MANAJEMEN KELAS
Kelas : PAI G
JURUSAN TARBIYAH/PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
semoga rahmat dan kesejahteraan senantiasa di limpahkan oleh Allah kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, para keluarga dan sahabatnya. Dengan rasa
syukur yang sedalam-dalamnya ke hadirat Allah SWT atas karunia dan nikmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”Manajemen Kelas“
ini yang sekarang ada di hadapan para pembaca yang budiman.
Penulis telah berupaya menyajikan
laporan ini dengan sebaik-baiknya, meskipun tidak komprehensif. Di samping
itu,apabila terdapat kesalahan dan kekurangan,baik dalam pengetikan maupun
isinya, maka penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca guna penyempurnaan penulisan berikutnya.
Semoga makalah yang sederhana ini menambah khasanah
keilmuan dan dengan ini saya mempersembahkan dengan penuh rasa terima kasih,
semoga allah SWT memberkahi sehingga dapat memberikan manfaat. Amin ya robbal
‘alamin.
Pekalongan, 16 Oktober 2016
Penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah yang sering dihadapi baik guru pemula maupun yang
sudah berpengalaman adalah pengelolaan kelas atau manajemen kelas. Bahkan aspek
ini sering dibicarakan oleh penulis-penulis profesional dan oleh para pengajar sehingga
hal ini menjadi syarat yang efektif bagi pengajaran kelas. Dengan adanya
manajemen kelas yang baik anak didik dapat memanfaatkan kemapuan, bakat, dan
energinya pada tugas-tugas individual maupun kelompok. Karena kelas mempunyai
peran dan fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi
eduaktif.
Berhasil atau tidaknya suatu aktivitas manusia adalah
tergantung pada manajemen yang diterapkannya. Manjemen kelas merupakan gambaran
miniatur dalam manajemen sekolah. Manakala manajemen sekolah tidak baik, tidak
ada guru yang dapat memenej atau mengorganisasikan kelas yang baik demikian
pula sebaliknya.
Perlu kita sadari pula bahwa bekerja dalam dunia
pendidikan khususnya dalam kaitannya dengan kegiatan pengelolaan kelas tidak
bisa bertindak seperti seorang juru masak dengan buku resep masakannya. Suatu
masalah yang timbul mungkin dapat berhasil diatasi dengan cara tertentu, akan
tetapi cara tersebut mungkin tidak dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah
yang sama. Oleh karena itu keterampilan guru untuk dapat membaca situasi kelas
sangat penting agar yang dilakukan tepat guna.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya
merumuskan masalah sebagai pijakan untuk fokusnya kajian makalah ini. Adapun
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa hakikat manajemen kelas?
2. Apa aspek-aspek manajemen
kelas?
3. Apa masalah-masalah dalam
manajemen kelas?
4. Bagaimana tugas guru dalam
manajemen kelas?
5. Apa prinsip-prinsip manajemen
kelas?
6. Bagaimana pendekatan dalam
manajemen kelas?
7. Bagaimana manajemen kelas yang
efektif?
8. Bagaimana aplikasi manajemen
kelas?
Metode pemecahan masalah yang dilakukan melalui studi
literatur atau metode kajian pustaka, yaitu dengan menggunakan beberapa
referensi lainnya yang merujuk pada permasalahan yang di bahas. Langkah-langkah
pemecahan masalahnya dimulai dengan menentukan masalah yang akan dibahas dengan
melakukan perumusan masalah, melakukan langkah-langkah pengkajian masalah,
penentuan tujuan dan sasaran, perumusan jawaban permasalahan dari berbagai
sumber, dan penyintesisan serta pengorganisasian jawaban permasalahan.
Makalah ini ditulis dalam tiga bagian, meliputi : BAB I,
Bagian pendahuluan yang terdiri dari : latar belakang masalah, perumusan
masalah, metode pemecahan masalah dan sistematika penulisan makalah ; BAB II
adalah pembahasan, ; BAB III, bagian penutup yang terdiri dari simpulan dan
saran-saran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Manajemen Kelas
1. Pengertian Manajemen Kelas
Secara terminologi manajemen kelas berasal dari dua kata,
yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang kelas. Sedangkan
menurut istilah ada beberapa pendapat antara lain :
a. Menurut Syaiful Bahri Djamarah
dalam sebuah bukunya yang berjudul
“ Guru dan Anak Didik dalam
Interaksi Edukatif ” bahwa manajemen kelas adalah suatu upaya memperdayakan
potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi
edukatif mencapai tujuan pembelajaran.
b. Menurut Amatembun, manajemen kelas
adalah upaya yang dilakukan oleh guru dalam menciptakan dan mempertahankan
serta mengembangtumbuhkan motivasi belajar untuk mencapai tujuan yang telah
diciptakan.
c. Menurut Suharsimi Arikunto,
manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar atau membantu dengan maksud agar dicapai kondisi
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
Manajemen kelas menurutnya meliputi dua hal, yaitu :
·
Pengelolaan menyangkut siswa
·
Pengelolaan fisik kelas (ruangan, prabot,
alat pengajaran)
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan arti
dari manajemen kelas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab
kegiatan belajar mengajar dengan maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang
optimal sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan.[1]
2. Tujuan Manajemen Kelas
Manajemen kelas yang dilakukan guru bukan tanpa tujuan.
Karena dengan adanya tujuan itulah guru selalu berusaha mengelola kelas
walaupun terkadang merasakan kelelahan fisik maupun pikiran. Guru sadar tanpa
adanya suatu manajemen kelas dengan baik maka akan menghambat kegiatan belajar
mengajar.
Tujuan dari manajemen kelas secara umum adalah penyediaan
fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial,
emosional dan intelektual dalam kelas.
Dengan adanya fasilitas yang
tersedia itu memungkinkan siswa :
a. Belajar dan bekerja
b. Terciptanya suasana disiplin
c. Perkembangan intelektual,
emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa.[2]
Sedangakan tujuan manajemen kelas menurut Dirjen PUOD dan
Dirjen Dikdasmen (1996) adalah:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi
kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar, yang
memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin.
b. Menghilangkan berbagai hambatan
yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran.
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas
serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan
lingkungan sosial, emosional dan intelektual siswa dalam kelas.
d. Membina dan membimbing siswa
sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat
individualnya.[3]
3. Fungsi Manajemen Kelas
Secara umum fungsi manajemen kelas di tinjau dari
analisis problem adalah :
a. Memberi dan melengkapi fasilitas
untuk segala macam tugas.
Artinya aspek manajemen kelas yang
dihadirkan bisa membantu tugas guru sebagai pendidik dalam suatu kinerja yang
lebih baik lagi.
b. Memelihara agar tugas-tugas itu
dapat berjalan dengan lancar.
Artinya aspek manajemen kelas bisa
mengklasifikasi bentuk-bentuk tugas tertentu.
Fungsi-fungsi tersebut dapat dijabarkan beberapa tugas
yang harus dilakukan guru dalam kegiatan manajemen kelas, yaitu:
1. Membantu kelompok dalam membagi
tugas
2. Membantu pembentukan kelompok
3. Mambantu kerjasama dalam menemukan
tujuan-tujuan organisasi
4. Mambantu individu agar dapat
bekerjasama dalam kelompok atau kelas
5. Membantu prosedur kerja
6. Mengubah kondisi kelas[4]
B. Aspek-Aspek Manajemen Kelas
Menurut Oemar Malik ada tujuh
aspek manajemen kelas, yaitu :
1. Aspek tujuan instruksional
2. Aspek materi pelajaran
3. Aspek metode dan strategi
pembelajaran
4. Aspek ketenagaan, meliputi aspek
siswa, waktu, tempat, perlengkapan
5. Aspek media instruksional
6. Aspek penilaian
7. Aspek penunjang fasilitas
Menurut Lois V. Johnson dan May Bany (1970) mengemukakan
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kelas :
1. Sifat-sifat kelas
2. Kekuatan pendorong kekuatan kelas
3. Memahami situasi kelas
4. Mendiagnosis situasi kelas
5. Bertindak selektif
7. Untuk memperbaiki kondisi kelas[5]
C. Masalah-Masalah Dalam Manajemen Kelas
Gagalnya seorang guru mencapai tujuan pengajaran sejalan
dengan ketidakmampuan guru dalam mengelola kelas. Indikator dari kegagalan itu
adalah prestasi belajar siswa rendah, tidak sesuai dengan standar atau batas
ukuran yang telah ditentukan. Keanekaragaman masalah perilaku siswa itu
menimbulkan beberapa masalah pengelolaan kelas. Menurut Made Pidarta,
masalah-masalah pengelolaan kelas yang berhubungan dengan perilaku siswa adalah
:
1. Kurang kesatuan, dengan adanya
kelompok-kelompok, klik-klik, dan pertentangan jenis kelamin
2. Tidak ada standar perilaku dalam
bekerja kelompok, misalnya ribut, bercakap-cakap, pergi kesana kemari, dan
sebagainya
3. Reaksi negatif terhadap anggota
kelompok, misalnya ribut, bermusuhan, mengucilkan, merendahkan kelompok bodoh
dan sebagainya
4. Kelas mentoleransi
kekeliruan-kekeliruan temannya, ialah menerima dan mendorong perilaku siswa
yang keliru
5. Moral rendah, permusuhan, agresif,
misalnya dalam lembaga dengan alat-alat belajar kurang, kekurangan uang dan
sebagainya
6. Tidak mampu menyesuaikan dengan
lingkungan yang berubah, seperti tugas-tugas tambahan, anggota kelas yang baru,
situasi baru, dan sebagainya.[6]
Ø Faktor-Faktor yang mempengaruhi
iklim kelas yaitu :
1. Siswa yang asyik mendengarkan
pelajaran tiba-tiba ada gangguan. Misalnya jatuhnya cicak orang lewat, ribut.
2. Siswa yang mendengarkan pelajaran
tiba-tiba ada musibah. Misalnya kebakaran, listrik mati saat guru mengajar
dengan menggunakan media.[7]
D. Tugas Guru Dalam Manajemen Kelas
1. Pengaturan
atau pengkondisian fisik
Pengkondisian kelas merujuk pada pengetahuan dimana
sebuah perilaku yang semula mengikuti sebuah peristiwa diminta untuk mengikuti
peristiwa lain yang berbeda. Pengkondisian fisik meliputi :
1. Ruang tempat berlangsungnya proses
belajar mengajar
2. Pengaturan tempat duduk
3. Ventilasi dan pengaturan cahaya
4. Pengaturan penyimpanan barang
5. Penataan keindahan dan kebersihan
kelas
2. Pengaturan
peserta didik
Dalam pengaturan anak didik ada
dua macam, yaitu :
1. Pembentukan organisasi : merupakan
langkah awal melatih dan membina anak didik dalam hal organisasi, mereka
dilatih untuk bertanggung jawab atas tugas yang dipercayakan.
2. Pengelompokkan anak didik :
pengelompokkan ini ada bermacam-macam, dari yang sederhana sampai yang
kompleks.[8]
E. Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
Manajemen kelas dapat mempergunakan prinsip-prinsip
antara lain sebagai berikut :
1. Hangat dan Antusias
Guru yang hangat dan akrab dengan
anak didik selalu menunjukan antusias pada tugasnya akan berusaha dalam
mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata-kata tindakan cara
kerja atau bahan-bahan yang menantang akan meningkatkan gairah anak didik untuk
belajar sehingga mengurangi tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat atau media gaya
mengajar guru pola interaksi antara guru dan anak didik akan mengurangi
munculnya gangguan apalagi bila penggunaannya bervariasi sesuai dengan
kebutuhan dan hal itu merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang
efektif dan menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Dengan keluwesan tingkah laku guru
dapat mencegah kemungkinan munculnya gangguan anak didik serta menciptakan
ilkim belajar mengajar yang efektif.
5. Penekanan pada hal-hal yang
positif
Guru harus menekankan pada hal-hal
yang positif dan menghindari pemusatan perhatian anak didik pada hal-hal yang
negatif.
6. Penanaman disiplin diri.
7. Tujuan akhirnya anak didik dapat
mengembangkan disiplin diri sendiri. Karena itu guru sebaiknya selalu mendorong
anak didik untuk melaksanakan disiplin diri sendiri dan guru hendanya menjadi
teladan.[9]
F. Pendekatan Dalam Manajemen Kelas
a. Culture
Culture atau budaya, guru harus memahami budaya bawaan
yang dimliki oleh masing-masing siswa. Dengan pemahaman terhadap budaya bawaan
dari masing-masing siswa maka guru akan memahami dan mencari pendekatan yang cocok
dengan gaya belajarnya masing-masing. Budaya organisasi kelas harus mampu
menfasilitasi keseluruhan budaya bawaan yang melekat kepada siswa.
b. Commitment
Comittment adalah sebuah bentuk integrasi secara total
dari seseorang terhadap sesuatu atau pekerjaan tertentu dengan melibatkan
keseluruhan aspek diri.
c. Communication
Benar atau salah, valid atau tidak validnya sesuatu akan
diperoleh dengan melakukan komunikasi, dengan komuniksi dapat diperoleh
sejumlah informasi berkaitam dengan permasalahan atau substansi dari suatu
peristiwa.[10]
G. Manajemen Kelas Yang Efektif
Lingkungan belajar yang efektif cenderung lebih sukses,
daripada guru-guru yang memerankan diri sebagai figur otoritas atau penegak
disiplin belaka. Kinerja manajemen kelas yang efektif memungkinkan lahirnya
roda penegak bagi penciptaan pemahaman diri, evaluasi diri, dan internalisasi
kontrol diri pada kalangan siswa.
Mempersiapkan manajemen kelas yang efektif, itu dapat
diorganisasikan di seputar tiga topik utama:
1. Menetapkan aturan dan prosedur
Kelas membutuhkan aturan dan
prosedur untuk mengatur kegiatan penting. Aturan adalah pernyataan yang
menyebutkan apa yang diharapkan untuk dilakukan. Sedangkan prosedur adalah cara
untuk menyelesaikan pekerjaan atau kegiatan, hal ini sering dibuat dalam bentuk
tertulis. Pengelolaan kelas yang efektif menghabiskan cukup banyak waktu untuk
mengajarkan berbagai prosedur kepada siswa.
2. Menjaga aturan dan prosedur
Pengelolaan kelas yang efektif
pada umumnya hanya menetapkan beberapa aturan prosedur saja mengajarkannya
dengan cermat kepada siswa, dan menjadikannya sesuatu yang rutin dengan
menggunakannya secara konsisten.
3. Menjaga konsistensi.
Manajemen kelas yang efektif dan
konsisten dalam menegakkan aturan dan menetapkan prosedur bila tidak ada aturan
serta prosedur akan buyar dengan cepat. Pengelolaan kelas yang efektif merencanakan dan melaksanakan
prosedur yang membantu agar segala sesuatunya dapat dimulai dengan cepat dan
pasti.
Manajemen preventif yang secara keseluruhan dibuat oleh
guru sebagai berikut :
1. Komunikasi dengan jelas
tugas-tugas dan persyaratan untuk menyelesaikannya.
2. Bagaimana cara kerja prosedur
untuk memantau pekerjaan siswa.
3. Konsisten dalam memeriksa
pekerjaan yang telah selesai yang telah dikerjakan.
4. Memberikan umpan balik yang tepat
pada hasil pekerjaan siswa.[11]
H. Aplikasi Manajemen Kelas
Peningkatan mutu pendidikan akan tercapai apabila proses
belajar mengajar yang diselenggarakan di kelas benar-benar efektif,
efisien dan berguna untuk mencapai kemampuan, pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang diharapkan. Salah satu faktor penentu keberhasilan dalam
belajar dan pembelajaran adalah manajemen kelas yang efektif dan efisien,
karena proses pembelajaran lebih dominan dilakukan di dalam kelas. Oleh karena
itu peran guru sangat berpengaruh dalam manajemen kelas, dengan manajemen kelas
yang baik maka akan berdampak pada prestasi siswa yang baik pula.
Karena pada dasarnya proses belajar mengajar merupakan
inti/hal yang pokok dari proses pendidikan secara keseluruhan, di antaranya
guru merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan berhasilnya
proses belajar mengajar di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk
meningkatkan peran dan kompetensinya, guru yang kompeten akan lebih mampu
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, efisien dan akan lebih mampu
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang
maksimal.[12]
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kelas secara terminologi manajemen kelas
berasal dari dua kata, yaitu manajemen dan kelas yang berarti pengaturan ruang
kelas.
Sedangkan menurut istilah manajemen kelas adalah suatu
usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar dengan
maksud agar dapat dicapai suatu kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana
kegiatan belajar seperti yang diharapkan.
B. Saran
Makalah ini saya buat dengan semaksimal mungkin sesuai
kemampuan saya. Semoga makalah ini biza bermanfaat bagi para pembaca, menambah
wawasan, menambah pengetahuan. Terimakasih dan selamat membaca.
DAFTAR PUSTAKA
Mustakim, Zaenal Strategi dan Metode Pembelajaran. Pekalongan: STAIN PEKALONGAN
Press, 2015.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan
UPIManajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan
ZainStrategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002.
Yamin Martinis dan Maisah
Manajemen Pembelajaran Kelas. Jakarta:GP Pres, 2003.
PROFIL PENULIS MAKALAH
Nama :
Muhamad Sidiq Al - Amin
Tempat, Tanggal Lahir : Pemalang,17
Maret 1995
NIM :
2021114157
Alamat :
Jln. Lombok No : 37 RT : 02 RW : 06
Dusun : Danayasa/ Kaligelang Kecamatan :
Taman Kabupaten : Pemalang
Asal Sekolah : SD
02 Kaligelang
MTs N Pemalang
MAN Pemalang
Hobi : Olahraga ( sepakbola dan
berenang)
Nama :
Mohamad Khairur Rozikin
Tempat, Tanggal Lahir :
Tegal, 04 November 1996
NIM :
2021114158
Alamat : Dusun. Panusupan RT : 02 RW : 05
Kecamatan : Pangkah Kabupaten :
Tegal
Asal Sekolah : TK
Masyitoh
MI Ma’Arif
MTs Raden Fatah
MAN Babakan
Hobi : Olahraga
Nama : Hidayatul Oktaviani
Tempat, Tanggal Lahir :
Tegal, 31 Oktober 1995
NIM :
2021114153
Alamat :
Jalan Projosumarto II
Tegal Kecamatan : Talang Kabupaten
: Tegal
Asal Sekolah : SDN
Bengle 01
SDN Lambanggelun 01
SMP N 02 Talang
SMA Ihsaniyah Tegal
Hobi : Berenang
Nama :
Risqi Silviana
Tempat, TanggalLahir : Pekalongan, 30 september 1996
NIM :
2021114166
Alamat : Jalan Pramuka
Kecamatan : Buaran, Kabupaten : Pekalongan
Asal Sekolah : TK
Simbang Kulon
MIS Simbang Kulon
MTsS Simbang Kulon
MAS Simbang Kulon
Hobi : Bulutangkis dan Berenang.
[1]Zaenal Mustakim, Strategi dan
Metode Pembelajaran, ( Pekalongan :
STAIN PEKALONGAN Press, 2015), hlm. 202.
[3]Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan,
(Bandung: Alfabeta, 2010), hlm. 111.
[6]Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hlm. 218.
[10] Tim Dosen Administrasi Pendidikan
UPI,Op.Cit., hlm. 118.
[11]Zaenal Mustakim, Op.Cit,. 215.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar