Laman

new post

zzz

Senin, 30 September 2013

SBM - T2C - 1 : KONSEP SBM

KONSEP STRATEGI BELAJAR MENGAJAR
 
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
Mata kuliah : Strategi Pembelajaran
Dosen pengampu : Moh. Hufron,M.S.I
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Disusun Oleh :
 
1.      INDITARISKA AGUSTIA        (342111070)
 
2.      UMU ARINI JIHAN                  (342111093)
 
 
 
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KI AGENG PEKALONGAN
(STIKAP) YMI WONOPRINGGO
TAHUN 2013
 
 
BAB I
PENDAHULUAN
 
            Belajar dan pembelajaran merupakan suatu istilah yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dalam proses pendidikan. Jika ada proses belajar, maka disitu ada pembelajaran. Dan jika ada pembelajaran berarti disitu ada proses belajar. Begitu seterusnya, saling terkait, tak dapat berdiri sendiri- sendiri.
            Perbedaan belajar dan pembelajaran terletak pada penekanannya. Pembahasan masalah belajar lebih menekankan pada siswa dan proses yang menyertai dalam rangkan perubahan tingkah lakunya. Ada pun pembelajaran lebih menekankan pada guru dalam upayanya untuk membuat siswa dapat belajar.
            Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai eduktif. Nilai eduktif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan, diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran dilakukan. Guru dengan sadar merencanakan kegiatan pengajaran secara sistematis dengan memanfaatkan segala sesuatunya guna kepentingan pengajaran.
            Berdasarkan uraian diatas, maka kelompok kami akan membahas sekilas tentang makalah yang berjudul Konsep Dasar Strategi Belajar Mengajar. 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN
 
A.      Pengertian strategi belajar mengajar
Secara umum strategi mempunyi pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman buat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar agar berhasil sesuai dengan yang di harapkan.
1.    Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.
2.    Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.    Memeilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajar.
4.    Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instrusional yang bersangkutan secara keseluruhan.
    
B.       Klasifikasi strategi belajar mengajar
Menurut Tabrani Rusyan dkk., terdapat berbagai masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasikan seperti berikut:
1.    Konsep dasar strategi belajar mengajar.
     Meliputi hal-hal sebagai berikut : a) menentukan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku, b) menetukan pilihan perkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, c) memilih prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar, dan d) menerapkan norma dan kriteria keberhasilan belajar mengajar.
2.    Sasaran kegiatan belajar.
     Setiap kegiatan belajar mengajar mempunyai sasaran atau tujuan itu bertahap dan berjenjang mulai dari yang sangat operasional dan konkret, yakni tujuan intruksional khusus dan tujuan intruksional umum, tujuan kurikuler, tujuan nasional, sampai kepada tujuan yang bersifat universal.
3.    Belajar mengajar sebagai suatu sistem
     Merupakan seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Meliputi komponen: tujuan, bahan, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi.
                 Peran guru: pengajar, pembimbing, perantara sekolah dengan masyarakat, administrator, dll. Untuk itu wajar guru memahami dengan segenap aspek pribadi anak didik seperti :
1.         Kecerdasan dan bakat khusus
2.         Prestasi sejak permulaan sekolah
3.         Perkembangan jasmani dan kesehatan
4.         Kecenderungan emosi dan karakternya
5.         Sikap dan minat belajar
6.         Cita-cita
7.         Kebiasaan belajar dan bekerja
8.         Hobi dan penggunaan waktu senggang
9.         Hubungan soaial di sekolah dan di rumah
10.     Latar belakang keluarga
11.     Lingkungan tempat tinggal
12.     Sifat-sifat khusus dan kesulitan anak didik.
4.    Hakikat proses belajar.
     Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar, tanggung jawab guru. Jadi, hakekat belajar, adalah perubahan.
5.    Entering behavior siswa.
     Hasil kegiatan belajar mengajar tercermin dalam perubahan perilaku, baik secara material-subtansial, stuktural-fungsional, maupun secara bihavior. Untuk kepastianya seorang guru seharusnya mengetahui tentang karakteristik perilaku anakndidik sat mereka mau masuk sekolah dan mulai dengan kegiatan belajar mengajar dilangsungkan, tingkat dan jenis karakteristik perilaku anak didik yang telah dimilikinya ketika mau mengikuti kegiatan belajar mengajar. Itulah yang dimaksudkan dengan entering behavior siswa.
     Menurut Abin Syamsuddin, entering bahavior akan dapat diidentidfikasi dengan cara:
a.    Secara tradisional, telah lazim para guru mulai dengan pertanyaan mengenai bahan yang pernah diberikan sebelum menyajikan bahan  baru.
b.    Secara inovatif, guru tertentu di berbagai lembaga pendidikan yang memiliki atau mampu mengembangkan instrumen pengukuran prestasi belajar dengan memenuhi syarat, mengadakan pre-tes sebelum mereka mulai mengikuti program belajar mengajar.
6.    Pola-pola belajar siswa.
·      Signal learning : proses penguasaan pola-pola dasar perilaku bersifat tidak sengaja dan tidak disadari tujuannya.
·      Stimulus-Response (S-R) learning : diperoleh dari trial and errorm respon diperkuat dengan reinforcement dengan adanya reward.
·      Belajar rangkaian: belajar menghubungkan satuan ikatan S-R yang satu dengan yang lain, terjadi bila terbentuk hubungan antara beberapa SR, yang satu terjadi setelah yang satu lagi(contiguity).
·      Verbal association: menghubungkan SR yang satu dengan yang lain.
·      Discrimination learning: belajar mengadakan pembedaan, mengadakan seleksi dan pengujian diantara dua perangsang atau  sejumlah stimulus yang diterima kemudian memilih pola respon yang sesuai.
·      Belajar konsep:belajar pengertian, berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari sekumpulan stimulus dan objeknya ia membentuk konsep.
·      Rule learning: belajar membuat generalisasi, hukkum dan kaidah. Belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal (induktif, deduktif, analisis, sintesis, asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas).
·      Problem solving: belajar merumuskan dan memecahkan masalah.
7.    Memilih sistem belajar mengajar.
     Berbagai sistem pengajaran/pendekatan yang menarik perhatian dan memotivasi bagi siswa adalah :
Ø Inquiry-discovery learning.
     Adalah belajar mencari dan menemukan sendiri. secara garis besar prosedurnya adalah simulation, problem stadtement, data collection, data processing, verification atau pembuktian, generalization.
Ø Expository learning.
     Dalam sistem ini guru menyajikan dalam bentuk yang telah dipersiapkan secara rapi, sistematis, dan lengkap, sehingga anak didik tinggal menyimak dan mencerna saja secara tertib dan teratur.
Ø Mastery learning.
     Dalam kegiatan mastery learning ini guru harus mengusahakan upaya-upaya yang dapat mengantarkan kegiatan anak didik ke arah tecapainya penguasaan penuh terhadap bahan pelajaran yang diberikan. Dalam hal ini Dr. Suharsimi Arikunto (1988;35) mengemukakan dua buah kegiatan, yaitu kegiatan pengayaan dan kegiatan perbaikan. Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa-siswa kelompok cepat sehingga siswa-siswa tersebut terjadi lebih kaya pengetahuan dan keterampilannya atau lebih mendalami bahan pelajaran yang sedang mereka pelajari. Sedangkan kegiatan perbaiakan adalah kegiatan yang diberikan pada siswa-siswa yang belum menguasai bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan maksud mempertinggi tingkat penguasaan terhadap bahan pelajaran tersebut.
8.    Pengorganisasian kelompok belajar.
     Memperhatikan berbagai cra pendekatan atau sistem belajar mengajar, di sarankan pengorganisasian kelompok belajar anak didik sebagai berikut.
ü N 1. Pada situasi yang exstrem, kelompok belajar itu mungkin hanya seorang.
ü N 2. Ntuk kelompok kecil sekitar dua sampai dua puluh orang, metode belajarnya bisa diskusi atau seminar.
ü N lebih dari 40 orang. Kalau kelompok belajar lebih 40 orang, pesertanya digabung biasanya disebut audience.
9.    Pengelolaan atau implementasi proses belajar mengajar.
1.    Perencanaan
2.    Pengorganisasian
3.    Pengarahan
4.    Pengawasan
 
C.      Implementasi belajar mengajar
     Proses belajar mengajar adalah suatu sapkek dari lingkungan sekoah yang diorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan beljar terarah sesuai dengan tujuan pendidikan. Pengawasan itu turut menentukan lingkungan itu membantu kegiatan belajar. Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar di dalam suatu kelas adalah job description proses belajar mengajar yang berisi serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa. Sehubungan dengan hal ini, job description guru dalam implementasi proses belajar mengajar adalah:
1.    Perencanaan intruksional, yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar.
2.    Organisasi belajar yang merupakan usaha menciptakan wadah dan fasilitas-fasilitas atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan yang mengandung kemungkinan terciptanya proses belajar mengajar.
3.    Menggerakkan anak didik yag merupakan usaha memancing, membangkitkan, dan mengarahkan motivasi belajar siswa.
4.    Supervisi dan pengawas, yakni usaha mengawasi, menunjang, membantu, menugaskan dan mengarahkan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perencanaan intruksional yang telah didesain.
5.    Penelitian yang lebih bersifat penafsiran (assesment) yang mengandung pengertian yang lebih luas dibanding dengan pengukuran atau evaluasi pendidikan.
Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar mengajar, dan pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai saling ketergantung satun sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik, akan menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran.
Untuk menciptakan suasana yang menumbuhkan gairah belajar, meningkatkan prestasi belajar siswa, mereka memerlukan pengorganisasian proses belajar yang baik. Proses belajar mengajar merupakan suatu rentetan kegiatan guru menumbuhkan organisasi proses belajar mengajar yang efektif, yang meliputi: tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan ruang dan alat perlengkapan pelajaran di kelas, serta pengelompokan siswa dalam belajar.
 
 
BAB III
PENUTUP
 
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Ø  Pengertian konsep dasar belajar mengajar.
Secara umum strategi mempunyi pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.
Ø  Klasifikasi belajar mengajar.
·            Konsep
·            Sasaran KBM
·            Belajar sebagai sistem
·            Hakikat proses belajar
·            Entering behavior siswa
·            Pola belajar siswa
·            Memilih pendekatan belajar mengajar
·            Pengorganisasian kelompok belajar
·            Implementasi pbm.
Ø  Implementasi belajar mengajar
Lingkungan belajar yang baik adalah lingkungan yang menantang dan merangsang para siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan serta mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu faktor yang mendukung kondisi belajar di dalam suatu kelas adalah job description proses belajar mengajar yang berisi serangkaian pengertian peristiwa belajar yang dilakukan oleh kelompok-kelompok siswa.
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Djamarah Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ani%20Widayati,%20S.Pd.,%20M.Pd./STRATEGI%20BELAJAR%20MENGAJAR%20AKUNTANSI.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar