengulangan. Bila dihitung dengan pengulangan, katanya, berjumlah sekitar 10.000 hadits. Sementara menurut Imam Al Khuli, ulama besar asal Mesir, hadits yang terdapat dalam karya Muslim tersebut berjumlah 4.000 hadits tanpa pengulangan, dan 7.275 dengan pengulangan. Jumlah hadits yang beliau tulis dalam Shahih Muslim itu diambil dan disaring dari sekitar 300.000 hadits yang beliau ketahui. Untuk menyaring hadits-hadits tersebut, Imam Muslim membutuhkan waktu 15 tahun.

   Imam Muslim menjadi orang kedua terbaik dalam masalah ilmu hadits (sanad, matan, kritik, dan seleksinya) setelah Imam Bukhari. "Di dunia ini orang yang benar-benar ahli di bidang hadits hanya empat orang; salah satu di antaranya adalah Imam Muslim

   Imam Muslim wafat pada Ahad sore, pada tanggal 24 Rajab 261 H. Semoga Allah SWT merahmatinya, mengampuni segala kesalahannya, serta menggolongkannya ke dalam golongan orang-orang yang sholeh. Amiin.[3]

E.     Penjelasan Hadist
   Dari hadits di atas terkait dengan pembahasan “Ilmu  Tentang Pencipta”, dapat kita ambil penjelasan bahwa sudah seharusnya kita senantiasa memohon kepada Allah yang telah menciptakan kebaikan malam dan kebaikan isi kandungannya, dan berlindung kepada Allah dari kejahatan malam dan kejahatan yang terkandung di dalamnya dengan banyak-banyak berdzikir kepada-Nya.Karena Allah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
  
   Diantara kebaikan-kebaikan malam tersebut adalah bahwa Allah SWT  menjadikan malam tidak gelap-gelita tanpa cahaya sama sekali, sehingga dapat digunakan untuk melakukan suatu pekerjaan. Manusia pun sering kali melakukan pekerjaannya di waktu malam, kerana suatu kedaruratan atau sempitnya waktu di siang hari. Hal ini terjadi, mungkin kerana di siang hari udara terlalu panas atau ada sebab-sebab lain. Kerana itu cahaya bulan di malam hari merupakan pertolongan yang diperlukan manusia untuk keperluan tersebut. Terbitnya bulan pada sebahagian malam, dengan cahaynya yang lebih rendah berbanding sinar dan panasnya matahari, tidak lain ialah supaya manusia tidak melakukan kegiatan yang sama dengan kegiatannya di siang hari. Kalau antara kegiatan siang hari dan malm hari itu sama, maka tentulah manusia akan kehilangan ketenangan, dimana hal ini akan membahayakan kesehatannya sendiri.[4]

Hikmah Kejadian Malam
1.      Allah swt menjadikan waktu malam supaya manusia bisa beristirahat selepas penat bekerja.
2.      Waktu malam juga ialah waktu yang paling baik untuk kita beribadah kepada Allah swt seperti menunaikan solat sunat tahajjud, solat hajat, solat istikharah, membaca al-Quran dan sebagainya.
3.      Manusia juga dapat berfikir tentang keajaiban alam ciptaan Allah swt pada waktu ini dengan memerhatikan kejadian malam, bulan, bintang dan sebagainya.[5]

F.    Aspek tarbawi
1.      Manusia harus senantiasa berdzikir kepada Allah memohon kebaikan malam dan mohon dijauhkan dari kejahatan malam
2.      Adanya perintah untuk memperhatikan kebesaran Allah dengan adanya penciptaan malam dan segala isinya
3.      Menggunakan waktu malam untuk beribadah kepada Allah swt
4.      Senantiasa bersyukur dengan adanya malam
5.      Menjadikan keimanan kita semakin mantap dengan adanya bukti-bukti ke Esaan Allah atas penciptaan malam














BAB III
PENUTUP

   Alhamdulillah,demikianlah penjelasan hadist mengenai ilmu tentang penciptaan malam yang dapat saya uraikan. Semoga bisa memberikan banyak manfaat kepada kita semua khususnya menjadikan kita lebih berinstropeksi diri sudahkah kita memperhatikan akan keberasan Allah dengan segala ciptaan-Nya dan mensyukuri nikmat Allah itu.

   Dari pemaparan makalah saya ini tentunya masih ada beberapa kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki lagi.Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak khususnya kepada Bapak Dosen dan teman-teman seperjuangan kelas E Tarbiyah PAI,. Semoga kritik dan saran tersebut dapat memberikan kita ilmu dan perbaikan kita di kemudian hari. Amiin.














DAFTAR PUSTAKA

·         Muslim. 2002. Ringkasan Shahih Muslim. Beirut: Al-Maktab Al-Islami.
·         Rozak dan Latief Rais. 1978. Terjemah Hadits Shahih Muslim. Jakarta: Al-Husna.
·         http://members.tripod.com/fitrah_online/thema/des98/1298muslim.htm, diakses tanggal  1 Maret 2012
·         http://www.kotasantri.com/galeria.php?aksi=DetailArtikel&artid=171, diakses tanggal  1 Maret 2012
·         http://al-atsariyyah.com/zikir-pagi-sore.html, diakses tanggal  1 Maret 2012













[1]  Imam Muslim, Ringkasan Shahih Muslim, Beirut: Al-Maktab Al-Islami, 2002, hlm 1092
[2] Rozak dan Rais Latief, Terjemah Hadits Shahih Muslim, jilid 1 Jakarta: Al-Husna, 1978, hlm,151.

12 komentar:

  1. nama : salafudin
    nim : 202 111 0207
    kelas : E
    assalamualaikum....
    saya ingin bertanya : kan disitu dijelaskan bahwa Menggunakan waktu malam untuk beribadah kepada Allah SWT. yang saya tanyakan kan dalam era sekarang ini banyak sekali orang yang bekerjanya pada malam hari,, bagaimana menurut anda jika malam hari digunakan untuk bekerja bukan untuk beribadah,,,,???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaikum salam wr.wb
      Saudara Salafudi terima kasih atas pertanyaannya.Jadi tidak mengapa malam hari digunakan untuk bekerja.Kita kembalikan kepada hukum asal mencari nafkah itukan wajib sesuai dengan hadits dari bukhari dan imam muslim sa'ad bin abi waqas Rasullah saw bersabda "Engkau tiada memberi belanja demi mencari ridho Allah, melainkan mesti diberi pahala, sakalipun yang engkau suapkan kedalam istrimu"
      Jadi ibadah itu tidak hanya shalat, ngaji, tapi mencari nafnah juga termasuk ibadah yang wajib maka itupun merupakan amal yang sangat mulia

      Hapus
  2. sri setianingrum
    2021110209

    maksud dari pernyataan saudara yang "kallo antara kegiatan siang dan malam itu sama, maka manusia akan kehilangan ketenangan dan hal ini akan membahayakan kesehatannya sendiri...
    hehehehe
    suwun

    BalasHapus
    Balasan
    1. Begini, andaikan siang dan malam itu sama maka manusia akan kehilanagn ketenangan dan dapat membahayakan kesehatannya.Andaikan hari itu siang terus tidak malam ataupun sebaliknya, maka manusia tentu akan bosan kehilangan ketenangan.Begitu pula dengan kesehatannya akan terganggu, anda bayangkan bila siang terus tanpa ada malam ataupun sebaliknya bagaimana menurut anda??? tentu ia akan kepanasan ataupun kedinginan dan lebih dari itu penyakitnya.

      Hapus
  3. Tri Indah P.
    2021110198
    kelas E
    di makalah anda mnjelaskan tentang hikmah dan keajaiban malam. nah, apakah anda sendiri sudah mempraktekannya dan mengamalkannya selalu ? dan apakah ada balasannya jika kita tidak mengamalkan dan memanfaatkan waktu malam tsb utk kegiatan beribadah, dll ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah saya sendiri sudah mengamalkannya walaupun tidak setiap hari.Yang dimaksud ibadah malam disini itu kan sunnah, jadi jika tidak diamalkan dan dimanfaatkan waktu malam tersebut ya tidak mengapa, itu hanyalah anjuran yang tentu saja terdapat hikmah yang besar bagi melaksanakannya.

      Hapus
  4. Nama : Maela Risqiyani
    NIM : 2021110144
    kelas : D (E)

    Yang saya ingin tanyakan,,,apa pengertian kejahatan malam itu????? dan berilah contohnya!!!!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang dimaksud kejahatan malam disini adalah karena waktu malam tersebut orang akan lebih cenderung dan banyak melakukan kejahatan.Contoh kejahatan malam adalah banyaknya santet dan guna-guna itu kebanyakan dilakukan pada malam hari,perzinaan, pencurian.

      Hapus
  5. nama : ali mubarok
    nim : 2021110145
    kelas : D (E)

    Menjadikan keimanan kita semakin mantap dengan adanya bukti-bukti keesaan Allah
    Namun di era yang modern ini manusia cenderung meninggalkan keesaan Allah, mereka cenderung mengagumkan ciptaan manusia itu sendiri seperti teknologi-tekonologi yang canggih, dan mereka biasanya meniadakan adanya kuasa ilahi mereka menganggap” inilah hasil karyaku maka aku bebas menggunakannya”
    Bagaimana agar manusia dalam berinovasi tetap tidak meninggalkan kuasa ilahi di belakang semuanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Caranya sebelum orang tersebut berinovasi maka orang tersebut harus terlebih dahulu dibekali dengan ilmu-ilmu agama yang matang, ia harus dibekali dengan akidah yang kokoh, akhlak yang mulia.Karena apabila orang tersebut sudah berinovasi atau mendapat kedudukan yang tinggi, maka biasanya orang tersebut sukar untuk diingatkan, hatinya hanya terpaku akan jabatannya.

      Hapus
  6. Nama : Ruswati
    Kelas :E
    Nim :2021110229
    Bagaimana pendapat anda bagaimana tentang seseorang yang bekerja dimalam hari dan beristirakhat di siang hari, sebagaimana tidak sesuai dengan hadits diatas yang menjelaskan bahwa waktu malam hari itu untuk beristirahat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya, pertanyaaan anda hampir sama dengan saudara Salaf.Jadi sudah dijelaskan bahwa yang namanya ibadah itu bukan hanya shalat, puasa.Bekerja itu juga termasuk ibadah yang wajib.Bekerja tidak harus siang hari, intinya semuanya itu bisa berjalan seimbang antara bekerja dengan dengan kewajiban kita kepada Allah.

      Hapus