TEACHER CENTER
Muqoddiroh
2023116069
KELAS A
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah, serta karunia, dan pertolongan NYA.
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEACHER CENTER”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Ghufron selaku dosen pengampu mata kuliah “STRATEGI BELAJAR MENGAJAR”
yang telah memberikan bimbingan kepada kami. Kami
juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang secara langsung
maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi dan partisipasinya.
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaat kepada
pembaca. Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sepenuhnya sempurna.
Oleh karena itu kami menerima segala kritik, saran, dan masukan agar dapat
menyempurnakan pembuatan makalah kami selanjutnya. Terimakasih
Pekalongan, September 2017
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tema
Model pembelajaran
B. Sub Tema
Teacher Center
C. Mengapa penting untuk dikaji?
Model pembelajaran dengan sub tema teacher
center penting dikaji karena merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah
pembelajaran. Yang mana hal tersebut penting bagi kita sebagai calon guru untuk
mengetahui model-model seperti apa yang cocok untuk anak didik, dengan salah
satu model pembelajran yang berpusat pada guru, anak didik akan lebih memahami
apa yang dijelaskan oleh guru sebagai pendidik sehingga tercapainya tujuan
pendidikan dengan begitu proses belajar mengajar akan lebih efisien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran terdiri atas 2 kata; yaitu
model dan pembelajaran. model dimaknakan sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk mempresentasikan sesuatu hal. Sedangkan pembelajaran merupakan
interaksi dua arah dari seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya
terjadi komunikasi yang intens dan terarah menuju pada tujuan yang diharapkan.[1]
Jadi model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran dikelas atau pembelajaran dalam tutorial.[2]
Pendapat lain mengemukakan maksud dari model
pembelajaran adalah: kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perangcang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.
Dengan demikian, aktivitas pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan
bertujuan yang tertata secara sistematis.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna
yang lebih luas daripada pendekatan, strategi, metode, dan teknik. Model
pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode,
dan teknik pembelajaran. Karena untuk menyusun sebuah model pembelajaran kita
harus menentukan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang akan digunakan.[3]
Model pengajaran mempunyai empat ciri khusus
yang tidak dimiliki oleh strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut
ialah:
1.
Rasional teoritis logis yang disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai)
3. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil
4.
Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
Selain ciri-ciri khusus pada suatu model
pembelajaran, menurut Nieveen (1999), suatu model pembelajaran dikatakan baik
jika memenuhi kriteria sebagai berikut; pertama, shahih(valid). kedua,
praktis. Ketiga, efektif.[4]
Fungsi model pembelajaran adalah sebagai
pedoman bagi pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah
agar dapat diorganisasikan dengan baik, sehingga pembelajaran tersebut dapat
berlangsung sesuai dengan tujuannya. Dalam memilih suatu model pembelajaran
harus memiliki pertimbangan antara lain: materi pelajaran, tingkat perkembangan
kognitif siswa, jam pelajaran, lingkungan belajar, dan fasilitas penunjang.[5]
B. Model Pembelajaran Teacher Center
Dalam pengertiannya, model pembelajaran teacher center adalah pembelajaran yang menempatkan guru sebagai
ahli yang memegang kontrol selama proses pembelajaran, baik organisasi, materi
maupun waktu. Artinya ketika dalam proses pembelajaran dikelas, lebih dominan
peran guru dalam memberikan materi, sementara peserta didik hanya mendengarkan
dan menerima materi yang disampaikan oleh guru bahkan peserta didik tidak
diberi kesempatan sedikitpun untuk mengembangkan materi, maka pada saat itu
proses pembelajaran telah berpusat pada guru.[6]
Dengan kata lain yaitu guru menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil
pembelajaran. Model ini berarti memberikan informasi satu arah karena yang
ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada
hanyalah transfer pengetahuan.
Model-model pembelajaran yang berpusat pada guru antara
lain:
1. Presentasi (Ceramah) dan Penjelasan
Ceramah merupakan suatu cara mengajar yang
digunakan untuk menyampaikan keterangan atau informasi atau uraian tentang
suatu pokok persoalan serta masalah secara lisan. Cara penyajian pelajaran
seperti ini dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara
langsung terhadap siswa.[7]
Presentasi (ceramah) dan penjelasan
memakan waktu yang cukup lama. Sebagian pendidik mengatakan bahwa guru
menghabiskan terlalu banyak untuk berbicara. Hasil-hasil belajar model
presentasi ini cukup jelas dan tidak ruwet dan membantu siswa memperoleh,
mengasimilasikan dan menyimpan informasi baru, memperluas struktur konseptual
dan mengembangkan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan tentang informasi. [8]
hal ini
akan senantiasa bagus pula jika penggunaannya betul-betul disampaikan dengan
baik, didukung alat dan media serta memerhatikan batas-batas kemungkinan
penggunaanya. Hal yang perlu diperhatikan hendaknya ceramah mudah diterima,
isinya mudah dipahami, serta mampu menstimulasi peserta didik untuk mengikuti
dan melakukan dari isi ceramah yang disampaikan.[9]
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan guru
pada waktu mengajar dengan menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
a. Guru akan menjadi pusat perhatian, oleh karena itu sebelum memulai ceramah
perlu mengoreksi diri, antara lain berkaitan dengan pakaian, make up, dan
lain-lain.
b. Untuk mengarahkan perhatian peserta didik, ceramah sebaiknya dimulai dengan
menyampaikan tujuan pengajaran yang akan dicapai setelah kegiatan pembelajaran.
c. Sampaikan garis besar bagan ajar, baik secara lisan maupun tertulis
d. Hubungkan materi pelajaran yang akan disampaikan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang telah dperoleh peserta didik.
e. Mulailah dari hal-hal yang umum menuju hal yang khusus, dari hal-hal yang
sederhana menuju hal yang rumit
f. Selilingilah dengan contoh-contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan
peserta didik, sekali-kali lakukanlah humor yang menunjang pembelajaran
g. Arahkan perhatian kepada seluruh peserta didik dan jangan melakukan
gerakan-gerakan yang bisa mengganggu kelancaran pembelajaran
h. Gunakan alat peraga/media yang sesuai dengan bahan yang diceramahkan
i.
Kontrollah agar pembicaraan tidak monoton,
lakukan penekanan pada materi-materi tertentu.[10]
2. Pengajaran langsung
Pengajaran langsung merupakan salah satu
strategi pengajaran yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan dan skil-skil
yang dibutuhkan siswa untuk pembelajaran berikutnya.[11]
Pengajaran langsung adalah salah satu
pendekatan mengajar yang dirangsang khusus untuk mennunjang proses belajar
siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural
yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model pembelajaran langsung
ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari ketrampilan dasar dan
memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Ciri-ciri model pengajaran langsung adalah
sebagai berikut:
1. Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa termasuk prosedur
penilaian belajar
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang diperlukan agar
kegiatan pembelajaran tertentu dengan berhasil.[12]
Pengajaran langsung yaitu gaya mengajar dimana
guru terlibat aktif dalam mengusung isu pelajaran kepada seluruh kelas. Model
pengajaran langsung dimaksudkan untuk membantu siswa mempelajari berbagai
ketrampilan dan pengetahuan dasar yang dapat diajarkan langsung secara
bertahap.
Model seperti ini mudah untuk diterapkan dan
dapat dikuasai dalam waktu yang relatif pendek. Pengajaran langsung dapat di
deskripsikan dengan tiga fitur, yaitu:
a. Tipe hasil belajar yang dihasilkannya
b. Sintaksis atau aliran kagiatan intruksionalnya secara keseluruhan
c. Lingkungan belajarnya.[13]
3. Pengajaran konsep
Konsep dalam subjek apapun adalah pemikiran
balok-balok bangunan dasar untuk berpikir terutama bagi individu untuk
menghasilkan berbagai objek dan ide serta membuat aturan dan prinsip tentang
konsep. Dengan pengajaran konsep, guru dapat membantu siswa untuk memperoleh
dan mengembangkan konsep-konsep dasar yang dibutuhkan untuk pembelajaran lebih
lanjut dan pemikiran tingkat tinggi.
Model-model pengajaran konsep telah
dikembangkan untuk mengajarkan konsep-konsep kunci yang berfungsi bagi siswa
untuk berpikir dengan tingkah lebih tinggi dan menjadi dasar pemahaman bersama
dan komunikasi.
Pengajaran konsep tidak dirancang untuk
mengajarkan informasi dalam jumlah besar kepada siswa. Tetapi dengan
mempelajari dan menerapkan konsep-konsep kunci dalam subjek tertentu. Sebuah
konsep pengajaran pada dasarnya terdiri dari, a) Mempresentasikan tujuan, b) Memberikan
masukan baik examples atau non examples, c) Menguji pencapaian konsep, d) Menganalisis
proses berpikir siswa.[14]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu
pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas
atau pembelajaran dalam tutorial. Salah satu metode pembelajaran yaitu teacher
center yang mana guru sebagai pusat pembelajaran. Diantara model pembelajaran
yang berpusat pada siswa aantara lain: 1. Model Penjelasan (ceramah), model pembelajaran
langsung, model pembelajaran konsep. Dalam implementasinya dilapangan
model-model pembelajaran bisa diterapkan secara sendiri-sendiri, Dan bisa juga
merupakan gabungan dari beberapa model tersebut sesuai dengan sifat dan
karakteristik dari materi yang akan dipelajari.
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari sepenuhnya dalam penulisan
makalah ini kurang dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharap kritik
dan saran guna memperbaiki tugas penulis selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum
2013). Yogyakarta: Gava Media.
Jacobsen, A. David, Paul Eggen dan Donald Kauchak. 2009. Methods For
Teaching:Metode-metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA,
Terjemahan Achmad Fawaid dan Khoirul Anam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik terpadu. cet. Ke-2. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Mustakim, Zaenal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran. cet. Ke-2.
Pekalongan: Stain Pekalongan Press
Mustakim, Zaenal. 2017. Strategi dan Metode Pembelajaran (edisi Revisi).
cet. Ke-5. Pekalongan: IAIN Pekalongan Press.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP).
Jakarta: Kencana.
Profil
Nama :
Muqoddiroh
Tempat, Tanggal Lahir : 24 Juli 1998
Alamat :
Desa Wuled Rt 01/Rw 01 Kecamatan Tirto
Hoby :
Kuliner
Riwayat
Pendidikan :
1.
MIS WULED
2.
MTS RIBATUL MUTAALLIMIN
3.
MA RIBATUL MUTAALLIMIN
4.
IAIN PEKALONGAN (sedang berlangsung)
[1] Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP),
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 21-23
[2] Daryanto, Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013),
(Yogyakarta: Gava Media, 2014), hlm. 41
[3] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran(edisi Revisi), cet.
Ke-5, (Pekalongan: IAIN Pekalongan Press, 2017), hlm. 132
[8] Zaenal Mustakim, Strategi dan Metode Pembelajaran, cet. Ke-2,
(Pekalongan: Stain Pekalongan Press, 2011), hlm. 270
[9] Abdul Majid, Pembelajaran Tematik terpadu, cet. Ke-2(Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2014), hlm. 151
[11] David A. Jacobsen, Paul Eggen dan Donald Kauchak, Methods For
Teaching:Metode-metode Pengajaran Meningkatkan belajar siswa TK-SMA,
Terjemahan Achmad Fawaid dan Khoirul Anam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009),
hlm. 198
[12]
Trianto, Op. Cit., hlm. 42
Tidak ada komentar:
Posting Komentar