Laman

new post

zzz

Sabtu, 03 Maret 2012

Kelas D, (4), Saefurrahman Wahid, PENGGUNAAN PANCA INDRA AKAN DINILAI DAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN




makalah
HADIST TARBAWI II
PENGGUNAAN PANCA INDRA AKAN DINILAI DAN DIPERTANGGUNGJAWABKAN
 
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas:
Mata Kuliah                      : Hadist Tarbawi II
Dosen Pengampu               : M. Ghufron. M.S.I

   
  Disusun oleh Kelas D:

Saefurrahman Wahid     (2021110161)     



Program Studi : Tarbiyah (PAI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
TAHUN 2012


Pendahuluan

            Saya akan menjelaskan apa yang dinamakan akal, ilmu dan amal. Bahwa kata akal berasal dari bahasa arab yaitu al-aql berarti pikiran atau intelek (daya) atau proses pikiran yang lebih tinggi berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Dimana akal merupakan akal yang menampung akal aqidah, syari`ah serta akhlak dan menjelaskannya. Dan dengan menggunakan akal secara baik dan benar sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Manusi akan merasa dekat dan dengan sukarela mengingatkan diri kepada Allah SWT kemudian akal tersebut akan menghasilkan ilmu dan akan berkembang.





















A.    Al hadits

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ بَأَيِّ شَيْئٍ يَتَفَاضَلَ النَّاسُ فِى الدُّنْيَا ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. قُلْتُ فَفِى اْلاَخِرَةِ ؟ قَالَ: بِالْعَقْلِ. فَقَالَتْ عَائِشَةَ: اِنَّمَا يُجْزَوْنَ بِأَعْمَالِهِمْ؟ قَالَ وَهَلْ عَمِلُوْا اِلاَّ بِقَدْرِمَا اَعْطَاهُمُ اللهُ مِنَ اْلعَقْلِ فَبِقَدْرِمَا أَعْطُوْامِنَ اْلعَقْلِ كَانْتِ أَعْمَا لُهُمْ وَبِقَدْرِ مَا عَمِلُوْا يُجْزَوْن {رواه الحارث في المسند ,٢\ ٨٠٥ }
  
B.     Terjemah dan Mufrodafz
Diriwayatkan dari aisyah ra, dia berkata
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
Saat bertanya kepada Rasulullah SAW dengan apa manusia bisa unggul ketika di dunia.
 قُلْتُ يَارَسُوْلَ اللهِ بَأَيِّ شَيْئٍ يَتَفَاضَلَ النَّاسُ فِى الدُّنْيَا
Rasulullah SAW berkata dengan akal
قَالَ بِالْعَقْلِ
Aisyah bertanya lagi kalau di akhirat?
قُلْتُ فَفِى اْلاَخِرَةِ
Rasulullah SAW menjawab dengan akal
قَالَ بِالْعَقْلِ
Maka aisyah bertanya lagi: (bukankah) manusia sesungguhnya manusia itu dibalas hanya karena amal-amalnya?
فَقَالَتْ عَائِشَةَ: اِنَّمَا يُجْزَوْنَ بِأَعْمَالِهِمْ
Rsaulullah SAW menjawab: dan tidaklah manusia-manusia beramal kecuali dengan sekedar yang Allah SWT berikan yaitu akal
قَالَ وَهَلْ عَمِلُوْا اِلاَّ بِقَدْرِمَا اَعْطَاهُمُ اللهُ مِنَ اْلعَقْلِ
Maka dengan sekedar apa yang telah diberikan kepada mereka (akal) itulah amal-amal mereka.
فَبِقَدْرِمَا أَعْطُوْامِنَ اْلعَقْلِ كَانْتِ أَعْمَا لُهُمْ
Dan diatas sekedar apa yang mereka kerjakan, maka mereka mendapat balasan.
وَبِقَدْرِ مَا عَمِلُوْا يُجْزَوْنَ

C.     Biografi Perawi
Aisyah binti Abu bakar Ashidiq adalah ibu dari orang-orang mu`min. Beliau adalah perempuan yang paling ahli dalam fiqih. Dan merupakan istri Nabi yang paling Utama selain khotijah, mereka berdua memiliki kemasyhuran yang berbeda terdapat perbedaan berdua bahwa ia wafat pada 57 H. menurut Qoul Shahih.[1]
D.    Keterangan dalam hadits
Dalam Kitab Lisan Al-Arabi (العقل) artinya sesuatu yang membedakan antara manusia dengan jenis hewan. Sedangkan (العمل) berarti mengerjakan apa yang dibutuhkan seperti bangunan, rumah, pertanian, penjagaan, dan lain-lain.[2]

E.     Aspek Tarbawi
Kata akal berasal dari bahasa arab yaitu al-aql berarti pikiran atau intelek (daya) atau proses pikiran yang lebih tinggi berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Dimana akal merupakan akal yang menampung akal aqidah, syari`ah serta akhlak dan menjelaskannya. Dan dengan menggunakan akal secara baik dan benar sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Manusi akan merasa dekat dan dengan sukarela mengingatkan diri kepada Allah SWT kemudian akal tersebut akan menghasilkan ilmu dan akan berkembang.[3]

F.      Realita
Fenomena yang terjadi pada saat ini banyak orang sudah menggunakan akalnya untuk mencari ilmu, namun setelah mereka memperolehnya sangat jarang dari mereka yang mau mengamalkannya.


Beramal secara ikhlas bukanlah pekerjaan yang mudah, karena sifat manusia yang terkadang ingin diketahui , ingin dianggap dan sebagainya. Beramal bukannya karena hal, melainkan karena gengsi dan mencari sensasi. Itu adalah hal-hal yang bersifat riya` yang kita tahu yang merupakan salah satu dari sekian banyak perbuatan dosa.

G.    Solusi
Agar manusia tidak menjadi sesat, maka akal manusia harus dibekali ilmu yang bermanfaat dan dikembangkan secara baik dan benar untuk memahami wahyu dan berjalan pada garis-garis yang telah ditetapkan Allah SWT di dalam wahyu-Nya.
Manusia harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyadari bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa, namun hanyalah bagian kecil dari banyak hal yang diciptakan Allah SWT di dunia ini.
                                   
















Penutup

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa akal adalah sesuatu yang dimiliki manusia, yang menjadi perbedaan manusia dengan binatang. Oleh karena itu, akal tidak boleh disia-siakan dan disalahgunakan dan haruslah didasarkan kepada wahyu-wahyu Allah SWT agar tetap terarah dan tidak menjadi sesat juga tidak akan terombang-ambing oleh zaman.
























Daftar Pustaka

Hajar Al-Ashqolani, Ibnu. 1995. Taqrib Ast-Tahzib. Beirut : Dar Al Fikr.
Mandzur, Ibnu. 1990. Lisan Al-Arab, Jilid 1 Beirut : Dar sidar.
Duad Ali, Moh. 2006. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

























Resume
Hadits tarbawi II

A.    Biografi Perawi
Aisyah binti Abu bakar Ashidiq adalah ibu dari orang-orang mu`min. Beliau adalah perempuan yang paling ahli dalam fiqih. Dan merupakan istri Nabi yang paling Utama selain khotijah, mereka berdua memiliki kemasyhuran yang berbeda terdapat perbedaan berdua bahwa ia wafat pada 57 H. menurut Qoul Shahih.[4]
B.     Keterangan dalam hadits
Dalam Kitab Lisan Al-Arabi ( A`ql ) artinya sesuatu yang membedakan antara manusia dengan jenis hewan. Sedangkan (Al-A`mal) berarti mengerjakan apa yang dibutuhkan seperti bangunan, rumah, pertanian, penjagaan, dan lain-lain.[5]

C.     Aspek Tarbawi
Kata akal berasal dari bahasa arab yaitu al-aql berarti pikiran atau intelek (daya) atau proses pikiran yang lebih tinggi berkenaan dengan ilmu pengetahuan. Dimana akal merupakan akal yang menampung akal aqidah, syari`ah serta akhlak dan menjelaskannya. Dan dengan menggunakan akal secara baik dan benar sesuai dengan petunjuk Allah SWT. Manusi akan merasa dekat dan dengan sukarela mengingatkan diri kepada Allah SWT kemudian akal tersebut akan menghasilkan ilmu dan akan berkembang.

D.    Realita
Fenomena yang terjadi pada saat ini banyak orang sudah menggunakan akalnya untuk mencari ilmu, namun setelah mereka memperolehnya sangat jarang dari mereka yang mau mengamalkannya.


Beramal secara ikhlas bukanlah pekerjaan yang mudah, karena sifat manusia yang terkadang ingin diketahui , ingin dianggap dan sebagainya. Beramal bukannya karena hal, melainkan karena gengsi dan mencari sensasi. Itu adalah hal-hal yang bersifat riya` yang kita tahu yang merupakan salah satu dari sekian banyak perbuatan dosa.

E.     Solusi
Agar manusia tidak menjadi sesat, maka akal manusia harus dibekali ilmu yang bermanfaat dan dikembangkan secara baik dan benar untuk memahami wahyu dan berjalan pada garis-garis yang telah ditetapkan Allah SWT di dalam wahyu-Nya.
Manusia harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menyadari bahwa dirinya bukanlah siapa-siapa, namun hanyalah bagian kecil dari banyak hal yang diciptakan Allah SWT di dunia ini.



[1] Ibnu Hajar Al-ashqolani, Taqrib Ats-Tahdzib, (Beirut : Dar Al- Fikr, 1995), h. 869.
[2] Ibnu Mandzur. Lisan Al-Arab, Jilid 1. (Beirut : Dar sidar, 1990), h. 459-475.
[3] Moh Daud Ali. Pendidikan Agama Islam. (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 385.


11 komentar:

  1. nama:maria ulfa
    nim:2021110172

    bagaimana agar akal kita bisa unggul di dunia dan bermanfaat sesuai dengan hadits di atas????

    BalasHapus
  2. nama : suci widiatmi
    kelas : D
    NIM : 2021110187

    Bagaimana cara menjernihkan akal kita agar dapat menyerap dan memahami materi dengan baik??????? berikan solusinya???

    BalasHapus
  3. Nama : Selly Monika
    Nim : 2021110179
    Kls : D
    pertanyaan,Bagaimana caranya agar akal dapat dibekali dengan ilmu yang bermanfaat dan dikembangkan secara baik dan benar dalam memahami wahyu?

    BalasHapus
  4. NAMA : ASMAUL FAUZIAH
    KELAS : D
    NIM : 2021110165

    Beramal di istilahkan seperti ini: tangan kanan memberi tangan kiri jangan sampai tahu, nah bagaimana cara mewujudkan hal tersebut?

    BalasHapus
  5. nama:M.Nursalam
    nim:2021110182
    kelas D
    Bagaimana cara menyeimbangkan antara akal,nafsu,dan hati?

    BalasHapus
  6. nama ali mubarok
    nim 2021110145
    kelas D (E)
    suatu pemakaian panca indera terkadang tidak sesuai dengan penggunaannya, bagaimana jika demikian apakah pertanggung jawabannya sesuai dengan penggunaan indera pada umumnya?
    turnuwun

    BalasHapus
  7. Nama : Saefurrahman wahid
    Nim : 2021110161
    mencoba menjawab pertanyaan dari saudari
    1. siti Afifah
    nock afifah kita lihat di mkalah poin E bahwa biar akal kita unggul didunia bermanfaat.. maka kita harus mendekatnya diri kepada allah, merenungi sipa dulu yang memberi akal kita yaitu Allah dan merendahkan apabila kita punya ilmu , karena apa banyak orang yang beri akal tetapi tidak digunakan yang telah diajarkan Nabi kita Muhammad saw.. maka akal(amal) kita tidak bermanfat kepada kepda orang lain..

    2. suci widiatmi
    poin yang pertama, perut kita jangan terlalu keyang, atau mkannya jngan berlebih-lebihan, karena Allah swt tidak suka orang yang berlebih-lebihan. poin yang kedua, kita harus bnyak berwudhu dalam keadaan apapun..
    poin ketiga, yaitu poin yang kita dipentingkan yaitu butuh dengan proses belajar..

    3. Selly Monika
    maf bgd nih pertanyaan hampir sama dengan nok afifah. jadi saya akan mengulang lagi jawabannya ..
    pertama, yaitu beristighfar dalam artian kita mendekatkan kepada Allah swt. karena dialah (Allah) yang memberi kita akal dan ilmu, guru itu cuma lewat perantara, membaca Al-qur`an dan yang terakhir kita harus merendahkan diri (tawahdu) jangan meriyakan ilmu kita, karena apa itulah sifat yang di jalankan imam syafi`i ra dan imam ghozali.

    4.Asma`ul Fauziah
    maksudnya gini mba.. knpa kita diajarkan apabila kita sodakah tangan kiri dibelakang.. jadi gini biar kita bersodakoh (amal) tidak meriyakan/memprliahatkan kepada orang lain. jadi biar Allah lah yang tau..
    maf bdg semuanya itulah pemahaman dari kami.. apabila prtayaan kurang berkenan mohon di fiet back aja..

    BalasHapus
  8. Nama : Himatul hidayah
    Nim :2021110174
    Kelas : D
    Bagaiman caranya agar ketika mengamalkan ilmu tidak ada rasa rugi?

    BalasHapus
  9. saya mencoba menjawab pertayaannya
    1. nur salam
    byasanya akal dan hati itu pro tpi klo nafsu itu tidak, bysa krena nafsu timbul dari dorongan syetaan.... trus akal dan hatinya untuk menimalisir nafsunya... itu jawaban yang saya pham..

    2.himatul hidayah
    yaitu caranya untuk dengan rasa ikhlas dan rasa percaya diri dalam mengamalkan ilmu itu.. dan yang terpenting adalah bnyak beristihgfar, biyar dalam pengmalkannya tidak ada keraguan dan kebimbangan...
    3. ali mubarok
    indra yang digunakan tidak pada umumnya misalnya indra tersebut digunakan untuk kemaksiatan.. seperti mata kita untuk melihat aurat-aurat mansuia dengan sengaja ( vidio asusila)dan untuk mengintip orang dsb...itu semua pasti ada balasannya karena telah melanggar syariat islam..

    BalasHapus
  10. nama ; m. saiful Anam
    nim ; 202109168
    klz ; D
    APAKAH akal dan panca indera bsa di satukan dengan hati.kalau bisa berikan contohnya

    BalasHapus
  11. mencoba menjawab pertayaan dari kang saiful anam...
    bahwa akal dan hati itu sudah menyatu/ pro.. krena apa apabila akalnya berjalan dengan baik maka sebaliknya hati jga akan ikut..
    contoh apabila kita dberi tgas oleg dosen psti kan akal berjalan.. trus hatinya jga akan melakukan yang baik yaitu besok harus jadi gto kang saiful...

    BalasHapus