MODEL PEMBELAJARAN
“STUDENT CENTER”
Alfa
Rizda
2023116070
KELAS D
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2017
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya,
makalah yang berjudul “MODEL
PEMBELAJARAN” dengan sub tema “STUDENT CENTER” ini dapat saya
selesaikan. Sholawa serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan
kita Nabi Agung Nabi Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafa’atnya di
yaumul akhir nanti.
Pembuatan makalah ini saya susun untuk menambah pengetahuan
mahasiswa dan mahasiswi dalam menerima mata kuliah Strategi Belajar Mengajar
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan tahun akademik 2017. Pada
kesempatan kali ini saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Muhammad
Hufron, M.S.I selaku dosen pengampu mata kuliah Strategi Belajar Mengajar, dan
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Saya selaku
penulis telah berupaya menyajikan makalah ini dengan sebaik-baiknya,
berdasarkan pengetahuan dan beberapa referensi yang saya ambil.
Di samping itu, apabila dalam makalah ini didapati kekurangan dan
kesalahan, baik dalam pengetikan maupun dalam pembahasannya, maka penyusun
dengan senang hati menerima kritik dan saran dari pembaca. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua khususnya para pembaca yang sedang dalam
pembelajarannya dan sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar dalam
kehidupan sehari-hari.
Pekalongan, Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Tema
Model Pembeajaran
B.
Sub Tema
StudentCenter
C.
Penting Dikaji
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya (pengertian
pendidikan, Bab I, 1(1) Undang-undang Sisdiknas No. 20/2003). Ideologi tersebut
menjadi dasar hukum bagi perubahan paradigma pendidikan, dari pengajar ke
pembelajar. Di mana pendidikan-yang-membebaskan adalah pendidikan yang
mengembangkan kreativitas dan potensi peserta-didik yang beragam.
Proses
pendidikan adalah bimbingan kepada peserta-didik yang bertujuan mengembangkan
pribadi peserta-didik seutuhnya dan bukan hanya aspek kognitif belaka.
Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. (Pasal 3, UU Sisdiknas No.20/2003). Dan
maka dari itu Model Pembelajaran dengan sub tema Student Center perlu dikaji.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Student Center
Pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student-Centered Approach)
adalah pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar yang
bertugas mengeksplorasi materi dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Tugas
guru hanyalah membimbing, mengarahkan, mengorganisasi kegiatan dan senantiasa
memotivasi peserta didik untuk selalu berperan aktif dalam setiap proses
pembelajaran.[1]
Pelaku utama pengajaran dan perencanaan student centered adalah
murid. Persepsi murid terhadap lingkungan pembelajaran dan hubungan
interpersonal dengan guru yang positif merupakan faktor paling penting yang
memperkuat motivasi dan prestasi murid.[2]
Di Indonesia pernah dikembangkan oleh Conny R. Semiawan "Cara
Belajar Siswa Aktif" yang disingkat CBSA pada tahun 1980-1986. Di dunia
pendidikan dikenal dengan berbagai istilah, misalnya active learning.
Pembelajaran Berpusat Siswa bersifat strategis karena memfasilitasi siswa aktif
dalam proses pembelajaran yang mengembangkan potensi dirinya, dan menempatkan
siswa atau peserta didik sebagai subyek yang bertanggung jawab atas proses
belajar. dan inovatif karena siswa tidak terikat oleh kelas belajar, guru
sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi mewujudkan peinsip "manusia
memproduksi dirinya sendiri dalam pengalaman realitas sosial".[3]
B.
Ciri-ciri Pembelajaran Student Center
Ciri-ciri pembelajaran
yang berpusat pada siswa, yaitu sebagai berikut:
1.
Siswa-siswa berada dalam pusat proses pembelajaran; sedangkan guru
mendorong mereka untuk bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri.
2.
Guru membimbing pembelajaran siswa dan mengintervensi hanya jika
diperlukan untuk mencegah mereka salah jalan atau mengembangkan konsepsi yang
salah.
3.
Guru menekankan pemahaman yang mendalam tentang konten dan
proses-proses yang terlibat di dalamnya.
4.
Guru merancang aktivitas-aktivitas pembelajaran di mana siswa
memiliki tanggung jawab yang lebih besar terhadap (pem)belajar(an) mereka
sendiri dan berinteraksi dengan yang lain selama mempelajari konten baru.[4]
5.
Suasana "hidup", menyenangkan, dan interaktif.
6.
Siswa adalah pelaku proses pengalaman mengambil keputusan,
memecahkan masalah, menganalisis dan mengevaluasi. Kegiatan intelektual
memproduksi pengetahuan.
7.
Evaluasi oleh siswa bersifat refleksi dan berperan memperbaiki
proses untuk meningkatkan prestasi.
8.
Sumber belajar adalah pengalaman eksplorasi mandiri dan pengalaman
kebehasilan temannya memecah masalah.
9.
Tempat belajar tidak terbatas ruang kelas tetapi seluas jagat raya.[5]
C.
Tujuan Pembelajaran Student Center
Tujuan yang dicapai dengan efektif dalam strategi yang berpusat
pada siswa mencakup hal-hal berikut:
1. Pengembangan
proses-proses skill (ber-) komunikasi, seperti sikap toleransi, mampu bekerj
dalam kelompok dan sikap kritis terhdap pendapatnya dan pendapat orang lain.
2. Pengembangan
pemahaman yang mendalam tentang topik, seperti mampu mengidentifikasi.
3. Pengembangan
skill-skill penelitian dan pemecahan masalah.[6]
D.
Metode Pembelajaran Student Center
Dalam proses pembelajaran kita memerlukan media yang mewadahi
proses aktivitas siswa yaitu:
1.
Metode Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) merupakan metode
belajar berkelompok yang dirancang oleh guru untuk memecahkan suatu
masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. kelompok ini terdiri atas beberapa
orang siswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam.
Dengan pembelajaran kooperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk
saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugasndan tanggung jawab.
Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena
kooperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari
kekurangan dan kelebihan masing-masing.[7]
2.
Metode Diskusi
Metode diskusi dalam proses mengajar dan belajar berarti metode
mengemukakan pendapat dalam musyawarah untuk mufakat. Inti dari pengertian
diskusi adalah meeting of mind.[8]
Proses pembelajaran, di mana pelajar aktif bebicara atau menulis,
secara interaktif mengomunikasikan buah pikiran kepada pelajar lain; ia
mengklarifikasi, mempertahankan, mengembangkan dan menjelaskan pikirannya,
aktivitas berkomunikasi disebut diskusi.[9]
3.
Metode Proyek
Metode proyek adalah melaksanakan tugas melalui serangkaian
aktivitas. Proyek dimulai dari yang sederhana dengan hanya memperhatijan/
mengamati jemudian sudah bisa mengkomunikasikan secara singkat hasil
pengamatannya, meningkatkan proyek yang lebih tinggi; pengamatan ditambah
dengan kegiatan menghitung, mengukur, menimbang, mengklasifikasi; kemudian pada
tingkat yang lebih kompleks juga dilakukan analisis.[10]
4.
Metode Permainan (Games)
Permainan sebagai media pembelajaran melibatkan siswa dalam proses
pengalaman dan sekaligus menghayati tantangan, mendapat inspirasi, terdorong
untuk kreatif, dan berinteraksi dalam kegiatan dengan sesama siswa dalam
melakukan permainan tersebut.[11]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pembelajaran
yang berpusat pada siswa (Student-Centered Approach) adalah pembelajaran yang
menempatkan siswa sebagai subjek pembelajar yang bertugas mengeksplorasi materi
dengan bantuan guru sebagai fasilitator. Dan ciri-ciri pembelajaran yang
berpusat pada siswa, yaitu sebagai berikut: Pembelajaran berpusat pada siswa,
Suasana "hidup", menyenangkan, dan interaktif, Guru membimbing
pembelajaran siswa dan mengintervensi hanya jika diperlukan untuk mencegah
mereka salah jalan atau mengembangkan konsepsi yang salah, Siswa adalah pelaku
proses pengalaman mengambil keputusan, memecahkan masalah, menganalisis dan
mengevaluasi. Kegiatan intelektual memproduksi pengetahuan dan sebagainya.
Dalam proses
pembelajaran kita memerlukan juga media yang mewadahi proses aktivitas siswa
yaitu: Metode Pembelajaran Kooperatif, Metode Diskusi, Metode Proyek, Metode
Permainan (Games), dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dananjya, Utomo.
2012. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa.
Hosnan, M. 2014.
Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia.
Jacobsen,David
A., dkk. 2009.METHODS FOR TEACHING. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mustakim, Zaenal.
2017. STRATEGI DAN METODEPEMBELAJARAN. Pekalongan: IAIN Pekalongan Pers.
DATA DIRI
Nama : Alfa Rizda
Tempat, Tanggal Lahir :
Batang, 21 Mei 1998
Alamat : No.13, Rt.06/ Rw.02, Dk.Ngepung,
Ds.Subah,
Kab.Batang.
Riwayat Pendidikan : 1. TK AL-IKHLAS Subah
2. MII Subah
3. MTs Negeri Subah
4. MA SUBHANAH Subah
[1]Zaenal
Mustakim, STRATEGI DAN METODEPEMBELAJARAN, cet. Ke-5, (Pekalongan: IAIN
Pekalongan Pers, 2017), hlm.77.
[2]Khoe Yao Tung, PEMBELAJARAN DAN PERKEMBANGAN BELAJAR, cet. Ke-1,
(Jakarta: PT. INDEKS, 2015), hlm. 312.
[3]Utomo Dananjya,
Media Pembelajaran Aktif, cet. Ke-3, (Bandung: Nuansa, 2012), 26.
[4]David
A.Jacobsen, dkk, METHODS FOR TEACHING, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), hlm. 228-228.
[5]Utomo Dananjya,
Op. Cit., hlm. 29-30.
[6] David A.Jacobsen, dkk., Op. Cit., hlm. 227-228.
[7]M. Hosnan, Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, cet. Ke-2, (Bogor:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2014), hlm. 201.
[8]Ibid., hlm.
196.
[9]Utomo Dananjya,
Op. Cit., hlm. 41.
[10]Ibid., hlm.
101-102.
[11]Ibid., hlm. 165-166.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar