MAKALAH
HADITS 38
MANUSIA (
ASPEK FISIK – BIOLOGIS )
Disusun
guna memenuhi tugas
Mata
kuliah : Hadits Tarbawi 2
Dosen
Pengampu : Muhammad Ghufron, M.S.I
Disusun Oleh
Nama :
Moh. Nashoikhul Ibad
NIM :
2021 111 178
Kelas : E
JURUSAN TARBIYAH
(PAI)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2013
PENDAHULUAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala Puji Bagi Allah
SWT yang senantiasa member kita kenikmatan Rohani maupun Jasmani, Shalawat
serta salam tetap kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT
yang ada dibumi ini, Allah menciptakan manusia melaluhi tahapan yang cukup
panjang, dari mani menjadi segumpal darah dan akan menjadi sebuah tulang
belulang dan akhirnya akan diberi nyawa oleh Allah SWT. Subhanallah
PEMBAHASAN
A. MATERI HADITS
Manusia dilihat dari aspek fisik-
biologis
قال عبد الله بن
مسعود حد ثنا رسول الله ص.ل وهو الصادق المصدوق قال ( ان احدكم يجمع خلقه في بطن
امه اربعين يوما ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يبعث الله ملكا
فيؤمر باربع كلمات ويقال له اكتب عمله ورزقه واجله وشقي او سعيد ثم ينفخ فيه الروح
فان الرجل منكم ليعمل حتي ما يكون بينه وبين الجنة الا دراع فيسبق عليه كتابه
فيعمل بعمل اهل النار ويعمل حتى مايكون بينه وبين النار الا دراع فيسبق عليه
الكتاب فيعمل بعمل اهل الجنة )
(رواه
البخاري فى الصحيح, كتاب بدء الخلق, با ذكر الملائكة)
B.TERJEMAH HADITS
Diriwayatkan
dari Abdullah bin Mas’ud r.a.: Rasulullah Saw orang yang benar dan dipercaya -
pernah bersabda,”( Subtansi ciptaan ) manusia disimpan dalam rahim ibunya
selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi gumpalan darah untuk periode
yang sama lalu menjadi segumpal daging juga untuk periode yang sama. Kemudian
Allah mengutus malaikat dan menyuruاnya
menuliskan empat hal. Dia berfirman kepadanya : Tulislah perbuatan –
perbuatannya, kehidupannya,( tanggal ) kematiannya, dan apakah kelak ( pada
hari kiamat ) ia ( termasuk orang yang ) diberkahi atau disiksa. Jadi, mungkin
saja salah seorang dari kalian melakukan perbuatan – perbuatan baik sehingga
jarak dirinya dengan surga tinggal sejengkal saja dan kemudian apa yang telah
dituliskan untuknya mengubah perilakunya sehingga mulai melakukan perbuatan –
perbuatan buruk yang dilakukan oleh para penghuni neraka. Begitu pula seseorang
dari kalian mungkin saja melakukan perbuatan – perbuatan buruk sehingga jarak
dengan dirinya dengan neraka tinggal sejengkal saja namun apa yang telah
dituliskan untuknya mengubah perilakunya sehingga mulai melakukan perbuatan –
perbuatan baik yang dilakukan para penghuni surga. “ (HR. Bukhari, kitab Bad’il
Khalqi, Bab Zikir para malaikat ).[1]
C. MUFRODAT
orang yang benar dan dipercaya : الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ
kemudian berubah menjadi gumpalan darah : ثُمَّ يَكُونُ
عَلَقَةً
empat hal : بِأَ رْبَعِ
كَلِمَا تٍ
Ahli Neraka : أَهْل
النَّارِ
Ahli Surga : أَهْلِ الجَنَّةِ
D. BIOGRAFI PERAWI
(ABDULLAH BIN MAS’UD)
Abdullah bin Mas’ud bin Ghafil bin Habib AL-Hudzali.
Ibunya adalah Ummu Abd Hudzailiyah. Ibnu Mas’ud termasuk orang yang pertama
masuk islam. Diriwayatkan bahwa dia orang keenem dari enam yang masuk islam.
Dia orang yang pertama kali terang-terangan membaca Al-Qur’an di makkah. Dia
hijrah ke Habasyah kemudian ke Madinah. Ikut serta perang badar bersama
Rosulullah, Baiat Ar-Ridwan dan semua peperangan. Bahkan ikut serta dalam
perang Yarmuk setelah Rasulullah SAW wafat. Rasulullsh sangat mencintai dan
memuliakannya. Dia adalah pelayan Rasulullah yang amanah, penjaga rahasianya,
teman ketika mukim dan bepergian. Dia masuk setiap saat dan berjalan
bersamanya. Dia membawakan siwak, sandal dan air untuk bersuci Nabi Muhammad
SAW.
Dia termasuk ulama besar dari kalangan sahabat dan
penghafal Al-Qur’an. Rasulullah menyifatnya dalam sabdanya, “sesungguhnya kamu
adalah seorang anak yang berilmu”. Umar bin Khattab pernah memperhatikannya
pada suatu hari lalu berkata “ Bejana yang dipenuhi dengan ilmu’’. Meriwayatkan
Hadits dari Nabi sebanyak 848 hadist.
Setelah Nabi wafat, dia menjadi penanggung jawab baitul
mal di kuffah, kemudian datang ke Madinah pada masa kekhalifahan Utsman bin
affan, dan meninggal disana tahun 30 H, ketika berusia sekitar 60 Tahun. [2]
E. KETERANGAN HADITS
Syarah hadits ini dinukil dari kitab Syarah Al Imam
An-nawawi ‘ala Shahih Muslim rahimahullah Ta’ala.
الصَّادِقُ
الْمصْدُوِق Maksud kalimat disamping adalah: jujur dalam
hal tutur katanya dan dapat dipercaya mengenai kabar wahyu yang beliau bawa.
Sesuai
laporan para malaikat, ada beberapa tahapan perkembangan embrio manusia yang
dipaparkan sebagai berikut. Awalnya adalah ketika Allah mernjadikannya sel
telur yang dibuahi untuk kemudian dijadikan
segumpal darah. Ini merupakan tahapan pertama yang dilaporkan malaikat,
sebab tidak setiap sel telur bisa mencapai tahapan berikutnya. Tahapan tersebut
berjalan selama empat puluh hari pertama. Pada waktu inilah rezeki, ajal, amal
perbuatan, dan nasib celaka atau keberuntungannya ditetapkan. Tahapan ketika
Allah menciptakan rupa, pendengaran, penglihatan, tulang belulang, dan jenis
kelaminnya (laki-laki atau perempuan) . Tahapan ini terjadi pada empat puluh
hari yang ketiga, yakni ketika perkembangannya menjadi segumpal daging. Sebelum
lengkap masa empat puluh hari ketiga inilah akan ditiupkan ruh kehidupan pada
embrio manusia tesebut.[3]
Kata dziraa’ dalam hadits ini
maksudnya adalah perumpamaan untuk
menyatakan betapa dekat nasib orang itu dengan surga ketika meninggal dunia.
Begitu dekatnya dengan alam tempat tinggal keabadian itu, sampai akhirnya diungkapkan
dengan kata dziraa’ yang artinya tingkal sejengkal. Maksud substansi
hadits ini tentu jarang terjadi pada kebanyakan orang, sebab mayoritas orang
yang dikasihi oleh Allah Islam. Masa kecilnya dihabiskan untuk
mengembala
Ta’ala akan dilapangkan untuk mendapatkan rahmat-Nya, yakni diberi
hidayah untuk mengerjakan kabaikan setelah sebelum-nya mempraktekan keburukan.
Sedangkan seeorang yang semula baik,diakhir hayatnya berbuat buruk (sebagaimana
matan hadits di atas), bisa dinilai sangat jarang terjadi. Allah berfirman,
“ Sesungguhnya rahmat-Ku lebih mendahului dan mengalahkan murka-Ku.”
Orang yang termasuk dalam kategori
hadits ini adalah yang di akhir hayatnya
melakukan kekufuran atau kemaksiatan. Hanya saja perlu dibedakan antara nasib
orang yang mengakhiri hidupnya dengan
kemaksiatan, dan antara orang yang mengakhiri hidupnya kehidupannya
dengan kekufuran. Orang yang mengakhiri hidupnya kehidupannya dengan kekufuran
maka akan tinggal kekal didalam neraka, sedangkan orang yang mengesakan Allah,
dia tidak akan tinggal kekal di dalam neraka Wallahu a’lam.[4]
F. ASPEK
TARBAWI
Dari uraian hadits ini dapat kita
pahami bahwa proses penciptaan manusia melalui beberapa tingkatan atau
tahapan-tahapan.Tahapan pertumbuhan janin dimulai dari dibuahinya sel telur
yang ada dirahim ibu, setelah terjadi
pembuahan maka terbentuklah nutfah (air mani) yang tersimpan dalam rahim ibu
selama empat puluh hari, dengan tahapan yang sama pula alaqoh berubah menjadi
mudlghoh, kemudian mudlghoh berkembang menjadi tulang belulang yang dibungkus
dengan daging akhirnya berubah menjadi janin, pada waktu itulah Allah ke
dalam meniupkan ruh ke dalam janin
tersebut,menurut kesepakatan para ulama diupkan ruh pada usia kandungan 120
hari.[5]
\
PENUTUP
Setelah penjelasan hadits diatas, kita bias memahami
penciptaan manusia yang sangat rumit sekali, jadi kita harus mensyukuri kepada
Allah yang telah menciptakan kita, menjalankan perintahNYA dan menjuhi segala
larangannya.
Walaupun rezeki kita, nasib kita, hidup kit, mati kita dll
sudah diatur oleh Allah, tapi kita harus berusaha untuk menjadi yang baik.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, amin….
Daftar Pustaka
Ø Al Asqalani,Ibnu Hajar.2008.Fathul
Baari 17.Jakarta: Pustaka Azzam
Ø Al-bugha Dr.Musthafa& mistu muhyidin.
2003. Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi,
Jakarta: Pustaka Al-Kautsar
Ø Djunaedi Soffandi Wawan.2007. Syarah Hadits Qudsi.Jakarta: Pustaka
Azzam
[1]
Ibnu Hajar Al Asqolani, Fathul baari jilid
17,(Pustaka Azzam: Jakarta,2008),hlm.558-559
[2]
Dr. Musthafa Al-bugha & Muhyiddin
mistu, Syarah Hadits Arba’in Imam Nawawi,
(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar). Hlm 471
[3] Wawan Djunaedi Soffandi, Syarah Hadits Qudsi, (Pustaka Azzam: Jakarta,2007),hlm 212
[4]
Ibid, hlm.216-217
[5]
Ibid, hlm.214
nama: sakinah
BalasHapusnIM: 2021 111 211
asslmkm
sblm kita dilahirkan kedunia yang fana' ini...apakah sebenarnya Allah tlah menentukan pula nasib kita kelak, akankah menetap disurga atau neraka?moon penjelasannya?
wsslmkm akhiii
Waalaikum Salam
Hapuswalaupun hidup seseorang sudah ditentukan oleh Allah, salah satunya menetap disurga atau neraka, akan tetapi kita juga harus berusaha untuk memperbanyak amal ibadah kita supaya kita bisa menuju jalan kesurga, Karena Allah menyuruh kita berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menuju surga.
Firda Amalia 2021 111 138
BalasHapusAssalamu'alkum...
Dalam makalah ini dijelaskan tentang proses penciptaan manusia,berbicara tentang proses penciptaan manusia jadi sedikit teringat mengenai teori Darwin yang berargumen bahwa manusia merupakan evolusi dari kera. Bagaimana pendapat pemakalah mengenai teori tersebut??
terimakasih...
Wassalamu'alaikum...
Waalaikum Salam
HapusRasulullah Saw orang yang benar dan dipercaya - pernah bersabda,”( Subtansi ciptaan ) manusia disimpan dalam rahim ibunya selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi gumpalan darah untuk periode yang sama lalu menjadi segumpal daging juga untuk periode yang sama. Kemudian Allah mengutus malaikat dan menyuruاnya menuliskan empat hal. Dia berfirman kepadanya : Tulislah perbuatan – perbuatannya, kehidupannya,( tanggal ) kematiannya, dan apakah kelak ( pada hari kiamat ) ia ( termasuk orang yang ) diberkahi atau disiksa.
jadi jika teori darwin berpendapat bahwa manusia merupakan evolusi dari kera, itu pendapat yg salah.
Imam Asy-Asya'rawi berpendapat:
Itu hanyalah teori belaka.Mereka yang pada awalnya membenarkan Teori Darwin,mereka pulalah yang akhirnya menolak kebenaran teori tersebut.
Teori itu sesat dan menyesatkan.Kita tidak perlu menyusahkan diri kita dengan memikirkan teori itu.Kita harus membantahnya.
Mana bukti yang di alami kera dalam proses menjadi manusia?.Jika memang manusia itu berasal dari kera lalu kera itu berasal dari mana?.Kalau semua hewan melalui proses evolusi apakah ada sumber proses asal dari satu makhluk?.Apakah tanaman juga mengalami proses evolusi (perubahan)?.Mengapa kita tidak pernah melihat proses perubahan pada hewan dan tumbuhan?
Pada zaman dulu ada suatu kepercayaan bahwa hewan pertama menjelma dari tanaman yang terakhir.Tetapi buktinya kita melihat,tanaman ya tetap tanaman dan hewan tetap hewan.
Memang ada kalanya kita melihat peningkatan kemampuan tertentu pada hewan,yang mengambil sedikit insting dari manusia,yaitu kemampuan meniru,mungkin di sekitar Anda ada burung Beo bisa bicara?.Tetapi hewan itu tetap hewan dan sedikitpun tidak ada gejala akan menjadi manusia.Misalnya jika seekor kera di didik dan di latih melakukan sesuatu,maka dia akan mampu melakukannya,tetapi dia tidak dapat mendidik dan melatih kera lain untuk melakukanya.
Assalamu'alaikum mas ambon,,,,,, hee...
BalasHapusnama : ratna wahyuningsih
nim : 2021 111 212
saya bertanya dunk,,,,,,
dalam Hadis yang anda bhas dalam mkalah kan dijelaskan bahwa ketika manusia akan diciptakan, Allah memerintahkan malaikat untuk menulis beberapa hal. salah satu ny adalah "kelak ia akan diberkahi atau disiksa." apakah hal ini sudah mutlak atau tidak? tolong jelaskan,,,,,
terima kasih
Wassalamu'alaikum.....
waalaikumsalam mbem
Hapusmungkin menurut saya ya hal tersebut sudah mutlak, karena kita diharuskan mengerti tentan rukun-rukun Iman, yang salah satunya yaitu iman kepada qodlo' dan qodar, jadi semuanya itu sudah kehendak Allah SWt...................
yulia rizqi mar'ati
BalasHapus2021 111 299
assalmualaikum..
dalam makalah ini telah dijelaskan ada 4 tahapan yang ditetapkan yaitu rezeki, ajal, amal dan nasib. kemudian yang saya tanyakan ketika ada seseorang yang bunuh diri apakah dia (org yg bnuh diri) tersebut menyalahi takdir dari Allah ?
kemudian, adakah kiat2 tertentu agar ketika akan meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah.. hehe
terimakasiih..
waalaikum salam
Hapusmenurut saya ya orang yang bunuh diri itu menyalahi takdir dari Allah, makanya Allah sangat membenci dengan orang yang bunuh diri.
kiat-kiat tertentu agar ketika akan meninggal dunia dalam keadaan khusnul khotimah mungkin anda sendiri sudah tahu ya, salah satunya berbakti kepada orang tua dan menjauhi larangan Allah dan menjalankan perintah NYA..
muh. mertojoyo 2021 111 155
BalasHapusorang yang mengesakan Allah, dia tidak akan tinggal kekal di dalam neraka
maksudnya gimana?
gini lho mas,
Hapusmungkin pada saat didunia, disisi yg satu orang tersebut melakukan hal yang dilarang Allah, jadi orang tersebut masuk neraka, tetapi disisi lain orang tersebut juga mengESAkan Allah, makanya orang tersebut tidak akan kekal didalam neraka.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusinayah 2021 111 165
BalasHapusSebagai makhluk illahi hidup dan kehidupan manusia berjalan melalui banyak tahap, tolong jelaskan masing-masing tahap tersebut, sertakan dalil naqlinya.
Ada lima tahapan kehidupan manusia yaitu Tahapan titik nol atau ketidak adaan, tahapan di alam rahim, alam dunia, alam barzakh dan kemudian alam akhirat :
Hapus1.Tahapan titik nol atau ketidakadaan, adalah sebagaimana ditunjukan oleh Allah Ta’ala dalam Firman-Nya yang artinya:
“Wahai manusia jika kamu ragu kepada hari kebangkitan maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, kemudian dari segumpal darah kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna. Agar Kami jelaskan kepadamu dan kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi kemudian kamu menjadi dewasa. Dan di antaramu ada yang diwafatkan dan ada yang dipanjangkan umurnya hingga pikun supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang telah dia ketahui dahulu. Dan kamu lihat bumi itu kering dan apabila Kami turunkan air dari atasnya hiduplah bumi itu dan suburlah menumbuhkan berbagai macam tumbuhan yang indah.” QS. Al-Hajj : 005
2. Adapun tahapan alam rahim, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?”. QS. Az-¬Zumar : 006
3. Adapun tahapan kehidupan dunia, sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dan Allah telah mengeluarkan kalian dari perut ibu¬-ibu kalian dalam keadaan tidak mengetahui segala sesuatu dan Dia menjadikan bagimu pendengaran, penglihatan dan hati agar kalian bersyukur.” QS. An¬-Nahl : 078
Dan pada tahapan inilah yang menentukan bahagia dan celakanya, dan merupakan negeri ujian dan cobaan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala :
“Dialah yang telah menciptakan kematian dan kehidupan agar menguji kalian siapa di antara kalian yang paling bagus amalannya.” QS. Al¬-Mulk : 2
4. Adapun tahapan alam barzakh, dan Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman tentangnya :
“ agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (pembatas) sampai hari mereka dibangkitkan.” QS. Al-¬Mu’minun : 100
5. Adapun tahapan kehidupan akhirat adalah tahapan tujuan serta akhir dan ujung dari segalanya. Sebagaimana Firman Allah Ta’ala setelah menyebutkan tahapan¬-tahapan kehidupan manusia : “Dan sesungguhnya setelah itu kalian akan menjadi mayit kemudian nanti di hari kiamat kalian akan dibangkitkan.” QS. Al¬Mukminun : 016
assalamu'alaikum wr. wb....
BalasHapusAlah memerintahkan kita untuk percaya kpd Qodho' dan Qodar agar kita dpt beriman kpd Allah,,,namun banyak manusia yang justru tidak ingin berusaha memperbaiki perilakunya krn beranggapan bhwa apa yg dilakukan manusia di dunia ini sdh ada yang mengaturnya,,,bagaimana pendapat pemakalah mengenai realita tersebut....
terimakasih
waalaikumsalam
Hapusmanusia yang tidak ingin berusaha memperbaiki perilakunya krn beranggapan bhwa apa yg dilakukan manusia di dunia ini sdh ada yang mengaturnya, menurut saya orang tersebut adalah orang yang salah, selain percaya kpd Qodho' dan Qodar agar kita dpt beriman kpd Allah, kita juga harus memperbaiki perilaku kita sendiri, karena dengan memperbaiki perilakunya, kita bisa percaya bahwa qodlo dan qodar itu ada dan merupakan rukun iman yg terakhir.
dewi lisetyawati
BalasHapus2021 111 139
dalam keterangan hadits di atas dijelaskan bahwaHanya saja perlu dibedakan antara nasib orang yang mengakhiri hidupnya dengan kemaksiatan, dan antara orang yang mengakhiri hidupnya kehidupannya dengan kekufuran
mingkin yg anda tanyakan itu maksudnya pog?
Hapusmaksudnya:
Orang yang mengakhiri hidupnya kehidupannya dengan kekufuran maka akan tinggal kekal didalam neraka, sedangkan orang yang mengesakan Allah, dia tidak akan tinggal kekal di dalam neraka Wallahu a’lam
nanik dwi astitik
BalasHapus202111062
asalamualaikum
bagaimana dg janin yang pada usia tertentu mengalami keguguran,padahal ruh sudah ditiupkan pda janin ?
waalaikumsalam
Hapusmungkin itu kesalahan ibu yang mengandungnya, karena mungkin kecerobohan ibu yg mengandungnya.
contoh: ibu yg mengandung telah diperintahkan dokter untuk tidak melakukan sesuatu yg membahayakan janinnya, supaya janin itu selamat, akan tetapi ibu yg mengandungnya melanggarnya dan akan mengakibatkan keguguran.
2021 111 142
BalasHapusDalam hadis anda kan disinggung mengenai 4 hal yang telah ditetapkan Allah ketika dalam kandungan diantaranya adalah AJAL...lalu apakah orang bunuh diri itu menyalahi aturan??/bukankah memang itu semua telah ditetapkan Allah dlm jalannya dg cara yang berbeda2...
mohon penjelasannya...
mungkin bunuh diri itu menyalahi takdir dari Allah, karena bunuh diri itu hal yang sangat dibenci oleh Allah.
Hapusmungkin itu semua telah ditetapkan Allah dlm jalannya dg cara yang berbeda2, akan tetapi kalau bunuh diri itu menurut saya tidak termasuk, apa gunanya Allah membenci orang yg bunuh diri jikalau menakdirkan orang matinya karena bunuh diri?
Wallahu A'lam
askum
BalasHapustria novianti 2021 111 164
saya mau tanya apa hakikatnya manusia sbg mahkluk biologis?
terima kasih
Hakikat Manusia:
HapusManusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.
"Tahapan ketika Allah menciptakan rupa, pendengaran, penglihatan, tulang belulang, dan jenis kelaminnya (laki-laki atau perempuan)".
BalasHapusyang ingin saya tanyakan pada tahap inikan allah menciptakan rupa,pendengaran, penglihatan, tulang belulang, dan jenis kelaminnya (laki-laki atau perempuan)". tapi mengapa manusia setelah dilahirkan ada yang cacat seperti cacat penglihatannya kurang, ataupun kembar dempet dan punya jenis kelaminnya lebih, padahal allahkan maha adil?
memang, Allah itu maha adil.
Hapusmungkin itu kesalahan orang tuanya, pada saat mengandung, orang tua tersebut melakukan pantangan2 yang ada dalam islam.
Assalamu,alaikum. wr. wb
BalasHapussaya mau bertanya sama mas ibad, terkait hadits diatas kan sudah dijelaskan, bahwa ALLAH telah menuliskan nasib kita itu sejak dulu...
seperti halnya mengimani Qadla dan Qodar, nha... terus yang hadits atau ayat yang menjelaskan bahwa ALLAH tidaklah akan merubah suatu nasib seseorang sebelum orang tersebut mau merubahnya sendiri, intinya seperti itu, dalam hadits atau ayat al-Qur'an saya lupa.
Berarti kan bertolak belakang antara kedua hadits tersebut...
Bagaimana tanggapan pemakalah, bisa tolong jelaskan
Terimakasih
waalaikum salam
Hapuspada awalnya kan Allah sudah menentukan nasibnya, jika ALLAH tidaklah akan merubah suatu nasib seseorang sebelum orang tersebut mau merubahnya sendiri, maksudnya Allah akan merubah nasib yang ditakdirkannya itu jikalau seseorang tersebut mau merubahnya, begitu juga sebaliknya.
panji hardiko
BalasHapus2021 111 352
bagaimana pendapat pemakalah mengenai asal-usul manusia kloning terkait isi makalah anda?
di kalangan umat Islam yang tidak terburu-buru mengharamkan ataupun membolehkan, namun dilihat dahulu sisi-sisi kemanfaatan dan kemudharatan di dalamnya.
HapusPerbedaan pendapat di kalangan ulama dan para ilmuan sebenarnya masih bersifat tentative, bahwa argumen para ulama/ilmuan yang menolak aplikasi kloning pada manusia hanya melihatnya dari satu sisi, yakni sisi implikasi praktis atau sisi applied science dari teknik kloning. Wilayah applied science yang mempunyai implikasi sosial praktis sudah barang tentu mempunyai logika tersendiri. Mereka kurang menyentuh sisi pure science (ilmu-ilmu dasar) dari teknik kloning, yang bisa berjalan terus di laboratorium baik ada larangan maupun tidak. Wilayah pure science juga punya dasar pemikiran dan logika tersendiri pula.
di kalangan umat Islam yang tidak terburu-buru mengharamkan ataupun membolehkan, namun dilihat dahulu sisi-sisi kemanfaatan dan kemudharatan di dalamnya.
BalasHapusPerbedaan pendapat di kalangan ulama dan para ilmuan sebenarnya masih bersifat tentative, bahwa argumen para ulama/ilmuan yang menolak aplikasi kloning pada manusia hanya melihatnya dari satu sisi, yakni sisi implikasi praktis atau sisi applied science dari teknik kloning. Wilayah applied science yang mempunyai implikasi sosial praktis sudah barang tentu mempunyai logika tersendiri. Mereka kurang menyentuh sisi pure science (ilmu-ilmu dasar) dari teknik kloning, yang bisa berjalan terus di laboratorium baik ada larangan maupun tidak. Wilayah pure science juga punya dasar pemikiran dan logika tersendiri pula.