sbm E8 : metode pembelajaran inkonvensional - word
sbm E8 : metode pembelajaran inkonvensional - ppt
Oleh :
Kelas E
sbm E8 : metode pembelajaran inkonvensional - ppt
METODE INKONVENSIONAL
MAKALAH
Disusun
guna memenuhi tugas:
Mata
Kuliah : Strategi Belajar
Mengajar (SBM)
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati, M.S.I
Oleh :
AKROMURIJAL 2021110234
BARIROH 2021111029
FAESOL NAELAN 2021111030
LAILA FITRIYAH 2021111031
BARIROH 2021111029
FAESOL NAELAN 2021111030
LAILA FITRIYAH 2021111031
Kelas E
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA
NEGERI
(STAIN)PEKALONGAN
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
Proses
pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang dapat merubah peserta didik
sesuain dengan tujuan yang hendak dicapai. Dalam suatu proses pembelajaran
tentu dibutuhkan berbagai komponen pendukung seperti metode, media, bahan ajar,
kurikulum, dan lain sebagainya.
Salah
satu bentuk pendukung dalam pembelajaran adalah adanya metode pembelajaran.
Metode pembelajaran itu sendiir bisa dikategorikan menjadi dua bagian yaitu
metode konvensional dan metode inkonvensional.
Metode
inkonvensional bisa dibilang metode yang masih baru berkembang karena metode
ini lebih menyesuaikan perkembangan yang ada. Oleh karena itu masih banyak yang
belum mengerti masalah metode ini baik itu macam-macamnya ataupun cara
penggunaanya.
Melihat
hal tersebut di sini akan dipaparkan sedikit mengenai metode inkonvensional itu
sendiri, macam-macam dan cara penggunaannya, serta manfaat bagi pendidikan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Metode Belajar Mengajar Inkonvensional
Inkonvensional
menurut kaidah bahasa berarti (1) tidak menurut konvensi; (2) tidak sesuai
dengan adat kebiasan, menyimpang dari kebiasaan. Metode inkonvensional berati
metode yang tidak sesuai dengan adat kebiasaan yang ada, dengan kata lain
metode ini lebih dipengaruhi oeh perkembangan teknologi yang berkembang.
Metode
belajar inkonvensional adalah suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, seperti model pengajaran
modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit, metode CBSA, metode KBK, dan
metode KTSP.[1]
Metode
ini lebih berpusatkan pada perkembangan yang ada. Dengan kata lain metode ini
dapat dikatakan sebagai metode yang bersifat modern. Dengan adanya metode ini
maka variasi dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang guru akan
terwujud, sehingga proses pembelajaran menjadi menarik.
Mengingat
metode ini merupakan metode yang baru berkembang dan belum lazim digunakan.
Sehinnga masih banyak kendala dalam penggunaannya seperti ketersediaan
fasilitas penunjang, ketersediaan guru profesional yang memahami betul metode
ini, dan peserta didik yang belum terlalu familiar dengan metode ini.
Oleh
karena itu masih perlu adanya kerjasama dari semua pihak dalam upaya untuk
terus mengembangankan metode inkonvensional ini disamping metode konvensional
yang sudah berkembang sampai sekarang.
B. Macam-macam Metode Inkonvensional
Seperti
yang sudah dijabarkan di atas banyak sekali macam-macam metode inkonvensional
yang bisa diterapkan oleh guru, antara lain:
1. Metode Pengajaran modul
Modul merupakan suatu proses
pembelajaran mengenai suatu satuan bahasan tertentu yang disusun secara
sistematis, operasional, dan terarah untuk digunakan oleh peserta didik,
disertai dengan pedoman penggunaannya untuk guru. Formatnya meliputi
pendahuluan, tujuan pembelajaran, tes awal, pengalaman belajar, dan tes akhir.[2]
Modul bisa membantu peserta didik dalam
belajar ataupun mempersiapkan segala sesuatu sebelum pembelajaran di kelas.
Dengan adanya modul ini peserta didik akan mempunyai persiapan terlebih dahulu.
Sehingga memudahkan dalam proses penyampain materi oleh guru di kelas.
2. Metode pengajaran berprogram
Model pengajaran berprogram adalah
metode pengajaran yang memungkinkan siswa untuk mempelajari materi tertentu,
terbagi atas bagian-bagian tertentu yang dirangkaikan secara berurutan untuk
mencapai tujuan tertentu pula. Siswa mempelajari sendiri uraian tertulis,
kemudian memberikan jawaban atas pertanyaan. Seorang guru harus melengkapi diri
dengan media pengajaran yang baik.
3. Metode pengajaran unit
Metode pengajaran unit adalah suatu
sistem pengajaran yang berpusat apada suatu masalah dan dipecahkan secara
keseluruhan, sehingga mempunyai arti. Metode ini mempunyai kriteria adanya
tujuan yang luas dan menyeluruh, perencanaan bersama, berpusat pada suatu
masalah dan berpusat pada siswa. Guru dituntut unutk mempunyai wawasan yang
luas.
4. Metode CBSA
Adalah pengajaran yang menuntut
keaktifan dan partisipasi subyek didik seoptimal mungkin sehingga siswa mampu
mengubah tungkiah lakunya secara lebih efektif dan efesien. Secara harfiyah dapat
diartikan sebagai konsep pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif baik
fisik, psikis, maupun emosinya dalam proses pembelajaran.[3]
Gibbs menyatakan untuk merealisasikan
peningkatan keaktifan belajar siswa perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Dikembangkan rasa percaya diri kepada
para peserta didik, dan mengurangi rasa takut.
2. Memberi kesempatan kepada seluruh
peserta didik untuk berkomunikasi ilmiah secara bebas dan terarah.
3. Melibatkan peserta didik dalam
menentukan tujuan belajar dan evaluasinya.
4. Memberikan pengawasan yang tidak terlalu
ketat dan tidak otoriter.
5. Melibatkan mereka secara aktif dan
kreatif dalam proses pembelajaran secara keselutuhan.[4]
5. Metode KBK
KBK adalah konsep kurikulum yang
menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan tugas-tugas dengan standar performance
tertentu (kompetensi), sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik,
berupa penguawasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.
Ada tiga landasan secara teoritis KBK
yaitu pergeseran pembelajaran kelompok kearah pembelajaran individu,
pengembangan konsep belajar tuntas atau belajara sebagai penguasaan, dan
pendefinisian kembali terhadap bakat.
6. Metode KTSP
KTSP merupakan kurikulum operasional
yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan, terdiri
dari guru, kepala sekolah komite sekolah, dan dewan pendidikan. Tujuan KTSP itu
sendiri adalah meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif
sekolah, meningkatkan kepel\dulian warga sekolah dan masyarakat, meningkatkan
kompetensi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang
akan tercapai.
Adapun beberapa Contoh Metode
Inkonvensional yang lain dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Kartu Sortir (Card Sort)
Merupakan kegiatan kolaboratif yang yang
bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta
tentang objek atau mereview ilmu yang telah diberikan sebelumnya.[5]
Dengan card sort menuntut peserta
didik untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Karena di sini peserta didik
diberikan sebuah kartu yang berisi materi pelajaran yang nantinya harus
diterangkan oleh siswa tersebut dan kemudian ditanggapi oleh siswa lainnya.
Metode ini menjadikan siswa untuk lebih
aktif dan menuntut mereka untuk memahami tiap materi yang ada sehingga tujuan
yang hendak dicapai kemungkinan besar akan terwujud. Namun metode ini
memerlukan banyak waktu dalam pelaksanaannya, dan kemungkinan banyak siswa yang
enggan untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik.
2. Tim Quiz (team Quiz)
Metode ini merupakan metode yang sangat
mudah dilakukan dengan melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa melihat
perbedaan status. Dalam penerapannya metode ini menjadikan siswa lebih rileks
karena dipenuhi dengan permainan-permainan kuis, namun tetap bertanggung jawab.
Ada lima komponen utama dalam metode Tim
Quiz ini, diantaranya yaitu:
a. Penyajian kelas, guru terlebih dahulu
menyampaikan materi yang akan dibahas dalam suatu kuis tertentu.
b. Kelompok (team), guru membagi siswa yang
ada menjadi kelompok-kelompok untuk bertanding dalam kuis nanti.
c. Game atau quiz, terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang disampaikan.
d. Turnament, inti dari pertandingan yang
ada yaitu tiap kelompok diuji dan berlomba dalam kuis yang sudah ditentukan.
e. Team recognize (penghargaan kelompok),
merupakan bentuk hadiah bagi kelompok atau team yang menjuarai kuis sebagai
alat motivasi kelompok lain agar bisa lebih baik lagi di kemudian hari.
3. Poin Kaunterpoin (point-Counterpoint)
Langkah pertama dalam metode ini adalah
membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok. Aturlah posisi mereka
sedemikian rupa sehingga mereka berhadap-hadapan. Kemudia berikan kesempatan
kepada tiap-tiap kelompok untuk memberikan argumentasi tentang masalah yang
dibahas.[6]
Setelah tiap-tiap kelompok berdiskusi
secara internal maka perwakilan kelompok harus menyampaikan argumen kelompoknya
di dalam kelas. Kemudian kelompok yang lain bisa memberikan pandangan mengenai
argumen yang disampaikan. Tugas seorang guru disini adalah memberikan evaluasi
tentang apa yang telah dibahas di penghujung pembelajaran, hal ini dimaksudkan
agar peserta didik mendapat kepastian dari apa yang sudahdipelajari sebelumnya.
4. Belajar Melalui Jigsaw (Jigsaw
Learning)
Pada dasarnya dalam metode ini materi
pelajaran yang ada dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Selanjutnya guru
membagi siswa ke dalam kelompok belajar yang kooperatif yang terdiri dari
beberapa anggota, sehingga setiap anggota bertanggung jawab terhadap penguasaan
setiap komponen yang ditugaskan guru dengan sebaik-baiknya.
Kemudian siswa-siswa yang mempunyai
subtopik yang sama memebntuk kelompok lagi dan bekerja sama menyelesaikan tugas
kooperatifnya yaitu belajar menjadi ahli dalam subtopik dan merencanakan dalam
penyampaian materi tersebut kepada anggota semula.
Dengan menggunakan metode ini siswa
dituntut aktif dalam proses pembelajaran yang berlangsung dan bisa memahami
materi yang ada dengan baik, sehingga dapat menyampaikan kepada temannya dengan
baik pula.
5. Peta Pikiran (Mind Maps)
Menurut Buzan mind mapping adalah
cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah yang akan memetakan
pikiran. DePorter dkk. mengatakan bahwa peta pikiran adalah metode mencatat
kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi.[7]
Dengan metode ini akan memudahkan
peserta didik memahami materi pelajaran yang sudah diajarkan oleh guru dan
mengingat kembali dikemudian hari.
6. Metode Audio Visual
Metode audio visual yaitu : suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat-alat media pengajaran yang
dapat memperdengarkan, atau memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga
siswa/murid-murid dapat menyaksikan secara langsung, mengamat-amati secara
cermat, memegang/merasakan bahan-bahan peragaan itu.
Dengan metode ini maka peserta didik
akan dapat lebih memahami atau mengerti tentang hal-hal yang sifatnya masih
variabel. Metode ini dapat dilakukan jika didukung pula oleh media atau
fasilitas lainnya yang mendukung. Peserta didik nantinya diharapkan bisa
memiliki kesamaan pengalaman tentang suatu hal yang disampaikan oleh guru.
Metode ini sama seperti metode yang
lainnya, yaitu memiliki kelebihan dan kelemahan yang perlu diperhatikan.
Diantara kelebihan dari metode ini antara lain:
a. Siswa dapat menyaksikan, mengamati serta
mengucapkan langsung sekaligus.
b. Sangat menarik perhatian siswa.
c. Pengetahuan siswa menjadi integral,
fungsional dan dapat terhindar dari pengajaran verbalisme.
d. Pengajaran menarik minat dan perhatian siswa.
Adapun kelemahan dari penggunaan metode
audio visual ini yaitu sebagai berikut:
a. Memerlukan waktu dan perencanaan yang
matang.
b. Tugas guru menjadi berat, sebab
disamping harus merencanakan materi pelajaran yang akan disajikan juga harus
menguasai berbagai alat sarana peragaan/media pengajaran berbagai alat sarana
peragaan serta alat komunikasi lainnya.
c. Pengadaan alat sarana peragaan
memerlukan biaya dan pemeliharaan yang cukup memadai
d. Kecenderungan menganggap bahwa
pengajaran melalui berbagai macam alat/media pengajaran bersifat pemborosan.
7. Metode Pemecahan masalah (problem
solving)
Problem solving adalah suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan jalan dimana siswa dihadapkan dengan kondisi
masalah. Dari masalah yang sederhana, menuju kepada masalah yang
sulit/muskil.John Dewey (AS), sebagai tokoh pencipta metode problem solving ini
menyarankan agar dalam pelaksanaan melalui metode ini siswa/siswi dibiasakan
percaya pada diri sendiri untuk mengatasi kesulitan/masalah yang sedang
dihadapinya. Baik mengenai dirinya sendiri, lingkungan maupun lingkungan dalam
arti yang lebih luas, yakni masyarakat.[8]
Proses pemecahan masalah dimulai adanya
input yang datang dari lingkungan atau dalam diri pribadi, dan yang mendapat
perhatian hanyalah yang ada kesesuaian dengan cadangan memori dalam otak.[9]
Keunggulan metode problem solving ini
dapat dilihat sebagai berikut:
a. Mendorong siswa untuk berfikir aktif dan
kreatif dalam mencari bentuk-bentuk pemecahan masalah.
b. Mendorong siswa untuk belajar sambil
bekerja (learning by doing)
c. Memupuk rasa tanggung jawab
d. Mendorong siswa untuk tidak berfikir
sempit, fanatik.
e. Melatih siswa untuk mendesain suatu
penemuan.
f. Berpikir dan bertindak kreatif.
g. Memecahkan masalah yang dihadapi secara
realistis
h. Mengidentifikasi dan melakukan
penyelidikan.
i.
Menafsirkan
dan mengevaluasi hasil pengamatan.
j.
Merangsang
perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi
dengan tepat.
k. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih
relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Sedangkan untuk kelemahan metode problem
solving itu sendiri antara lain:
a. Tidak semua pelajaran dapat mengandung
masalah/problem.
b. Kesulitan mencari masalah yang
tepat/sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa.
c. Banyak menimbulkan resiko. Terutama bagi
anak yang memiliki kemampuan kurang.
d. Kesulitan dalam mengevaluasi secara
tepat.
e. Memerlukan alokasi waktu yang lebih
panjang.
f. Beberapa pokok bahasan sangat sulit
untuk menerapkan metode ini.
Agar metode problem solving ini dapat
efektif dalam pelaksanaannya, maka perlu kiranya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a. Harus mempertimbangkan aspek kemampuan dan
perkembangan anak didik
b. Siswa terlebih dahulu dibekali
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
c. Bimbingan secara kontinu dan persediaan
alat-alat/sarana pengajaran yang perlu diperhatikan
d. Merencanakan tujuan yang hendak dicapai
secara sistematis.[10]
8. Metode inquiry
Inquiry yaitu salah satu metode
pengajaran dengan cara guru menyuguhkan suatu peristiwa kepada siswa yang
menimbulkan teka-teki, dan memotivasi siswa untuk mencari pemecahan masalah.
Keunggulan metode inquiry :
a.
Mendorong siswa berpikir secara
ilmiah dalam pemecahan masalah yang dihadapi
b.
Membantu dalam menggunakan ingatan,
dan transfer pengetahuan pada situasi proses pengajaran
c.
Mendorong siswa untuk berfikir
kreatif dan intuitif, dan bekerja atas dasar inisiatif sendiri
d.
Menumbuhkan sikap obyektif, jujur
dan terbuka
e.
Situasi proses belajar mengajar
menjadi hidup dan dinamis
Kekurangan metode inquiry :
a. Memerlukan
perencanaan yang teratur dan matang
b. Memakan
waktu yang cukup panjang.
c. Proses
jalannya inquiry akan menjadi terhambat, apabila siswa telah terbiasa cara
belajar “nrimo” tanpa kritik dan pasif apa yang diberikan oleh gurunya.
d. Tidak
semua materi pelajaran mengandung masalah.
e. Metode
inquiry ini baru dilaksanakan pada tingkat SLTA, Perguruan Tinggi. Dan untuk
tingkat SLTP dan tingkat SD masih sulit dilaksanakan.
9. Metode Role Playing
Role playing atau bermain peran adalah
metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk
mengkreasikan peristiwa sejarah, mengkreasikan peristiwa-peristiwa aktual, atau
kejadian-kejadian yang mungkin muncul pada masa mendatang.[11]
Adapun langkah-langkah dalam bermain
peran yang bisa dilakukan guru pengajar sebagai berkut:
a. Menetapkan topik serta tujuan yang
hendak dicapai.
b. Guru memberikan gambaran masalah yang
akan diperagakan.
c. Guru menetapkan pemain yang terlibat,
peranan, dan waktu yang disediakan.
d. Guru memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya.[12]
Dengan metode ini diharapkan siswa dapat
memahami secara langsung peristiwa atau kegiatan yang diperankannya. Dan juga
agar siswa dapat bermain sambil belajar.
10. Picture and Picture
Suatu metode pembelajaran yang menggunakan
gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Langkah-langkah
yang bisa dilakukan oleh pendidik antara lain:[13]
a. Menyampaikan kompetensi yang ingin
dicapai
b. Menyajikan materi sebagai pengantar
c. Menunjukkan gambar-gambaryang berkaitan
dengan materi
d. Menunjuk siswa untuk mengurutkan gambar
sesuai dengan materi yang diajarkan.
e. Guru menanyakan alasan pemikiran urutan
gambar tersebut.
f. Kemudian guru memberikan konsep materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Kebaikan dari metode ini adalah guru
dapat melihat secara langsung kemapuan dari peserta didiknya dan melatih
peserta didik untuk perpikir secara logis dan sistematis. Namun metode ini
memerlukan banyak waktu untuk pelaksanaannya.
Demikian beberapa metode inkonvensional yang bisa
digunakan. Dalam perkembangannya metode ini akan bertambah dengan sendiri
sesuai perkembangan ilmu itu sendiri dan teknologi pendidikan yang ada.
C. Manfaat Metode Inkonvensional
Seperti
yang sudah dijelaskan di atas bahwa metode inkonvensional merupakan metode yang
baru di dalam pendidikan. Namun metode inkonvensional juga memiliki manfaat
yang tidak kalah penting dari pada metode lainnya yang sudah berkembang terlebih
dahulu.
Adapun
manfaat dari metode ini tidak berbeda dengan metode lainnya yaitu sebagai
berikut:
1.
Mempermudah
dalam mengajar guru, dalam penyampaian materinya akan menjadi lebih mudah,
sehingga dapat menjadi efektif dan efesien.
2.
Siswa
menjadi lebih aktif, metode yang ada bisa meningkatkan minat siswa untuk ikut
berpartisipasi dalam proses pembelajaran.
3.
Pembelajaran
lebih menarik dan menyenangkan.
4. Membantu pemahaman siswa.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Metode
inkionvensional merupakan metode baru yang dikembangkan berdasarkan adanya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada agar bisa lebih membantu
dalam proses pembelajaran sehingga tujuan yang hendak dicapai bisa terwujud
secara optimal.
Adapun
macam-macam metode inkonvensional antara lain sebagai berikut:
1. Metode Pengajaran modul
2. Metode pengajaran berprogram
3. Metode pengajaran unit
4. Metode CBSA
5. Metode KBK
6. Metode KTSP
7. Kartu Sortir (Card Sort)
8. Tim Quiz (team Quiz)
9. Poin Kaunterpoin (point-Counterpoint)
10. Belajar Melalui Jigsaw (Jigsaw Learning)
11. Peta Pikiran (Mind Maps)
12. Metode Audio Visual
13. Metode Pemecahan masalah (problem
solving)
14. Metode inquiry
15. Metode Role Playing
16. Picture and Picture
Kemudian
manfaat dari metode inkonvensional itu sendiri antara lain sebagai berikut:
1.
Mempermudah
dalam mengajar guru..
2.
Siswa
menjadi lebih aktif.
3.
Pembelajaran
lebih menarik dan menyenangkan.
4.
Membantu
pemahaman siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Mustakim,Zaenal.2011.
Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN Press.
Sanjaya,Wina.
2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media Group. Cet ke-7.
Sugandi,Achmad
dan Haryanto.2006. Teori Pembelajaraan. Semarang:UPT MKK UNNES. Cet. 4.
Suryosubroto,B.
2009. Prose Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
SUMBER INTERNET
Blog.
Pengertian Map Mapping, dalam http://kantiti0710.blog.uns.ac.id/tag/pengertian-map-mapping/.
(diakses tanggal 20-10-2012).
Blogspot.
dalam http://iiesweety.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-0-false-false-en-us-x-none.html?m=1.
(diakses tanggal 20-10-2012).
Blogspot.Metode
Pembelajaran Point Counter Point, dalam http://blognyaloralorinda.blogspot.com/2012/03/metode-pembelajaran-point-counter-point.html?m=1.
(diakses tanggal 20-10-2012).
Wordpress.Implementasi
Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Mata
Pelajaran Fikih MTS Al Urwatul Wutsqo Jombang. dalam
http://nduk88imut.wordpress.com/2010/07/24/implementasi-metode-card-sort-dalam-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa-kelas-viii-mata-pelajaran-fikih-mts-al-urwatul-wutsqo-jombang/.
(diakses tanggal 20-10-2012).
[1] Zaenal Mustakim, Strategi
dan Metode Pembelajaran, ( Pekalongan: STAIN Press, 2011), hlm. 134.
[4]Zaenal Mustakim, Op.
Cit., hlm. 136
[5]Wordpress, Implementasi
Metode Card Sort Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VIII Mata
Pelajaran Fikih MTS Al Urwatul Wutsqo Jombang, dalam http://nduk88imut.wordpress.com/2010/07/24/implementasi-metode-card-sort-dalam-meningkatkan-motivasi-belajar-siswa-kelas-viii-mata-pelajaran-fikih-mts-al-urwatul-wutsqo-jombang/
(diakses tanggal 20-10-2012).
[6]Blogspot, Metode
Pembelajaran Point Counter Point, dalam http://blognyaloralorinda.blogspot.com/2012/03/metode-pembelajaran-point-counter-point.html?m=1
(diakses tanggal 20-10-2012)
[7]Blog, Pengertian Map
Mapping, dalam http://kantiti0710.blog.uns.ac.id/tag/pengertian-map-mapping/
(diakses tanggal 20-10-2012.
[8] Blogspot, dalam
http://iiesweety.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-0-false-false-en-us-x-none.html?m=1,
(diakses tanggal 20-10-2012)
[9] B. Suryosubroto, Prose
Belajar Mengajar di Sekolah, ( Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm. 198.
[10]Blogspot, dalam
http://iiesweety.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-0-false-false-en-us-x-none.html?m=1,
(diakses tanggal 20-10-2012).
[11]Wina Sanjaya, Strategi
Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2010), Cet ke-7, hlm 161.
[13]Blogspot, dalam
http://iiesweety.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-0-false-false-en-us-x-none.html?m=1,
(diakses tanggal 20-10-2012).
Dyah Titis Pratita
BalasHapus2021110221
kelas E
Sberapa pentingkah metode inkonvensional dalam sebuah pendidikan?Adakah kelebihan dan kekurangan dgn adanya metode inkonvensional tersebut?
Terimakasih atas pertanyaanya.
HapusSeberapa penting metode inkonvensional tentunya penting dimana dalam pembelajaran memerlukan suatu metode dan salah satunya metode inkonvensional. Akan tetapi perlu diingat bahwa sebagai seorang pendidik harus bisa memberikan variasi metode agar peserta didik tidak jenuh. Metode inkonvensional penting karena merupakan pengembangan dari metode konvensional bisa dikatakan dari metode tradisional ke metode moderen.
Mengenai kelemahan dan kelebihan tentunya masing masing mertode mempunyai kelemahan dan kelebihan, kelemahan dan kelebihan dari metode inkonvensional salah satunya seperti dalam metode ini perlu adanya alat peraga, pengguinaan pendukung pembelajaran seperti proyektor, OHP,LCD yang tak semua lembaga pendidikan mempunyainya, kelebihanya sendiri dengan mengunakan metode ini lebih membentuk siswa aktif, kreatif ,mandiri dan juga membuat pembelajaran yang mendalam yang berkesan bagi peserta didik. Tetapi keberhasilan suatu metode juga perlu terdapat faktor-faktor lain didalamnya.
Demikian atas jawabanya
Bariroh
2021111029
akromurijal 2021110234
Hapuskelas E
masalah pentingnya suatu metode saya kira baik itu metode inkonvesional atau pun metode konvensional sangatlah penting karena metode sendiri berperan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran dengan adanya metode maka proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
untuk kelebihan dari metode inkonvesional sendiri metode ini lebih bersifat modern dan kreatif, serta inovatif. dan untuk kelemahannya metode ini memerlukan beberapa faktor pendukung yang juga harus dilengkapi seperti fasilitas, ketersediaan waktu yang cukup juga.
Hammydiati Azifa L I
BalasHapus2021110208
Kelas E
Apa yang menjadi ciri utama dari metode inkonvensional tersebut???, dikatakan pula bahwa tidak semua pendidik tahu tentang macam-macam metode yang ada, kemudian bagaimana merealisasikan agar pendidik mampu memahami metode-metode itu??
Yang menjadi ciri metode inkonvensional adalah metode yamg digunakan lebih bersifat moderen seperti beberapa metode yang telah disebutkan didalamnya, dimana metode ini berpusat pada perkembangan yang ada sampai pada munculnya metode inkonvensional sebagai suatu metode pemggajaran yang mempermudah pendidik dengan beragam variasi metode yang ada.
HapusUntuk pertanyaan Merealisasikan agar pendidik dalam penggajaran dapat menggunakan metode inkonvensional menurut saya perlu adanya rasa ingin tahu dalam pendidik dalam memahami metode inkonvensional sebagai bentuk metode penggajaran yang mempermudah pendidik , jadi tidak hanya peserta didiknya yang harus mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi, yang senantiasa mencari ilmu. Pendidik juga demikian mengenai hal-hal apa saja yang ia belum ketahui disampimg dirinya sebagai pendidik. Rasa ingin tahu ini tidak hanya berupa materi, dimana kadang dalam prakteknya tidak bisa sehingga perlu adanya pemahaman mendalam seperti apa metode ini, apa yang dibutuhkan, bagaimana pengaplikasian dan sebagainya. Akan tetapi ada beberapa metode dalam konvensional yang bisa diterapkan tidak memerlukan penguasaan alat, hanya penguasaan metode didalamnya sehingga tidak perlu pengajaran mendalam seperti contoh belajar melalui Jig Saw Learning, peta pikiran (mind maps) , problem solving, inquiri, role playing dan sebagainya.
BARIROH
2021111029
akromurijal 2021110234
Hapuskelas E
metode ini memiliki ciri leih modern sesuai dengan perkembangan yang ada. dan lebih kreatif lagi.
untuk merealisasikan metode ini sendiri bisa ditempuh dengan cara membelajarkan para calon guru mengenai metode ini. guru juga harus bersifat kreatif dalam mengembangkan metode metode yang baru yang sesuai dengan perkembangan yang muncul pula. juga perlu adanya sosialisasi mengenai betapa pentingnya metode pembelajaran itu sendiri
sedikit menambahkan.. pada pembahasan model-model pembelajaran itu ada model pembelajaran interaktif yang berpusat pada guru dan juga ada model pembelajaran interaktif yang berpusat pada murid (STUDENT CENTER).. pd pembahasan metode konvensional.. itu lebih mengarah ke bagaimana seorang guru itu bisa melakukan pembelajaran agar efektif.. dengan adanya metode ceramah, metode bercerita, metode tanya jawab.. jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa metode konveksional (berpusat pada guru).. dan metode inkonvensional berpusat pada siswa (STUDENT CENTER) itu menjadi perbedaan sekaligus ciri dari kedua metode tsb
Hapusterima kasih
nama : salafudin
BalasHapusNim : 2002 111 0207
ketika kita membicarakan tentang metode dalam pendidikan, saya rasa hal ini sangat menarik sekali apalagi kita calon-calon pendidik yang barang tentu kita harus mengetahu metode dalam pengajaran, yang ingin saya tanyakan mengapa,, kok ada metode inkonvensional, padahal kalau kita lihat sendiri orang dulu menggunakan metode yang konvensional aja sudah cukup berhasil dalam mendidik anak bangsa, bagaimanakah pendapat anda????
Trimakasih atas pertanyaaanya,
HapusPendapat saya Pertama-tama seperti yang kita tau bahwa metode konvensional dan metode inkonvensional sama-sama dalam metode belajar mengajar yang memiliki perbedaan baik dalam pengajaranya maupun media yang digunakan, dalam kajian ilmu pengetahuan sendiri tidak bersifat statis atau tetap, pengetahuan itu sendiri bersifat dinamis dan hal demikian menurut saya yang melatar belakangi adanya metode inkonvensional, metode inkonvensional disini sebagai perkembangan metode yang didalamnya terdapat metode-metode baru sebagai tuntutan zaman. Memang pada dasarnya metode konvensional saja dapat menggantarkan peserta didik kepada keberhasilan akan tetapi tuntutan zaman seperti globalisasi tentunya menuntut pembelajaran tidak hanya dilakukan dengan metode konvensional saja dan penggunaan metode inkonvensional salah satunya dapat mempercepat pemahaman pembelajaran.
Alangkah lebih baik dan bagus jika ada penggabungan metode konivensional dan inkonvensional jadi keduanya bisa berjalan berdampinggan tentunya dengan pemilahan yang dilakukan pengajar sesuai kebutuhan yang dihadapi.
Bariroh
2021111029
akromurijal 2021110234
Hapuskelas E
menurut saya metode inkonvensional muncul karena adanya kebosanan dan tuntutan dari perkembangan yang ada. memang dengan hanya menggunakan metode konvensional pembelajaran tetap bisa berjalan dengan baik. namun metode inkonvensional ini membuat adanya variasi dalam proses pembelajaran itu sendiri sehingga tidak monoton. dan juga diharapkan dari metode ini adalah munculnya minat siswa untuk belajar lebih baik lagi.
uswatun khsanah
BalasHapus2021110210
kelas E
apakah ada kendala atau kesulitan dalam penerapan metode pembelajaran inkonvensional?? kalau ada tolong jelaskan!
terima kasih...
Kendala dalam metode inkonvensional seperti dijelaskan dalam makalah bahwa metode ini merupakan metode yang baru berkembang dan belum lazim digunakan. Sehinnga masih banyak kendala dalam penggunaannya seperti ketersediaan fasilitas penunjang, ketersediaan guru profesional yang memahami betul metode ini, dan peserta didik yang belum terlalu familiar dengan metode ini.
Hapus• Ketersediaan fasilitas penunjang
Metode konvensional yang terkaid dengan fasilitas seperti metode Audio Visual yang didalamnya terkadang menggunakan proyektor, OHP( over head projector), LCD (laser compact Disk) yang mana identik dengan media audio atau audio-visual dimana tidak semua sekolahan mempunyainya, seperti sekolah-sekolah yang berada di pelosok pedesaan atu pedalaman yang jauh dari kota sehingga penyediaan sarana dan prasarana kurang.
Terkait dengan fasilitas penerapan metode ini juga kurang sesuai diterapkan dalam PAUD TK atau SD sehingga perlu penempatan yang sesuai.
• Guru Profesional
Terkaid dengan tidak semua pendidik mengetahui metode inkonvensional dan penerapanya, sehingga pembelajaran yang digunakan masih monoton dan belum Variasi yang daspat berdampak pada anak didik.
Guru profesional juga perlu dalam penggaplikasian alat peraga sebagai media pembelajaran seperti proyektor,LCD,OHP dsb sehingga perlu guru yang profesional yang memahami dan mengetahui dan menerapkanya.
• Peserta didik
Metode inkonvensional merupakan suatu metode mengajar yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern. Penerapan metode ini untuk peserta didik terkadang menimbulkan ketidak pahaman apa yang harus dilakukan peserta didik karena belum terlalu familiarnya metode ini terkadang penggarahan dari pendidikpun masih terasa membingungkan bagi peserta didik sehingga dalam pembelajaran terkadang belum tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan pendidik
untuk kesulitanya masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan sehingga pendidik harus memahaminya dalam menciptakan suasana kelaz yang aktif dan evektif.
Bariroh
2021111029
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusakromurijal 2021110234
Hapuskelas E
untuk kendala penerapan metode ini jelas dilihat dari beberapa hal diantaranya
1. fasilitas sekolah
2. guru pengajar
3. peserta didik
4. lingkungan sekitar
5. materi yang akan diajar
6. ketersediaan waktu
muhtadin
BalasHapus2021110197
E
di dalam makalah anda dijelaskan bahwa metode pembelajaran inkonvensional adalah metode mengajar yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang modern. Yang ingin saya tanyakan jika di zaman sekarang masih ada guru yang menggunakan metode mengajar secara klasik karena dari pihak guru tersebut secara SDM kurang begitu memahami dalam penggunaan media teknologi modern.Dan apakah dari pihak sekolah harus menuntut guru tersebut agar bisa menguasai berbagai media teknologi mordern agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman?dan bagaimana caranya, apakah dari pihak sekolah harus mengeluarkan guru tersebut dan mencari penggantinya yang lebih baik atau dari pihak sekolah memberikan program pelatihan kepada guru tersebut atau bagaimana? mohon solusinya!!!!شكرا كثيرا
akromurijal 2021110234
Hapuskelas E
terima kasih atas pertanyaannya, jadi untuk metode pembelajaran itu sendiri merupakan cara seorang guru untuk menyampaikan materi pelajaran. jika guru tersebut masih menggunakan metode klasik hal tersebut saya kira tidak ada masalah selagi dalam proses pembelajarannya berjalan dengan baik dan efesien. untuk pihak sekolah sendiri sebaiknya turut membimbing agar guru tersebut menjadi lebih baik lagi dalam proses pembelajarannya. namun sekolah tidak harus memaksanya untuk menggunakan salah satu metode tertentu, selama pembelajaran bisa berjalan dengan baik kenapa tidak
dalam prakteknya hal demikian mungkin masih ada, selama dalam pembelajaran klasik masih bisa berjalan lancar proses belajar menggajar menurut saya penggajaran masih bisa dilakukan tanpa harus mengeluarkan guru, pembelajaran metode ini bisa dilakukan tanpa mengeluarkan guru jadi guru selain memberikan pelajaran juga harus belajar mengenai metode ini dalam penggembanagn metode agar tidak monoton, dalam mencapai metode ini juga di perlukanya peran sekolahan yang mendukung hal demikianterealisasikan dalam sekolah perlu dukungan sekolah da pihak yang terlibat didalamnya sehingga tidak harus sampai menggeluarkan guru tersebut.
HapusBariroh
2021111029
ferri jariyah
BalasHapus2021110234
kelas E
yang mau saya tanyakan untuk penerapan metode inkonvensional sendiri apakah sudah dianggap berhasil dalam dunia pendidikan sekarang. lalu apakah masih ada contoh lain metode ini selain yang ada di makalah?
untuk masalah keberhasilan metode ini mungkin kita harus melihat dari beberapa faktor pendukung pembelajaran yang lainnya karena fungsi dari metode ini hanya untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran saja, dan diaharapkan dari metode ini bisa tercapai tujuan yang diharapkan.
Hapusuntuk contoh lainnya tentunya masih banyak karena pada dasarnya metode ini merupakan pengembangan dari metode lainnya yang disesuaikan dengan perkembangan ilmu dan teknologi. misalkan metode kursi anas, atau metode permainan, dll
untuk keberhasilan metode ini mungkin sudah ada, seperti sudah ada penerapan dalam sekolahan-sekolahan dan untuk keberhasilanya sendiri banyak foktor yang perlu terlibat didalam nya, akan tetapi dalam penggaplikasian metode ini juga tidak selalu berhasil adakalanya penerapan metode ini bisa gagal karaena beberapa faktor yang mempengruhi nya juga.
Hapusyang diharapkan disini dalam pembelajaran tercapainya tujuan.
Bariroh
2021111029
Dewi riska kh
BalasHapus2021110219
bagaimana implikasi metode inkonvensional ini (card sort, ect)dalam mata pelajaran, lngkah2 apa sja yg hrus d prsiapkan oleh guru untuk mrlaksanakan mtode2 itu dan sperti apa puncak keberhasilan yg hrus di capai?
untuk implikasi dari matode inkonvensional masing-masing berbeda-beda dalam penggajaranya, mungkin dapat di baca dalam makalah di atas. untuk melakasanakan metode ini pelu perencanan yamh matang, manajemen kelas, penguasaan metode dll yang mana yang diharapkan dari pendidik dengan menggunakan metode ini tercapainya tujuan pembeljaran.
HapusBariroh
2021111029
akromurijal
Hapuskalau untk acard sort guru terlebih dahulu menjelaskan aturan dalam metode tersebut. baru guru memberikan masing-masing peserta didik kartu yang berisi kata yang berkaitan dengan materi tertentu. kemudian guru menyuruh kepada tiap-tiap siswa untuk menjelaskan kata yang ada dalam kartu tersebut
ani maftuchah
BalasHapus2021110201
E
baik dalam perumusan maupun dalam pelaksanaa, kira -kira siapa sajakah yang berperan urgen dalam proses metode ini.?
yang berperan dalam pelaksanaan metode ini diantaranya :
Hapus1. pendidik
2. peserta didik
3. strategi penggajaran
4. media pembelajaran
5. penggetahuan mengenai metde yang digunakan.
dsb
Bariroh
2021111029
akromurijal
Hapusjelas sekali yang berperan dalam perumusan metodenya adalah guru itu sendiri. dan dalam penerapannya ayang berperan adalah guru dan siswa itu sendiri dibantu dengan faktor-faktor lain
Muhammad Bagus Yudistira
BalasHapus2021110214
E
Dalam penggunaan metode inkonvensional seperti Metode Pengajaran modul, Metode pengajaran berprogram,Metode pengajaran unit, Metode CBSA, Metode KBK, dan Metode KTSP itu adalah metode yang ditentukan pemerintah kita. Lantas bagaimana pemerintah sendiri menyiapkan penggunaan metode tersebut bila melihat kondisi di beberapa daerah yang bisa dibilang tertinggal?
akromurijal
Hapushal tersebut sebenarnya merupakan kenadl dalam pemerataan pendidikan di Indonesia. dan untuk mengatasinya pemerintah harus benar-benar memerhatikan semua daerah di Indonesia. namun terlepas dari semua itu untuk mengembangkan metode pembelajaran seorang guru tidak aharus selalu berpatokan kepada pemerintah. guru hendaknya mampu berfikir kreatif dalam menetukan metodenya
melihat adanya hal demikian menurut saya yang harus dilakukan pemerintah adalah harus adanya pembaharuan seperti pengadaan sosialisasi dalam mengajari pendidik mengenai metode ini disertai dengan penambahan sarana dan prasarana untuk daerah-daerah yang tertinggal. sudah semestinya pemerintah melkukan hal demikian agar hal seperti diatas tidak menjadi kendala bagi pendidik dalam pengajaranya.
BalasHapusBariroh
2021111029