SBM G1 - hakikat, ciri dan komponen - word
SBM G1 - hakikat, ciri dan komponen - ppt
SBM G1 - hakikat, ciri dan komponen - ppt
Hakikat, ciri dan komponen
belajar mengajar
Disusun
guna memenuhi tugas :
Mata
kuliah
|
:
Strategi Belajar Mengajar
|
Dosen
Pengampu
|
: Ghufron
Dimyati, M. Ag
|
Oleh :
M. Irkham
|
: 2021110312
|
Nur Khikmah
|
: 2021110313
|
Faridah
|
: 2021110314
|
Kelas : G
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2012
Pendahuluan
Kegiatan belajar mengajar adalah suatu kondisi yang dengan sengaja diciptakan.
Gurulah yang mencipatakannya guna membelajarkan anak didik. Guru yang mengajar
dan anak didik yang belajar. Perpaduan dari kedua unsur manusiawi ini lahirlah
interaksi edukatif dengan memanfaatkan bahan sebagai mediumnya. disana semua
komponen pengajaran diperankan secara optimal guna mencapai tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan. Sebagai guru sabaiknya sudah mengetahui kondisi belajar
mengajar yang dapat menghantarkan anak didik ketujuan. Disisni tentu saja tugas
guru berusaha menciptakan suasana belajar yang menggairahkan dan menyenangkan
bagi semua peseta didik.
Makalah ini kami buat untuk membahas lebih jauh tentang
pembahasan mengenai hakikat, ciri dan komponen belajar mengajar.
Pembahasan
A. Hakikat belajar mengajar
Belajar dan mengajar adalah dua konsep yang tidak bisa dipisahkan
satu sama lain. Belajar merupakan apa yang
harus dilakukan seseorang sebagai subjek maupun sebagai obyek
pembelajarn, sedangkan mengajar merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru
sebagai pengajar. Dua konsep ini menjadi
terpadu menjadi suatu kegiatan manakala terjadi interaksi guru dan
siswa, pada saat pembelajaran itu berlangsung.
Belajar adalah
suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Dan perubahan
itu bersifat intetensional, positif aktif dan efektif fungsional. Perubahan sebagai
suatu proses hasil belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti
sikap, pengetahuan dll.[1]
Setiap kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan dua pelaku aktif, yaitu guru
dan siswa. Guru sebagai pengajar merupakan pencipta kondisi belajar siswa yang
didesain secara sengaja, sistematis dan berkesinambungan. Sedangkan anak
sebagai subyek pembelajaran yang menikmati kondisi belajar yang diciptakan
guru.
Perpaduan dari
kedua unsur manusiawi ini melahirkan interaksi edukatif dengan memanfaatkan
bahan ajar sebagai mediumnya. Pada kegiatan belajar mengajar, keduanya
(guru-murid) saling mempengaruhi dan memberi masukan. Karena itulah kegiatan
belajar harus merupakan aktivitas yang hidup, sarat nilai dan senantiasa
memiliki tujuan. Sama halnya dengan belajar, mengajar pada hakikatnya adalah
suatu proses, yaitu proses mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada
disekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik melakukan
proses belajar. pada tahap berikutnya adalah proses memberikan bimbingan dan
bantuan kepada anak didik dalam melakukan proses belajar.
Berdasarkan
uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar merupakan serangkaian
aktivitas yang disepakati dan dilakukan guru-murid untuk mencapai tujuan
pendidikan secara optimal.[2]
B. Komponen-komponen belajar mengajar
Komponen-komponen
belajar mengajar :
Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar
mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran,
kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta evaluasi. Penjelasan
dari setiap komponen tersebut adalah:
1. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dan
pelaksanaannya suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa
tujuan, sebagai unsur penting untuk suatu kegiatan maka dalam kegiatan apapun
tujuan tidak bisa diabaikan. Demikian juga halnya dalam kegiatan belajar
mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam kegiatannya.
Kegiatan belajar tidak bisa dibawa sesuka hati, kecuali untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Tujuan dalam pendidikan dan
pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan kata lain,
dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik.
Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat
dalam lingkungan sosialnya, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen
pengajaran lainnya seperti bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar,
pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua komponen itu harus
bersesuaian dan didayagunakan untuk mencapai tujuan seefektif dan seefisien
mungkin. Bila salah satu komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dan akhirnya guru tidak bisa mengabaikan masalah perumusan tujuan
bila ingin memprogramkan pengajaran.
2. Bahan pelajaran
Bahan pelajaran adalah substansi yang akan disampaikan
dalam proses belajar mengajar. Tanpa bahan pelajaran proses belajar mengajar
tidak akan berjalan. Karena itu, guru yang akan mengajar pasti memiliki dan
menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikannya pada anak didik. Ada dua
persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran ini, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajarn pelengkap. Bahan pelajaran pokok adalah
bahan pelajaran yang menyangkut bidaang studi yang dipegang oleh geru sesuai
dengan profesinya (disiplin keilmuannya). Sedangkan bahan pelajaran pelengkap
ayau penunjang adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang guru
agar dalam mengajar dapat menunjang enyampaian bahan pelajaran pokok. Bahan
penunjang ini biasanya bahan yang terlepas dari disiplin keilmuan guru, tetapi
dapat digunakan sebagai penunjang dalam penyampaian bahan pelajaran pokok.
Pemakaian bahan penunjang ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok
yang dipegang agar dapat memberikan motivasi kepada peserta didik.
Bahan
pelajaran harus sesuai antara topik yang tertera dalam silabi dengan kebutuhan
anak didik pada usia tertentu dan dalam lingkungan tertentu. Jadi, bahan
pelajaran yang sesuai dengan kebutuhan anak didik akan memotivasi anak didik
dalam jangka waktu tertentu. Biasanya aktivitas anak didik akan berkurang bila
bahan pelajaran yang guru berikan tidak atau kurang menarik perhatiannya,
disebabkan cara mengajar yang mengabaikan prinsip-prinsip mengajar dan
sebagainya. Guru merasa pintar dengan menggunakan behasa yang tidak sesuai
dengan perkembangan bahasa dan jiwa anak didik akan lebih banyak mengalami
kegagalan dalam menyampaikan bahan pelajaran dalam proses belajar mengajar.
Dengan
demikian, bahan pelajaran merupakan komponen yang tidak bisa diabaikan dalam
pengajaran, sebab bahan adalah inti dalam proses belajar mengajar yang akan
disampaikan kepada anak didik.
3. Kegiatan belajar mengajar
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam
pendidikan. Segala sesuatu yang teah diprogramkan akan dilaksanakan dalam
proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan melibatkan
seluruh komponen pengajaran, kegiatan belajar mengajar akan menentukan sejauh
mana tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru
dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai
mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru
hanya berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran yang
dikehendaki dalam pengajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif)
dalam pendidikan modern. Keaktifan anak didik menyangkut kegiatan fisik dan
mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual tetapi juga dalam
kelompok sosial. Intreraksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi
antara guru dengan semua anak didik, antara anak didik dengan guru, dan antara
anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama mencapai tujuan yang
telah ditetapkan bersama.
4. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat
melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang
telah dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan.
Dalam kegiatan belajar mengajar,
guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya
menggunakan satu metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak
membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Meski demikian kompetensi
guru sangat diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat agar penggunaannya
sesuai dengan situasi yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologi anak
didik.
5. Alat
Alat adalah sesuatu yang dapat
digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang
dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu
alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha mencapai
tujuan.
6. Sumber pelajaran
Belajar mengajar, telah diketahui
bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam kemaknaan,
didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai
itu datang dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar.
Jadi, dari berbagai sumberlah bahan pelajaran itu diambil. Sumber-sumber bahan
dan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana
bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian,
sumber belajar itu merupakan materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang
mengandung hal-hal baru bagi si pelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah
untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan).
Sumber belajar pada hakikatnya
banyak sekali terdapat di mana-mana: di sekolah, di halaman, di pusat kota, di
pedesaan dan sebagainya. Pemanfaatan sumber-sumber pengajaran tersebut
tergantung pada kreativitas guru, waktu, biaya, serta kebijakan-kebijakan
lainnya.
7. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu tindakan atau proses menentukan nilai yang
ada hubungannya dengan dunia pendidikan. Adapun fungsi evaluasi antara lain
sebagai umpan balik untuk memperbaiki proses belajar mengajar dll.
Adapun berbagai
usaha dilakukan untuk menganalisis proses pengolahan belajar mengajar kedalam
unsur-unsur komponennya antara lain:
1.
merencanakan
2.
mengorganisasikan
3.
mengkoordinasikan
4.
mengawasi dan memeriksa[3]
Tujuan evaluasi dapat dilihat dari
dua segi, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. L. Pasaribu dan Simanjuntak
menegaskan bahwa :
a. Tujuan umum dari evaluasi adalah :
1) Mengumpulkan data-data yang membuktikan
taraf kemajuan murid dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
2) Memungkinkan pendidik menilai
aktivitas/pengalaman yang didapat;
3) Menilai metode mengajar yang
dipergunakan.
b.
Tujuan
khusus dari evaluasi adalah :
1) Merangsang kegiatan siswa.
2) Menemukan sebab-sebab kemajuan atau
kegagalan.
3) Memberikan bimbingan sesuai dengan
kebutuhan, perkembangan dan bakat siswa yang bersangkutan.
4) Memperoleh bahan laporan tentang
perkembangan siswa yang diperlukan orang tua dan lembaga pendidikan.
5) Untuk memperbaiki mutu belajar dan
metode mengajar.[4]
C. Ciri-Ciri Belajar Mengajar
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang dapat
diterima, dipahami dan disepakati yang bersifat timbal balik antara guru dengan
peserta didik atau peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut
Edi Suardi sebagai suatu proses pengaturan kegiatan belajar mengajar memiliki
beberapa ciri yaitu:
1.
Memiliki tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan
suatu kegiatan. Secara umum kegiatan belajar mengajarr mempunyai tujuan yakni
untuk membentuk anak didik dalam suatu perkembangan tertentu.
2.
Adanya suatu prosedur (jalan interaksi)
Dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan adanya suatu prosedur
yang direncanakan.agar mencapai tujuan yang optimal maka dalam melakukan
interaksi perlu ada prosedur dan langkah-langkah sistematik dan relevan.
Secara
umum prosedur kegiatan belajar mengajar dilakukan melalui tiga tahap antara
lain: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, kegiatan akhir dan tindak lanjut
kegiatan belajar mengajar.
3.
ditandai dengan aktivitas peserta didik
Menurut E. Mulyasamenekankan pentingnya upaya pengembangan
aktifitas, kreatifitas, motivasi pesertaa didik dalam kegiatan belajar
mengajar mengemukakan hal-hal yang perlu
dipikirkan yaitu:
a.
dikembangkannya rasa percaya diri peserta didik dan mengurangi rasa
takut.
b.
memberikan kesempatan kepaada seluruh peserta didik untuk
berkomunikasi ilmiah secara bebas terarah
c.
melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan dan evaluasi
d.
memberi pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter
e.
melibatkan peserta didik secara aktif dan kreatif dalamm proses
belajar mengajar secara keseluruhan
4.
guru berperan sebagai pembimbing
Sebagai pembimbing guru harus menghidupkan dan memberi motivasi,
agar terjadi proses interaksi yang kondusif, harus siap sebagai mediator dalam
segala situasi proses belajar mengajar sehingga menjadi tokoh yang dilihat dan
ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Selain sebagai pembimbing peran guru
lainnya yaitu sebagai perencana, pelaksana dalam belajar mengajar.
5.
membutuhkan disiplin
Disiplin dalam kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai pola
tingkah laku yang diatur sedemikian rupa menurut ketentuan yang sudah ditaati
oleh pihak guru maupun anak didik dengan sadar.
6.
ada batas waktu
Dalam kegiatan belajar mengajar ada batas waktuuntuk mencapai
tujuan tertentudala sistem bekelas. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu,
kapan tujuan itu harus sudah tercapai.
7.
evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu
program yang telah direncanakan sudah tercapai atau belum dan dapat juga
melihat efisiensi pelaksanaan.[5]
Kesimpulan
Belajar dan
mengajar adalah dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar
merupakan apa yang harus dilakukan
seseorang sebagai subjek maupun sebagai obyek pembelajarn, sedangkan mengajar
merupakan apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar.
Sebagai suatu sistem tentu saja
kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan,
bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber serta
evaluasi. Kegiatan
belajar mengajar merupakan proses komunikasi yang dapat diterima, dipahami dan
disepakati yang bersifat timbal balik antara guru dengan peserta didik atau
peserta didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Daftar pustaka
Mustakim Zaenal.Strategi dan
metode pembelajaran.Gama media.Yogyakarta.2009
Ahmadi Abu dan tri prasetyo joko.Strategi
belajar mengajar.Pustaka setia.Bandung.2005
Djamarah
Syaiful Bahri dan Aswan Zain. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR.PT RINEKA CIPTA.
Jakarta.1996
Fathurrohman Pupuh dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar
Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman Konsep
Umum Dan Kosep Islami.PT Refika Aditama.Bandung.2009
[2] Pupuh Fathurrohman dan Sobri
Sutikno, Strategi Belajar Mengajar: Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna Melalui Penanaman Konsep Umum Dan Kosep Islami,( Bandung: PT
Refika Aditama,2009) hlm.8-9
[4] Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, STRATEGI BELAJAR MENGAJAR, (Jakarta: PT
RINEKA CIPTA, 1996) hlm. 48-59
M.Lendra 2021110299
BalasHapusBagaimanakah peran guru sebagai pembimbing/motivator, motivasi sperti apakah yang layak untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik?????????
Sikap Otoriter ataukah Demokratif yang layak dalam memotivasi peserta didik?????
MUTHOHAROH 2021110329
BalasHapusApakah yang di maksud merencanakan, mengorganisasikan, mengkoordinasikan untuk menganalisis proses pengolahan belajar mengajar???
Bagaimana contoh belajar mengajar yang ideal sesuai dengan makalah anda???
Terimakasih...
Abdul Hadi
BalasHapus2021110300
Metode pembelajaran seperti apakah yang lebih pantas dipergunakan di masyarakat pedesaan yang notabene disana akses informasi yang masuk sangat sedikit/
Mabruroh
BalasHapus2021110286
Diatas dijelaskan dijelaskan bhwa belajar merupakan perubhan individu,,seandainya individu tidak mengalami perubahan apakah proses belajar dikatakan berhasil?
dan yang dimaksud disini itu perubahan yang seperti apa?
khoirul furqon
BalasHapus2021110327
bagaimana cara kita supaya materi yang kita sampaikan lebih cepat masuk peserta didik????
apakah ada perbedaan antara tujuan pembelajaran dalam ilu Agama dg ilmu umum??
hakikat pembelajaran dengan belajar mengajar itu sama atau tidak???
Muhammad Sukron 2021110328
BalasHapusApakah guru bisa menjadi objek pembelajaran????
Bagaimana teknik membuat suasana belajar yang lebih menyenangkan????????
Anna Irhamna
BalasHapus2021110303
Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan perubahan pada diri seseorang. Dan perubahan itu bersifat intetensional, positif aktif dan efektif fungsional.
Nama : DEWI ZULAIKHA
HapusNIM : 2021110330
Kelas : G
Pertanyaan: apakah guru itu dalam proses pembelajaran tidak cukup dengan satu metode kenapa harus dengan banyak metode?
M.Farid
BalasHapus2021110306
Dalam menggunakan beberapa metode belajar mengajar, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan metode yang digunakan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar...????
Faidatul Aula
BalasHapus2021110316
Bagaimanakah keterkaitan / hubungan antara beberapa komponen dalam belajar-mengajar tersebut..?
mhon jelaskan secara rinci.. trimakasih.
M. Haris Fahmi
BalasHapus2021110323
Bagaimana proses belajar mengajar yang efektif untuk SLB ??
wido murni
BalasHapus2021110302
Saat sekarang ini, profesi guru terus-menerus dipertayakan tentang kopetensi'y, termasuk guru Agama Islam. Akibat'y eksitensi profesi guru kurang mendapatkan tempat yg sepadan dgn profesi yg lain'y. Disamping itu, profesi guru mengalami penurunan kewibawaan baik di mata masyarakat maupun di antara rofesi yg lan.....?mohon penjelasan'y terimakasih
saiful fahad (2021110310)
BalasHapusdalam makalah diatas dijelaskan bahwa subjek dari kegiatan belajar mengajar adalah manusia...namun akhir-akhir ini ada banyak sekali sekolah binatang...apakah hal tersebut bisa dikategorikan sebagai kegiatan belajar mengajar???
tarmujiyanto (ka yan)
BalasHapus2021110317
ada perasaan hati yang ingin aku tanyakan;
- bagaimana analisis anda jika pendidikan di perbatasan nedara kita, yang slalu kekurangan fasilitas? tah itu jalan yg tidak layak, dan mutu pembelajaran pastinya kurang efektif, komponen pendidikan yang bagai mana mengatasi hal tersebut?
dan bagaiman menurut anda sebenarnya pemerintah untuk mengetasinya?
jika masyarakat di tempat tersebut engan mendengarkan/ acuh tak acuh terhadap pemerintah yang selalu umbar jaji, akan tetapi belum ada tindakan perbaikan?
Himatul hidayah
BalasHapus2021110174
Bagaimana cara menghadapi guru yang tudak peduli akan evaluasu pembelajarannya? dan apakah hakikat guru pada saat ini hanya sekedar profesionalisme semata?
2021110288
BalasHapusfaktor apa saja yang menjadi penghambat dalam mencapai tujuan pendidikan secara optimal?
Asmaul fauziah
BalasHapus2021110165
menurut anda, metode pembelajaran apa yg paling efektif di terapkan pada proses pembelajaran?????
Muhammad Ali Fahmi
BalasHapus2021110285
berpengaruh atau tidakkah penggunaan alat yang canggih ataupun sederhana dalam keberhasilan proses belajar mengajar??