MAKALAH
PERHATIAN
TERHADAP KEKAYAAN HEWANI
Untuk Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi II
Dosen Pengampu : Muhammad Ghufroni, M.SI
Disusun Oleh :
ANISATUL ISTIKOMAH
NIM. 202 109 332
Kelas H
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)PEKALONGAN
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan dan kemampuan. Sehingga makalah yang berjudul “Perhatian
terhadap kekekayaan hewani” ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhamamd SAW, para sahabatnya, keluarganya.
Menyayangi semua ciptaan Allah, baik oran g dekat maupun jauh, muslim maupun kafir
manusia maupun hewan. Maka dari itu agar kita menjauhi sifat-sifat keras dan
kasar dengan gambaran yang cukup mengancam karena apabila orang tidak bisa
menyayangi makhluk ciptaan Allah maka dia tidak layak untuk mendapatkan kasih
sayang dari sang pencipta. Padahal kasih saying Allah itu sangatlah luas.
BAB
II PEMBA HASAN
A.
Hadits
عَنِ الشَّرِ يدَ يَقُولُ سِهِعْتُ
رَسُوْلَ اللهِ مَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْدُ: مَنْ قَتَلَ عُصْعُوْ
رًاعَبَشًا عَبْحَ اِلَر اللهِ عَزَّ وَ كبلَّ يَوْمَ العِيَامَةِ يَقُوْدُ
يَارَبِّ اِنَّ فُلاَ نَا قُتَلَنِى عَبَثًا وَلَمْ يَقْتُلْنِى لِمَنْفَعَةٍ
(روواه النسا ء مى السنت كتا ب الضعايا,جاب من
قتل عصفور اجفير حقها)
B.
Terjemahan
Dari Amr Ibnu Syarid ia berkata: Aku mendengar Syarid berkata: “Aku telah
mendengar Rasulullah SAW bersabda barang siapa yang membunuh burung pipit
dengan sia-sia maka pada hari kiamat kelak burung itu akan mengadu kepada Allah
Wahai Tuhanku sesungguhnya Fulan telah membunuhku bukan untuk suatu keperluan”.[1]
C.
Mufrodat (Kata-kata
penting)
Mendengar
|
سَمِعْتُ
|
Membunuh
|
قَتَلَ
|
Burung Pipit
|
عُضفُوْرًا
|
Dengan Sia-sia
|
عَبَثًا
|
D.
Biografi Rowi
Asy Syaria nama lengkapnya adalah Asy Syarid bin Suweid Ats Tsaqafi
beliau hidup di zaman Rasulullah SAW, dan termasuk sahabat nabi beliau adalah
seorang yang ahli Syair beliau pernah diberikan kemuliaan dari nabi yaitu
beliau pernah disuruh langsung oleh nabi untuk melantunkan seribu bait syair
milik Ummayah bin Abishalt. Umayyah bin Abi Shalt adalah penyair jahiliyah yang
dimana ia banyak membaca kitabnya para ahlul kitab.[2]
E.
Keterangan Hadits
Rasulullah SAW dalam haditsnya beliau menyampaikan
akan memberi petunjuk agar manusia jangan pernah dilarang untuk menyiksa
apalagi membunuh dengan cara keji atau menyia-nyiakan binatang karena binatang
juga merupakan ciptaan dan makhluk Allah yang diciptakan untuk memberikan
manfaat kepada manusia dalam kehidupannya.
Maka dari itulah manusia secara tidak langsung
diperintahkan untuk dapat memberikan manfaat dan manfaatkan binatang dengan
baik untuk dirinya maupun untuk kemaslahatan umat.[3]
F.
Aspek Tarbawi
Kelompok penyayang binatang dapat mengambil
kesimpulan dari hadits itu akan keharusan menghargai makhluk hidup, menjaga
kelangsungan hidupnya, serta tidak membunuh kecuali jika dalam keadaan
membutuhkannya.
1.
Ahli lingkungan hidup dapat
mengambil kesimpulan dari hadits itu akan keharusan menjaga unsur-unsur
lingkungan hidup, larangan untuk mengganggunya, atau karena adanya kebutuhan
mendesak.
2.
Ahli ekonomi melihat dalam hadits
itu terdapat peringatan yang jelas akan kewajiban seluruh sisinya dan tidak
menghambur-hamburkannya denagn sia-sia bukan untuk tujuan ekonomi. Ini karena,
jika hewan yang dapat dimakan disembelih kemudian tidak dimakan, berarti
tindakan itu merupakan penyia-nyiaan salah satu bagian walaupun sedikit dari
kekayaan bangsa.
3.
Ahli etika dan moral akan
menemukan disana keuniversalan akhlak Islam serta keluasaan jangkauan tuntunan
akhlak itu. Ini karena akhlak islam tidak hanya menyentuh manusia saja, namun
juga mencakup seluruh makhluk hidup, yaitu hewan dan lainnya. Bahkan pada
hadits-hadits yang lain, akhlak itu juga mencakup benda-benda mati.
4.
Ahli ilmu pendidikan akan
mendapati pendidikan dalam Islam mencakup lingkup yang lebih luas serta lebih
mendalam. Ia bukan sekedar pendidikan agama, yang menurut pemahaman sebagian oran g hanya sebatas menanamkan akidah serta mengajarkan
ketentuan-ketentuan hukum, tetapi ia adalah pendidikan yang berkaitan dengan
seluruh sisi kehidupan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya ini,
dalam segi rohani, materi, agama, duniawi, ind ividu, social, teori dan praktik.[4]
G.
Daftar Pustaka
Ahmad, Abu Abdurrahman An
Nasa’iy. 1993. Terjemah Sunan An Nasa’iy Jilid IV, Semarang: CV. Asy
Syifa.
Al Bassam, Abuddlah bin
Abdurrahman. 2007. Syaraf Bulughul Maram. Jakarta : Pustaka Azzam.
Qardhawi,Yusuf. 1998. Sunah
Rasul Sumber Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan. Jakarta: Gema In
Idk-al-fattah.blogspot.com/…/asy…syaria-ats.tsaqafi.html.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan makalah
tersebut dapat disimpulkan bahwa haram membunuh hewan jika tidak untuk dimakan
dan ancaman untuk tidak melakukan penganiayaan terhadap hewan serta tidak
membunuhnya untuk kesia-siaan. Karena hewan merupakan makhluk ciptaan Allah
untuk semestinya kita saling menjaga, menyayangi dengan kekayaan yang ada
dimuka bumi ini.
[1]
Abu Abdur Tahman Ahmad An Nasa’iy, Terjemah Sunan An Nasa’iy Jilid IV, Semarang : CV. Asy Syifa,
1993, hlm. 384.
[2]
Idk-al-fattah.blogspot.com/…/asy…syaria-ats.tsaqafi.html.
[4]
Yusuf Qardhawi, Sunah Rasul Sumber Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan. Jakarta : Gema InsaniPress,
1998, hlm. 275.
Krisna Ayu Diana (2021110348)
BalasHapusApa yang harus kita lakukan jika pada suatu ketika kita berada pada posisi di mana jika kita tidak membunuh hewan misalnya saja ular, maka nyawa kita terancam? Masih haramkah membunuh ular tersebut?
di dalam hadist sudah di jelaskan bahwa ular itu termasuk hewan yg harus di bunuh, selain ular jg ada gagak hitam,tikus,anjing yg galak dan elang, itu termasuk semua binatang yg harus di bunuh.
HapusDEWI ANA (2021110370)
BalasHapus1. bagaimnakah hukum membunuh binatang yang sudah menyakiti kita atau yang sangat membahayakan bagi kita?
hukum nya boleh, karena dalam islam ada yg nama nya dorurot, yg dimaksud dorurot itu sesuatu yg berkaitan dengan kematian, jadi karena kemaslahatan buwat kita yg berkaitan dgan nyawa, maka boleh.
BalasHapusfarah dibha (2021110357)
BalasHapusmaaf mbak, saya menanggapi jawaban Anda yg menyatakan bahwa "gagak hitam,tikus,anjing yg galak dan elang, itu termasuk semua binatang YANG HARUS di bunuh."
setau saya, Allah tdk mgkn menciptakan sesuatu tanpa sia2... jadi, masih bolehkan kita membunuh binatang2 tersebut tanpa alasan???
SUSWATI (H)
BalasHapus2021110358
yang ingin saya tanyakan pada pemakalah adalah Apakah benar pernyataan yang mengatakan bahwa hewan kucing adalah salah satu hewan yang paling disayangi Rasulullah? mohon pemakalah untuk menjelaskannya lebih detail..
menurut anda bagaimana dengan sikap manusia saat ini yang suka memburu hewan-hewan secara liar???
BalasHapus