MEMANFAATKAN MEDIA PUBLIK
UNTUK MENYEBARKAN
ILMU KE KALANGAN EKSTERNAL
Mata Kuliah : Hadits Tarbawi
II
Disusun Oleh :
Khozinatul Asror 2021
210 185
Kelas M
JURUSAN
TARBIYAH PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
PEKALONGAN
2015
A.
Pendahuluan
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang fenomenal dalam
kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, budaya maupun pendidikan. Perlu adanya
penyesuaian dalam dunia pendidikan agar pendidikan tidak tertinggal dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama yang
berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor
tersebut adalah media pembelajaran. Selain itu dengan semakin berkembangnya
media publik khususnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat
menjadi lebih mudah dalam mengakses informasi.
Perkembangan tersebut sukses menyedot perhatian masyarakat untuk menggali
informasi dari media publik dan masyarakat selalu update informasi dengan
memanfaatkan kecanggihan teknologi melalui media publik. Saya membahas tentang memanfaatkan media publik untuk menyebarkan ilmu ke
kalangan eksternal karena media
publik merupakan sarana yang efisiien dan dapat diterima oleh masyarakat luas.
B.
Pembahasan
1.
Pengertian
Media dalam komunikasi berasal
dari kata "mediasi" karena mereka hadir di antara pemirsa dan
lingkungan atau juga bisa diartikan sarana. Istilah ini sering digunakan untuk
menyebutkan media massa. Sedangkan publik adalah mengenai orang atau masyarakat, dimiliki masyarakat, serta berhubungan dengan,
atau memengaruhi suatu bangsa, negara, atau komunitas. Publik biasanya dilawankan dengan swasta atau pribadi, seperti pada perusahaan
publik, atau suatu jalan.
Publik juga kadang didefinisikan sebagai masyarakat suatu bangsa yang tidak
berafiliasi dengan pemerintahan bangsa tersebut. Dalam bahasa
Indonesia, penggunaan kata “publik” sering diganti
dengan “umum”, misalnya perusahaan umum dan perusahaan publik.[1] Sehingga dapat disimpulka
media publik adalah sarana penyampaian informasi yang berhubungan langsung
dengan masyarakat luas.
2.
Materi
hadits
عَنْ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله ُ
عَنْهُمَا قَالَ (لَمَّا نَزَلَتْ: وَأَنْذِرْ عَشِيْرَ تَكَ اْلاَقْرَبِيْنَ
وَرَهْطَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِيْنَ خَرَجَ رَسُوْلُ الله ِ صَلَّى الله ُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى صَعِدَ الصَّفَا فَهَتَفَ بَاصَبَاحَاهْ فَقَالُوْا
مَنْ هَذَا فَاجْتَمَعُوْ إِلَيْهِ فَقَالَ أَرَأَيْتُمْ إِنْ أَخْبَرْ تُكُمْ
أَنَّ خَيِلاً تَخْرُجُ مِنْ سَفْحِ هَذَا الْجَبَلِ َاكُنْتُمْ مُصَدِّقِيَّ
قَالُوا مَاجَرَّبْنَا عَلَيْكَ كَذِبً قَالَ فَإِنِّي نَذِيْرٌ لَكُمْ بَيْنَ
يَدَيْ عَذَابٍ شَدِيْدٍ قَالَ أَبُوْلَهَبٍ تَبَّالَكَ مَاجَمِعْتَنَا إِلاَّ
لِهَذَا ثُمَّ قَامَ فَنَزَ لَتْ تَبَّتْ يَدَا أَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ, وَقَدْ تَبَّ)
(رواه البخارى فى الصحيح, كتاب تفسير القرآن
الكريم, باب تباب خسران تتبيب تدمير)
Artinya :
“Dari Abu Abbad r.a.
berkata: “Ketika turun firman-Nya, dan berilah peringatan kerabat-kerabatmu
yang terdekat dan golonganmu diantara mereka yang ikhlas. Rasulullah Saw keluar
kemudian naik ke bukit shafa dan berseru “waspadalah”, maka mereka berkata
siapa ini, maka berkumpullah kemari. Beliau bersabda: bagaimana pendapatmu jika
aku mengabarkan bahwa pasukan berkuda akan keluar dari balik gunung ini, apakah
kalian mempercayaiku? Mereka berkata: Kami tidak pernah melihat engkau
berdusta, beliau bersabda: Sesungguhnya aku pemberi peringatan bagi kalian di
hadapan adzab yang pedih. Abu Lahab berkata; Celakalah engkau, apakah engkau
mengumpulkan kami kecuali untuk ini? Kemudian Rasulullah Saw pergi, maka
turunlah ayat, binasalah kedua tangan Abu lahab, dan sungguh ia binasa. (HR. Imam Bukhori)[2]
3.
Aspek
tarbawi
Berdasarkan hadits di atas, dalam
menyampaikan informasi ke kalangan eksternal Rasulullah SAW menggunakan metode
dakwah yaitu dengan memberikan pengajaran atau peringatan secara langsung
kepada seluruh umat, tidak memandang perbedaan suku, ras ataupun agama karena
pendidikan itu sifatnya universal. Walaupun media atau metode pengajaran
Rasulullah SAW masih sangat sederhana atau tradisional, tetapi media atau
metode yang diterapkan oleh Rasulullah SAW dapat dijadikan petunjuk atau
pedoman dalam sistem pembelajaran pada masa sekarang.
Penyampaian
informasi pada masa sekarang lebih efisien menggunakan media publik seperti
televisi, radio bahkan lebih informatif dikalangan anak muda ketika informasi
itu melalui facebook, twitter, blackberry messenger, instagram dan media lain
yang menjadi trend mereka.
Dari
hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk sarana pendidikan agar lebih mengikuti
perkembangan dan lebih dapat bersaing di dunia yang serba modern dan penuh
kecanggihan.[3]
4.
Refleksi
hadits dalam kehidupan sehari – hari
Dalam kehidupan manusia sebagai suatu bangsa yang tidak
ingin terbelakang dan ketinggalan oleh perkembangan zaman maka manusia
membutuhkan suatu informasi.
Sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu bidang yang harus dipenuhi. Mengingat begitu pentingnya komunikasi maka dalam pasal 28 f UUD 1945 yang diamandemen disebutkan "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia".[4]
Sehingga teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu bidang yang harus dipenuhi. Mengingat begitu pentingnya komunikasi maka dalam pasal 28 f UUD 1945 yang diamandemen disebutkan "Setiap orang berhak untuk berkomunikasi memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia".[4]
Media publik menjadi kebutuhan yang
sangat penting karena berfungsi sebagai sarana informasi dengan kata lain
sebagai sumber ilmu pengetahuan dan beberapa fungsi lain seperti sebagai sarana
hiburan dan sosialisasi. Dengan mengkonsumsi informasi dari media publik kita
menjadi orang yang selalu belajar dan secara tidak langsung kita terlibat dalam
kegiatan – kegiatan yang ada di masyarakat.
C.
Penutup
Dari uraian makalah dapat disimpulkan bahwa :
1.
Media publik adalah sarana pendidikan yang memberikan kita
informasi dan ilmu pengetahuan lebih
2.
Sebagai sarana informasi media publik member
pengetahuan tentang kejadian disekitar kita
3.
Media publik juga bisa menjadi sarana hiburan dan
sarana sosialisasi.
DAFTAR
PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/media/publik
Ibnu hajar, 1998. Syarah
Shoheh Bukhori, Jakarta:Pustaka Azzam
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Yustisia, Tim
Redaksi.2014.Naskah Resmi UUD 1945 (Amandemen Lengkap), Pustaka Yustisia
Tentang
Penulis :
Khozinatul
Asror, lahir di Pekalongan tepatnya di Desa Rowolaku Kecamatan Kajen Kabupaten
Pekalongan pada tanggal 25 Desember 1992. Lahir di keluarga yang sederhana, dia
anak pertama dari tiga bersaudara. Mulai mengenyam pendidikan dari kecil yang
pertama di RA Muslimat NU Rowolaku kemudian ke MINU Rowolaku. Setelah lulus
melanjutkan ke MTs S dan MAS Simbang Kulon. Dan sampai sekarang masih kuliah di
STAIN Pekalongan. Hobi bermusik dan olahraga, termasuk pemuda yang aktif
berorganisasi. Organisasi yang di ikuti antara lain IPNU (ketua 2 PAC IPNU
Kajen & Bendahara 4 PC IPNU Kab. Pekalongan), juga mengikuti organisasi
intra kampus yaitu UKM Seni Musik El Fata (dewan pelatih paduan suara).
Prestasi antara lain : Juara harapan 2 Festival lagu daerah se-Jateng, Juara 1
Lomba Paduan Suara Se-Jateng (Green Camp IPNU-IPPNU di Wonosobo 2013).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar