sbm G7 : Met. Pembelajaran Konvensional - word
sbm G7 : Met. Pembelajaran Konvensional - ppt
sbm G7 : Met. Pembelajaran Konvensional - ppt
METODE
PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
MAKALAH
Diajukan
untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
pada
Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Dosen
Pengampu : Ghufron Dimyati, M.Pd
Oleh
:
Kelompok
7
1.
Muhammad Ali
Fahmi 2021110285
2.
Mabruroh 2021110286
3.
Laelatul Murodah
2021110287
4.
Mushonif 2021110288
Kelas
G
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PEKALONGAN
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Dilihat dari banyak
sisi, pentingnya mengajar dan bagaimana guru menggunakan metode pembelajaran
adalah hal yang sangat penting, karena dalam suatu pembelajaran prestasi yang
dihasilkan bisa dilihat dari bagaimana cara atau metode yang digunakan oleh pengajar.
Dewasa ini metode
pembelajaran yang dipakai dalam dunia pendidikan ada dua macam, yaitu metode
Konvensional dan Inkonvensional. Dalam makalah ini akan dibahas beberapa macam
metode konvensional yang terdiri dari 10 metode serta akan mencantumkan kelebihan
dan kekurangan dari masing-masing metode Konvensional.[1]
Dalam dunia pendidikan
terdapat salah satu masalah besar yaitu masalah lemahnya proses pembelajaran,
dalam proses pembelajaran tentulah penting untuk adanya sebuah metode
pembelajaran Konvensional. Strategi atau metode adalah komponen yang mempunyai
fungsi yang sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan
oleh metode.[2]
METODE PEMBELAJARAN
KONVENSIONAL
Dilihat secara garis
besar, metode mengajar dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yakni :
A. Metode
Pembelajaran Konvensional
B. Metode
Pembelajaran Inkonvensional
Menurut Djamarah (1996) Pembelajaran
Konvensional adalah metode pembelajaran trdisionalatau disebut juga dengan metode
Ceramah, karena sejak dulu metode ini digunakan sebagai alat Komunikasi lisan
antara guru dengan anak didik.
Menurut Fuelve (1999) memberikan istilah
terhadap pengajaran seperti itu sebagai suatu penyelenggaraan pendidikan
“bergaya” bank Penyelenggaraan pendidikan hanya dipandang sebagai suatu
aktivitas pemberian informasi yang harus “Ditelan” oleh siswa, yang wajib
diingat dan dihafal.
2. Ciri-ciri Pembelajaran Konvensional[4]
a. Siswa
adalah penerima informasi secara pasif, dimana siswa menerima pengetahuan dari
guru dan pengetahuan diasumsinya sebagai Badan Informasi dan Keterampilan yang
dimiliki sesuai dengan standar.
b. Belajar
secara individual.
c. Interaksi
antara siswa
d. Perilaku
dibangun atas kebiasaan
e. Guru
sering bertindak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam
kelompok-kelompok belajar
3. Macam-macam Metode Konvensional
a. Metode Ceramah
Yang dimaksud
dengan metode ceramah ialah suatu metode didalam pendidikan dan pengajaran
kepada anak didik dilaksanakan dengan lisan oleh guru didalam kelas. Hubungan
antara guru denan anak didik banyak menggunakan bahasa lisan. Peranan guru dan
murid berbeda secara jelas yaitu guru terutama dalam menuturkan dan menerangkan
secara aktif, sedangkan murid mendengarkan dan mengikuti secara cermat serta
membuat catatan tentang pokok persoalan yang diterangkan guru.
Metode ceramah
dipergunakan :
1) Bila
akan menyampaikan sesuatu kepada orang banyak
2) Bila
guru seorang pembicara yang baik dan berwibawa hendaklah merangsang anak didik
untuk melaksanakan suatu pekerjaan.
3) Bila
tidak ada metode-metode yang lain yang mungkin dipergunakan dan materi yang
akan disampaikan cukup banyak.
4) Bila
bahan yang yang akan disampaikan merupakan instruksi.
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam menyiapkan bahan ceramah :
·
Tujuan yang
hendak dicapai atau yang harus dipelajari oleh para siswa harus dirumuskan
dengan jelas.
·
Menetapkan
istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang akan dipergunakan dalam ceramah.
·
Menyusun bahan
ceramah dengan teliti.
·
Perhatian siswa
pada pokok persoalan merupakan suatu syarat berhasilnya metode ini.
·
Merencanakan
evaluasi secara wajar.[5]
b. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab
ialah suatu cara penyajian bahan pelajaran melalui bentuk pertanyaan yang perlu
dijawab oleh anak didik. Dengan metode ini antara lain dapat mengembangkan
keterampilan mengamati, menginterpretasi, mengklasifikasi, membuat kesimpulan,
menerapkan dan mengkomunikasikan.
Menggunakan
metode tanya jawab bermaksud memotivasi anak didik untuk bertanya selama proses
belajar mengajar, atau guru yang bertanya dan anak didik menjawab.
Metode Tanya
jawab dilakukan saat :
-
Sebagai ulangan
pelajaran yang telah diberikan.
-
Sebagai selingan
dalam pembicaraan
-
Untuk merangsang
anak didik agar perhatiannya tercurah kepada masalah yang sedang dibicarakan.
-
Untuk
mengarahkan proses berfikir.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi
adalah cara penyajian pelajaran,dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah
yang bisa berupa pertanyaan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk
dibahas dan dipecahkan bersama.[6]
Bagi guru
inisiator hendaknya dapat memanfaatkan metode diskusi sebagai suatu proses yang
melibatkan dua individu atau lebih, terintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan
memecahkan sebuah masalah tertentu agar apa yang menjadi masalah bersama juga
menjadi tanggung jawab bersama pula.
Jenis-jenis metode
diskusi :
1. Diskusi
Formal.
2. Diskusi
Informal
3. Diskusi
Panel
4. Diskusi
dalam bentuk Sinopsium
5. Lecture
Discussion
Metode Diskusi
bertujuan untuk :
-
Melatih peserta
didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan
menyimpulkan bahasan.
-
Melatih dan
membentuk kestabilan sosio – emosional.
-
Mengembangkan
kemampuan berfikir sendiri dalam memecakan masalah sehingga tumbuh konsep diri
yang lebih positif.
-
Mengembangkan
keberhasilan peserta didik dalam menemukan pendapat.
-
Melatih peserta didik
untuk berani berpendapat tentang suatu masalah.
Metode resitasi
adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa
melakukan kegiatan bekajar. Masalahnya tugas yang dilakukan dimana saja asal
tugas itu dikerjakan.
Metode Resitasi
dilakukan saat :
-
Apabila guru
mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima anak lebih mantap.
-
Untuk
mengaktifkan anak-anak mempelajari sendiri suatu masalah
-
Agar anak lebih
rajin.[8]
Langkah-langkah dalam menggunakan metode
tugas atau Resitasi yaitu :
1) Fase
Pemberian Tugas
-
Tujuan yang akan
dicapai
-
Jenis tugas
tepat dan jelas sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan.
-
Sesuai dengan
kemampuan siswa.
-
Adanya petunjuk
sumber yang dapat membentuk pekerjaan siswa.
-
Adanya waktu
yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut
2) Langkah
pelaksanaan tugas
-
Diberikan
bimbingan atau pengawaasan oleh guru
-
Diberikan
dorongan sehingga anak mau bekerja
-
Diusahakan atau
dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain.
-
Dianjurkan agar
siswa mencatat hasil yang ia peroleh secara baik dan sistemik.
3) Fase
pertangung jawaban tugas
-
Laporan siswa
dari apa yang telah dikerjakan
-
Ada Tanya jawab
atau diskusi kelas
-
Penilaian hasil
pekerjaan siswa
e. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Yang dimaksud
dengan metode Demonstrasi adalah metode pembelajaran dimana guru atau orang
lain yang sengaja diminta atau murid sendiri memperlihatkan seluruh kelas suatu
proses, misal : Proses cara berwudhu dan sebagainya.
Yang dimaksud
metode eksperimen adalah metode pengajaran dimana guru dan murid sama-sama
mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang telah diketahui.
Misal murid menyelenggarakan penyelenggaraan shalat Jum’at, merawat Jenazah
dsb.
Metode
Demonstrasi dan Eksperimen dilakukan saat :
-
Apabila anak
menunjukkan keterampilan tertentu.
-
Untuk memudahkan
berbagai penjelasan sebab menggunakan bahasa dapat lebih terbatas.
-
Untuk membantu
anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian sebab
akan menarik.
Agar
pembelajaran dengan metode Demonstrasi berlangsung efektif, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
1) Rumuskanlah
tujuan pembelajaran dengan metode demonstrasi dan pilih materi yang tepat untuk
didemonstrasikan.
2) Buatlah
garis besar langkah-langkah demonstrasi, akan lebih efektif jika dikuasai dan
dipahami baik oleh peserta didik atau oleh guru.
3) Mulailah
mendemonstrasikan dengan menarik perhatian seluruh peserta didik dan
ciptakanlah suasana yang tenang dan menyenangkan.
4) Upayakan
agar semua peserta didik terlibat secara aktif dalam kegiatan.
Hal-hal yang
perlu dipersiapkan guru dalam menggunakan metode eksperimen adalah sebagai
berikut :
-
Tetapkan tujuan
eksperimen
-
Persiapkan alat
atau bahan yang diperlukan
-
Persiapkan
tempat eksperimen
-
Pertimbangkan
jumlah peserta didik sesuai alat-alat yang tersedia.
-
Perhatikan
disiplin atau tata tertib terutama dalam menjaga peralatan bahasa yang akan
dilakukan peserta didik.[9]
f. Metode Kerja Kelompok
Metode Kerja
Kelompok dalam rangka pendidikan dan pengajaran ialah kelompok dari kumpulan
beberapa individu yang bersifat pedagogis yang dialaminya terdapat
adanya hubungan timbal balik antar individu serta sikap saling percaya.
Metode kelompok
kerja dilakukan saat :
1) Bila
kekurangan alat pelajaran (fasilitas) didalam kelas.
2) Bila
kemampuan individual anak berbeda-beda dalam hal ini anak dapat bekerja sama
antara yang pandai dan yang kurang pandai.
3) Apabila
minat individu diantara anak-anak berbeda-beda.
g. Metode Sosiodrama dan Bermain Peranan
Metode
sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku
dalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana
para murid diikut sertakan dalam permainan peranan didalam mendemonstrasikan
masalah-masalah sosial.
Metode
sosiodrama dan bermain peranan dilakukan saat :
-
Apabila ingin
menerangkan peristiwa yang dialaminya menyangkut orang banyak, kita beranggapan
lebih baik di dramatisasikan daripada diceritakan.
-
Apabila kita
ingin melatih anak-anak agar mereka dapat menyelesaikan masalah yang bersifat
social psikologis.
-
Apabila kita
akan melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan member pemahaman terhadap
orang lain beserta masalahnya.
h. Metode Karyawisata
Metode karyawisata
ialah suatu cara penguasaan bahan pelajaran oleh para anak didik dengan cara
membawa mereka langsung ke obyek yang terdapat diluar kelas atau lingkungan
kehidupan nyata, agar mereka dapat mengamati atau mengalami secara langsung.
Metode karyawisata
diterapkan karena objek yang akan dipelajari hanya terdapat di tempat tertentu.
Selain itu pengalaman langsung dapat membuat anak didik lebih tertarik kepada
pelajaran yang disajikan.
Metode karyawisata
dilakukan saat :
1) Apabila
akan member pengertian lebih jelas dengan alat peraga langsung.
2) Apabila
akan membangkitkan penghargaan dan cinta terhadap lingkungan dan tanah air.
3) Apabila
ingin mendorong anak menghargai lingkungan dengan baik.
i.
Metode
Proyek (Unit)
Metode proyek (Unit)
adalah suatu metode mengajar dimana bahan pelajaran diorganisasikan sedemikian
rupa sehingga merupakan suatu keseluruhan atau kesatuan bulat yang bermakna dan
mengandung suatu pokok masalah.
Cara mengajar
dengan menggunakan metode unit ini melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1) Penyelidikan
Eksploration
Guru mengajukan pertanyaan lisan.
Memberi pertanyaan angket serta mengetes para pelajar mengenai pengetahuan
mereka.
2) Penyajian
bahan baru atau presentation
Dengan metode Ceramah guru memberikan
garis besar tentang bahan pelajaran. Setelah itu guru bersama pelajar
menentukan pokok-pokok penting yang harus dipelajari. Dalam langkah ini guru
harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan penyelidikan untuk mengetahui apakah
pelajar dapat mengerti atau tidak, apabila tidak mengerti maka guru mengulangi
member keterangan.
3) Asimilas atau pengumpulan
keterangan atau data
Para pelajar member informasi,
keterangan, atau fakta-fakta untuk mengisi pokok-pokok penting.
4) Mengorganisasikan
data
Dalam langkah ini pelajar dibawah
pimpinan guru, aktif mengorganisasikan data, fakta dan informasi, missal
menggolongan data, mengolah data untuk mengambil kesimpulan.
j.
Metode
Problem Solving
Dalam memecahkan
problem-problem baru yang dihadapi diperlukan kesanggupan untuk berfikir. Oleh
sebab itu, sudah sewajarnya sekolah ikut bertanggung jawab memperiapkan siswa
dengan menggunakan metode Problem Solving dalam mengajarkan berbagai
mata pelajaran. Metode ini memusatkan kegiatan pada murid.
Metode ini
mendorong anak untuk berfikir secara sistematis dengan mengedepankan pada
problem-problem. Jika anak-anak lebih terlatih dengan metode ini, mereka
diharap dapat menggunakannya dalam situasi-situasi problematis dalam
kehidupannya.
Langkah-langkah
menggunakan metode problem solving :
1) Adanya
masalah yang jelas untuk dipecahkan
2) Mencari
data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
3) Menetapkan
jawaban sementara.
4) Menguj
kebenaran jawaban sementara tersebut
5) Menarik
kesimpulan, artinya siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban
dari masalah tersebut.
4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Konvensional
a. Keungulan
Metode Konvensional
-
Berbagai
informasi yang tidak mudah ditemukan ditempat lain.
-
Menyampaikan
informasi dengan cepat
-
Membangkitkan
minat akan informasi
-
Mengajari siswa
yang cara belajar terbaiknya dengan mendengarkan
-
Mudah digunakan
dalam proses belajar mengajar
b. Kelemahan
Metode Konvensional
-
Tidak samua
siswa memiliki cara belajar terbaik dengan mendengarkan
-
Sering terjadi
kesulitan untuk menjaga agar siswa tetap tertarik dengan apa yang dipelajari
-
Penekanan sering
hanya pada penyelesaian tugas
-
Daya serap
rendah dan cepat hilang karena bersifat menghafal
PENUTUP
Dari makalah diatas
dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah pembelajaran penting untuk adanya suatu
metode pembelajaran agar jelas arah dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri.
Lewat metode konvensionallah maka seorang pendidik dapat mengajak peserta didik
untuk dikembangkan kearah mana, untuk menghasilkan inovasi baru dalam sebuah
pendidikan.
Berikut beberapa metode
kovensional :
-
Metode ceramah
-
Metode tanya
jawab
-
Metode diskusi
-
Metode pemberian
tugas (resitasi)
-
Metode
demontrasi dan eksperimen
-
Metode kerja
kelompok
-
Metode
sosiodrama dan bermain peranan
-
Metode
karyawisata
-
Metode proyek
(unit)
-
Metode problem
solving
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. 2005. Strategi Belajar
Mengajar. Bandung : Pustaka Setya
Mustakim, zainal. 2011. Strategi dan Metode Pembelajaran.
Pekalongan : Stain Pekalongan Press
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta :
Kencana
Muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08. Metode Pembelajaran
Konvensional
[1] Daniel Muijs
dan David Reynolds. Effective Teaching. (Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
2008). hlm. 1-2
[2] Wina Sanjaya.
Stratregi Pembelajaran. (Jakarta : Kencana, 2007). Hlm. 1
[3] Muhammad
Kholik. Wordpress.com/2011/08. Metode Pembelajaran Konvensional.
[4] Ibid.
[5] Drs. H. Abu
Ahmadi dengan Drs. Joko Tri Prasetyo. SBM (Strategi Belajar Mengajar). (Bandung
: Pustaka Setya, 2005) hlm. 53
[6] Ibid. hal. 57
[7] Dr. Wina
Wijaya, Strategi Pembelajaranberorientasi Standar Proses pendidikan.
[8] Ibid. hal. 123
[9] Ibid. hlm. 128
ANNA IRHAMNA
BalasHapus2021110303
Apakah dalam strategi pembelajaran hanya bisa menggunakan satu metode saja atau bisa lebih(dikombinasikan)..............mohon di jelaskan dan berikan contohnya???thx......
mabruroh 2021110286
Hapusmetode merupakan suatu implementasi dari rencana dalam kegiatan nyata,agar tujuan yng telah dicapai dapat tercapai dg optimal,dalam merealisasikan suatu strategi pembelajaran dpt menggunakan byk metode,,
contoh:strategi pembelajaran ekspositori bisa menggunakan metode ceramah,tanya jwb.bahkan bisa juga dirangkap dg diskusi.
strategi pembelajaran ekspositori sendiri adalah:strategi pembelajaran yg menekankan kpd proses penyampaian materi secra verbal dr seorg pendi kpd seklmpok pserta didik,dg maksud peserta didik dpt menguasai materi dg optimal.
dari kelebihan dan kekurangan yang di miliki metode konvensional,,, kiat apakah yang anda lakukan jika menjadi seorng guru yang menggunakan metode tersebut agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal???
BalasHapusMUTHOHAROH
2021110329
mmabruroh 2021110286
Hapuskalau menrut kami kiat yg akn dilakukan adl:1,memilih metode disesuaikan dg keadaan murid pd wktu itu.krn keadaan atau kondisi murid dpt mempengaruhi jln nya suatu metode.2.kami memilih metode disesuaikan dg fasilitas,atau sarpras yg ada.3,tidak sering2 memberikan tgs kpd anak didik,krn besar kemungkinan akan mmbuat ank didik mjd bosan.
Atina Mauila Safitri
BalasHapus2021110284
dari macam-macam metode konvensional yang disebutkan di atas, manakah metode yang sering digunakan dalam kegiatan pembelajaran? Mohon jelaskan beserta alasannya!!!!
mabruroh 202110286
Hapusmenurut kami,,dari sekian byk macam metode,yg paling sering digunakan adlh metode ceramah,entah itu dlm pndidikn formal ataurbpun nonformal,karena dlm suatu pmbelajaran tdk lepas dg yg nmanya ceramah(lisan)...pengamatan saya sejak MI-SMA hingga kini kuliahpun metode yg dilakukan seringnya adalah metode ceramah.mungkin karena lbih mudah dr pd metode2 yg lain...
Muhammad Ali Fahmi
Hapus2021110285
sedikit menambahi jawaban dari saudari mabruroh, saa juga setuju dengan jawaban mabruroh tentang metode yang sering digunakan adalah metode ceramah, metode ceramh sering digunakan karena cukup effective untuk menyampaikan materi pelajaran yang banyak kepada para peserta didik di kelas dengan jumlah yang cukup banyak. seperti yang kita ketahui bahwa jumlah peserta didik di setiap kelas pada umumnya berjumlah banyak, jadi metode ceramahlah yang sering digunakan.
abdul hanan
BalasHapus2021 111 351
menurut pemakalah , mana yg paling efektif dari metode diskusi?
sbutkan kelemahan dan kelebihan dari masing-masung tekhnik diskusi yg ada dlm makalah?
mabruroh 2021110286
Hapuskelebihan metode diskusi adalah sebgai berikut:
1.merangsang kreatifitas anak didik dlm bntuk ide
2.mengembangkan sikap menghargai pendapat org lain
3.memprluas wawasan
kekurangan metode diskusi:
a.pembicaraan terkadang menyimpang
b.tidak dpt dipakai dlm kelompok besar.
c.pserta mendapat informasi yg terbatas.
d,terkadang dikuasai oleh org yg suka berbicara
mushonif 2021110288
Hapusmenambahi..
kelebihan metode diskusi:
1. suasana kelas akan hidup, sebab anak-anak mengarahkan pikirannya kepada masalah yg sedang didiskusikan.
2. menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dg berbagai jalan.
3.kesimpulan-kesimpulan diskusi mudah dipahami anak, karena anak didik mengikuti proses berpikir sebelum sampai kpd kesimpulan.
kekurangannya:
kemungkinan ada anak yg tidak ikut aktif, shg bagi anak" ini diskusi merupakan kesempatan utk melepaskan diri dari tanggung jawab.
NAMA : RISKIYAH
BalasHapusNIM : 2021110304
KELAS: G
Tolong jelaskan kelemahan dan kelebihan dari masing-masing metode konvensional???????
Dari metode ceramah sampai metode problem solving...
Makasich...............
2021110288
Hapuskelebihan metode ceramah:
a.
Membuat siswa pasif,
b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa
c. Mengandung daya kritis siswa (Daradjat, 1985)
d. Anak didik yang lebih dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya
e. Sukar nebgontrol seberapa jauh perolehan belajar anak didik.
f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
g. Apabila terlalu lama, membosankan (Syaiful Bahri Djamarah, 2000)
Kelebihan metode ceramah sebagai berikut:
a. Guru mudah menguasai kelas
b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar
c. dapan diikuti anak didik dalam jumlah besar.
d. mudah dilaksanakan.
Kelebihan metode tanya jawab
a. peserta didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab dan mengemukakan pendapat,
b. pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik, sekalipun ketika itu peserta didik sedang ribut,
c. merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
d. pertanyaan yang jelas lebih mudah dipahami peserta didik
Kekurangan metode tanya jawab
a. banyak waktu terbuang,
b. apabila peserta didik tidak siap, maka peserta didik merasa takut, dan apalagi bila guru kurang dapat mendorong peserta didik, maka peserta didik juga menjadi tidak berani untuk bertanya, dan
c. terbatasnya jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik. Selanjutnya metode diskusi.
muhammad sukron
BalasHapus2021110328
apakah qt sebagai penddik menggunakan metode sama antara pendidikan formal dan nonformal
mabruroh 2021110286
Hapusmenurut kami...samaa,, karena suatu metode itu tdk memandang status antara pendidikan formal/nonfrmal, tujuan dari metode itu adalah agar tercapainya suatu pembalajaran yg optimal,,,,
pendidikan formal maupun nonformal kan pastinya sama2 mempunyai tujuan spt itu,,jadi antra pndidikan formal atau nonformal sama metodenya..
Abdul Hadi
BalasHapus2021110300
Apabila seandainya dalam sebuah klas muridnya itu hiper aktif apakah metode konvensional ini dapat digunakan dengan efektif?
mohon penjelasannya..!!!!
Muhammad Ali Fahmi
Hapus2021110285
pertanyaanya sesuai dengan penanya yaa...hahaha..
menerut saya meyode yang sesuai untuk anak hiper aktif yaitu :
1. Metode Sosiodrama dan bermain peran
mennurut saya metode ini cocok unutk anak hiper aktif, karena anak akan diajak secara langsung terlibat dalam sebuah situasi yang menggambarkan materi yang sedang dibahas
2. metode Demonstrasi dam eksperimen
metode demonstrasi dan eksperimen juga sesuai untuk anak hiper aktif, karena metode ini juga melibatkan si anak secara langsung dalam sebuah praktek materi pelajaran.
dewi zulaikha kelas G ( 2021110330 )
BalasHapusMENURUT PEMAKALAH, DALAM SEBUAH DISKUSIPASTI TERDAPAT PEMIMPIN, LINTAS HAL-HAL APAKAHYANG PERLU DIPERHATIKAN OLEH PEMIMPIN DISKUSI DAN BAGAIMANAKAH TUGAS SEORANG GURU DALAM METODE DISKUSI?
mabruroh 2021110286
Hapustugas seorang pemimpin diskusi maupun seorang guru,,,adalah 1,memimpin jalanya diskusi agar berjalan dg efektif dan efesien,2.selalu memberi ksempatan kepada anggota kelompk untuk mengngkapkan pendapatnya,3.meluruskan pendapat yang kurang sesuai dg topik masalah yg di perbincangkan