“BAHASA MANUSIA”
Mata
Kuliah : Hadist Tarbawi II
Disusun oleh :
Puji Lestari
2021213022
Kelas L ( reguler sore)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2015
Pendahuluan
Sebagai makhluk sosial manusia perlu
adanya interaksi dengan satu sama lainnya, interaksi tersebut salah satunya
dengan berkomunikasi, komunikasi bisa dilakukan dengan orang yang berada dalam
satu negara yang sama ataupun antar negara.
Agar bisa berinteraksi
(berkomunikasi) dengan baik dan lancar maka diperlukan sikap saling memahami
satu sama lain. Diantaranya yaitu dengan belajar bahasa mereka (asing) terutama
bagi yang berkomunikasi antar negara. Dengan belajar bahasa-bahasa asing
tersebut diharapkan tidak akan ada lagi sikap curiga ataupun khawatir satu sama
lain.
Seperti halnya perintah Rasulullah
Saw dalam hadits yang akan dibahas dalam makalah bibawah ini.
Kata pengantar
Puji
syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada saya sehingga saya
berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah
tepat pada waktunya yang berjudul “ BAHASA MANUSIA”
Makalah ini
berisikan tentang informasi pengertian Bahasa Manusia, Aspek Bahasa, Fungsi
Bahasa, Misteri bahasa dari makna keteori, dan lain sebagainya. Dalam makalah
ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bahasa manusia.
Saya menyadari bhwa
makalah ini jauh dari sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya
harapkandemi kesempurnaanmakalah ini.
Akhir kata, saya
sampaikan terima kasih. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita.
Amien
Pembahasan
A. Pengertian Bahasa Manusia
Bahasa adalah sistem tanda yang digunakan
sebagai lambang untuk merepresentasikan pikiran, konsep, dan pengalaman
manusia. Bahasa berkaitan dengan kemampuan kognitif dan akal budi serta cara
manusia mengonseptualisasikan dunia. Bahasa adalah dasar dari manah. Lambang
adalah alat untuk membangun pengetahuan dan sarana berekspresi yang paling awal
dan mendasar pada manusia. Seluruh bahasa manusia bertumpu pada perlambangan
perhatikan ungkapan animal simbolicum, “hewan yang menciptakan lambang”.
(Kata animal diturunkan dari kata anima, ‘memiliki manah’ atau
‘jiwa’.)
Jean Piaget, ahli psikologi perkembangan, mengatakan
bahwa fungsi awal dari bahasa manusia bukanlah komunikasi tetapi simbolisasi.
Ia berpendapat bahwa fungsi inteligensi manusia adalah membangun “realitas”,
dan bahwa tahap-tahap perkembangan mental anak mencerminkan tahapan evolusi kognitif
manusia. Penelitian Piaget menunjukkan bahwa pada usia dini anak-anak telah
menciptakan lambang untuk menamai benda dan hal di sekitarnya. Pada usia tiga
tahun anak-anak sudah mampu membedakan mana yang simbolis dan mana yang nyata.
Bahasa sebagai alat representasi memungkinkan manusia
menjelaskan hal-ikhwal kehidupan secara renik, jelas, dan tepat. Bahasa adalah
perilaku sosial budaya yang muncul dari dorongan moral dan kecintaan akan
kehidupan , dan alat untuk menata dunia, masyarakat dan pikiran. Para linguis
memerikan hakikat bahasa sebagai sifat pembeda dari manah yang khas manusiawi
Chomsky mengatakan bahwa bahasa
membentuk manah. Menurut Bateson manah adalah kumpulan bagian yang membawa
perbedaan tetapi kait-mengait membentuk jaringan makna; tanpa perbedaan, tidak ada
makna. Aitchinson menunjukkan bahwa
bahasa dan pikiran mencirikan manusia, karena dengan bahasa manusia dapat
mengamati dan merenung. Bahasa berbeda dengan semua sistem tanda, karena ia
dapat menafsirkan dirinya, semua sistem komunikasi lain, dan menjadikan dirinya
objek telaah ilmia. Bapak linguistik moderen, Saussure menelaah bahasa sebagai:
langage, kemampuan manusia mempelajari dan menciptakan bahasa; langue,
sistem bahasa yang abstrak, sosial, bebas konteks; dan parole, bahasa
kongkret dalam peristiwa wicara yang terikat konteks. Uraian berikut memerikan
perilaku manusia yang khas dan kekhasan bahasa biasa. Diharapkan uraian dapat
menerangkan manusia yang memiliki kebebasan, jati diri, dan martabat. Bahasa
adalah wujud tunggal yang melandasi kemanusiaan dan keinsanian.[1]
B. Teori Pendukung
Ada beberapa aspek dalam bahasa yaitu aspek fisik dan aspek sosial.
a. Aspek fisik bahasa : yang dimaksud aspek fisik bahasa pada
dasarnya mencangkup tiga aspek.
·
Bagaimana
bunyi itu dihasilkan (aspek produksi)
Untuk
menghasilkan bunyi bahasa yang benar diperlukan alat bicara yang normal,
ketrampilan dan kemampuan organ alat bicara dalam melakukan artikulasi , serta
kemampuan mengatur perasaan. Perubahan peroses produksi bunyi menghasilkan
perubahan kualitas bunyi. ( aspek produksBagaimana ciri-ciri bunyi bahasa yang diujarkan
(aspek akustis)
Sebagai akibat proses artikulasi, yang berbeda pada bahasa-bahasa
didunia ini, bunyi-bunyi bahasa yang
dihasilkan berbagai bahasa itu pun berbeda (aspek akustik)
·
Bagaimana
bunyi bahasa itu dipahami melalui indera pendengaran (aspek persepsi bunyi
bahasa)
Indera pendengaran mampu menangkap dan memahami rangkaian bunyi
vokal dan konsonan yang membentuk
sebuah tuturan, cepat lambatb tuturan, dan nada tuturan yang dihasilakan oleh
seorang penutur (aspek presepsi bunyi suara).
b. Aspek Sosial Bahasa
Bahasa
mempunyai variasi dan memiliki ragam. Di dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan
ciri keakraban atau keintiman. Bahasa
yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam
berikutnya dikenal sebagai ragam konsultatif, yang
merupakan ragam bahasa yang digunakan pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau
resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku
sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
C. FUNGSI BAHASA
Bahasa selain berfungsi sebagai alat
komunikasi manusia, sarana penyampaian informasi, mengutarakan pikiran,
perasaan maupun gagasan, bahasa juga memiliki beberapa fungsi lainnya seperti :
- Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
- Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
- Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
- Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya bahasa, maka pengembangan IPTEK pun tidak dapat tumbuh dan berkembang.[2]
Ada beberapa
karakteristik bahasa sebagai berikut :
1. Sistematis
artinya bahasa merupakan cara menggabungkan bunyi-bunyian maupun tulisan yang
bersifat teratur, standar, dan konsisten.
2. Arbitrari, yaitu bahwa bahasa terdiri dari
hubungan-hubungan antara berbagai macam suara dan visual, objek, maupun
gagasan.
3. Fleksibel, artinya bahasa dapat berubah sesuai
dengan perkembangan zaman.
4. Beragam artinya memiliki berbagai variasi dialek
atau cara.
5. Kompleks yaitu kemampuan berfikir dan bernalar
dipengaruhi oleh kemampuan menggunakan bahasa yang menjelaskan berbagai konsep,
ide, maupun hubungan-hubungan yang dapat dimanipulasikan saat berfikir dan
bernalar.[3]
D. MISTERI BAHASA dari Makna ke Teori
a. Menguasai Bahasa
Secara lebih
serius disini diartikan sebagai kemampuan menggunakan simbol secara bermakna
untuk berkomunikasi. Jadi dalam kontraks ini penguasaan bahasa bergantung pada
empat kata kunci : penggunaan, simbol, makna, dan komunikasi. Berikut adalah
rincian keempat unsur itu :
v Indikator penguasaan bahasa adalah penggunaannya dalam berbicara
dan menulis.
v Nurani terdalam yang ada pada manusia adalah keinginan dirinya
diakui dan dimengerti oleh anggota masyarakat lain lewat komunikasi dengan
bahasa masyarakat itu.
v Perilaku berbahasa dan masyarakat adalah kulit terluar dari bahasa.
Bagian terdalamnya adalah makna. Salah satu ciri kehebatan manusia adalah
berpotensi kodrati untuk mengalami dan memaknai makna itu. Jadi maksudnya
adalah kemampuan berbahasa tidak lain kecuali kemampuan menangkap makna saat
mendengarkan dan membaca, dan kemampuan membuat makna saat berbicara dan
menulis.
v Makna isi bahasa itu ditampilkan atau direpresentasi oleh simbol
ekspresi yang juga kulit luar dari bahasa. Simbol itu bersifat fisikal yakni
terdengar atau tertulis sebagai representasi signifikansi intelelektual. Menguasai
bahasa denagan demikian adalah menguasai simbol yang karena memiliki stuktur,
maka kemunculannya dapat diprediksi.
Daya prediksi inilah yang membekali manusia untuk dapat merencanakan
masa depannya.
b. Teori Bahasa
Teori tentang
bahasa adalah abstaksi para ahli bahasa sebagai pengamatan terhadap gejala
bahasa. Dengan jalan pemikiran ini, ilmu bahasa tunduk kepada sejumlah asumsi
tentang empiris ( bahasa ) sebagai berikut :
·
Keragaman
Beberapa fenomena keragaman memiliki keragaman dalam sifat,stuktur,
bentuk dan sebagainya. Keragaman ini menghasilkan klasifikasi yang mendasar
bagi ilmu pengetahuan untuk melahirkan taksonomi.
Konsep universal dalam teori linguistik adalah bukti kuatnya asumsi
keragaman ini. Ada dua jenis universal dalam bahasa, yaitu universal absolut
dan universal relatif .
Universal absolut adalah ayat-ayat universal yang tidak memiliki
kekecualian. Sedangkan, universal relatif adalah universal tendencies, yaitu
kecenderungan universal,yakni yang memiliki kekecualian.[4]
Berikut adalah contoh universal bahasa :
1.
Urutan
kata S,V,O dalam kalimat deklaratif dengan obyek nomina, urutan yang dominan
adalah hampir selalu pola S mendahului O.
2.
Sintaksis
dalam kalimat- kalimat kondisional, klausa kondisional mendahului konklusi
sebagai urutan normal dalam hampir segala bahasa.
3.
Morfologi
bila bahasa memiliki infleksi, bahasa itu selalu memiliki derivasi.
c. Teori Bahasa dan Metode Ilmiah
Erikson seperti
dikutip seperti dikutip Hoover membedakan tiga jenis konsep: factuality,
reality, actuality.
Fakta,
realita, dan aktualita
Faktuality
atau fakta adalah konsep yang paling akrab berkait dengan kegiatan dan
metodologi saintifik,yaitu semesta fakta-fakta data, dan teknik-teknik yang
dapat diverifikasika dengan metode observasi.
Reality atau realita adalah urutan kedua
setelah fakta dalam memahami hubungan
manusia dengan semesta ini.
Actuality atau aktualita adalah
pengetahuan yang diperoleh lewat tindakan.
d. Teori Chomsky
Berikut ini beberapa ayat teori grammar yang diajukan oleh Chomsky:
1.
Gramatika
adalah sebuah model (deskripsi sistematik) dari segala kemampuan linguistik
seorang penutur sejati sebuah bahasa yang memungkin dirinya berbicara dan
memahami bahasanya dengan fasih.
2.
Gramatika
bahasa adalah sebuah model dari kompetensi linguistik dari seorang penutur
sejati yang fasih. Kompetensi adalah pengetahuan seorang penutur dan pendengar
sejati ihwal bahasanya,sedangkan performansi adalah pemakaian bahasa secara
aktual dalam suasana konkret.
3.
Linguistik
bagi Chomsky adalah terutama berkaitan dengan kompetensi yang terdiri atas dua jenis:
kompetensi prakmatik dan kompetensi gramatikal. Yang disebut pertama ini
berurusan dengan informasi non-linguistik seperti pengetahuan latar kepercayaan
perorangan dalam menginterpretasi kalimat.
4.
Kompetensi
gramatikal memayungi tiga kompetensi yaitu kompetensi sintaktik, semantik,
fonologis.
5.
Dengan
intuisi yang dimilikinya,seorang penutur sejati dapat memberikan penelitian
(judgment) apakah sebuah ujaran itu gramatikal dalam bahasanya.
6.
Teori
linguistik terutama berurusan dengan bahasa penutup pendengar yang ideal dalam
sebuah masyarakat ujaran yang betul-betul homogen.
7.
Kreativitas berbahasa menunjukkan bahwa bahasa
tidak sekadar pembelajaran daftar kalimat yang dihasilkan penutur sejati dan
mengulanginya.
E. MARTABAT
BAHASA DAN TALI-TEMALINYA
Martabat bahasa adalah tinggi
rendahnya derajat bahasa dilihat dari kacamata para pemakainya. Jadi, martabat
bahasa indonesia itu sesungguhnya menunjuk pada banyak sedikitnya penghargaan
yang diberikan kepada bahasa indonesia oleh para penggunanya. Tinggi rendahnya
martabat bahasa tidak ditentukan oleh banyak sedikitnya kata dalam daftar
leksikon. Derajat bahasa juga tidak ditentukan oleh banyaknya ragam bahasa yang
ada didalamnya. Kompleksitas tingkatan bahasa, tingkatan kesantunan berbahasa,
kompleksitas susunan kalimat, dan kompleksitas stuktur frasenya tidak menjadi
penentu utama martabat bahasa.
Dalam hemat penulis,tinggi rendahnya
martabat bahasa banyak ditentukan oleh luasa sempitnya cakupan bahasa itu dalam
mengemban pesan yang disampaikan para penuturnya. Maksudnya, semakin tinggi
kemampuan bahasa itu dalam menyampaikan maksud yang ingin disampaikan warga
masyarakat bahasanya,semakin tinggilah martabatnya.
Secara
umum,dikatakan bahwa bahasa-bahasa asing,seperti inggris,jerman,dan
belanda,lebih tinggi derajatnya daripada bahasa eropa lainnya. Mungkin kita
menggangap bahsa inggris paling tinggi martabatnya dibandingkan dengan
bahasa-bahasa lainnya. Selain digunakan sebagai bahasa ilmu pengetahuan
diseluruh dunia.
Kalau melihat bahasa-bahasa yang
lebih tua lagi,bahasa yunani,latoi, ibrani, sanskrit, dan arab dipandang lebih bermartabat dibandingkan dengan bahasa-bahasa
lainnya. Kitab suci agama-agama didunia ini banyak yang ditulis dalam
bahasa-bahasa tersebut. Kegiatan ibadat,doa, dan semacamnya juga banyak yang
menggunakan bahasa-bahasa itu.
G. SOSOK BAHASA SEBAGAI RAGAM
Bahasa dalam masyarakat dan
kebudayaan tertentu selalu digunakan sesuai dengan situasi,kondisi dan
kebutuhan yang juga tertentu sifatnya. Maksud dan tujuan sebuah pemakaian
bahasa juga dapat dipandang sebagai salah satu sosok penentu variasi atau ragam
bahasa. Masyarakat bahasa yang hanya memiliki satu macam bahasa saja
menggunakan sosok bahasa yan g satu tersebut dalam aneka pemakaian dan
kebutuhan. Kebutuhan untuk menyampaikan nuansa keindahan,kubutuhan untuk
menggungkapkan warna kesakralan, dan kebutuhan untuk menyatakan keformalan,
semuanya hanya dapat diwakili oleh satu sosok bahasa saja dalam masyarakat
monolingual.[5]
Tetapi, dalam masyarakat bilingual
atau multilingual, seperti juga masyarakat bahasa indonesia, aneka pemakaian
dan kebutuhan tersebut dipenuhi oleh ragam-ragam bahasa yang banyak jumlahnya,
variasai-variasi bahsa yang cenderung berciri inferior, gaya-gaya bahasa yang
berada dalam dua peringkat kedua atau ketiga,lantaran mereka merupakan bawahan
dari bahasa indonesia sendiri yang menjadi payungnya. Maksudnya , jika situasi
dan kondisi serta kebutuhan pemakaiannya memang menuntut untuk
bersantai-santai,maka digunakanlah bahasa dalam variasi atau ragam santai.
Jika situasi dan kondisi
pemakaiannya menuntut bentuk-bentuk fantastis dan romantis, ragam bahasa
susastra, ragam bahasa literer, atau ragam bahasa yang indah akan banyak
digunkan. Ragam bahasa yang indah atau bergaya literer demikian ini banyak
ditandai oleh sejumlah penyimpangan kebahasaan, tetapi memang penyimpangan itu
dilakukan demi tujuan keindahan dan keapikan bahasa tertentu.
MATERI
Hadits 39 :
Bahasa – bahasa Manusia di Dunia
- عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَا بِتٍ قَالَ: { اَمَرَنِيْ
رَسُوْلُ الله ص.م. اَنْ اَتَعَلَّمَ لَهُ كَلِمَاتٍ مِنْ كِتَابٍ يَهُوْدَ قَالَ
اِنِّي وَالله مَااَمَنُ يَهُوْدَ عَلَى كِتَابِيْ قَالَ فَمَا مَرَّبِى نِصْفُ
شَهْرٍ حَتَّى تَعَلَّمْتُهُ لَهُ قَالَ فَلَمَّا تَعَلَّمْتُهُ كَانَ اِذَا
كَتَبَ اِلَى يَهُوْدَ كَتَبْتُ اِلَيْهِمْ وَاِذَا كَتَبُوْا اِلَيْهِ قَرَأْتُ
لَهُ كِتَابَهُمْ } قَالَ اَبُوا عِيسَى هَذَا حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ وَقَدْ
رُوِي مِنْ غَيْرِ هَذَا الْوَجْهِ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَوَاهُ الأَعْمَشُ
عَنْ ثَابِتِ بْنِ عُبَيْدٍ الأَنْصَارِيِّ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ { اَمَرَنِيْ
رَسُوْلُ الله ص.م. اَنْ اَتَعَلَّمَ السُرْيَانِيَّةَ } (رواه الترمذي فى الجامع, كتاب الاِستئذان
والأداب عن رَسُوْلُ الله ص.م., باب ما جاء فى تعلم السريانية)
B.
Terjemahan
“Dari Zaid bin Tsabit berkata: ‘Rasulullah SAW memerintahkan
kepadaku untuk mempelajari beberapa kalimat dari kitabnya orang yahudi, beliau
bersabda: Sesungguhnya demi Allah aku tidak merasa aman kepada orang yahudi
terhadap suratku, Zaid berkata maka tidak lebih dari setengah bulan aku belajar
hingga aku selesai mempelajarinya untuk beliau. Zaid berkata maka setelah aku
mempelajari kitabnya orang yahudi, apabila Rasulullah berkirim surat kepada
orang yahudi, maka aku yang menuliskannya kepada mereka, dan apabila mereka
berkirim surat kepada Rasulullah, maka aku yang membacakan untuk Rasulullah.
Abu Isa berkata ini hadits Hasan Shahih dan hadits ini diriwayatkan pula
(dengan sanad lain) dari Zaid bin Tsabit dan Al-A’masy meriwayatkannya dari
Tsabit bin Ubaid Al-Ansori dari Zaid bin Tsabit berkata : “Rasulullah Saw
memerintahkan aku agar belajar bahasa Suryani”.
G. Mufradat
Terjemah
|
Teks Arab
|
Memerintahkan kepada ku
|
امر نى
|
Orang yahudi
|
يهود
|
Tidak merasa aman
|
ماامن
|
Maka tidak lewat
|
فما مرني
|
Setengah bulan
|
نصف شهر
|
Menuliskan
|
كتبت
|
Membacakan
|
قرات
|
Belajar
|
تعلم
|
Bahasa suryani
|
السريا نية
|
H.
Biografi Perawi
1. Zaid bin
tsabit
Nama lengkap
Zaid bin stabit dulunya adalah Ad-dholak al-anshory al-khazrgy. Biasa dipanggil
dengan nama Abu khorojah. Beliau digelari” jami al-qur’an al-karim” (pengumpul
al-qura’an) dan syeikh al muqirin. Sebagai imam,mufti dimadinah. Ayahnya
meninggal dunia ketika beliau berumur 6 tahun.
Beliau
termasuk sahabat yang yang cerdas dan pintar. Beliau masuk islam pada umur 11
tahun,ketika waktu rasulullah sedang berhijrah kemadinah. Rasulullah
memerintahkan beliau untuk belajar bahasa suryaniah, bahasa orang yahudi untuk
membaca isi kitab yahudi dihadapan rasulullah. Beliau mampu belajar bahasa itu
dalam sembilan belas hari. Ketika terjadi perang badar, beliau ikut ayahnya
berperang bersama sahabat lainnya. Akan tetapi rasulullah tidak memberikan izin
kepada beliau untuk berperang karena umurnya masih kecil dan tubuhnya terlalu
muda.
Beliau wafat
pada tahun 45 Hijriah di Madinah. Setelah wafatnya Hasan bin Tsabit meratapinya.
Abu Hurairah berkata, “hari ini orang yang paling alim di umat Islam telah
wafat, semoga Allah memberikan ganti dari keluarga Ibn Abbas.”, Beliau
meninggalkan seorang anak bernama Khorijah bin Zaid, beliau seorang ahli fiqh tujuh yang terkenal
di Madinah. Anaknya termasuk dari golongan tabi’in yang sangat berpengaruh.
2. Tirmidzi
Nama
lengkapnya adalah abu isa muhammad bin isa bin at- tirmidzi . Beliau lahir pada
tahun 200 H dan wafat di Turmudz pada malam senin tanggal 13 Rajab 279 H .
Beliau adalah salah seorang ulama’ hafidz yang telah bertemu dengan para syekh
generasi awal, seperti Qutaibah bin Sa’id, Muhammad bin Basysyar dan lainnya.
Karya imam
Tirmidzi yang paling terkenal adalah kitab yang berjudul Ash- Shahih. Selain
itu, kitab ini juga banyak sekali mengandung faidah dan tidak banyak mengalami
proses pegulangan riwayat. Imam Tirmidzi berkata “Aku telah menyodorkan kitab
ini kepada para ulama di kawasan Hijaz, Irak dan Khurasan”. Ternyata mereka
bisa menerima kitab ini dan menganggapnya sebagai kitab yang baik barang siapa
menyimpan ini di dalam rumahnya, maka seakan-akan ada Nabi bersabda di dalam
rumahnya tersebut.
I.
Keterangan Hadits
Hadits ini
menjelaskan bahwa Rasulullah Saw memerintahkan kepada sahabatnya Zaid bin
Tsabit untuk mempelajari bahasa orang-orang yahudi yaitu bahasa Suryaniyah,
karena nabi Saw merasa khawatir akan kejahatan orang-orang yahudi. hal ini
dapat dilenyapkan bila kaum muslimin mengetahui bahasa mereka (bahasa suryaniyah).
Kemudian Zaid bin Tsabit mempelajarinya dan hanya butuh waktu setengah bulan
beliau sudah mampu menguasai bahasa orang-orang yahudi. Dan oleh Rasulullah
beliau dijadikan perantara untuk berhubungan dengan orang-orang yahudi.
Di dalam
hadits ini juga terkandung pengertian bahwa mempelajari bahasa bangsa lain
merupakan hal yang dianjurkan selain agar merasa aman dari kejahatan mereka,
sekaligus untuk mengenal mereka, saling tukar kepentingan dan saling membantu.
Terlebih lagi bila keadaan memerlukan untuk mengirim para ulama yang akan
mengajarkan Islam kepada mereka, maka mempelajari bahasa mereka merupakan hal
yang diwajibkan.
J. REFLEKSI HADIS
Manusia itu diciptakan oleh
allah untuk saling berkomunikasi satu sama lain. Agar manusia itu saling
berinteraksi dengan baik dan lancar maka diperlukan sikap saling memahami satu
dengan yang lainnya saling dapat bertukar kepentingan dan saling membantu.
Diantaranya yaitu dengan membelajari bahasa asing terutama bagi yang
berkomunikasi antar negaranya. Dengan mempelajari bahasa-bahasa asingtersebut
kita tidak akan saling curiga atau khawatir dengan satu sama lainnya. Kita juga
diajarkan untuk mempelajari kitab-kitab non muslim supaya bertambah ilmu
pengetahuan yang kita miliki
K.
Aspek Tarbawi
1. Kita
dianjurkan untuk mempelajari bahasa-bahasa asing agar dapat saling berhubungan
dan berkomunikasi dengan bangsa lain
2.
Kita
diperbolehkan menjalin hubungan (relasi) dengan orang-orang non muslim
3. Kita
dianjurkan untuk mempelajari bahasa bangsa lain agar dapat mengetahui bahasa
mereka supaya kita tidak was-was (khawatir) terhadap apa yang datang kepada
kita.
4. Kita juga
dianjurkan untuk mempelajari kitab-kitab non Islam supaya bertambahlah ilmu
pengetahuan kita dan wawasan kita.
KESIMPULAN
Penutup
Bahasa adalah sistem tanda
yang digunakan sebgai lambang untuk mempresentasikan pikiran , konsep , dan
pengalaman manusia.
Bahasa selain berfungsi
sebagai alat komunikasi manusia, sarana penyampaian informasi, mengutarakan
pikiran, perasaan maupun gagasan, bahasa juga memiliki beberapa fungsi lainnya
seperti :
- Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari.
- Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
- Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
- Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, karena tanpa adanya bahasa, maka pengembangan IPTEK pun tidak dapat tumbuh dan berkembang.
DAFTAR
PUSTAKA
Jollydoud.blogspot.com/com/2013/08/bahasa-manusia_10.html
http: //
risan puttra wordpress.com/2013/10/09/pengertian-bahasa-aspek-fungsi
http : //
visiuniversal.blogspot.com/2014/02/hakikat perkembangan bahasa bahasa-
manusia.html#sthash.40llgykf.dpuf
Prof.Dr.A.Chaedar
Alwasilah.M.A.Filsafat Bahasa dan Pendidikan
(
bandung,2008)
Dr. R.
Kunjana Rahardi, M.Hum. dimensi-dimensi kebahasaan (yogyakarta)
Riwayat
penulis
Nama : PUJI LESTARI
TTL : Pekalongan,06 November 1993
Alamat : bligo buaran pekalongan ( pekajangan gg
29)
Riwayat Pendidikan
SD
: Muh. 03 Pekajangan
SMP
: Muh. Pekajangan
SMA
: Muh. 01 Pekalongan
Perguruan
tinggi : STAIN Pekalongan
[1] Jollydaud.blogspot.com/2013/08/bahasa-manusia_10.html
[2] http : //
risan puttra. Wordpress.com/2013/10/09/ pengertian-bahasa-aspek-dan fungsi
[3] http: //
visiuniversal.blogspot.com/2014/02/hakikat
perkembangan-bahasa-manusia.html#sthash.4ollgykf.dpuf
[4] Prof. Dr. A. Chaedar Alwasilah,M.A. filsafat bahasa dan
pendidikan(bandung,2008)
[5] Dr.R. Kunjana Rahardi,M.Hum.,dimensi-dimensi kebahasaan (yogyakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar