Laman

new post

zzz

Kamis, 04 April 2013

b8-3 istiqomah MANUSIA, ATURAN DAN HUKUM



MANUSIA, ATURAN DAN HUKUM

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah           : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu  : Muhammad Hufron, M.S.I


 










Disusun oleh :
Istiqomah  (2021111115)
Kelas B

JURUSAN TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA NEGERI ISLAM
PEKALONGAN
TA : 2012-2013



BAB I
PENDAHULUAN

         Manusia adalah makhluk yang sangat sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lain, dan berada di bumi ini sebagai khalifah yang harus menjaga alam semesta dan bisa memanfaatkannya. Serta mempunyai aturan-aturan yang ada di Negara ini, tidak hanya itu saja tetapi harus menuntut ilmu karena itu hukumnya wajib bagi semua manusia. Sebagaimana pula hukum yang harus ada di Negara ini, karena Negara ini adalah Negara Hukum jadi harus mematuhinya.
.           Sebelum membahas tentang  hubungan manusia dengan penciptanya, maka  harus diketahui bahwa agama islam mempunyai dasar-dasar yang sangat penting yang berhubungan dengan manusia dan penciptanya, yang begitu sangat berkaitan satu sama lain seperti sebuah bangunan. Agama bagi umat muslim mempunyai 3 pokok yaitu iman, islam dan ihsan.
           
           












BAB II
PEMBAHASAN

MANUSIA, ATURAN DAN HUKUM
A.  Hadis 40 : Hubungan Manuisa dengan Pencipta

عن ابي هريرة  قل: كان النبي صلي الله عليه و سلم بارزا يوما للناس فأتاه جبريل فقال: ما الإيمان قال: الإيمان أن تؤمن بالله وملائكته و كتبه و بلقائه و رسله و تؤمن بالبعث قال: ما الإسلام قال: الإسلام أن تعبد الله ولاتشرك به شيئا و تقيم الصلاة و تؤدي الزكاة المفروضة و تصوم رمضان قال: ما الإحسان قل: أن تعبد الله كأنك تراه فأن لم تكن تراه فإنه يرا ك قال متى الساعة قال: ما المسئول عنها بأعلم من السائل و سأخبرك عن أشراطها إذا ولد ت الأمة ربها وإذا تطاول رعاة الإبل البهم في البنيان في خمس لا يعلمهن إلا الله ثم تلا النبي صلى الله عليه وسلم (إن الله عنده علم الساعة) الاية ثم أد بر فقال ردوه فلم يروا شيئا فقال هذا جبريل جاء يعلم الناس د ينهم قال أبو عبدالله جعل ذ لك كله من الإيمان.





B.     Terjemah
           Dari Abu Hurairah r.a berkata : pada suatu hari Nabi duduk bersama-sama dengan orang banyak, maka datang kepadanya seorang laki-laki, terus bertanya : Apakah artinya iman ? Nabi menjawab : Iman artinya percaya kepada Allah, malaikatNya, utusanNya, dan dengan berbangkit-kemudian mati. Lelaki bertanya: Apakah artinya Islam ? Nabi menjawab : Islam itu menyembah akan Allah dan tidak mempersekutukanNya, mengerjakan shalat, membayar zakat yang perlu dan puasa dibulan ramadhan. Laki-laki bertanya lebih lanjut : Apakah artinya Ihsan ? Rasul menjawab : Ihsan ialah menyembah Allah seolah-olah melihat Dia. Biarpun engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau. Orang  tersebut bertanya lagi : Kapankah hari kiamat? Nabi menjawab : Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tapi akan kuterangkan tanda-tandanya (yaitu) jika seorang budak perempuan melahirkan majikannya, apabila pengembala unta telah bermegah-megah dalam gedung yang indah mewah, dan kiamat adalah salah satu dari lima rahasia Allah yang hanya Dia yang mengetahuinya. tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah. Kemudian Nabi membaca : Sesungguhnya hanya kepada Allah pengetahuan tentang hari kiamat (QS Luqman : 34). Setelah itu laki itu pergi kemudian Nabi berkata : Hadapkan dia kesini. Tetapi sahabat tidak melihat sesuatupun. Maka Nabi bersabda : Dia adalah malaikat Jibril datang kepada manusia untuk mengajarkan agama mereka. Abu Abdullah berkata : Semua yang diterangkan beliau dijadikan sebagai iman.





C.     Mufrodat
Indonesia
Arab
Tampak di hadapan
يَارِزًا
Tiba-tiba datang
فَاءَتَاهُ
Hari kebangkitan
 بِاالبَعْثِ
seolah-olah engkau melihat dia
كَأَنَّكَ تَرَاهُ
Biarpun engkau tidak melihatnya
فَاِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ
Sesungguhnya dia melihat engkau
فَإِنَّهُ يَرَاكَ
Hari kiamat
السَّاعَةُ
Tidak lebih tahu
بِأَعْلَمَ
Dari yang bertanya
مِنَ السَّاعِلِ
Akan kuterangkan tanda-tandanya
عَنْ أَشْرَاطِهَا
Budak perempuan
وَلَدَتْ الأَمَةُ
Pengembala Unta
رُعاةُ اْلاِبِلِ
Bermegah-megahan
فِي اْلبُنْيَانِ
Tidak ada yang mengetahui
لاَ يَعْلَمُهُنَّ





D.    Biografi
Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abdurrahman bin Sakhr yang diberikan Rasulullah. Beliau berasal dari Bani Daus bin Adnan.  Dan Beliau memeluk Islam ai seekor kucing kecil.
Abu Hurairah memeluk Islam pada tahun 7 H, tahun terjadinya perang khaibar, dan meninggal di Aqiq pada tahun 57 H. Beliau adalah pemimpin para ahli shuffah, yang menggunakan seluruh waktunya beribadah di masjid Nabi. Shuffah adalah tempat beratap didalam masjid. Para sahabat yang zuhud itu melindungkan diri dari sana.
Dan Allah ternyata mengabulkan do’a Nabi saw agar Abu Hurairah dianugerahi hapalan yang kuat. Jika bertemu dengan orang beliau selalu membuat mereka gembira. Tetapi  jika sendiri beliau bertahajud yang dilakukan khusyu’ dan luluh sepanjang malam.[1]
Beliau adalah sahabat yang paling menjaga berkah do’a Nabi Shallallahu Alaihi Wa Salam ketika beliau mendoakannya. Dan meninggal di Madinah tahun 57 H. Hadits-hadits yang diriwayatkan darinya yang terdapat dalam kitab-kitab hadits adalah sebanyak 5374 hadits. [2]







E.     Keterangan Hadits
          Imam Bukhari mengaggap bahwa Islam dan Iman adalah satu makna. Satu pertanyaan Jibril tentang adanya perbedaan antara iman dan islam dengan menganggap  bahwa iman adalah keyakinan terhadap perkara tertentu, sedangkan islam adalah menampakkan amalan-amalan khusus.[3]
          Islam menurut bahasa artinya menyerah dan tunduk secara lahiriah.  Sedangkan menurut istilah syara’ ialah menetapkan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Islam terdiri dari lima perkara yang tidak dapat dipisahkan, seakan-akan suatu bangunan yang dibentuk dari berbagai macam bagian.[4]
Penjelasan dalam hadits adalah bahwa keyakinan dan amal adalah agama. Nabi Muhammad SAW menerangkan kepada Abdul Qais bahwa iman adalah islam. Dalam riwayat Abu Sufyan yang menyatakan bahwa islam adalah agama maka islam dan iman adalah satu.
Allah berfirman” Dan kuridhai islam sebagai agamamu” kata islam mencakup iman dan amal.
Al-Muzani dan Abu Muhammad Al Baghdawi mengomentari pertanyaan jibril, kata “Islam” sebagai nama perbuatan yang tampak ”Iman” nama keyakinan yang tersembunyi dalam hati, sebagai penjelasan bahwa semuanya satu, dan penggabungan antara keduanya dinamakan agama.
(dan nabi sedang tampak dihadapan orang-orang). Maksudnya Rasul benar-benar berada dihadapan mereka tanpa penghalang.

“Ketika Rasulullah sedang duduk bersama para sahabatnya, datanglah orang asing bergabung bersama mereka. Maksudnya malaikat dalam wujud manusia. Imam Bukhari dalam kitab tafsir menyebutkan, bahwa orang tersebut datang dengan berjalan. Dalam riwayat Abu Farwah lafaznya adalah “Kami sedang duduk bersama beliau ketika datang seorang pria yang tampan, wangi badannya dan pakaiannya tidak tersentuh debu
          (Iman adalah beriman, iman adalah beriman kepada Alla, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kebangkitan). Dalam riwayat ini lafadz وَبِلِقَءِهِ  adalah ditemukan kata “Kutub” dan “Rasul”. Ada pendapat bahwa yang dimaksud dengan bangkit dari kubur, sedangkan لِقَلء (bertemu) adalah setelah dibangkitakan.
. وَرَسُلِهِ riwayat Al Ashihi lafadznya adalah بِرُسُلِهِ  dalam hadits Anas ibnu Abbas menggunakan lafadz  وَالمَلاَءِكَتِهِ وَكِتَابِ والنَّبِيْنَ (dan para malaikat, kitab dan para nabi) dalam kitab tafsir ditambah “hari akhir” (beriman kepada kebangkitan)  بِاالبَعْثِ  وَتُؤْمِنَ  (Beriman kepada hari kebangkitan). Dalam  kitab tafsir ditanbahkan kata “Hari akhir”. Dalam  riwayat Muslim dari hadis Umar, wal yaumil aakhir (dan hari akhir).
Maksud beriman hari akhir adalah percaya terhadap apa yang terjadi di hari akhir yang berupa hisab (perhitungan), penimbangan, surga dan neraka. Iman seseorang tidak sempurna kecuali ia meyakini seluruh rukun iman yang telah disebutkan  (untuk menyembah Allah( أَنْ تَعْبُدَ اللهَ
An nawawi berkata yang dimaksud ibadah adalah mengetahui Allah (ma’rifullah). Yang dimaksud dengan ibadah juga adalah ketaatan secara mutlak, maka seluruh kewajiban sudah termasuk di dalamnya. Menurut Imam Bukhari ma’rifah merupakan efek dari iman sedangkan Islam adalah perbuatan lahir dan batin

Mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Dari Mathar Al Warraq, kemudian menyebutkan kata islam. Imam Muslim dengan kalimat mendirika shalat dan menambahkan juga kata ma’tubah (yang diwajibkan). Hanya sebagai hiasan dalam gaya bahasa. Dan merangkai kata zakat dengan mafrudhoh (yang diwajibkan). Dan puasa pada bulan ramadhan. Kalimat ini dijadikan dalil kewajiban berpuasa dibulan ramadhan.
          Ihsan di sini adalah ihsan dalam beribadah, sedangkan dalam bentuk ihsan dalam ibadah adalah ikhlas, khusyu’ dan berkonsentrasi penuh pada saat melaksanakannya, dan selalu di awasi oleh Allah yang kita sembah.
Dalam riwayat Umarah bin Qa’qa, juga dalam hadis Anas diriwayatkan dengan lafadz  إِن تَخْشَ اللهُ كَانَّكَ تَرَاهُ   (Hendaklah kamu takut kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya).[5]
Ihsan artinya sama dengan ikhlas, memurnikan ketaatan hanya kepada Allah swt. Atau ikhlaskanlah dalam menyembah Allah swt. Dan jaganlah sekali-kali beribadah kepada-Nya memperhatikan selain-Nya, dan yakinkanlah dirimu sewaktu beribadah kepada-Nya seakan-akan melihay Dia. Apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka perlu diketahui bahwa Dia melihatmu, sehubungan dengan ini Allah berfirman dalam surat Al-Hadid ayat 4 “Dia selalu bersama kalian di mana pun kalian berada”.[6]
          Pertanyaan, kapankah hari kiamat? Maksudnya kapan hari kiamat akan terjadi? Dan hanya Allah yang mengetahui tentang apa yang ditanyakan oleh malaikat Jibril kepada Rasulullah.
 Al-Qurthubi berkata tanda-tanda kiamat terbagi menjadi 2, yaitu tanda-tanda yang sudah terjadi dan tanda-tanda yang tidak biasa terjadi.
Tanda-tanda yang biasa terjadi yaitu :
1)   Menurut Khaththabi yaitu,  makin meluasnya negara Islam dan di taklukkannya negara-negara musyrik dan menahan tawanan mereka, sehingga para tuan memiliki budak perempuan yang melahirkan anaknya. Maka anak yang berasal dari budak itu sama dengan posisi tuannya, karena dia adalah anak tuannya.
2)   Para tuannya menjual para budak perempuan (ibu dan anak) mereka. Sehingga tidak tahu yang membelinya adalah anaknya.
3)   Sesama budak baik dengan nikah atau zina, kemudian budak tersebut diperjual belikan oleh anaknya.
4)   Kedurhakaan terhadap orang tua hingga sang anak memperlakukan orang tuanya seperti budak dengan memaki, memukul dan memperkerjakannya.
Dan salah satu dari makna “berlomba meninggikan bangunan” adalah ketika setiap orang mampu berambisi menambah keinginan bangunan yang dibangunnya hingga menjadi yang paling tinggi agar ia dapat membanggakan atap bangunnya yang tanpa batas. Tujuan dari semua ini hanyalah untuk membanggakan diri dan melecehkan orang lain. Padahal tiada daya dan uapaya kecuali milik Allah yang Maha Agung. Dan maksud meninggikan bangunan itu mengandung makna persaingan. [7]
Tanda-tanda yang tidak bisa terjadi seperti munculnya matahari dari arah Barat. Wallahu A’lam.




F.      Aspek Tarbawi
Menurut keterangan hadis, dapat diartikan bahwa malaikat Jibril menerangkan tentang pentingnya pendidikan agama, terkait dengan iman,islam dan ihsan terhadap seluruh manusia. Dan mengajarkan hubungan manusia dengan penciptanya.
a.       Memperbaiki hubungan Manusia dengan Pencipta
Agama Islam memiliki tiga sendi iman, islam dan ihsan yang semuanya saling berkaitan seperti sebuah bangunan yang kokoh. Berarti seseorang memiliki keyakinan dan  pokok dalam agama Islam pengikat hati dan batin manusia serta dasar keyakinan  adanya Allah. Kemudian Islam dibangun atas lima perkara mengucap syahadat, mendirikan shalat, zakat,haji dan puasa di bulan ramadhan.
b.      Menambah ketakwaan
Seseorang akan menambah agama secara benar serta bertambah ketakwaan kepada Allah dan mengamalkan kedalam kehidupan sehari-hari.
c.       Menambah pengetahuan
Dengan mempengetahui tentang pentingnya iman,islam dan ihsan agama islam menganjurkan agar pemeluknya menuntut ilmu bahkan dihukumi wajib agar memiliki ilmu pengetahuan tentang kemasalahatan, mengetahui hakikat alam serta dapat menganalisa segala sesuatu yang ada disekitar. Baik yang berhubungan dengan aqidah ataupun masalah-masalah yang berhubungan dengan hablumminaallah dan habluminannas.  


BAB III
PENUTUP
            Dapat disimpulkan bahwa agama islam mempunyai sendi-sendi yang diantaranya iman, islam dan ihsan yang saling berhubungan.
Islam menurut bahasa artinya menyerah dan tunduk secara lahiriah.  Sedangkan menurut istilah syara’ ialah menetapkan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Islam terdiri dari lima perkara yang tidak dapat dipisahkan, seakan-akan suatu bangunan yang dibentuk dari berbagai macam bagian.
Iman adalah beriman, iman adalah beriman kepada Alla, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kebangkitan. Dan Ihsan artinya sama dengan ikhlas, memurnikan ketaatan hanya kepada Allah swt. Atau ikhlaskanlah dalam menyembah Allah swt.
Tanda-tanda kiamat terbagi menjadi 2, yaitu tanda-tanda yang sudah terjadi dan tanda-tanda yang tidak biasa terjadi. Tanda yang sudah terjadi seperti budak perempuan melahirkan tuannya, dan tanda yang tidak biasa terjadi seperti munculnya matahari dari arah Barat.








DAFTAR PUSTAKA 

An-Najjar, Zaghlul. 2011.  Sains dalam Hadis. Jakarta : Amzah.
Ali Nashif, Syekh Manshur. 1993. Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah saw. Bandung : Sinar Baru.
Ibnu Hajar Al Asqalani, Al Iman Al Hafidz. 2008. Fathul Baari. Jakarta: Pustaka Azzam.
Muhyiddin Misu, Musthafa Al Bugha. 2002. Syarah Hadits Arba’in Nawawi. Jakarta : Pustaka Al Kautsar.
Subhi ash-Shalih, Subhi. 2009. Membahas  Ilmu-ilmu Hadis. Jakarta : Pustaka Firdaus.


[1] Subhi ash-Shalih, Membahas  Ilmu-ilmu Hadis, cet. Kedelapan, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2009), hlm. 33
[2]Musthafa Al Bugha dan Muhyiddin Misu, Syarah Hadits Arba’in Nawawi, cet. 1, (Jakarta : Pustaka Al Kautsar, 2002), hlm. 472 
[3] Al Iman Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Baari, Cet. Kedelapan, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008),  hlm. 208
[4] Syekh Manshur Ali Nashif, Mahkota Pokok-pokok Hadis Rasulullah sa, (Bandung: Sinar Baru, 1993), hlm. 21
[5]  Al Iman Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani. Op cit. hlm. 218
[6] Syekh Manshur Ali Nashif. Op cit. hlm. 25
[7] Zaghlul An-Najjar, Sains dalam Hadis, cet. 1, (Jakarta : Amzah, 2011), hlm. 101

14 komentar:

  1. Assalamu'alaikum...

    Khasan Fauzi
    2021111067

    Bagaimana cara kita untuk menyeimbangkan antara HABLU MINALLAH dg HABLU MINANNAS ?
    mkasih.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. wassalamu'alaikum

      caranya dengan kita silaturahmi, karena dengan silaturahmi dapat menghindari diri dri kehinaan, meringkan beban atau masalah diantara keduanya dan mendekatkan diri pada rahmat Allah SWT (QS.Ali Imran (3):156, silaturahmi dapat meredahkan dendam.

      dzikir dan pikir. Dengan memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani secara seimbang akan membuat hidup menjadi lebih sehat, teratur, tenang dan nyaman. Dan tentu akan tercapainya kesuksesan dunia dan akhirat.

      kalau sudah berbuat baik kpd manusia (hablu minannas) maka scr otomtis hablu minallah kita akan bertambah.




      Hapus
  2. assalamu'alaikum,,

    dewi agus tini
    2021111075

    Kata iman,islam, ihsan sudah sangat familiar bagi kita,,
    Iman kita wujudkan dengan memenuhi rukun2 iman, sedangkan islam kita wujudkan dengan mengerjakan rukun2 islam,,yg ingin saya tanyakan bagaimana perwujudan ihsan itu? kemudian dimakalah disebutkan ihsan sama dengan ikhlas, bagaimanakah untuk mencapai kesempurnaan ikhlas dalam menjalankan ibadah? mohon jelaskan,,
    terimaksih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ihsan dapat dikatakan sama dengan ikhlas krn ikhlas itu sendiri mrpkan salah satu lngkah yang harus di tempuh untk mewjdkan ihsan
      langkah" yg hrs qt lkukn mencapai ihsan/iklhas dlam beribadah antara lain :
      1.khusyu: ykni hanya membayangkan Allah krna Allah tlh mlht smw prbuatanny.
      2.ikhlas:mlksnkannya hnya smata-mata krena Allah swt



      menurut saya perwujudan ihsan itu bisa dimulai dengan diri sendiri yaitu dengan bersifat jujur, dan patuh terhadap pemimpin, taat kepada orangtua,

      mencapai kesempurnaan ikhlas ada bbrp cra sebagai brkt:
      1.Berterusan mengamalkan amal sunnah atau sunat walaupun sedikit.
      2.Pertanggungkan dosamu ke atas dirimu, jangan menyalahkan orang lain.
      3.Jagalah lidahmu, jangan mengutuk saudaramu, lebih-lebih lagi jika seorang Ulama.
      4.Jangan menganggap dirimu suci daripada dosa.
      5.Jangan mencela orang lain dan jangan memuji dirimu.
      6.Jangan campur adukkan urusan dunia dengan urusan Akhirat.
      7.Jangan menyombong diri terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW serta mereka yang menyambung perjuangan Rasulullah SAW.
      8.Jangan berbisik dengan orang lain ketika dalam satu majlis yang ramai.
      9.Jangan membesarkan diri kerana orang yang membesarkan diri akan terputus daripada kebaikkan di dunia dan Akhirat.

      Hapus
  3. khoirun ikrom
    2021111072
    B

    bagaimana caranya menyeimbangkan antara iman dan islam? misalnya kita sekedar iman tpi tidak pernah melaksanakan perintah-Nya hukumnya apa?
    dan sebaliknya kita itu tidak percaya tetapi jutru memahami dan mengerti tentang islam apa hukumnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau menurut saya seharusnya harus berjalan dengan seimbang, karena iman dan islam berkaitan. jika kita hanya mengetahui tntng iman tpi tdk melksanakknya dengan baik itu sama hilang sebagian jiwa qita diibaratkan mungkin seperti itu,,, karena iman itu adalah pondasi, jadi kalau pondasinya gak kuat bisa-bisa akan roboh..
      menyeimbangkannya hampir sama dngn pertanyaan yg diatas mz,,,
      mnrt saya hukumnya tidak boleh, masak sudah paham tetapi tidak mau melaksanakknya, itu namanya kurang menerapkan ilmunya.

      Hapus
    2. Anisa Amalia Zikrina
      2021111050
      Saya ingin sedikit menambahi jwban dr pertanyaan mas Ikrom,
      Menurut sepengetahuan saya, bahwa Iman itu tdk bisa sekedar, Iman itu betul2 mempercayai dg hati bukan hanya sekedar ucapan belaka. Kemudian setelah org btul2 mempercayai/meyakini dg hti, org tsb scr otomatis akan melaksanakan dr apa yg dipercyainya itu, yaitu pengaktualisasian Islam, mengucapkan syahadat, sholat, dst. Tahap selanjutnya ialah ihsan, "kebagusan" mksdnya bgmna agar seorang muslim itu dlm melaksanakan ibadahnya itu baik, bagus, sempurna di mata Allah. Jadi kalo menurut saya ketiganya itu bertahap/ step by step. Dimulai dr Iman dlu, kmdian Islam dan selanjutnya Ihsan.
      Jd, kalo sprti yg mas Ikrom katakan berarti org tsb belum memahami konsep Iman dan Islam sesungguhnya.
      Cukup dr sy mohon koreksinya bila ada kesalahan.
      Terima kasih.

      Hapus
    3. terimakasih masukannya mb annisa sangat bagus,
      dan itu sudah sngat jelas bahwa iman harus dengan hati tidk hnya ucapan saja mz ikrom...

      Hapus
  4. Erni Mun Holifah
    2021111064
    Assalamualaikum
    Bagaimana cara mensinkronkan antara iman, islam dan ihsan? dan bagaimana kalau ketiganya itu tidak sinkron, jelaskan!

    BalasHapus
    Balasan
    1. wassalamu'alaikum
      cara mensinkronkan iman, islam dan ihsan dengan cara membentuk kepribadian yang baik, karena ketiganya itu seperti segitiga sama sisi dan sisinya itu iman,islam dan ihsan saling berkaiatan satu sama lain.
      diantara ketiga memiliki ciri2 khusus. islam berkaitn dengan perbuatan dan amalan, iman berkaiatan dengan hati, ihsan berkaitan dengan pernyataan dalam bentuk nyata.
      kalau ketiganya tidak sinkron tentunya tidak akan berjalan dengan baik, seperti halnya bangunan yang tidak ada pondasinya tentunya akan cepat roboh diibaratkan seperti itu mb..

      Hapus
  5. Nailis Suraya
    2021 111 068
    Assalamu'alaikm mbk Isti,,,
    Bagaimana cara agar iman, Islam, dan ihsan kita bisa lebih baik dan lurus di jalan Allah? jelaskan..
    trima ksh,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam
      gini mb caranya agar islam,iman dan ihsan kita bisa lebih baik : kita harus banyak2 berdzikir dan mendekatkan diri kepada Allah dan tidak lupa menjalankan perintah-Nya.
      dan semuanya itu harus urut dimulai dari kita menetapkan hati setelah itu melakukan perbuatannya dengan shalat dan yang lain, setelah itu terlaksana maka kita bisa dilihat seberapa kesempurnaan ibadah yang kita jalani di mata Allah.

      Hapus
  6. assalamualaikum....

    menurut pemakalah..
    apabila diantara iman,islam, dan ihsan terjadi ketidak seimbangan..????

    trimakasih

    by : ifan maulana
    2021 111 073

    BalasHapus
    Balasan
    1. walaikumsalam
      menurut saya kalau ketiganya tidak seimbang ya tidak akan berjalan sesuai dengan ajaran agama kita, karena salah satunya tidak terpenuhi karena itu adalah ketiganya saling satu kesatuan atau berhubungan.

      Hapus