REBOISASI DAN PENGHIJAUAN
Disusun untuk
memenuhi tugas:
Mata kuliah: Hadits
Tarbawi II
Dosen pengampu:
Muhammad Gufron, M.S.I
Kelas: C
Disusun Oleh :
NAMA : Ayu Listiyaningrum
NIM : 2021110138
KELAS : C
TARBIYAH
PAI
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2010/ 2011
PENDAHULUAN
Di abad ke-6 Masehi, seiring dengan kerasulan Nabi
Muhammad SAW yang diikuti dengan turunnya ayat-ayat al-Quran. Dari beberapa
ayat al-Quran menunjukkan bahwa agama islam mengandung prinsip-prinsip etika
lingkungan yang merupakan wujud nyata kekuatan moral untuk pelestarian daya
dukung lingkungan hidup.[1] Sebagaimana antara lain
terdapat dalam surah al-A’raaf:
Ayat
56: “Dan janganlah kamu merusak dimuka bumi setelah Tuhan membangunkannya….”
Ayat
85: “… Dan janganlah kurangi hak-hak manusia, dan jangan pula merusak di muka
bumi, sesudah Tuhan membangunkannya…”[2]
Tindakan reboisasi atau penghijauan juga dapat menjadi cara
untuk Mencegah kerusakan alam. Sebagian orang menyangka bahwa program
penghijauan bukanlah suatu amalan yang mendapatkan pahala di sisi Allah,
sehingga ada diantara mereka yang bermalas-malasan dalam mendukung program
tersebut. Demi menepis persangkaan yang salah ini, dalam makalah ini akan
mengulas pentingnya penghijauan atau reboisasi menurut tuntunan Nabi SAW.
PEMBAHASAN
A.
Hadits
عن أنس
بن ما لك قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: ان قامت على احد كم القيا مة و في يده فسلة فليغر سها
(رواه احمد فى المسنت, باقي
مسند المكثرين, مسند انس بن مالك)
B.
Terjemah
Dari
Anas bin Malik ra. berkata: Rasulullah SAW bersabda,
“Apabila kerusakan
menghampiri salah satu diantara kalian dan ditangannya ada bibit pohon kurma
maka tanamlah.”(HR.Ahmad)
C.
Mufrodat
احدكمSalah satu diantara kalian :
قا متMenghampiri :
القيا مةKerusakan :
فسلةBibit pohon kurma :
فليغر سهاMaka tanamlah :
D.
Biografi Perawi
Anas bin Malik
r.a.
Nama
lengkapnya adalah Abu Tsumamah (Abu Hamzah) Anas ibn Malik ibn Nadler ibn
Dlamdlam an Najjari al Anshari. Seorang sahabat yang selalu meladeni kebutuhan
rasul selama 10 tahun. Anas dilahirkan di madinah pada tahun ke-10 sebelum
hijriyah (612 M). setelah Rasul tiba di Madinah, ibunya menyerahkan Anas kepada
Rasul untuk menjadi khadamnya. Ketika Rasul wafat, Anas kembali ke basrah
hingga wafat.
Hadits yang beliau riwayatkan sebanyak 2276 atau 2236 atau 2286 buah.
Diantara jumlah itu, yang muttafaqun alaih sebanyak 168 buah dan infarada bihi
Bukhari sebanyak 39 buah dan infarada bihi muslim sebanyak 70 buah. Beliau
wafat di Basrah pada tahun 93 H (912 M). Dalam usia 100 tahun.[3]
E.
Keterangan Hadits
Hadits
yang bersumber dari sahabat Anas bin Malik tersebut memberikan anjuran pada
kita untuk menghijaukan bumi atau menanam sebagai penanggulangan atas kerusakan
yang terjadi di bumi.
Hadits
diatas agaknya senada dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang
berbunyi:
إِنْ قَامَتْ
السَّاعَةُ وَبِيَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيلَةٌ فَإِنْ
اسْتَطَاعَ أَنْ لَا
يَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَفْعَلْ
“Jika hari kiamat telah tegak, sedang di
tangan seorang diantara kalian terdapat bibit pohon korma; jika ia mampu untuk
tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah”.[4]
Ahli Hadits Abad ini, Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albaniy -rahimahullah- berkata saat memetik faedah dari hadits di
atas, “di dalamnya terdapat targhib (dorongan) besar untuk menggunakan
kesempatan terakhir dari kehidupan seseorang dalam rangka menanam sesuatu yang
dimanfaatkan oleh manusia setelah ia (si penanam) meninggal dunia. Maka
pahalanya terus mengalir, dan dituliskan sebagai pahala baginya sampai hari
kiamat”.
F.
Aspek Tarbawi
Penghijauan atau reboisasi merupakan
amalan sholeh yang mengandung banyak manfaat bagi manusia di dunia dan untuk
membantu kemaslahatan akhirat manusia. Tanaman dan pohon yang ditanam oleh
seorang muslim memiliki banyak manfaat, antata lain:
·
Pohon itu bisa menjadi naungan bagi manusia dan hewan yang
lewat.
·
Buah dan daunnya terkadang bisa dimakan.
·
Batangnya bisa dibuat menjadi berbagai macam peralatan.
·
Akarnya bisa mencegah terjadinya erosi dan banjir.
·
Daunnya bisa menyejukkan pandangan bagi orang melihatnya.
·
Pohon juga bisa menjadi pelindung dari gangguan tiupan
angin, membantu sanitasi lingkungan dalam mengurangi polusi udara.
Seandainya satu
manusia menanam satu pohon saja sebagai sumbangan bagi bumi, berarti sudah
memberikan satu “mesin” oksigen untuk kehidupan. Jika diasumsikan ada 5 miliar
manusia, maka ada cadangan tetap 5 miliar batang pohon yang menghasilkan
oksigen untuk menjaga siklus alami di biosfer. Setidaknya ini menjadi satu
langkah kecil untuk tujuan yang besar.[5]
PENUTUP
Posisi tanaman
hijau begitu penting dalam proses komplek kehidupan di bumi. Lantas manusia
sebagai makhluk (yang katanya) superior, punya peranan lain yang juga
menentukan kelangsungan kehidupan. Superior manusia sebagai predator puncak dan
konsumen teratas bisa menjadi penghancur atau pelindung utama alam. Tanggung
jawab besar pada komunitas manusia bahkan individu. Ia adalah manajemen top alam
raya. Di sinilah kunci penyelamatan alam dari kehancuran.
Menyadari
perannya, spesies manusia harus berbuat untuk menjamin seluruh siklus dan
proses ini agar berlangsung sesuai dengan asas alaminya. Kita bisa merestorasi
hutan (reboisasi dan penanaman hutan) bisa secara berkelompok atau dimulai dari
pekarangan rumah sendiri.
Daftar
Pustaka
Erwin, Muhammad, Hukum Lingkungan, PT. Refika Aditama, Bandung, 2009
Khattat Al Ustaz Rohmatullah, Al Quran dan Terjemahannya, CV Asy
Syifa, Semarang, 2000
Jumantoro, Totok, kamus ilmu Hadits, Bumi Aksara, Jakarta, 1997
Giyarto, Mari Bersahabat dengan Alam, Caraka Darma Aksara, Nusa
Tenggara Barat, 2007
[1]
Muhammad Erwin,SH., M.Hum, Hukum Lingkungan, (Bandung: PT Refika Aditama, 2009)hal, 1
[2]
Khattat Al Ustaz Rohmatullah, Al Quran dan Terjemahannya, ( Semarang: CV
Asy Syifa, 2000) hal. 331
[3] Drs Totok Jumantoro, kamus ilmu
Hadits, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997)hal. 20
[4] HR. Ahmad dalam Al-Musnad
(3/183, 184, dan 191), Ath-Thoyalisiy dalam Al-Musnad (2068), dan
Al-Bukhoriy dalam Al-Adab Al-Mufrod (479). Hadits ini
di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 9)
[5]
Giyarto, Mari Bersahabat dengan Alam (Nusa Tenggara Barat: Caraka Darma Aksara,
2007) hal.42
nama : lutfiyah
BalasHapusnim : 202 111 0118
kelas: c
pd trjemah hadits disebutkn Apabila kerusakan menghampiri salah satu diantara kalian, mksud dari kerusakan dlm hdits ini itu kruskn yg spt pa???apkh hnya trbts pd keruskn tanman sja atw bgm?dan bgmn tggpn mbk ayu jika ada pihak yg mlkukn penebngn phon dihutan yg dilakukan dg ilegal dan scra besar2an??? trmksh..
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKerusakan disini dimaksudkan kerusakan alam khususnya efek dari kurangnya ruang hidup bagi tumbuh-tumbuhan.
HapusMenurut saya ya mbak Lutfi .........
Penebangan pohon secara ilegal bahkan besar-besaran itu bukanlah hal yang baik karena merusak lingkungan alam. Seperti yang telah tertulis dalam Surat Cinta-Nya untuk kita, yang berbunyi:
"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan"
(QS. 28:77).
Terimakasih kembali mbak Lutfi ... :-)
nama : dwi arum sari
BalasHapusnim : 2021110108
kelas : C
selagi ada ksempatan kita di anjurkan untuk menanam pohon agar bermanfaat bagi orang lain, lalu bgmana jika pohon yang kita tanam itu di salah gunakan oleh orang lain??? seumpama sya menanam pohon kecubung, niat sya itu hanya untuk penghijauan di dpan rumah, karna tidak ada pohon lain , dan kemudian ada orang yg memetik buahnya untuk di makan dgn tujuan agar mabuk, lalu dosakah sya ????? sbg orang yg menanamnya....... makasihhh
mbak Arum ...
Hapusmenurut saya mbak Arum enggak dosa selama mbak tidak tahu kalau tujuan tetangga mbk ngambil itu untuk mabuk. So, dia dosa sendiri karena mabuk ..
sedangkan jika mbk Arum tahu tujuan dia dan mengijinkannya maka mbk Arum juga ikut berdosa karena membiarkan orang mabuk dan mengijinkan orang untuk berbuat dosa :-)
202109113
BalasHapusapa maksud dari mufrodat bibit pohon kurma....
pohon kurma itu dijadikan sampel dari tanaman yang kita tanam untuk reboisasi.
Hapuskenapa yang disebutkan itu pohon kurma ?
ya karena Rasulullah SAW itu hidup di negara Arab dan tanaman yang sering dan baik untuk tumbuh di negara Arab itu emang Kurma. Dan mungkin kalau dulu Rasul hidupnya di Indonesia tanaman yang disebutkan itu bisa jadi pohon mangga, manggis, jambu, atau dll lah ... heheee :)
DEWI AFRIYANI
BalasHapus2021110107
kelas C
1. menurut anda bagaimanakah menjaga keseimbangan antara melestarikan Lingkungan dan melakukan percepatan pembangunan, sementara dengan semakin gencarnya kita melakukan pembangunan secara tidak langsung kita akan menghabiskan SDA (sumber daya alam),,,,,
2. lalu bagaimana dengan kondisi yang ada di kota-kota besar yang tidak punya lahan untuk ditanami pepohonan???
terimakasih,,,
Untuk mbak Dewi_
Hapus1. Hmmmm Siapa bilang kita akan menghabiskan SDA ?
jadi menurut saya gini mbak, ya pembangunan itu memang bagus dilakukan untuk kemajuan dan mempermudah sarana kehidupan bangsa. namun semua itu perlu diseimbangkan dengan alam.
Lantas bagaimana caranya ???
caranya dengan disiasati mbak. Contohnya, bangunan itu jangan banyak menggunakan kaca karena akan menyebabkan efek rumah kaca. terus kalau bisa lestarikanlah bangunan rumah kayu sehingga SDA itu(kayu yang kita tebang)bermanfaat sebagaimana mestinya.
So, kita tidak akan menghabiskan SDA dengan percuma kan ????
2. Seandainya kondisi di kota itu memang benar-benar tidak ada lahan sama sekali untuk ditanami pepohonan,
lagi-lagi kita bisa mensiasatinya mbak yaitu dengan lahan tiruan(pot bunga. ya kita bisa menanam tumbuhan di dalam pot tersebut mbak ..
oke mbak Dewi, Terimakasih kembali ..... :-)
anisah 2021110123
BalasHapushadits anda tentang reboisasi dan pelestarian lingkungan, kenyataannya banyak hutan ditebangi ...
bagaimana pandangan pemakalah tentang penggunaan kertas yang digunakan perkantoran dan pendidikan terhadap pelestarian lingkungan...?
mbak Anisah kalau menurut saya penggunaan kertas untuk keperluan perkantoran (pekerjaan)dan pendidikan itu hal yang sah-sah aja .. dan itu namanya memanfaatkan sumber daya alam sebagai mana mestinya.
BalasHapusbukanlah hal yang tidak mudah jika kita bekerja di perkantoran atau sekolah tanpa memanfaatkan kertas ???
ya meskipun kertas itu terbuat dari kayu yamg berasal dari alam. selama cara memperolehnya sesuai aturan dan dengan cara yang baik itu boleh saja mbak.
Bukankankah segala yang tercipta itu ada manfaatnya ???
Seperti yang telah tertuang dalam lantunan suci berikut,
"Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa hikmah".(QS. Shad: 27)